Artikel Sophie Kirana, Alumni FEB UGM Tembus Top 5 Miss International 2024 pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.
]]>Perjalanan Menuju Panggung Dunia merupakan perjalanan panjang dan penuh perjuangan. Sophie mengaku memulai langkahnya di dunia beauty pageant sebagai finalis Puteri Indonesia 2024 mewakili Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Ia dinobatkan sebagai 1st Runner-Up Puteri Indonesia Lingkungan oleh Yayasan Puteri Indonesia, dan penobatan ini pada akhirnya membawanya mewakili Indonesia ke kompetisi Miss International 2024. “Sebagai finalis, saya memulai perjalanan dengan membawa advokasi yang menjadi fokus saya yaitu harmonisasi antara pelestarian lingkungan dan budaya, melestarikan jamu dan tanaman obat keluarga, penanaman mangrove untuk mitigasi perubahan iklim dan mempromosikan kesetaraan gender,” paparnya.
Visi Miss International 2024 adalah menjunjung tinggi nilai-nilai Sustainable Development Goals (SDGs), dan mengangkat tema “Sustainability in Pageantry”. Visi tersebut menarik bagi Sophie dan semakin memotivasi dirinya untuk mengikuti Miss International 2024.
Bagi Sophie visi dalam kompetisi bergengsi tersebut, dinilainya, selaras dengan misi hidupnya. Ia pun percaya ajang Miss International 2024 sebagai platform tepat untuk menginspirasi aksi nyata demi menciptakan perdamaian dunia dan masa depan berkelanjutan.
Sophie pun semakin bersemangat. Ia melakukan persiapan secara intensif mulai dari pelatihan public speaking, catwalk, dan sesi diskusi. Tidak hanya itu, iapun melakukan persiapan fisik dan menjaga pola makan untuk mendukung kesehatan fisiknya. “Saya juga memperkuat pemahaman advokasi pelestarian mangrove dan kesetaraan gender melalui Rising Girls sambil mendalami budaya Indonesia seperti Wayang Srikandi, kain tradisional, dan filosofi lokal untuk memperkenalkan identitas bangsa Indonesia,” ungkapnya.
Ia begitu mensyukuri bisa terlibat dalam ajang internasional ini. Iapun berkesempatan mempromosikan kehebatan, keindahan, dan keunikan Indonesia di tingkat internasional. Perjuangannya pun membuahkan hasil setelah ia melakukan audiensi dengan Duta Besar Indonesia untuk Jepang untuk melakukan promosi budaya dan potensi alam Indonesia hingga meraih pencapaian baru di puncak malam grand final. “Terima kasih untuk kesempatan ini, saya bersyukur bisa beradaptasi dan berinteraksi dengan banyak teman dari berbagai negara dengan aneka budaya”, katanya.
Sophie mengaku pengelolaan emosi melalui meditasi dan beribadah menjadi pondasinya meraih kesuksesan. Diakui atau tidak ajang Miss International 2024 merupakan pembelajaran penuh tantangan dan harus siap dengan segala tekanan mental dan emosional.
Karenanya dukungan spiritual sangat membantu dirinya merasa lebih kuat dan tenang menghadapi kompetisi. Selebihnya iapun harus selalu fokus pada proses dan tujuan. “Saya selalu mempersiapkan diri untuk berbesar hati menerima segala kemungkinan, membayangkan diri saya untuk bisa menerima semuanya termasuk menerima kekalahan,” ujarnya.
Manajemen waktu yang efektif baginya menjadi bagian penting dari persiapan yang harus dilakukan. Dengan metode time blocking, ia berupaya menyeimbangkan tanggung jawab sebagai Puteri Indonesia Lingkungan dan latihan intensif menuju Miss International 2024. Nilai-nilai integritas, kolaborasi, inovasi, dan tanggung jawab sosial yang diperolehnya selama kuliah di FEB UGM senantiasa menjadi dorongan dalam menghadapi kompetisi internasional. “Nilai integritas membuat saya yakin untuk tampil percaya diri di hadapan audiens global. Pengalaman bekerja dalam tim selama kuliah, kepanitiaan, berbagai proyek tugas, kolaborasi saya rasakan manfaatnya dalam berkompetisi di ajang internasional ini”, terangnya.
