Pola Hidup Sehat Arsip - Universitas Gadjah Mada https://ugm.ac.id/id/tag/pola-hidup-sehat/ Mengakar Kuat dan Menjulang Tinggi Thu, 09 Jan 2025 09:18:55 +0000 id hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.1.7 Hindari Tertular HMPV, Pakar UGM Anjurkan Pola Hidup Sehat https://ugm.ac.id/id/berita/hindari-tertular-hmpv-pakar-ugm-anjurkan-pola-hidup-sehat/ https://ugm.ac.id/id/berita/hindari-tertular-hmpv-pakar-ugm-anjurkan-pola-hidup-sehat/#respond Thu, 09 Jan 2025 06:15:24 +0000 https://ugm.ac.id/?p=74570 Virus Human Metapneumovirus (HMPV) yang tengah merebak di China dan saat ini dilaporkan telah ditemukan di Indonesia dengan anak-anak menjadi korbannya. Menanggapi hal tersebut, pakar sekaligus Guru Besar Universitas Gadjah Mada UGM di bidang Mikrobiologi Klinik, Prof. dr. Tri Wibawa, Ph.D, Sp.MK, menjelaskan bahwa virus HMPV bukanlah virus baru.Virus ini sudah beredar lama di seluruh […]

Artikel Hindari Tertular HMPV, Pakar UGM Anjurkan Pola Hidup Sehat pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Virus Human Metapneumovirus (HMPV) yang tengah merebak di China dan saat ini dilaporkan telah ditemukan di Indonesia dengan anak-anak menjadi korbannya. Menanggapi hal tersebut, pakar sekaligus Guru Besar Universitas Gadjah Mada UGM di bidang Mikrobiologi Klinik, Prof. dr. Tri Wibawa, Ph.D, Sp.MK, menjelaskan bahwa virus HMPV bukanlah virus baru.Virus ini sudah beredar lama di seluruh dunia, dan bahkan diyakini bahwa setiap orang pernah terinfeksi di masa kecilnya. Namun, virus ini sendiri baru diidentifikasi secara gamblang tahun 2001.“Sudah dikonfirmasi oleh otoritas Cina bahwa  HMPV yang menyebar di China saat ini adalah strain lama,” jelas Prof. Tri Wibawa kepada wartawan, Kamis (9/1).

Ia pun menjelaskan virus ini mirip dengan SARS-CoV-2 yang menyebabkan COVID-19 dalam beberapa hal. Salah satunya adalah infeksi pada saluran pernapasan, yang kemudian menimbulkan gejala seperti  batuk, pilek, hidung tersumbat, bersin-bersin, nyeri tenggorokan, mengi. Bahkan, kadang pada orang yang mengalami penurunan sistem kekebalan tubuh dapat menimbulkan infeksi pada saluran napas bawah yang parah. Selain itu, virus ini pun memiliki penularan yang sama melalui droplet dan cairan tubuh yang mengkontaminasi dan kontak langsung dengan penderita. “Dapat menyerang manusia secara berulang,” tuturnya.

Meskipun mirip, imbuhnya, secara teoritis virus ini tidak menyebabkan penyakit fatal. Bahkan, pada kebanyakan orang, sama seperti influenza, penyakit ini dapat sembuh sendiri. Ia pun menambahkan bahwa, penyakit ini tidak berpotensi menyebabkan pandemi, serta memiliki risiko yang jauh lebih kecil untuk menjadi fatal dibandingkan SARS-CoV-2. Terlebih, berbeda dengan SARS-CoV-2 yang dapat menyerang segala usia, HMPV lebih rentan menyerang anak anak dan orang dengan respon kekebalan tubuh yang melemah.

Namun, ia menegaskan kembali bahwa, ada kondisi-kondisi tertentu yang harus diwaspadai selain pada anak-anak orang dengan penurunan kekebalan tubuh, yaitu, lansia berusia lebih dari 65 tahun, dan orang-orang yang memiliki gangguan pada sistem pernapasan. Hal ini pun menjadi catatan penting lantaran kemiripannya dengan influenza, membuatnya tak mudah dibedakan dengan influenza biasa.

