Artikel AVO Goes to UGM Bahas Pentingnya Gaya Hidup dan Pekerjaan Seimbang pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.
]]>“Saya berterima kasih pada AVO atas kolaborasi dan inisiasi bersama. Antusiasme juga tinggi sekali dari teman-teman mahasiswa. Saya kira ini adalah salah satu cara untuk meningkatkan soft-skills adik-adik juga. Bagian dari visi direktorat kemahasiswaan ini adalah bagaimana mengembangkan karakter mahasiswa, dan diharapkan melalui kegiatan positif ini nanti akan muncul kolaborasi lainnya yang mampu mendukung pengembangan karakter mahasiswa,” tutur Dr. Hempri Suyatna, S. Sos., M. Si, selaku Sekretaris Direktur Kemahasiswaan UGM.
Tekanan akibat minimnya lapangan kerja dan lingkungan yang tidak sehat menjadi salah satu poin dari SDGs, yakni poin ke-8 tentang Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi. Pemerintah telah memberikan ketentuan bagi pelaku dan pemilik usaha dalam hal pengelolaan kesejahteraan tenaga kerja. Ashilla Belladiani, Director My Skin But Better (MSBB) berbagi cerita tentang bagaimana awal mula MSBB didirikan. Menurutnya, membuat inovasi baru memberikan tantangan dan tekanan yang berbeda dalam sepanjang kariernya.
“Pertama kali mendapatkan tantangan untuk membuat MSBB dulu itu memang kerasa bingung, ini harus bagaimana? Nanti kira-kira gagal nggak, ya? Banyak sekali yang harus dipikirkan, mulai dari mencetuskan ide awal, kemudian melihat potensi, manajemen risiko, dan lain-lain. Tapi dengan dukungan dan support teman-teman juga, tentunya diselingi brainstorming, akhirnya jadilah MSBB ini,” ungkap Shilla.
Proses pencetusan ide hingga berhasil mengeksekusi ide tersebut tentunya membutuhkan ketekunan dan disiplin yang kuat. Kompetensi kerja yang dibutuhkan di era ini tidak hanya sekedar penguasaan terhadap keahlian tertentu, namun juga kemampuan berinovasi. Lingkungan kerja yang mendukung juga menjadi penentu dalam produktivitas kerja. Sayangnya, hal ini sering menjadi momok besar bagi mahasiswa yang belum terlalu mengenal dunia kerja.
“Kalau di AVO itu kami mendapatkan banyak jatah cuti. Semisal untuk maternity leave, kemudian kalau sekedar ingin jalan-jalan pun ada jatahnya. Menurutku ini sangat penting, karena bekerja itu terkadang bisa menimbulkan stress yang berlebihan. Dan itu sangat tidak bagus untuk produktivitas. Seringkali perusahaan itu menyepelekan hal ini, ketika mental karyawannya sedang kurang bagus dipaksa bekerja, tentu jadi nggak produktif,” papar Shilla.
Selain talkshow, peserta juga dapat mengikuti sesi career counseling dan workshop di hari yang sama. Tersedia tiga konselor untuk peserta dapat melakukan tanya jawab seputar karier yang diminati. Acara ini sekaligus menjadi wujud komitmen UGM untuk mendorong kolaborasi multisektor untuk membentuk karakter mahasiswa. Harapannya, AVO Goes to Campus bersama UGM ini dapat bermanfaat dan mampu menjadi bekal bagi mahasiswa sebelum nantinya terjun ke dunia kerja.
Penulis: Tasya
Artikel AVO Goes to UGM Bahas Pentingnya Gaya Hidup dan Pekerjaan Seimbang pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.
]]>Artikel Tim FT UGM ke IKN Bahas Berbagai Peluang pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.
]]>Dalam kunjungan tersebut, mereka melihat secara langsung progres pengembangan IKN sekaligus melihat berbagai peluang dukungan yang dapat diberikan oleh dosen, peneliti dan juga mahasiswa FT UGM.
Sebelum ke lokasi IKN, tim Fakultas Teknik UGM disambut Cakra Nagara, S.T., M.E selaku Ditjen Cipta Karya beserta sejumlah pejabat di PUPR untuk berdiskusi terkait berbagai aspek pengembangan IKN. “Ini tentunya menjadi kesempatan kita untuk menunjukkan kepada masyarakat luas terkait perkembangan infrastruktur IKN,” ungkap Cakra Nagara.
Ali Awaludin menyampaikan jika dosen-dosen yang berkesempatan berkunjung ke IKN merupakan dosen-dosen yang melakukan risetnya berkaitan dengan sustainable building and infrastructure, green energy, smart and green transportation, juga hazard risk mitigation. “Kami sangat ingin mendapatkan gambaran makro untuk mendapatkan hal positif untuk dapat didiskusikan dengan kawan-kawan di kampus,” ucap Ali.
Selaras dengan berbagai riset yang dilakukan para dosen Fakultas Teknik UGM, dalam pertemuan tesebut dilakukan pemaparan terkait gambaran besar pembangunan IKN oleh Kementerian PUPR. Gambaran berbagai konsep smart and green yang mendukung, di antaranya nusantara green and smart road systems, green and smart infrastructure, green and smart dalam pengelolaan sumber daya air.
Prof. Alva Edy Tontowi, salah satu anggota Tim Riset FT UGM menyampaikan beberapa kontribusi perguruan tinggi yang dapat diberikan untuk pembangunan IKN. Berbagai kontribusi yang bisa diberikan baik dari sisi pengembangan algoritma program untuk mendukung aspek smart maupun peralatan, serta pembangunan yang menekankan pada aspek reliability dan maintenance peralatan yang diperlukan.
