jurnal Arsip - Universitas Gadjah Mada https://ugm.ac.id/id/tag/jurnal/ Mengakar Kuat dan Menjulang Tinggi Thu, 01 Aug 2024 14:07:39 +0000 id hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.1.7 Akademisi Perlu Seleksi Jurnal untuk Kepentingan Publikasi Artikel Ilmiah https://ugm.ac.id/id/berita/akademisi-perlu-seleksi-jurnal-untuk-kepentingan-publikasi-artikel-ilmiah/ https://ugm.ac.id/id/berita/akademisi-perlu-seleksi-jurnal-untuk-kepentingan-publikasi-artikel-ilmiah/#respond Mon, 15 Jul 2024 04:17:06 +0000 https://ugm.ac.id/?p=68126 Pemilihan jurnal yang tepat sangat penting bagi para peneliti dan akademisi dalam mempublikasikan temuan mereka di basis data yang bereputasi dan luas jangkauannya. Sebab, Kredibilitas, jangkauan, dan reputasi jurnal sangat memengaruhi dampak dari artikel yang dipublikasikan. Hal itu mengemuka dalam workshop cara memilih jurnal yang sesuai untuk publikasi artikel ilmiah. Acara ini menghadirkan Dr. Widya Paramita, […]

Artikel Akademisi Perlu Seleksi Jurnal untuk Kepentingan Publikasi Artikel Ilmiah pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Pemilihan jurnal yang tepat sangat penting bagi para peneliti dan akademisi dalam mempublikasikan temuan mereka di basis data yang bereputasi dan luas jangkauannya. Sebab, Kredibilitas, jangkauan, dan reputasi jurnal sangat memengaruhi dampak dari artikel yang dipublikasikan. Hal itu mengemuka dalam workshop cara memilih jurnal yang sesuai untuk publikasi artikel ilmiah. Acara ini menghadirkan Dr. Widya Paramita, S.E., M.Sc., dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM yang juga menjabat sebagai Editor in Chief  Journal of Indonesian Economy and Business (JIEB) sebagai pembicara utama.

Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerja Sama Fakultas Psikologi, Pradytia Putri Pertiwi, S.Psi, Ph.D., dalam sambutannya mengatakan peran publikasi akademik sangat berperan dalam memajukan pengetahuan. Oleh karena itu, pemilihan jurnal yang tepat sangat penting bagi para peneliti dan akademisi dalam mempublikasikan temuan mereka di basis data yang bereputasi dan luas jangkauannya. “Kredibilitas, jangkauan, dan reputasi jurnal sangat memengaruhi dampak dari artikel yang dipublikasikan,” ujarnya , Senin (15/7).

Widya Paramita dalam presentasinya memaparkan langkah-langkah dalam memilih jurnal yang tepat. Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa proses ini dimulai dengan mencari dan mengumpulkan jurnal potensial. Peneliti kemudian harus mempersempit pencarian dengan memilih beberapa jurnal yang sesuai dan membandingkannya. “Langkah ini penting karena pemilihan jurnal yang tepat akan meningkatkan peluang manuskrip anda diterima,” katanya.

Ia menguraikan beberapa metode untuk mencari dan mengumpulkan jurnal potensial dengan cara melihat jurnal yang direferensikan dalam bibliografi artikel di bidang ilmu terkaitm melihat referensi naskah untuk mencari tahu di jurnal apa artikel yang dikutip itu diterbitkan, selanjutnya berkonsultasi dengan jejaring penelitian seperti dosen pembimbing, supervisor, atau kolega. Namun yanng tidak kalah penting, melakukan pencarian jurnal dengan menggunakan kata kunci utama yang digunakan dalam manuskrip, melakukan pencarian topik di basis data untuk mengidentifikasi jurnal potensial untuk publikasi serta membuat daftar target jurnal.

Widya juga memberikan kriteria untuk memilih dan membandingkan jurnal yang sesuai dengan penelitian yang dilakukan. Kriteria tersebut meliputi tujuan dan ruang lingkup jurnal (aims and scope), membandingkan artikel yang serupa pada jurnal, menerbitkan artikel jurnal pada jurnal open access, memperhatikan batasan (restrictions) jurnal, mempertimbangkan metrik (metrics) dan reputasi jurnal, memperhatikan kualitas proses peer review, serta Memperhatikan integritas dan etika publikasi.

Menurutnya jurnal Open access menyediakan informasi ilmiah tanpa batas dan bebas biaya. Model ini muncul sebagai respon terhadap mahalnya biaya berlangganan jurnal yang sering kali menjadi penghalang penyebaran pengetahuan.  Widya kembali menekankan pentingnya open access dalam mendemokratisasi pengetahuan. “Open access menghilangkan hambatan keuangan yang mencegah peneliti mengakses informasi ilmiah penting. Ini sangat penting untuk mendorong inovasi dan mengatasi tantangan global,” katanya.

Selain memilih dan menemukan target jurnal yang sesuai, Widya juga memperingatkan tentang ciri-ciri jurnal predator, yang sering mengelabui para peneliti dan akademisi.“Penting untuk menyadari dan mengetahui jurnal-jurnal yang termasuk dalam kategori predator ini agar tidak terjebak dalam perangkap mereka, dan perlu berhati-hati juga pada jurnal yang direkomendasikan oleh penyelenggara konferensi yang tidak berafiliasi dengan perguruan tinggi,” tegasnya.