Prof. Tri Wibawa pun menganjurkan masyarakat untuk hidup yang lebih sehat untuk menghindari potensi tertular dari virus HMPV ini. Ia mengingatkan untuk makan, minum, dan istirahat yang cukup, menjaga kebersihan dengan sering mencuci tangan, menggunakan masker apabila memiliki gejala infeksi di saluran pernapasan, dan menghindari kontak erat dengan orang-orang yang diduga terkena infeksi saluran pernapasan. Mengingat untuk sampai ini belum ada vaksin untuk virus ini. “Diharapkan masyarakat sudah memiliki respon imun yang cukup untuk dapat menahan agar tidak sakit parah,” harapnya.

Penulis : Leony

Editor : Gusti Grehenson

Foto : Freepik

Artikel Hindari Tertular HMPV, Pakar UGM Anjurkan Pola Hidup Sehat pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/hindari-tertular-hmpv-pakar-ugm-anjurkan-pola-hidup-sehat/feed/ 0
Yuk Jaga Pola Hidup Sehat, Aktivitas Fisik 30 Menit dan Mengurangi Minuman Manis https://ugm.ac.id/id/berita/yuk-jaga-pola-hidup-sehat-aktivitas-fisik-30-menit-dan-mengurangi-minuman-manis/ https://ugm.ac.id/id/berita/yuk-jaga-pola-hidup-sehat-aktivitas-fisik-30-menit-dan-mengurangi-minuman-manis/#respond Mon, 11 Nov 2024 02:11:16 +0000 https://ugm.ac.id/?p=72679 Di balik jiwa yang sehat, maka diperlukan fisik yang kuat pula. Mengingat, modalitas jiwa dan raga yang sehat harus dibangun sejak dini sebagai modalitas kesehatan yang akan dituai di hari tua kelak.  Meski usia remaja ini sering dianggap sebagian besar sebagai masa usia sehat, namun kebiasaan sehari-hari akan sangat mempengaruhi penurunan kesetanan dengan munculnya sindrom […]

Artikel Yuk Jaga Pola Hidup Sehat, Aktivitas Fisik 30 Menit dan Mengurangi Minuman Manis pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Di balik jiwa yang sehat, maka diperlukan fisik yang kuat pula. Mengingat, modalitas jiwa dan raga yang sehat harus dibangun sejak dini sebagai modalitas kesehatan yang akan dituai di hari tua kelak.  Meski usia remaja ini sering dianggap sebagian besar sebagai masa usia sehat, namun kebiasaan sehari-hari akan sangat mempengaruhi penurunan kesetanan dengan munculnya sindrom metabolik dan penyakit kronis seperti Diabetes Mellitus, Hipertensi, Dislipidemia.

Salah satu  kebiasaan baik yang harus dibangun sejak remaja adalah: Aktivitas fisik 30 menit per hari minimal 5 hari per minggu, mengkonsumsi makanan real-food dan bukan junk-food (preparing food, istirahat yang cukup, dan memiliki sahabat dan keluarga terdekat untuk membantu permasalahan kesehatan dan sosial.

Hal itu mengemuka dalam gelar wicara bertajuk “Move More, Stress Less: The Science Behind Sport Exercise and Mental Health in Adolescent and Young Adult (AYA)” di Gelanggang Inovasi dan Kreativitas UGM pada Jumat (8/11). Gelar wicara ini menghadirkan dr. Tirta Mandira Hudhi, MBA., dokter lulusan FK-KMK UGM yang kini giat menjadi influencer dan pengusaha; serta, dr. Fransica Handy, Sp.A IBCLC., Pendiri Asosiasi Kesehatan Remaja Indonesia dan dipandu dr. Fitriana Murriya Ekawati, MPHC., Sp.KKLP., Subsp. FOMC., dari Departemen Kedokteran Keluarga FK-KMK UGM sebagai pewara.

