RSGM Prof Soedomo Arsip - Universitas Gadjah Mada https://ugm.ac.id/id/tag/rsgm-prof-soedomo/ Mengakar Kuat dan Menjulang Tinggi Tue, 12 Nov 2024 08:32:24 +0000 id hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.1.7 Pemeriksaan Kesehatan Secara Gratis untuk Warga Sekitar Kebun Teh Pagilaran https://ugm.ac.id/id/berita/ugm-lakukan-pemeriksaan-kesehatan-secara-massal-di-wilayah-pt-pagilaran/ https://ugm.ac.id/id/berita/ugm-lakukan-pemeriksaan-kesehatan-secara-massal-di-wilayah-pt-pagilaran/#respond Mon, 11 Nov 2024 00:16:23 +0000 https://ugm.ac.id/?p=72667 Kesehatan gigi dan mulut tidak hanya mempengaruhi penampilan tetapi juga memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan tubuh secara keseluruhan. Tanpa kesehatan mulut yang baik, kualitas hidup secara umum, seperti kemampuan untuk makan, berbicara, dan bersosialisasi akan terganggu. Namun sayangnya, ketersediaan tenaga medis gigi masih sangat terbatas. Disparitas dokter dan perawat gigi yang tinggi antar daerah […]

Artikel Pemeriksaan Kesehatan Secara Gratis untuk Warga Sekitar Kebun Teh Pagilaran pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Kesehatan gigi dan mulut tidak hanya mempengaruhi penampilan tetapi juga memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan tubuh secara keseluruhan. Tanpa kesehatan mulut yang baik, kualitas hidup secara umum, seperti kemampuan untuk makan, berbicara, dan bersosialisasi akan terganggu. Namun sayangnya, ketersediaan tenaga medis gigi masih sangat terbatas. Disparitas dokter dan perawat gigi yang tinggi antar daerah di Indonesia menyebabkan banyak masyarakat yang tidak terlayani dan terinformasi dengan baik terkait kesehatan gigi maupun mulut. Hal ini yang turut terjadi di masyarakat sekitar PT Pagilaran, Batang, Jawa Tengah. Klinik kesehatan yang seharusnya bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan staf beserta keluarga maupun warga sekitar sudah lama tidak beroperasi.

Berangkat dari keprihatinan tersebut, Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Gadjah Mada bersama dengan Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Prof. Soedomo, Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM, dan Direktorat Pengabdian Kepada Masyarakat mengadakan program pengabdian berupa pemeriksaan gigi serta kesehatan umum lainnya pada Sabtu (9/11) bagi warga di sekitar PT Pagilaran. Kegiatan ini sekaligus menjadi rangkaian Dies Natalis UGM yang ke-75. Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni, Dr. Arie Sudjito, S.Sos., M.Si berujar PT Pagilaran sebagai bagian dari unit usaha UGM diharapkan tidak hanya sebagai lokasi produksi ekonomi saja, tetapi juga menjadi bagian dari produksi pengetahuan sekaligus pengabdian. Pergantian manajemen baru di PT Pagilaran dinantikan dapat membawa perubahan termasuk kebermanfaatan bagi masyarakat sekitar perusahaan.“Kegiatan ini sebagai salah satu cara untuk mengelola kepercayaan pager mangkok (masyarakat sekitar) sebagai mitra terdekat kita untuk menghadapi banyak tantangan kedepannya,” ujar Arie. 

Ia percaya keberadaan perusahaan akan mampu membawa kesejahteraan serta meningkatkan kualitas hidup warga sekitar. Arie juga menyinggung keberlanjutan program pengabdian hasil kolaborasi perusahaan dengan lintas unit kerja yang ada di UGM ini agar tidak terhenti begitu saja mengingat potensi produksi pengetahuan yang akan terjadi begitu besar. “Tadi saya dengar dari Prof. Bundi, kalau ternyata limbah debu dari daun teh yang ada di pabrik bisa menjadi alternatif senyawa aktif yang bisa digunakan untuk produk kesehatan gigi,” tuturnya. 

Arie berpesan agar PT Pagilaran sebagai laboratorium alam UGM dapat menjadi legitimasi bagi pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi, yang mampu mengelaborasi kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat secara bersamaan.