Tim FT UGM pun berkesempatan mengunjungi berbagai titik pembangunan IKN. Pada kunjungan ini, Ketua Satgas Pembangunan IKN Dr. Danis Sumadilaga turut mendampingi.
Pada tiap titik kunjungan, tim FT UGM memperoleh berbagai penjelasan soal pembangunan mulai dari area pembangunan tol, instalasi pengelolaan air limbah (IPAL), kawasan pembangkit listrik tenaga surya, jalan sumbu kebangsaan, seputar istana negara dan perumahan menteri, serta bendungan Sepaku Semoi.
Ali Awaludin pun menyampaikan apresiasi dan ingin belajar banyak dari perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pembangunan IKN. Menurutnya ada banyak hal menarik yang dapat dijadikan topik kerja sama penelitian.
“Kami sebagai dosen bidang engineering perlu membantu dan men-support, agar problem terkait pelaksanaan dan teknologi dapat bersama diselesaikan,” terangnya.
Penulis : Tim FT
Editor: Agung Nugroho
Artikel Tim FT UGM ke IKN Bahas Berbagai Peluang pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.
]]>Artikel UGM Kukuhkan Guru Besar Baru Bidang Pemrosesan Sinyal pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.
]]>Risanuri memaparkan perkembangan komunikasi data antar generasi pada telekomunikasi telepon seluler juga sejarah komunikasi internet. Penggunaan internet di seluruh dunia yang mengalami peningkatan dengan sangat pesat, tuturnya, memicu juga kejahatan siber. Karena itu dibutuhkan keamanan siber agar dunia maya tetap terlindungi dengan baik. Data-data sensitif berupa informasi identitas pribadi, kekayaan intelektual, dan lainnya, menurutnya, penting untuk dilindungi.
“Dengan banyaknya pengguna internet bukan tidak mungkin bahwa terdapat juga para penjahat yang berkeliaran di dunia maya. Para pelaku kejahatan siber kini semakin cerdas dan taktik mereka semakin tangguh terhadap pertahanan siber konvensional. Penting untuk mencakup semua bidang keamanan siber agar tetap terlindungi dengan baik,” paparnya.
Untuk mencegah berbagai jenis kejahatan internet, menurut Risanuri autentikasi menjadi hal yang paling dominan dan memiliki peran penting. Autentikasi yang kuat dapat membantu memastikan keamanan dan keabsahan, serta mencegah akses tidak sah.
“Dibandingkan dengan yang lain, autentikasi secara biometrik lebih unggul dibandingkan autentikasi yang lain seperti password, sertifikat digital, dan lainnya, karena lebih sulit untuk dipalsukan. Teknologi biometrik menggunakan fitur unik dari pengguna, seperti sidik jari, suara, atau wajah, untuk melakukan verifikasi identitas. Selain itu, tidak akan terjadi lupa password pada pengguna atau dicuri oleh pihak lain,” lanjutnya.
Risanuri menuturkan, terdapat bidang penelitian yang menjanjikan, yaitu penggunaan biometrik multimodal. Gabungan antara sidik jari dan wajah telah diterapkan di bandara-bandara internasional. Penelitian terkini menawarkan autentikasi melalui gestur, yang mencoba mengenal gerakan fisik atau pola unik. Autentikasi ini memberikan keamanan dengan pola yang sulit ditiru oleh pihak yang tidak sah.
Dengan menggunakan gerakan yang khas oleh pengguna, autentikasi gestur tidak hanya memberikan perlindungan terhadap pencurian identitas, tetapi juga menawarkan kenyamanan pengguna dan dapat digunakan dalam berbagai perangkat dan aplikasi. Hal ini akan mengurangi risiko phishing serta penggunaan yang luas membuat autentikasi gestur menjadi pilihan yang penting dalam menjaga keamanan sistem dan informasi.
“Penelitian menggabungkan berbagai fitur autentikasi untuk mendapatkan akurasi yang lebih tinggi, lebih cepat, dan lebih tahan terhadap derau pasti akan menarik untuk diterapkan di dunia masyarakat,” ungkapnya.
Penulis: Gloria
Fotografer: Donnie
Artikel UGM Kukuhkan Guru Besar Baru Bidang Pemrosesan Sinyal pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.
]]>Artikel Donoharjo Desa Energi Berdikari Universitas Gadjah Mada pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.
]]>Dengan menggunakan pendekatan ekonomi, energi, dan edukasi, maka program ini ditujukan untuk mendukung Desa Donoharjo menjadi desa mandiri dalam rangka menurunkan taraf kemiskinan masyarakat dengan mengadopsi energi terbarukan di tingkat desa secara berkelanjutan serta mengimplementasikan target komitmen global dalam pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals, SDGs), terutama di poin ke-7 tentang energi bersih dan terjangkau dan poin ke-13 tentang penanganan perubahan iklim.
Guna mewujudkan kegiatan tersebut, Tim DEB UGM telah melaksanakan instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Fixed Dome Biogas selama bulan Desember 2023 hingga Januari 2024. Instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dilakukan di Omah Joglo Tanjung, Padukuhan Banteran yang mana tempat ini digunakan sebagai tempat berkumpul bersama warga secara berkala untuk kegiatan kesenian masyarakat dan desa wisata.
Omah Joglo Tanjung sendiri sudah berdiri lebih dari 200 tahun dan sudah menjadi cagar budaya wisata. Dari penginstalan PLTS ini, energi listrik untuk lampu dan pompa air sumur di Omah Joglo dapat digantikan dengan sumber energi solar panel PLTS.
Selain itu, keberhasilan instalasi ini dapat membantu pengurangan emisi CO2 sebesar 1.550 kg CO2/tahun dan melakukan penghematan biaya listrik sebesar Rp1.828.575/tahun.
