Potensi Karst Arsip - Universitas Gadjah Mada https://ugm.ac.id/id/tag/potensi-karst/ Mengakar Kuat dan Menjulang Tinggi Sat, 31 Aug 2024 00:42:23 +0000 id hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.1.7 UGM Bersama Peneliti Internasional Ungkap Rahasia Karst Banggai yang Belum Terjamah https://ugm.ac.id/id/berita/ugm-bersama-peneliti-internasional-ungkap-rahasia-karst-banggai-yang-belum-terjamah/ https://ugm.ac.id/id/berita/ugm-bersama-peneliti-internasional-ungkap-rahasia-karst-banggai-yang-belum-terjamah/#respond Sat, 31 Aug 2024 00:33:08 +0000 https://ugm.ac.id/?p=70140 Tim peneliti dari Universitas Gadjah Mada (UGM) bersama sejumlah ahli internasional menggelar Ekspedisi Internasional Banggai Series 1 untuk mengeksplorasi kekayaan karst dan gua yang ada di Kabupaten Banggai, Banggai Kepulauan, dan Banggai Laut di Sulawesi Tengah pada 17-27 Agustus lalu. Ekspedisi ini bertujuan mengeksplorasi studi karst dan gua di kawasan yang menyimpan banyak potensi geologi […]

Artikel UGM Bersama Peneliti Internasional Ungkap Rahasia Karst Banggai yang Belum Terjamah pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Tim peneliti dari Universitas Gadjah Mada (UGM) bersama sejumlah ahli internasional menggelar Ekspedisi Internasional Banggai Series 1 untuk mengeksplorasi kekayaan karst dan gua yang ada di Kabupaten Banggai, Banggai Kepulauan, dan Banggai Laut di Sulawesi Tengah pada 17-27 Agustus lalu. Ekspedisi ini bertujuan mengeksplorasi studi karst dan gua di kawasan yang menyimpan banyak potensi geologi untuk kepentingan ilmu pengetahuan global.

Menurut Drs. Hendrie Adji Kusworo, M.Sc., Ph.D., Dosen Magister Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan UGM sekaligus koordinator ekspedisi, kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian sebuah inisiatif akademik UGM yang berfokus pada studi karst. “Hendrie menegaskan bahwa ekspedisi ini baru merupakan langkah awal dari rangkaian penelitian yang akan dilakukan bersama antara para peneliti dari berbagai negara,” kata Adji dalam keterangan kepada wartawan, Jumat (30/8).

Bersama juga dengan pakar Geologi UGM, Dr. Eng. Ir. Didit Hadi Barianto, S.T., M.Si., ekpedisi ini turut melibatkan melibatkan sejumlah peserta dari berbagai negara, diantaranya adalah Catrapatti Raditya dari Sainsreka Explorasia (SRX) sekaligus sebagai Lead Operation Officer, Juswono Budisetiawan dari Sainsreka Explorasia (SRX), Dimas Dwi Septian dan Aries Dwi Siswanto dari Kelompok Studi Karst Geografi UGM, ahli geohidrologi internasional seperti Todd Kincaid dari Amerika Serikat, Mathias Nicoud dan Julie Coulumb dari Perancis, serta peserta dari Malaysia seperti Md Rosman bin Md Haniffah, Lee Kian Lie, Foong Chin Hing. Keterlibatan peneliti internasional ini menunjukkan betapa besarnya minat komunitas ilmiah global untuk mendalami fenomena karst di Indonesia.

Dalam ekspedisi ini, tim peneliti menyusuri tiga wilayah utama, yakni Kabupaten Banggai, Kabupaten Banggai Kepulauan, dan Kabupaten Banggai Laut. Wilayah-wilayah ini dikenal memiliki berbagai gua karst yang tersebar di darat maupun laut. Daerah tersebut sangat kaya akan formasi karst, termasuk sungai bawah tanah dan mata air yang muncul di laut. “Penemuan gua-gua yang tersembunyi di balik karst ini merupakan daya tarik utama yang membuat kami tertarik untuk melakukan eksplorasi lebih lanjut,” Sebut Catrapatti Raditya.