Prof. Dr. drg. Widowati Siswomihardjo, M.S sebagai inisiator program pengabdian bercerita mengenai kenangannya ketika berkunjung ke PT Pagilaran saat menjadi dokter muda 35 tahun yang lalu. “Saat itu klinik pengobatan berjalan dengan baik, dokternya ada dan tersedia, tapi kog pas tahun lalu saya mengajak mahasiswa Program Doktor ke sini, semuanya berubah, saya langsung terpikir harus melakukan sesuatu, apalagi perusahaan ini menjadi bagian dari UGM,” kenangnya.

Widowati yang akrab disapa Bundi ini, lalu mengadakan screening ke SD Negeri Keteleng sebagai fasilitas pendidikan terdekat dengan perusahaan. Hasil dari screening massal yang dilakukan, memang siswa tidak menunjukkan indikasi stunting, namun kesehatan gigi menjadi masalah utama yang harus segera diselesaikan. “Dari screening itu, saya lapor ke Pak Dekan dan juga Pak WR Arie, alhamdulilah mendapat sambutan positif dan malah ditempelkan pada kegiatan Dies Natalis UGM,” ceritanya. Widowati menjelaskan kesehatan gigi tentunya akan meningkatkan kualitas hidup seseorang sehingga ia berharap program pengabdian ini akan terus berkelanjutan bukan hanya menjadi formalitas Dies Natalis semata.

Direktur Utama PT Pagilaran, Hadianto Djoko Djuliarso, yang baru saja dilantik dua bulan lalu ini menggantungkan harapan terkait peluang pemberdayaan masyarakat melalui kerja sama dengan UGM. Sebagai perusahaan padat karya dengan 1.100 tenaga kerja, ia secara pribadi menginginkan agar staf dan keluarga dapat merasakan manfaat dan kesejahteraan dalam bentuk lain, salah satunya adalah pemeriksaan kesehatan secara berkala oleh klaster kesehatan UGM. “Semoga ke depannya program-program pemberdayaan dapat bermunculan dan membawa manfaat tidak hanya bagi staf dan juga keluarga, tetapi juga masyarakat sekitar PT Pagilaran,” pungkasnya.

Kegiatan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut serta kesehatan umum lainnya dilakukan oleh para dokter dan juga mahasiswa koas yang menjalankan tugas di RSGM dan RSA UGM. Pemeriksaan gigi diarahkan sesuai dengan kebutuhan pasien, berupa pemeriksaan awalan, cabut gigi, tambal gigi, maupun konsultasi keluhan gigi lainnya. Sedangkan untuk pemeriksaan kesehatan tubuh berupa pemantauan tekanan darah, gula darah, kolesterol, asam urat, dan konsultasi keluhan kesehatan umum lain. Pemeriksaan kesehatan terbagi menjadi dua lokasi, yaitu di PT Pagilaran bagi staf dan keluarga, dan SD Negeri Keteleng sebagai lanjutan dari screening yang sudah dilakukan di tahun 2023.

Penulis/Foto: Triya Andriyani

Artikel Pemeriksaan Kesehatan Secara Gratis untuk Warga Sekitar Kebun Teh Pagilaran pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/ugm-lakukan-pemeriksaan-kesehatan-secara-massal-di-wilayah-pt-pagilaran/feed/ 0
Tenaga kesehatan Diminta Bijak Menggunakan Medsos https://ugm.ac.id/id/berita/tenaga-kesehatan-diminta-bijak-menggunakan-medsos/ https://ugm.ac.id/id/berita/tenaga-kesehatan-diminta-bijak-menggunakan-medsos/#respond Fri, 14 Jun 2024 12:37:04 +0000 https://ugm.ac.id/?p=65207 Maraknya penggunaan media sosial oleh masyarakat tidak terkecuali penyedia layanan kesehatan seperti rumah sakit dan tenaga kesehatan bak pisau bermata dua. Jika tidak dilakukan dengan bijak, maka akan berpotensi menimbulkan sengketa medis dan melanggar kaidah-kaidah etik. Direktur Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Prof. Soedomo, Dr. drg. Julita Hendrartini, M. Kes., AAK., menyebutkan media sosial […]

Artikel Tenaga kesehatan Diminta Bijak Menggunakan Medsos pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Maraknya penggunaan media sosial oleh masyarakat tidak terkecuali penyedia layanan kesehatan seperti rumah sakit dan tenaga kesehatan bak pisau bermata dua. Jika tidak dilakukan dengan bijak, maka akan berpotensi menimbulkan sengketa medis dan melanggar kaidah-kaidah etik.