Shoim Mardiyah, S.Fil., M.Sc selaku mentor Desa Energi Berdikari (DEB) UGM menyatakan pembangunan fixed dome biogas juga menjadi fokus utama dalam menghasilkan sumber energi baru terbarukan oleh Tim DEB UGM di Desa Donoharjo. Pembangunan Fixed Dome Biogas dipilih karena banyaknya jumlah kelompok ternak yang dimiliki sehingga sangat berpotensi untuk dilakukan pengolahan kembali yang lebih bermanfaat untuk kotoran ternak yang ada.
Pembangunan fixed dome ini didesain dapat menampung volume kotoran sebanyak 10 m3 dengan kebutuhan kotoran sapi diprakirakan sekitar 60 – 80 kg/hari atau setara 4 – 6 ekor sapi dewasa. Dengan kebutuhan tersebut, fixed dome yang dibangun dapat menghasilkan sekitar 3 kg LPG equivalent per hari.
“Selain itu, fixed dome ini mampu mengurangi kotoran ternak hingga 27 ton per tahun dengan jumlah CO2 dapat dikurangi dalam satu tahun sebesar 140 kg CO2/tahun,” katanya.
Tidak cukup hanya dengan kegiatan penginstalan dan pembangunan namun diperlukan keberlanjutan. Keberlanjutan yang dilakukan Tim DEB UGM berupa sosialisasi dengan masyarakat secara luas di Desa Donoharjo, khususnya di Padukuhan Banteran.
Tim DEB UGM telah melaksanakan Sosialisasi Program DEB UGM pada hari Senin, (29/1) dengan tujuan untuk memberikan informasi dasar terhadap warga Desa Donoharjo mengenai manfaat, cara kerja, hingga cara perawatan kedua instalasi energi baru terbarukan. Juga berbagi informasi, utamanya terjalinnya bentuk komunikasi dua arah, antara perwakilan tim DEB UGM sebagai presenter dan warga Desa Donoharjo sebagai audiens.
Tidak berhenti pada kegiatan yang sudah-sudah saja, pada Sabtu (3/2) lalu, Tim DEB UGM telah berhasil menyelenggarakan acara Bancakan Donoharjo sebagai bentuk Peresmian Desa Energi Berdikari Universitas Gadjah Mada. Bertema Langkah Kecil Energi Menuju Donoharjo Berdikari, peresmian Desa Energi Berdikari UGM berlangsung di Omah Joglo Tanjung, Desa Donoharjo. Acara inipun dihadiri pihak-pihak yang selama peduli diantaranya Pertamina Foundation, Universitas Gadjah Mada, perangkat Desa Donoharjo, dan segenap warga Donoharjo.
Acara Bancaan Donoharjo dibuka dengan Senam Bersama Warga yang diikuti 80 orang lebih. Pertunjukan Gamelan Donoharjo dan dilanjutkan dengan pembukaan acara secara resmi. Setelah acara pembukaan, dilanjutkan pertunjukkan budaya berupa Tari Pekbung dari Kelompok Seni Padukuhan Banteran, dan dalam rangka pengedukasian kepada masyarakat secara luas, dan kegiatan pun dilanjutkan dengan Talkshow Desa Energi Berdikari dengan tema Transisi Energi Berbasis Komunitas yang disampaikan oleh Derajad Sulistyo Widhyharto, S.Sos., M.Si dan dipandu oleh Felix Arion selaku Ketua Tim DEB UGM sekaligus moderator talkshow.
Sebagai rangkaian kegiatan Tim DEB UGM mengajak Pertamina Foundation, Direktorat Kemahasiswaan Universitas Gadjah Mada, Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Gadjah Mada, Dewan Energi Mahasiswa (DEM) Universitas Gadjah Mada, BEM KM Universitas Gadjah Mada, dan Society of Renewable Energy (SRE) Universitas Gadjah Mada untuk imelihat secara langsung kegiatan Jelajah PLTS dan Fixed Dome Biogas yang telah dibangun. Mereka mendapat penjelasan secara langsung terkait dua bentuk sumber energi baru terbarukan yang telah terpasang beserta mekanisme kerjanya.
Ditunjuknya Desa Donoharjo sebagai lokasi pelaksanaan Program Desa Energi Berdikari (DEB) karena dalam proses pembangunannya menghadapi sejumlah hambatan, utamanya berupa isu kemiskinan. Hal ini dibuktikan melalui Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang menunjukkan bahwa sekitar 7.4 persen penduduk atau sekitar 967 jiwa hidup dalam kondisi miskin dan 25,2 persen atau sekitar 3.271 jiwa tergolong rentan miskin.
Potret kemiskinan lainnya ditunjukkan oleh sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), pertanian, peternakan, maupun perkebunan yang belum diberdayakan secara optimal akibat rendahnya dukungan yang diberikan. Ditinjau dari segi infrastruktur, masih terdapat kantor-kantor pemerintahan yang belum memadai, jalanan desa yang rusak, dan pengelolaan limbah rumah tangga yang tergolong buruk.
Meski begitu, tidak dipungkiri bila Desa Donoharjo di Kapanewon Ngaglik Sleman juga memiliki berbagai potensi yang dapat dimanfaatkan untuk pemberdayaan masyarakat. Potensi ini dapat terlihat dengan adanya 16 kelompok tani yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dengan 1.412 orang bekerja di bidang pertanian, perikanan, perkebunan, dan peternakan yang menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat.
Dari aspek aset, Desa Donoharjo memiliki Tanah Kas Desa, Embung Jetis Suruh, dan Desa Wisata. Tidak hanya itu, dilihat dari aspek sosial budaya pun Desa Donoharjo memiliki banyak kegiatan kebudayaan khas seperti Jatilan, Calung, pembuatan batik, dan Nyadran. Hal-hal tersebut mungkin yang menjadi pertimbangan Desa Donoharjo ditunjuk Sobat Bumi Jogja, Universitas Gadjah Mada dan Pertamina Indonesia sebagai lokasi penyelenggaraan Program Desa Energi Berdikari (DEB).