Salah satu penemuan menarik dalam ekspedisi ini adalah gua yang dinamakan “Udang Maote”. Nama ini diberikan setelah tim peneliti berdiskusi dengan masyarakat setempat yang menceritakan tentang fenomena unik di dalam gua tersebut yang mereka sebut sebagai “White Rain” atau hujan putih. “Fenomena ini terjadi ketika penyelam memasuki gua dan merasakan tetesan air putih yang tampak seperti hujan,” katanya.

Selain itu, Juswono Budisetiawan dari SRX menjelaskan bahwa Kepulauan Banggai memiliki formasi karst yang sangat berbeda dari karst di wilayah lain seperti Kalimantan. Jika di Kalimantan karstnya menjulang, sebaliknya di Banggai karst-nya tersembunyi di bawah permukaan tanah dan laut. Hal ini membuat eksplorasi menjadi lebih menantang karena memerlukan keterampilan khusus seperti cave diving, yakni penyelaman di ruang tertutup yang sangat berbeda dari penyelaman di laut terbuka.

Salah satu contoh yang diungkap oleh Juswono adalah eksplorasi di cenote, yaitu lubang dengan danau di dalamnya yang sering ditemukan di daerah Meksiko. Di Kepulauan Banggai, cenote ini memiliki kedalaman yang signifikan, mencapai 33 meter dari permukaan air, yang menambah kerumitan dalam proses penyelaman. “Karena kedalamannya, peralatan khusus diperlukan, dan penyelam harus ditarik ke permukaan untuk mengurangi beban saat kembali ke atas,” ujarnya.

Tim ekspedisi juga berhasil mengungkap fenomena khas cenote yang belum pernah disentuh oleh dunia ilmu pengetahuan sebelumnya. Di salah satu gua karst yang dieksplorasi, ditemukan lapisan H2S (hidrogen sulfida) yang sangat tebal yang jauh melampaui ketebalan biasa yang hanya sekitar 2 meter. “Di kedalaman sekitar 20 meter, lapisan H2S ini berinteraksi dengan oksigen yang ada di dalam air, membentuk asam sulfat yang sangat korosif,” sebut Juswono.

Meskipun lapisan H2S ini biasanya menandai batas kehidupan, tim peneliti menemukan beberapa spesies udang yang berenang di atasnya. Fenomena ini mengejutkannya dan tim, karena H2S dikenal sangat sepi dari kehidupan, sementara area di atasnya dipenuhi kabut yang kaya dengan kehidupan. “Udang-udang ini diduga memiliki kemampuan khusus untuk mentolerir H2S, memanfaatkan lingkungan ekstrem ini untuk mencari makanan yang tidak bisa diakses oleh makhluk lain dan ini yang menarik perhatian saya,” paparnya.

Ekspedisi Internasional Banggai Series 1 ini tidak hanya membuka wawasan baru mengenai kekayaan alam di Kepulauan Banggai, tetapi juga menunjukkan betapa pentingnya kolaborasi internasional dalam penelitian ilmiah. Dengan ditemukannya berbagai fenomena unik dan mikroba baru, ekspedisi ini diharapkan dapat menjadi landasan bagi penelitian-penelitian lanjutan yang akan menggali lebih dalam potensi karst di Indonesia dan kontribusinya terhadap ilmu pengetahuan global.

Penulis : Dita

Editor : Gusti Grehenson

Artikel UGM Bersama Peneliti Internasional Ungkap Rahasia Karst Banggai yang Belum Terjamah pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/ugm-bersama-peneliti-internasional-ungkap-rahasia-karst-banggai-yang-belum-terjamah/feed/ 0
UGM Perkenalkan Potensi dan Keunikan Karst di Asia https://ugm.ac.id/id/berita/ugm-perkenalkan-potensi-dan-keunikan-karst-di-asia/ https://ugm.ac.id/id/berita/ugm-perkenalkan-potensi-dan-keunikan-karst-di-asia/#respond Wed, 21 Aug 2024 08:42:45 +0000 https://ugm.ac.id/?p=69691 Sebanyak lebih 90 peserta dari 18 negara dan 35 narasumber mengikuti The 5th Trans Disciplinary Karst Conference di Gedung Pascasarjana UGM pada 12-15 Agustus lalu. Konferensi yang diselenggarakan oleh Karst Research Group Fakultas Geografi UGM berkolaborasi dengan International Union of Speleology dan Asian Union of Speleology ingin memperkenalkan keragaman dan keunikan daerah karst dari negara-negara di Asia. […]