Direktur Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Prof. Soedomo, Dr. drg. Julita Hendrartini, M. Kes., AAK., menyebutkan media sosial memiliki manfaat seperti memperluas jaringan pertemanan, tetapi terdapat risiko yang mengarah pada sengketa medis dan juga etika penggunaan media sosial khususnya bagi tenaga kesehatan. “Penting bagi seluruh tenaga kesehatan agar dapat terhindari dari masalah hukum dan tuntutan pasien kedepannya, sehingga perlu bijak dalam menggunakan medsos,” kata Julita dalam webinar yang bertajuk Bijak Bermedia Sosial dalam Pelayanan Kesehatan, Sabtu (8/6) lalu.

Anjar Umarjianto, S.H., S. Kom., MARS, Pendiri dan Ketua Umum Perhimpunan Humas Rumah Sakit Indonesia (PERHUMASRI), menyebutkan bahwa tenaga kesehatan memegang tanggung jawab dan nilai yang besar di mata masyarakat sebagai profesi yang mulia.   Anjar menyebutkan bahwa terdapat tiga etika yang harus diperhatikan oleh penyedia layanan kesehatan baik rumah sakit maupun petugas kesehatan. Pertama, pemahaman umum, sebagai tenaga kesehatan, disarankan untuk tidak boleh pamer diri, menyinggung SARA, menghujat, dan membagikan sesuatu tanpa sumber yang jelas. Etika kedua adalah etika profesi, di mana setiap profesi memiliki kode etik yang harus dipatuhi. Etika ketiga adalah etika institusi, yang mencakup etika di tempat kerja yang harus menjaga martabat institusi serta mengikuti etika promosi rumah sakit yang berlaku.

Menurut keputusan MKEK 029/PB/K.MKEK/04/2021, terdapat 13 fatwa etik dokter bermedia sosial. Salah satu yang terpenting yaitu penggunaan media sosial untuk membahas hoax atau informasi keliru terkait kesehatan atau kedokteran merupakan tindakan yang mulia selama sesuai kebenaran ilmiah, etika umum, etika profesi, serta peraturan perundangan yang berlaku. “Saat ini, hoax yang beredar di Indonesia menempatkan topik kesehatan pada urutan ketiga terbanyak sehingga dibutuhkan tindakan mulia untuk mengkonfirmasi informasi yang keliru tersebut,” paparnya.

Anggota Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia, Dr. drg. Hari Pudjo  menyatakan bahwa dokter gigi dan rumah sakit bisa dituntut atas pelanggaran kode etik, disiplin, dan hukum secara bersamaan. Sebagai contoh, dokter gigi yang mengajak publik untuk datang ke praktiknya telah melanggar kode etik. “Jika seorang dokter gigi mengklaim mampu melakukan semua jenis praktik, padahal ia hanya seorang ortodontis, maka ia telah melakukan pelanggaran disiplin,” katanya.

Selain itu, apabila praktik dokter gigi menyebabkan kerugian pada kesehatan atau penampilan gigi pasien, maka hal tersebut dapat dianggap sebagai pelanggaran hukum seperti apa yang tertuang pada pasal 305 dan 306 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan.

Hari menyebutkan bahwa sanksi atas pelanggaran iklan layanan kesehatan berupa sanksi administrasi bagi fasilitas pelayanan kesehatan berupa pencabutan izin usaha maupun pencabutan Surat Izin Praktik. “Segala bentuk pelanggaran etik maupun disiplin yang merugikan dapat dianggap sebagai perbuatan melanggar hukum,” ujarnya.

Penulis: Dita

Editor: Gusti Grehenson

Foto: Freepik

Artikel Tenaga kesehatan Diminta Bijak Menggunakan Medsos pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/tenaga-kesehatan-diminta-bijak-menggunakan-medsos/feed/ 0