Penulis : Agung Nugroho
Foto : JADESTA
MBKM
IKU 2 Mahasiswa Mendapat Pengalaman di Luar Kampus
IKU 3 Dosen Berkegiatan di Luar Kampus
IKU 5 Hasil Kerja Dosen Digunakan oleh Masyarakat
Artikel Donoharjo Desa Energi Berdikari Universitas Gadjah Mada pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.
]]>Artikel Prof Danoedoro Dikukuhkan Sebagai Guru Besar Penginderaan Jauh Untuk Ekologi Bentanglahan pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.
]]>Ada dua alasan ekologi bentanglahan dalam perspektif penginderaan jauh yang diangkat sebagai topik pidato pengukuhan. Pertama, kajian ekologi bentanglahan pada dasarnya banyak berimpit dengan kajian geografi dimana interaksi organisme (terutama manusia) dengan lingkungan menjadi fokus utama.
“Pendapat Hadisumarmo dan Bintarto tahun 1979 menegaskan bahwa geografi merupakan ilmu yang berorientasi pada masalah dalam kerangka interaksi manusia dengan lingkungannya. Alasan kedua, penginderaan jauh dan sistem informasi geografis (SIG) saat ini merupakan alat analisis utama dalam kajian bentanglahan secara spasial pada berbagai skala,” ujar Projo Danoedoro di Balai Senat UGM, Selasa (13/2).
Projo Danoedoro menyebut di era modern saat ini banyak aktivitas terkait dengan kajian bentanglahan sehingga sangat memerlukan penginderaan jauh karena kajian tersebut biasanya mencakup area yang luas dan menuntut ketersediaan peta berbagai fenomena lingkungan dalam waktu yang relatif singkat. Seiring dengan perkembangan zaman maka penginderaan jauh terus meningkat kecanggihannya dengan berbagai wahana perolehan, karakteristik sensor, wilayah spektral panjang gelombang, dan juga cara analisisnya.
Wahana perolehan pun telah berkembang dari balon udara ke pesawat udara, kemudian satelit, dan sekarang siapapun bisa menyaksikan penggunaan berbagai jenis dan ukuran unmanned aerial vehicle (UAV) atau drone yang dipasangi beragam sensor. Tidak hanya itu, teknologi satelit pun telah berkembang dari satelit tunggal multisensory ke konstelasi satelit. Analisis citra pun berkembang dari interpretasi visual ke penggunaan komputer mainframe, komputer mini, desktop, ke jaringan dan kemudian cloud computing.
“Data yang dianalisis tak lagi mengandalkan citra tunggal melainkan citra multisensory dan bahkan diintegrasikan dengan data spasial lain dalam ukuran big data,” katanya.
Dalam kajian bentanglahan, Danoedoro mengakui di balik itu semua penginderaan jauh pada umumnya menggunakan pendekatan-pendekatan yang sifatnya dikotomis. Setidaknya terdapat empat model dikotomi pendekatan dalam penginderaan jauh yang sampai sekarang masih terus digunakan.
Keempat dikotomi tersebut adalah pendekatan kunci foto versus pendekatan ekologi bentanglahan, pendekatan holistik versus pendekatan reduksionistik, pendekatan per-piksel versus pendekatan berbasis objek, dan pendekatan algoritmik versus pendekatan heuristik. Dalam kajian ekologi bentanglahan tentu saja pendekatan kunci foto kurang dapat diandalkan karena proses analisis dan interprestasi tidak mempertimbangkan konteks berupa lokasi atau situs dan asosiasi dengan objek lain.
“Sesuai namanya, pendekatan ekologi bentanglahan dalam hal ini lebih sesuai,” terang Danoedoro.
Dia menjelaskan pendekatan holistik murni menggunakan penginderaan jauh dan bertumpu pada interpretasi visual dimana satuan-satuan lahan didefinisikan terlebih dahulu, dan kemudian karakteristik atau atribut bentanglahan diturunkan secara deduktif dari setiap satuan yang telah didefinisikan sebelumnya. Di sisi lain, pendekatan reduksionistik memecah informasi bentanglahan yang kompleks ke dalam peta-peta tematik dan selanjutnya dianalisis melalui tumpangsusun sehingga satuan lahan muncul sebagai konsekuensi logis dari proses tumpangsusun.
“Dengan kata lain, pendekatan holistik lebih bercorak penginderaan jauh, sementara pendekatan reduksionistik lebih diwarnai oleh SIG,” paparnya.
Danoedoro lebih lanjut menyatakan pendekatan per-piksel hingga saat ini masih dapat diandalkan dalam pemodelan biofisik bentanglahan meskipun wujudnya bisa berupa klasifikasi multismultispectralhana, transformasi spectral, maupun klasifikasi berbasis machine learning. Sedangkan pendekatan algoritmik pada penggunaan perangkat lunak pengolahan citra (dan SIG) dewasa ini, diakuinya mulai digeser oleh pendekatan heuristik yang lebih berorientasi pada pemecahan masalah dan penyusunan strategi kompleks dalam kajian ekologi bentanglahan.
Penulis : Agung Nugroho
Fotografer : Donnie
Artikel Prof Danoedoro Dikukuhkan Sebagai Guru Besar Penginderaan Jauh Untuk Ekologi Bentanglahan pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.
]]>Artikel Tim GAMAWINGS Raih Juara 2 dan Tim Favorit Kompetisi ISOTERM 2024 pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.