Penulis   : S. Fauzi/Humas Psikologi

Editor     : Gusti Grehenson

Artikel Akademisi Perlu Seleksi Jurnal untuk Kepentingan Publikasi Artikel Ilmiah pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/akademisi-perlu-seleksi-jurnal-untuk-kepentingan-publikasi-artikel-ilmiah/feed/ 0
UGM Siap Luncurkan Jurnal Rempah Indonesia https://ugm.ac.id/id/berita/ugm-siap-luncurkan-jurnal-rempah-indonesia/ https://ugm.ac.id/id/berita/ugm-siap-luncurkan-jurnal-rempah-indonesia/#respond Tue, 05 Mar 2024 09:50:05 +0000 https://ugm.ac.id/ugm-siap-luncurkan-jurnal-rempah-indonesia/ Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UGM merayakan Dies ke-78 terhitung berdiri sejak 3 Maret 1946. Fakultas yang dulunya dikenal dengan nama Fakultas Sastra ini telah mengalami banyak perubahan dan meraih capaian yang membanggakan sehingga menjadi pilar utama dalam pengembangan Ilmu-ilmu Humaniora. Dekan FIB UGM, Prof. Dr. Setiadi, mengatakan FIB UGM terus mendorong kegiatan riset dan publikasi […]

Artikel UGM Siap Luncurkan Jurnal Rempah Indonesia pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UGM merayakan Dies ke-78 terhitung berdiri sejak 3 Maret 1946. Fakultas yang dulunya dikenal dengan nama Fakultas Sastra ini telah mengalami banyak perubahan dan meraih capaian yang membanggakan sehingga menjadi pilar utama dalam pengembangan Ilmu-ilmu Humaniora.

Dekan FIB UGM, Prof. Dr. Setiadi, mengatakan FIB UGM terus mendorong kegiatan riset dan publikasi di bidang Ilmu Humaniora yang dilakukan oleh para dosen dan mahasiswa. Untuk saat ini, pihaknya mengelola sebanyak 15 jurnal, 8 diantaranya sudah terakreditasi SINTA dan 3 terindeks internasional.  Beberapa jurnal milik FIB UGM tersebut diantaranya Humaniora, Poetika, Lexicon, Lembaran sejarah, Rubikon, Lembaran Antropologi, Gadjah Mada Journal of Tourism Studies, hingga East Asian Review.

Namun baru-baru ini, kata Dekan, FIB UGM siap menerbitkan jurnal baru yang terkait penelitian kosmopolis rempah. Hal itu dilakukan karena FIB UGM memiliki unit penelitian kosmopolis rempah sehingga salah satu keluarannya adalah penerbitan hasil riset. “Jurnal yang secara khusus mengenai rempah-rempah di Indonesia yang kita beri nama International Journal of Spice Studies yang akan segera kita luncurkan agar media publikasi ilmiah kita semakin kuat dan beragam,” ujarnya di pidato Laporan Dekan pada perayaan puncak Dies ke-78 FIB, Selasa (5/3) di ruang pertemuan Gedung R. Soegondo FIB UGM.

Setiadi mengatakan publikasi artikel yang dilakukan dosen pada jurnal internasional bereputasi pada tahun 2023 sebanyak 100 artikel. Jumlah tersebut mengalami kenaikan sebesar 100 persen dibandingkan tahun  2022 lalu sebanyak 51 artikel. “Dari jumlah tersebut, Departemen Antropologi menduduki tempat tertinggi untuk publikasi jurnal internasional bereputasi sebanyak 49 persen dan Departemen Bahasa dan Sastra sebesar 30 persen,” katanya.

Sementara Guru Besar FIB UGM, Prof. Dr. Wening Udasmoro, S.S, M.Hum, DEA., dalam pidato ilmiahnya yang berjudul The Upper Subject: Honor dan Praktik Reproduksi Sosialnya dalam Masyarakat Indonesia Kontemporer, mengatakan bahwa di tengah masifnya penggunaan teknologi, terutama teknologi informatika, banyak potensi melemahnya keberadaan manusia sebagai subjek.

Padahal manusia adalah subjek. “Subjektivitas manusia tersebut berpotensi tercerabut karena terlalu diposisikannya teknologi sebagai subjek baru yang mengalahkan manusia. Membicarakan subjek dapat kita gunakan untuk melakukan refleksi kritis, bukan hanya bagi orang lain, tetapi juga bagi diri kita sendiri. Kita perlu terus menerus melakukan proses kritis. Jangan sampai kita semua dan terutama generasi-generasi muda tidak dapat menjawab dengan alasan yang jelas akan suatu pilihan karena teralihkan pada pragmatisme dalam cara berpikir mereka,” kata Wening.

Selain soal subjektivitas manusia,  Wening juga menyoroti tentang perilaku kelompok masyarakat kita yang suka memamerkan kekayaan sebagai bagian dari the upper subject. Bagi Wening, sebetulnya tidak ada yang salah dengan the upper subject yang dimilikinya. Apalagi banyak yang memang sejak lahir telah memiliki privilege dalam masyarakat karena akumulasi modal-modal yang sudah dilakukan oleh orang tua atau kakek neneknya. Namun, yang perlu diingat, posisi the upper subject tersebut perlu dikelola agar bersifat kontributif bagi masyarakat dan bukan hanya fokus pada hasrat pribadi yang diunggulkan apalagi merugikan orang lain.

“Memiliki tas Hermes, Dolce & Gabbana dan merk-merk lain atau memiliki rumah dan mobil mewah bukanlah hal yang salah. Namun, memamerkannya terus-menerus di tengah masyarakat yang masih banyak berkekurangan  menunjukkan ketidakmampuan orang tersebut mengontrol hasrat narsismenya serta menjelaskan hilangnya solidaritas baik mekanik maupun organik di tengah masyarakat kita,” ujarnya.

Penulis       : Gusti Grehenson

Artikel UGM Siap Luncurkan Jurnal Rempah Indonesia pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/ugm-siap-luncurkan-jurnal-rempah-indonesia/feed/ 0