Artikel UGM Terima Penghargaan atas Kontribusinya dalam Pencapaian SDGs di DIY pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.
]]>Universitas Gadjah Mada (UGM) menerima penghargaan atas kontribusinya yang signifikan dalam mendukung pencapaian SDGs di DIY, khususnya dalam penanganan permasalahan kemiskinan dan stunting. Penghargaan ini diberikan oleh Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X, kepada Direktur Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat (DPkM) UGM, Dr. dr. Rustamajisaat acara Monitor dan Evaluasi (Monev) Rencana Aksi Daerah (RAD) dengan tema “Kolaborasi Lintas Sektor untuk Mencapai SDGs: Strategi Pembangunan untuk Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat” yang diselenggarakan di Loman Park Hotel Yogyakarta pada Selasa (17/12).
Bagi Rustamaji, penghargaan ini semakin memperkuat posisinya sebagai lembaga yang berperan penting dalam mewujudkan pembangunan yang lebih baik di DIY. “Melalui kerjasama yang solid antara pemerintah, dunia usaha, dan institusi pendidikan seperti UGM, diharapkan upaya pencapaian SDGs di DIY dapat terus berjalan dengan sukses, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan mewujudkan masa depan yang lebih berkelanjutan,” kata Rustamaji dalam keterangan kepada wartawan, Kamis (19/12).
Ia menyebutkan sejak 2022, UGM telah bekerja sama dengan Bappeda DIY untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan fokus pada dua isu utama, yakni pengentasan kemiskinan dan penurunan angka stunting. Program KKN ini dijalankan di lokasi-lokasi yang menjadi perhatian khusus Pemda DIY untuk mendorong perubahan yang nyata.
Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X, turut memberikan apresiasi tinggi kepada lembaga non-pemerintah dan dunia usaha atas peran mereka dalam mendorong pembangunan daerah. Dalam sambutannya, Sri Paduka menyatakan, “Kami sangat menghargai kontribusi luar biasa yang diberikan oleh berbagai pihak. Anda semua merupakan aktor strategis yang menjadikan kolaborasi lintas sektor bukan hanya sebagai konsep, tetapi sebagai kenyataan yang membawa dampak nyata,” katanya
Kepala Bappeda DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti, juga menambahkan bahwa tujuan utama acara ini adalah memperkuat sinergi lintas sektor untuk memastikan pencapaian SDGs di DIY. Ia menegaskan bahwa SDGs bukan sekadar agenda global yang memiliki batas waktu pada 2030, melainkan sebuah komitmen bersama untuk memastikan pembangunan yang berkelanjutan, inklusif, dan berkeadilan. Prinsip “No One Left Behind” menjadi landasan dalam setiap langkah pembangunan yang diambil, guna memastikan bahwa setiap lapisan masyarakat merasakan manfaat dari pembangunan tersebut.
Penulis : Rahma
Editor : Gusti Grehenson
Artikel UGM Terima Penghargaan atas Kontribusinya dalam Pencapaian SDGs di DIY pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.
]]>Artikel FTP UGM Diminta Ikut Mengawal Program Penurunan Stunting dan Penyediaan Makan Siang Bergizi pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.
]]>Rektor menegaskan diperlukan langkah-langkah adaptif di bidang teknologi pertanian untuk meningkatkan pemenuhan akses pangan yang berkelanjutan dan berkeadilan. “Inovasi-inovasi yang dilahirkan oleh FTP UGM yang nantinya akan digunakan untuk memitigasi keamanan pangan bangsa ini,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Rektor berharap agar inovasi tersebut terus mengalami peningkatan dan tersebar luas melalui kerja sama dan kolaborasi lintas bidang. Ia percaya dengan kolaborasi akan terbentuk kebijakan-kebijakan baru terkait pangan sehingga dapat diimplementasikan dan berdampak bagi masyarakat secara nasional.
Dalam sejarahnya, pendirian FTP UGM diawali dengan instruksi Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (PTIP) pada awal tahun 1960-an agar Fakultas Pertanian dan Kehutanan UGM dipecah menjadi tiga fakultas dengan tujuan untuk menambah jumlah fakultas eksakta agar perbandingannya meningkat terhadap fakultas sosial humaniora. Saat itu, organ di lingkungan Fakultas Pertanian dan Kehutanan UGM yang bergabung menjadi FTP UGM adalah Jurusan Teknologi Pertanian dan Jurusan Kultur Teknik. Fakultas Teknologi Pertanian UGM sendiri baru diresmikan sebagai sebuah fakultas pada 19 September 1963, dan di tahun 1966 untuk pertama kalinya meluluskan sarjana.
Di acara puncak Dies Natalis ini Dekan FTP, Prof. Dr. Ir. Eni Harmayani, M.Sc., menyampaikan laporan tahunan yang mencakup tiga bidang besar, yaitu bidang akademik, kemahasiswaan, dan penjaminan mutu, bidang keuangan, asset, SDM, dan sistem informasi, serta bidang pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan kerja sama. Ia menuturkan, memasuki usia 61 tahun, FTP UGM telah mencatat sejumlah capaian signifikan terutama dalam bidang inovasi, pendidikan, kompetisi dan kolaborasi baik nasional maupun internasional. “Prestasi mahasiswa di kancah nasional maupun internasional cukup membanggakan dan mencerminkan kemajuan Fakultas dalam mengembangkan solusi pertanian berbasis teknologi hulu-hilir,” tuturnya.
Eni berujar FTP juga aktif berkontribusi dalam pembangunan agroindustri berkelanjutan, melalui penyelenggaraan seminar nasional dan internasional, hilirisasi riset dan pengabdian masyarakat berkolaborasi dengan pemerintah daerah, kementerian, mitra industri, alumni, perguruan tinggi dalam dan luar negeri serta masyarakat. “Tentu masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki secara terus menerus. Setiap pencapaian yang kita raih adalah hasil dari kerjasama dan komitmen yang luar biasa dari semua pihak. Semoga karya dan pengabdian kita bermanfaat bagi sesama dan membawa kemajuan bagi Fakultas, masyarakat, bangsa dan negara,” tutup Eni.
Puncak Dies Natalis kali ini juga diisi dengan orasi ilmiah dari Prof. Dr. Ir. Endang Sutriswati Rahayu, M.S., yang juga pernah menjabat sebagai Kepala Pusat Studi Pangan dan Gizi (PSPG) UGM. Ia berorasi terkait potensi probiotik lokal dalam mendukung microbiota usus dan kesehatan tubuh. Ia juga menjelaskan bahwa FTP UGM turut menginisiasi terbentuknya Konsorsium Probiotik. Pembentukan konsorsium ini merupakan langkah yang strategis untuk saling berbagi pengetahuan dan teknologi produksi probiotik, menggali potensi strain-strain probiotik indigenous yang lain, yang dimiliki para peneliti Indonesia, untuk menuju ke komersialisasi, bahkan untuk mencari peluang dalam menembus pasar ekspor.
Penulis: Triya Andriyani
Artikel FTP UGM Diminta Ikut Mengawal Program Penurunan Stunting dan Penyediaan Makan Siang Bergizi pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.
]]>