]]>Indonesia’s Innovative Research Competition (ISOTERM) merupakan lomba karya tulis ilmiah nasional bagi mahasiswa S1/sederajat se-Indonesia yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Kimia ‘AMISCA’ Institut Teknologi Bandung. ISOTERM 2024 mengangkat tema “Chemical Entrepreneurship: Bridging Innovations for a Sustainable Future” untuk mewadahi ide, inovasi, dan solusi dari mahasiswa Indonesia dalam upaya menciptakan masa depan yang berkelanjutan.
Terdapat lima subtema yang diangkat dalam kompetisi ISOTERM 2024, antara lain green innovation, bio-based chemistry, analytical control, nano-material, dan sustainable drugs. Tahapan penyelenggaraan ISOTERM diantaranya melakukan tahapan seleksi abstrak yang berlangsung 17 Oktober – 17 November 2023, tahap seleksi full paper gelombang 1 pada 20 November – 20 Desember 2023, seleksi full paper gelombang 2 pada 21 Desember 2023 – 6 Januari 2024, dan ditutup dengan babak final pada tanggal 27 – 28 Januari 2024 di Gedung Multipurpose Hall CRCS, Insitut Teknologi Bandung Kampus Ganesha.
Tim GAMAWINGS yang terdiri dari Jalalludin Mukhtafi, Marchelino Chrisrichy Cosmo Hutama (Teknik Nuklir 2021) dan Panji Dewandaru (Teknik Fisika 2021) dengan dibimbing Dr. Ir. Nur Abdillah Siddiq, S.T., IPP mengikuti kompetisi ISOTERM dengan subtema analytical control.
Jalalludin Mukhtafi selaku ketua tim menjelaskan inovasi GAMAWINGS dibuat berdasarkan permasalahan kasus temuan limbah radioaktif di Perumahan Batan Indah pada tanggal 30-31 Januari 2020 dan adanya peningkatan paparan radiasi TENORM (Technologically Enhanced Naturally Occurring Radioactive Materials) akibat aktivitas pertambangan dan industri petrokimia. Dalam penanganan kasus Batan Indah ini, disebutnya sebagian petugas menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) secara lengkap, termasuk pakaian khusus sementara beberapa yang lain tidak melengkapi dengan APD.
“Hal ini tentunya menjadi perhatian serius karena zat radioaktif yang berkontak dengan petugas tanpa APD dapat mengontaminasi. Kontaminasi zat radioaktif berlebih dapat menyebabkan reaksi dan penyakit pada kulit berupa kerontokan rambut dan kerusakan kulit, gangguan fungsi normal (seperti pneumonitis radiasi), efek karsinogenesis, efek genetik, hingga kematian,”ujarnya di Kampus UGM, Kamis (1/2).
Ia pun menjelaskan bila paparan radiasi TENORM juga dapat berakibat serupa. Oleh karena itu, diperlukan sistem dan perangkat nirawak yang mampu melakukan pemantauan radioaktivitas lingkungan.
GAMAWINGS sebagai sesuai nama panjangnya Gadjah Mada Radiation Monitoring and Inspection Wings hadir sebagai solusi Minimum Viable Product (MVP) perangkat nirawak otonom yang mampu mendeteksi radioaktivitas lingkungan dengan minim kontak dengan materi pada lokasi komersial dan pertambangan dalam bentuk Drone. Dalam prosesnya, Drone akan melakukan tiga misi antara lain scouting, yakni pengkonstruksian peta kontur 3D menggunakan data LiDAR, (2) monitoring, yakni pencacahan area radioaktif menggunakan GMC di ketinggian rendah yang menghasilkan heatmap yang melengkapi peta 3D, dan (3) inspeksi, yakni pendaratan Drone di area hotspot untuk mengidentifikasi radionuklida menggunakan CZT dengan metode spektroskopi gamma.
“Drone akan terbang, tersimpan, dan mendarat di Ground Control Station (GCS) yang terintegrasi dengan Wireless Power Transfer (WPT). Daya WPT akan disuplai dari panel surya berjenis Perovskit Solar Cell (PSC) yang memiliki efisiensi tertinggi di kelasnya,” terang Jalalludin.
Sementara itu, Marchelino Chrisrichy menambahkan untuk peluang bisnis, GAMAWINGS sebagai Platform As a Service (PAaS) dengan model Business-to-Consumer (B2C) menghadirkan website monitoring yang dapat diakses oleh end-user, dalam hal ini sektor komersial dan pertambangan dalam mewujudkan sustainable communities dan Health, Safety, and Environment (HSE).
“GAMAWINGS ini dilengkapi dengan detektor sintilasi CZT dan Geiger Müller Counter untuk melakukan pemantauan radioaktivitas lingkungan sehingga lingkungan dengan paparan radiasi yang tinggi dapat diwaspadai,” ujar Richy.
Panji Dewandaru turut menjelaskan desain payload dan komponen drone ini dikemas sedemikian rupa untuk menjaga stabilitas drone saat terbang sehingga drone tetap dapat menjalankan fungsi scouting, monitoring, dan identifikasi dengan optimal. Sehingga informasi yang diterima drone kemudian akan ditransmisikan ke pusat secara real-time, diolah, dan ditampilkan ke dalam website sebagai media komunikasi dan publikasi ke ranah masyarakat.
Dengan adanya karya tulis ini, ia berharap inovasi GAMAWINGS mampu memberikan solusi konkret dalam menyelesaikan permasalahan serupa dan menjadi pionir sistem perangkat nirawak pendeteksi radioaktivitas lingkungan yang efektif dan efisien.