Menurut Tirta, kompleksitas pola hidup sehat saat ini, tidak lepas dari percepatan teknologi dan pandemi. Alhasil, fenomena ini rentan terhadap sindrom metabolik, khususnya pada remaja. Namun, sejak pandemi pula, tren produk paling laris pada tahun 2022 justru diduduki oleh outdoor brand yang menjual kit lari, sepeda, mendaki, dan lainnya. “Selama pandemi banyak anak muda yg terkungkung, jadi mencari kesibukan diluar rumah. Ini hal bagus, walaupun di kerjain teknologi, tapi tetap suka outdoor,” pungkas Tirta.

Di sisi lain, Tirta menyampaikan  bahwa, telah terjadi penurunan usia pada penderita penyakit ginjal stadium 1 sampai 3 yang terjadi akibat gaya hidup yang buruk.  “Mengkonsumsi makan sehat, tapi tetap minum manis,” singgung Tirta.

Sementara Fransica menjelaskan, di era bonus demografi Indonesia saat ini, maka dibutuhkan generasi yang sehat dan berkualitas. Ia menuturkan bahwa “there is no health without mental health”, sehingga perlu keseimbangan bagi anak muda dalam mengelola kesehatan diri. “Kalian ini akan jadi next parents, jadi orangtua adalah kunci dari kesehatan dan kesejahteraan generasi yang mereka besarkan. Jadi, semakin cepat dimulai (pola hidup sehat), maka semakin baik untuk ke depan,” jelas Fransica.

Berdasarkan survei kesehatan mental (INames) yang dilakukan oleh Fransisca bersama tim peneliti, ditemukan sekitar 30% anak remaja di usia 17 tahun mengalami gangguan kesehatan jiwa. Ditambah lagi, hasil temuan Ikatan Psikolog Klinis Indonesia pada 2022 menunjukkan bahwa orang dengan rentang usia 20-30 tahun merupakan populasi yang paling banyak mengakses telekonsultasi psikologis. Oleh karena itu, fenomena ini menjadi pertimbangan kritis bagi dunia kesehatan. Hal ini berkaitan erat pula pada optimalisasi bonus demografi untuk mendulang perwujudan generasi emas Indonesia.

Para anak muda didorong untuk memulai kebiasaan baik melalui aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari, mengonsumsi makanan bergizi dengan menghindari junk-food, istirahat cukup, menjalin relasi dan komunikasi yang baik dalam lingkaran sosial, khususnya teman dan keluarga.

“Olahraga sedikit demi sedikit, itu juga sambil merelaksasi pikiran kita. Sekitar 7% dari anak remaja itu punya gejala depresi dan anxiety, terjadi karena ambisius. Lalu, pola makan tidak terjaga sehingga mengganggu sistem metabolik,” pesan Fitriana.

Prof. dr. Mora Claramita, MHPE, PhD, Sp.KKLP, selaku ketua panitia program ProYou (Personalized Health Care for Youth), mengungkapkan bahwa gelaran ini ditujukan untuk memberdayakan mahasiswa UGM agar dapat menjadi pionir penerapan pola hidup sehat. Tidak hanya sekadar gelar wicara, acara yang dihadiri sekitar 800 peserta ini akan dilanjutkan dengan pelatihan. “Kita membekali mahasiwa sebagai peer counselor di lingkungan UGM,” ujarnya .

Dekan FK-KMK UGM, Prof. dr. Yodi Mahendradhata, M.Sc., Ph.D., menyambuk baik kegiatan semacam ini untuk memberikan motivasi kepada mahasiswa untuk menjaga kebiasaan pola hidup sehat sejak dini. “Saya mendukung inisiasi ini, karena persoalan kesehatan saat ini semakin kompleks, jadi harus menyeimbangkan, baik secara fisik dan mental,” pungkasnya.

Reportase : Isroq Adi Subakti/FKKMK

Editor : Gusti Grehenson

Artikel Yuk Jaga Pola Hidup Sehat, Aktivitas Fisik 30 Menit dan Mengurangi Minuman Manis pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/yuk-jaga-pola-hidup-sehat-aktivitas-fisik-30-menit-dan-mengurangi-minuman-manis/feed/ 0