Artikel UGM Perkenalkan Potensi dan Keunikan Karst di Asia pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Sebanyak lebih 90 peserta dari 18 negara dan 35 narasumber mengikuti The 5th Trans Disciplinary Karst Conference di Gedung Pascasarjana UGM pada 12-15 Agustus lalu. Konferensi yang diselenggarakan oleh Karst Research Group Fakultas Geografi UGM berkolaborasi dengan International Union of Speleology dan Asian Union of Speleology ingin memperkenalkan keragaman dan keunikan daerah karst dari negara-negara di Asia.

Dekan Sekolah Pascasarjana UGM, Prof. Ir. Siti Malkhamah, Ph.D., mengatakan bahwa kemajuan ilmu pengetahuan tentang gua dan karst di Asia mendorong munculnya komunitas karst di berbagai institusi. Menurutnya konferensi ini dinilai sangat penting karena menyatukan komunitas global gua dan karst untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan, meningkatkan kesadaran satu sama lain tentang gua dan karst di benua Asia, serta berkontribusi pada pelestarian dunia secara global. “Universitas, komunitas, praktisi, dan pemerintahan yang menjadi sumber daya tak ternilai bagi pengembangan dan perlindungan ilmu gua dan karst,” ujar Siti dalam keterangan yang dikirim ke wartawan, Rabu (21/8).

Siti menerangkan konferensi ini juga bertujuan untuk meningkatkan kerjasama dalam berbagai eksplorasi gua dan pelestarian kawasan karst serta menyebarluaskan hasil kegiatan ekspedisi dan eksplorasi kawasan karst dari berbagai pegiat speleologi di Asia. Menurutnya, konferensi Karst bukan hanya sekadar pertemuan akademis namun adalah langkah penting menuju penguatan kemitraan global dalam bidang penelitian dan pelestarian karst. “Dengan mengumpulkan para ahli dan penggiat, konferensi ini dapat memperkuat upaya kolektif dalam aksi iklim dan restorasi ekosistem, memastikan keberlanjutan kawasan karst untuk generasi mendatang,” ujarnya.

Aziz Fadhani, salah satu peserta konferensi yang berasal dari organisasi Indonesian Speleological Society (ISS),  menuturkan tujuannya mengikuti konferensi ini untuk membangun jaringan isu karst dan gua sekaligus memperbarui wawasan riset penggiat speleologi. “Di ISS selain melakukan penelusuran gua dan karst, kami juga melakukan advokasi terhadap permasalahan pengelolaan dan pelestarian kawasan karst dan gua di Indonesia,” ujarnya.

Seperti diketahui, beberapa tema yang dibahas adalah Karst Hydrology and Hydrogeology, Karst and Cave Biodiversity, Karst and Cave Management, Karst Geomorphology and Geology, Physical Geography, Political and Socio-Cultural Aspect of Karst, serta Cave and Karst Survey and Expedition Report.

Adapun pembicara pada konferensi ini adalah Executive Director National Cave and Karst Research Institute, Georgi Veni, Ph.D.; Koordinator Karst Research Group UGM, Prof. Eko Haryono; Peneliti Karst Research Institute Slovenia, Nadja Zupan Hajna, Ph.D.; Scientist University of Birmingham, John Gunn; Managing Director AJE Ltd., Andy Eavis; Peneliti International Research Center of Karst China, Prof. Yuanhai Zhang; Guru Besar Fakultas Geografi, Prof. Suratman; serta Secretary International Union of Speleology, Johannes Mattes.

Di akhir kegiatan konferensi ini, para peserta diajak berwisata ke Museum Karst Indonesia, Gua Seropan, Gua Ngingrong, dan Cave Tubing. Kegiatan wisata ini diharapkan dapat memberikan pengalaman berharga bagi peserta untuk turut serta merasakan kekayaan alam dan budaya di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Penulis : Tiefani

Editor : Gusti Grehenson

Artikel UGM Perkenalkan Potensi dan Keunikan Karst di Asia pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/ugm-perkenalkan-potensi-dan-keunikan-karst-di-asia/feed/ 0