“Kami berharap semoga karya ini dapat memberikan inspirasi dan motivasi kepada rekan-rekan DTNTF untuk terus berkarya. Ada banyak kompetisi nasional maupun internasional yang dapat diikuti mahasiswa DTNTF. Jangan takut gagal dalam berkarya. Mari manfaatkan kesempatan dalam memberikan ide-ide yang luar biasa untuk Indonesia Maju yang gemilang,” ungkap Panji.
Penulis : Agung Nugroho
Artikel Tim GAMAWINGS Raih Juara 2 dan Tim Favorit Kompetisi ISOTERM 2024 pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.
]]>Artikel Revolusi Industri Hasilkan Masyarakat 5.0, Perguruan Tinggi Punya Tanggung Jawab Besar untuk Akselerasi Literasi Teknologi Digital pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.
]]>Tri Kuntoro berbicara mengenai desain dan pengembangan aspek teknologi, sistem, dan layanan yang mengutamakan manusia sebagai pusatnya, atau yang disebut sebagai Industri 5.0. Dampak Industri 5.0, menurutnya, merambah ke transformasi masyarakat yang akan melahirkan masyarakat baru, Masyarakat 5.0. “Transformasi masyarakat digital difokuskan lebih pada aspek sosial dan kemanusiaan dibandingkan dengan alat dan teknologi seperti yang terjadi dalam Industri 4.0.Inti pengembangannya adalah kelestarian dan kesejahteraan manusia,” terangnya.
Lebih lanjut Tri menjelaskan, Masyarakat 5.0 adalah gagasan untuk memecahkan permasalahan masyarakat, yaitu masyarakat super cerdas yang futuristik di mana setiap orang dapat menikmati kehidupan berkualitas tinggi dan nyaman melalui perpaduan ruang siber dan ruang fisik secara penuh memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Untuk memastikan pembangunan berkelanjutan di semua aspek kehidupan masyarakat seperti pendidikan, kesehatan, demokrasi, dan ekonomi, penting bagi masyarakat untuk memiliki hubungan yang positif dengan teknologi.
“Industri 5.0, lebih dari sekadar tren, dan Masyarakat 5.0 akan membuka peluang menuju terciptanya industri dan masyarakat global yang sangat cerdas. Meski demikian, masih ada sejumlah persoalan yang perlu diatasi untuk mengantar ke gerbang Masyarakat 5.0 dan Industri 5.0.,” kata Tri.
Salah satu tujuan utama transformasi digital, jelasnya, adalah untuk memastikan bahwa masyarakat terus hidup dengan inovatif dan kreatif. Oleh karena itu, perguruan tinggi dan dunia usaha akan memainkan peran yang semakin penting dalam mencapai tujuan ini. Dalam upaya memajukan masyarakat untuk mewujudkan Society 5.0, perguruan tinggi, selain memajukan teknologi, juga harus bertanggung jawab dalam meningkat literasi masyarakat sebagai pengguna informasi baik melalui kurikulum umum menuju personalisasi persepsi dan Pendidikan.
“Perkembangan teknologi informasi harus dibarengi dengan inisiatif untuk mengembangkan inovator industri dan meningkatkan literasi informasi setiap warga negara seiring kita bergerak menuju cara hidup yang benar-benar berpusat pada masyarakat. Seperti telah didiskusikan di atas, perguruan tinggi punya tanggungjawab yang besar untuk mengakselerasi literasi teknologi digital di masyarakat,” terangnya.
Selain itu, perguruan tinggi menurutnya harus mampu mengadopsi teknologi digital dan melakukan transformasi pembelajaran selaras dengan tahap-tahap transformasi digital yang diharapkan di masyarakat. Sistem pembelajaran yang secara maksimal dapat memanfaatkan teknologi digital terkini, termasuk mengarahkan penggunaan ChatGPT secara bijak dan etis.
“Lebih penting lagi, kalangan akademik harus mampu meredam gaya hidup FOMO (Fear of Missing Out) dan YOLO (You Only Live Once) yang sekarang banyak dianut generasi milenial,” ucapnya.
Penulis: Gloria
Fotografer: Donnie
Artikel Revolusi Industri Hasilkan Masyarakat 5.0, Perguruan Tinggi Punya Tanggung Jawab Besar untuk Akselerasi Literasi Teknologi Digital pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.
]]>Artikel Mahasiswa UGM Kembangkan Kecerdasan Buatan untuk Pertolongan Pertama Psikologis terhadap Masalah Kesepian pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.
]]>Menyadari potensi teknologi untuk membantu mengatasi masalah kesehatan mental, terutama pada kalangan remaja, sekelompok mahasiswa UGM melakukan penelitian yang inovatif dengan mencoba menggabungkan teknologi kecerdasan buatan dengan ilmu psikologi.
Mereka mengembangkan PsyBot, kecerdasan buatan berupa bot WhatsApp yang dikembangkan dengan menggunakan ChatGPT versi-3, yang dapat memberikan respons terhadap pesan penggunanya, dan menjadi pertolongan pertama psikologis untuk kondisi kesepian pada mahasiswa.
“Diiringi dengan tingginya prevalensi masalah kesehatan mental dan gangguan mental pada remaja, menjadi latar belakang penelitian yang dilakukan oleh tim ini. Penelitian ini merupakan sebuah kontribusi yang diberikan oleh para peneliti untuk mahasiswa sebagai tindakan preventif masalah kesehatan mental,” tutur Annisa Khomsah Salsabila, mahasiswa Fakultas Psikologi.
Annisa menerangkan, penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap. Mereka memulai dengan studi pendahuluan yang mencakup wawancara dengan lima psikolog dari Universitas Gadjah Mada serta tinjauan literatur yang komprehensif. Selanjutnya, sebelum melaksanakan eksperimen, mereka melakukan skrining terhadap tingkat kesepian mahasiswa dengan menggunakan alat ukur UCLA Loneliness Scale. Hasil skrining inilah yang kemudian menjadi dasar untuk melanjutkan eksperimen selanjutnya.
Eksperimen dilakukan pada kelompok partisipan dengan tingkat kesepian sedang, cukup tinggi, dan tinggi. Tempat pelaksanaan eksperimen adalah Laboratorium Psikodiagnostika Psikologi UGM. Menurut Annisa, hasil penelitian ini cukup menjanjikan.
“Riset ini menemukan bahwa PsyBot efektif menurunkan kerentanan kesepian pada mahasiswa. Pola interaksi yang terjalin mirip dengan interaksi manusia pada proses konseling. PsyBot mampu merespon pengguna dengan teknik keterampilan mikro dalam konseling, seperti validasi emosi,” terangnya.
Dengan kemampuan tersebut, PsyBot dapat memberikan rasa pengertian kepada pengguna yang mungkin sedang menghadapi masalah emosional yang kompleks. Selain memberikan pengertian, PsyBot juga mampu memberikan motivasi, memberikan tips, dan memastikan pengguna terhubung dengan lingkungan sekitarnya.
Sesuai dengan prinsip pertolongan pertama psikologis, PsyBot dapat memberikan saran kepada penggunanya untuk menghubungi layanan profesional jika gejala yang dialami semakin parah. Hal ini memastikan bahwa bantuan yang diberikan tidak hanya sebatas komunikasi virtual, melainkan juga mengarahkan pengguna untuk mencari bantuan yang lebih tepat jika dibutuhkan.
“Lebih lanjut, interaksi dengan PsyBot mampu meningkatkan kesejahteraan psikologis atau well-being. Tips dan saran yang diberikan juga terbukti mampu menghadirkan perasaan tenang pada penggunanya,” imbuh Annisa.
Pertolongan pertama psikologis adalah langkah awal yang sangat penting dalam mengatasi masalah kesehatan mental. Karena itu, penelitian ini menjadi sebuah kontribusi yang penting bagi mahasiswa sebagai upaya preventif masalah kesehatan mental, yang membantu mereka dalam menghadapi tekanan psikologis yang dialami. Selain itu, inovasi ini juga menjadi salah satu langkah penting dalam pemanfaatan teknologi untuk mengatasi masalah kesehatan mental.
Penulis: Tim PKM
Editor: Gloria
Artikel Mahasiswa UGM Kembangkan Kecerdasan Buatan untuk Pertolongan Pertama Psikologis terhadap Masalah Kesepian pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.
]]>Artikel Heru Santoso Dikukuhkan sebagai Guru Besar Teknik Mesin, Sampaikan Pidato Terkait Perkembangan Material Komposit pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.
]]>Material baru yang ringan namun kuat, seperti material komposit, dapat mengurangi berat struktur pada kendaraan, sehingga efisiensi pemakaian bahan bakar meningkat. Pengurangan berat kendaraan sebesar 10%, terangnya, dapat menghasilkan peningkatan efisiensi bahan bakar sebesar 6%-8%, karena diperlukan energi yang lebih rendah untuk mengakselerasi kendaraan yang lebih ringan. Hal ini, menurutnya, dapat menjadi salah satu solusi untuk mengurangi emisi dan tingkat polusi di kota-kota besar.
“Di era sekarang ini, di mana pemakaian energi harus dihemat, emisi karbon harus dikurangi, pemanasan global harus dikontrol, maka material yang ringan tapi kuat dan kaku, atau yang mempunyai kekuatan dan kekakuan spesifik yang tinggi, akan menjadi pilihan. Sifat tersebut bisa diberikan oleh material komposit,” terangnya.
Ia melanjutkan, pemakaian komposit saat awal dikembangkan banyak diterapkan pada konstruksi yang peka berat seperti pada pesawat terbang, roket, dan alat-alat olahraga. Saat ini, perkembangan pemakaian komposit telah meluas pada berbagai bidang, seperti transportasi darat dan laut, konstruksi bangunan gedung, konstruksi jembatan, bidang kesehatan, dan berbagai bidang lain.
“Dalam bidang kesehatan, misalnya, telah diterapkan material komposit untuk restorasi gigi. Penguatan beton telah menggunakan serat karbon dan CNT untuk structural health monitoring; nano cellulose dan graphene dipakai untuk komponen elektronik karena keunggulan di konduktivitasnya; dan lain sebagainya yang tidak terbatas,” paparnya.
Material komposit, menurutnya, adalah material yang menjanjikan untuk mengurangi berat kendaraan, dengan masih tetap menjaga fungsional dan keamanannya. Keuntungan pemakaian komposit pada otomotif, di antaranya adalah tahan impak sehingga aman bagi penumpang; tahan terhadap fatik dan korosi sehingga berumur panjang; kekuatan spesifik tinggi, sehingga mengurangi berat; arah serat bisa didesain sesuai arah tegangan yang dialami komponen, sehingga bisa hemat bahan; dan masih banyak lagi.
Akan tetapi, masih ada banyak tantangan dalam pemakaian, pembuatan, dan pengembangan material itu sendiri, yang variasinya banyak sekali, yang hanya dibatasi oleh kemampuan inovasi manusia. Ada kriteria tertentu agar suatu material bisa dipakai di sebuah kendaraan modern. Kriteria tersebut meliputi aturan lingkungan dan keamanan dan kenyamanan penumpang.
Secara umum, komposit juga lebih getas dari logam. Kondisi ini memerlukan pemikiran desain struktur, sehingga komponen komposit tidak mudah rusak, misalnya menggunakan serat yang lebih tangguh, atau diperlukan desain struktur yang bersifat fail safe design. Biaya material dan manufakturnya pun terbilang cukup mahal.
“Ini tentunya memerlukan inovasi, ide dan pengembangan agar harga material semakin rendah. Selain itu diperlukan metode-metode pembuatan yang inovatif sehingga proses manufaktur menjadi lebih cepat, baik, dan berbiaya rendah,” kata Heru.
Penulis: Gloria
Fotografer: Firsto
Artikel Heru Santoso Dikukuhkan sebagai Guru Besar Teknik Mesin, Sampaikan Pidato Terkait Perkembangan Material Komposit pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.
]]>Artikel Mahasiswa UGM Kembangkan Teknologi Pengasapan Lele Rendah Polusi dan Perpanjang Umur Simpan Produk pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.
]]>“Alat ini dibuat untuk membantu meningkatkan produksi, kualitas , umur simpan, serta pengurangan polusi udara saat pengasapan lele,”terang Ketua pengembang alat, Dinda Iffana Silma, Selasa (3/10) di UGM.
Mahasiswa Teknik Kimia UGM ini menjelaskan pengembangan alat berawal dari keprihatinannya dan tim akan persoalan yang dialami oleh Kelompok Pembudidaya Ikan (pokdakan) Wono Mina Sari, Desa Banyusari, Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang. Kelompok tersebut membudidayakan lele sekaligus memproduksi olahan lele, salah satunya lele asap.
“Lele asap ini permintaan cukup tinggi. Sayangnya pokdakan di Magelang ini melakukan pengasapan dengan cara konvensional dan alat seadanya yang membutuhkan durasi pengasapan lama,”tuturnya.
Dari keresahan tersebut Dinda bersama dengan keempat rekannya yaitu Ademas Alam Pangestu (Teknologi Rekayasa Instrumentasi dan Kontrol), Rakha Naufal Flazui Handoko (Teknik Mesin), Irvan Gibran (Teknik Kimia) dan Nabila Hasna Karimah (Teknik Industri) berusaha mencari solusi dengan membuat alat pengasap lele untuk mengatasi persoalan tersebut. Alat dikembangkan di bawah bimbingan Dr. Ir. Widya Rosita S.T., M.T., melalui pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa Penerapan IPTEK (PKM-PI) Kemendikbudristek 2023.
Dinda mengungkapkan proses pengasapan pokdakan Magelang tersebut menggunakan serabut kelapa dan kayu sebagai bahan bakar untuk menghasilkan asap. Alat yang digunakan pun berupa drum bekas dengan tutup yang kurang rapat. Proses tersebut menyebabkan durasi pengasapan menjadi lama yakni 8 jam dengan kapasitas 5 kg sekali produksi.
Nabila menambahkan proses produksi yang lama menjadikan produk lele asap yang dihasilkan berwarna gelap dan mudah gosong. Kondisi tersebut sangat memengaruhi tampilan produk kurang menarik di mata konsumen.
“Proses produksi yang lama menyebabkan borosnya bahan bakar yang dikonsumsi dan sulitnya memenuhi permintaan pasar”, ucapnya.
Tak hanya itu, proses pengasapan lele menghasilkan limbah asap yang dapat mencemari lingkungan. Produk lele asap yang dihasilkan pun mempunyai umur simpan yang pendek.
“Produk lele asap yang dihasilkan mitra mempunyai umur simpan lele asap hanya 3 hari saja. Namun, dengan implementasi teknologi yang kami kembangkan umur simpannya bisa bertambah hingga 5 hari,”imbuh Dinda.
Dinda memaparkan dengan alat ini bisa meningkatkan kuantitas produksi mencapai 30 Kg dalam sekali produksi. Selain itu, waktu produksi bisa menjadi lebih singkat dari yang semula sekali produksi memutuhkan waktu 8 jam menjadi 2-4 jam saja.
Rakha menambahkan bahwa proses pengasapan yang dilakukan lebih cepat dengan kapasitas 6 kali lipat dari sebelumnya serta dijalankan dengan suhu yang konstan. Pengasapan yang cepat dengan suhu konstan ini menerapkan alat pengasapan yang lebih tertutup disertai banyaknya cerobong asap. Cerobong asap berasal dari tempat bahan bakar yang terhubung menuju lele sehingga memudahkan transfer massa dan panas asap langsung menuju ke lele.
“Sementara itu, asap hasil pengasapan akan diolah menjadi asap cair grade 1 dengan menerapkan teknologi distilasi bertingkat yang dapat dimanfaatkan sebagai pengawet lele asap dan produk tambahan bagi mitra. Asap cair dapat meningkatkan umur simpan lele asap menjadi lebih tahan lama serta penampilan lele menjadi lebih menarik,”terang Rakha
Ketua Pokdakan Wono Mina Sari, Andi, mengaku sangat terbantu dengan hadirnya alat pengasapan lele asap yang dikembangkan mahasiswa UGM ini. Salah manfaat yang dirasakan adalah alat bisa mempercepat dan meningkatkan proses produksi sehingga dapat meningkatkan pendapatan. Disamping itu, asap yang berbahaya dapat diolah sebagai asap cair untuk meningkatkan umur lele asap dan sebagai produk tambahan.
“Kami benar-benar terbantu dengan implementasi teknologi alat pengasapan lele yang dibuat oleh mahasiswa UGM ini. Harapannya dengan alat ini bisa mendorong usaha pengolahan produk lele asap sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan kelompok,”harapnya.
Informasi lebih lanjut terkait alat pengasapan lele ini bisa dilihat di IG : pkmpiugm_dismocat atau kontak WA : 081232437694.
Penulis: Ika
Foto: Dok. Tim PKM
Artikel Mahasiswa UGM Kembangkan Teknologi Pengasapan Lele Rendah Polusi dan Perpanjang Umur Simpan Produk pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.
]]>