Inovasi berupa cara berpikir kreatif, terutama dalam menyampaikan isu-isu seperti pelestarian lingkungan dan kesetaraan gender, menurut Sophie turut menjadi kunci. Tak kalah penting soal nilai tanggung jawab sosial dari FEB UGM, disebutnya turut membentuk kesadarannya ikut berkontribusi pada masyarakat dan lingkungan. “Tak terduga saya pun berani mengangkat isu-isu keberlanjutan dan pemberdayaan perempuan. Saya sungguh bersyukur FEB mendidik tidak hanya akademik, tapi memperkuat kepercayaan diri, keterampilan komunikasi, dan kepemimpinan serta karakter yang kuat soal Indonesia,” ucapnya.
Keberhasilan meraih prestasi internasional di Miss International 2024 menjadi momen bagi Sophie berkomitmen untuk terus melanjutkan advokasi pelestarian lingkungan dan pemberdayaan perempuan di berbagai platfrom nasional dan internasional. Ia pun berharap raihan prestasinya bisa menginspirasi banyak orang, terutama generasi muda untuk terus berkarya dan berkontribusi secara positif. “Saya berharap generasi muda khususnya mahasiswa FEB UGM dapat terus berkontribusi secara global dengan tetap berpegang pada nilai-nilai FEB UGM yang mengedepankan integritas, keberlanjutan, dan kepemimpinan yang visioner. Jangan lupa juga motto UGM, ‘Locally Rooted, Globally Respected. Kita jadikan itu sebagai pedoman untuk tetap menjunjung tinggi akar budaya dan nilai-nilai luhur bangsa, dengan tetap memberanikan melangkah lebih jauh memperluas kontribusi hingga ke kancah internasional,” ungkapnya.
Reportase : Shofi Hawa Anjani&Kurnia Ekaptiningrum/Humas FEB
Penulis : Agung Nugroho
Artikel Sophie Kirana, Alumni FEB UGM Tembus Top 5 Miss International 2024 pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.
]]>Artikel Sepak Terjang Sulistyo Chawasie, Jatuh Bangun Buka Usaha Transportasi Kargo Berpendingin pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.
]]>Terjun menjadi wirausaha merupakan sesuatu yang tidak diduga oleh Sulistyo Chawasie. Alumnus Teknik Geodesi UGM angkatan 1983 yang saat ini menjadi Presiden Direktur PT. Hamparan Segara Niaga (HSN) Group menceritakan awalnya mulanya ia mendirikan usaha bersama dengan 14 orang temannya di tahun 1996. Selama dalam perjalanan, hanya tinggal 3 orang salah satu dirinya selaku pendiri perusahaan.
“Kita mendirikan perusahaan berawa bedol desa, bareng-bareng dengan teman mendirikan, sekarang jadi nomor satu perusahaan transportasi berpendingin untuk kargo,” kata Sulistyo kepada Kabar UGM.
Pria kelahiran Karangkajen, Yogyakarta, 59 tahun lalu mengaku mendirikan usaha di umur 31 tahun setelah bekerja sekitar dua tahunan di sebuah perusahaan transportasi dan logistik yang berbasis di Singapura. Perusahaan ini menangani transportasi dari berbagai macam barang-barang kargo. Tidak lama kemudian, pada tahun 1996, Sulistyo melihat kesempatan untuk mendirikan perusahaan bersama 14 temannya ketika salah seorang investor yang selama ini menjadi customernya mengajaknya untuk berbisnis. “Ya, intinya sebenarnya gini, investor itu adalah customer saya Dia bilang, ngapain kamu kerja sama orang Singapura? Udah kita kerja bareng aja. Nah, HSN akhirnya berdiri,” kenangnya.
Sulistyo menjelaskan bahwa modal awal mendirikan perusahaan sekitar 200 juta rupiah yang didapatkan dari hasil patungan bersama ke-14 orang temannya. Perusahaan kemudian didirikan berbasis di Jakarta dan Surabaya, dengan tujuan agar lokasi dua kantor ini dapat memberikan pelayanan di wilayah Indonesia bagian barat dan Indonesia bagian timur.
Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak, dalam perjalanannya di 10 tahun pertamanya, roda usaha perusahaan yang berbasis di Jakarta tidak berjalan mulus karena sulit bersaing dengan perusahaan kompetitor sehingga harus merugi dan terancam tutup. Sehingga harus diambil alih oleh tim manajemen yang berbasis di Surabaya. Menurut Sulistyo, perbedaan niche market menyebabkan bisnis usaha di Jakarta collapse. Selain itu, kondisi perusahaan yang di Jakarta yang gulung tikar ini menyebabkan pecah kongsi antara 14 orang pendiri perusahaan tersebut. Bahkan adanya perbedaan pendapat, 7 orang pendiri perusahaan yang berkantor di Surabaya juga memutuskan keluar, praktis menyisakan 3 orang pendiri.
Beruntung, berkat ketekunan Sulistyo bersama rekannya dalam menjalan usaha, akhirnya membuahkan hasil. Saat ini perusahaan ini menjadi salah satu penyedia jasa transportasi berpendingin untuk perishable cargo atau barang-barang yang harus disimpan dalam suhu tertentu supaya tidak rusak terbesar di Indonesia. Tahun 2022 lalu, HSN Group berhasil mencapai peak profit (laba puncak) sekitar Rp 1 Triliun.
Ia menyebutkan HSN Group kini memiliki 44 kantor cabang yang ada di seluruh Indonesia dengan jumlah karyawan lebih dari 1000 orang yang terdiri karyawan tetap dan outsourcing. “Ada 44 cabang, pokoknya dimana ada produk ikan, di situ kita berdiri. Untuk operasional, kita memiliki 300an truk dan 2.000 lebih kontainer berpendingin,” katanya.
Selama 28 tahun beroperasi, HSN Group sudah memiliki 7 anak perusahaan. Selain sewa pengiriman kontainer berpendingin, perusahaan ini bergerak di bidang trading dan kapal pengangkut ikan berbasis cold storage hingga menyuplai bahan makanan dan minuman untuk perusahaan tambang yang berada di luar Jawa. “Bersyukur, semua masih jalan,” ujarnya.
Meski sudah berkembang pesat, Sulistyo mengaku selalu menghadapi tantangan dalam menjalankan bisnis. Meski kendala dalam menjalankan bisnis selalu ada, namun relasi sangatlah penting. Ia mencontohkan saat pandemi, pada saat itu kapal-kapal transportasi mengalami berbagai kesulitan dalam berlabuh karena aturan pembatasan untuk mencegah menyebarnya COVID-19. Saat itu, kapal milik PT HSN sedang berusaha untuk berlabuh di daratan benua Amerika, namun adanya aturan kongesti yang menyebabkan kapal-kapal mereka tidak bisa bersandar. “Ketika Covid, di Amerika itu kerja kapal tidak boleh lebih 24 jam berada dekat pelabuhan. Akhirnya kapal-kapal yang ke sana, kita istilahnya kongesti. Kongesti itu tidak bisa sandar,” katanya
Namun adanya relasi yang kuta memberikan kemudahan bagi kapal HSN akhirnya bisa merapat ke pelabuhan dan mengantarkan kargo. “Nah ketika semua nongkrong menunggu bersandar. Maka banyak kapal yang balik bawa muatan kargo kosong. Nah, terjadi perebutan muatan kapal. Nah, kita punya link yang bagus, akhirnya bisa terisi,” ungkapnya.
Pengalamannya menjalankan usaha selama 28 tahun, Sulistyo memberi tips bagi mahasiswa yang ingin menekuni dunia usaha. Salah satu hal yang paling penting yang perlu dipegang adalah mempelajari kemampuan mengelola keuangan. “Keahlian mengelola uang sangatlah penting bagi seorang mahasiswa bahkan bagi seorang insinyur sekalipun,” tegasnya.
Ditanya soal pengalaman dirinya yang paling berkesan selama menempuh studi di UGM, Sulistyo mengungkapkan ajaran tentang sikap kesederhanaan dan kekeluargaan yang paling banyak ia rasakan manfaatnya. Sebab kultur di kampus UGM selalu membiasakan mahasiswa untuk terbiasa hidup sederhana. “Kita dididik itu jadi orang yang sederhana. Sebenarnya itu saja. Kita Nggak perlu terus kemudian muluk-muluk. Nggak perlu dengan menunjukkan jati diri. Nilai itu memang bagus, kekeluargaan kita jadi solid,” terangnya.
Penulis : Hanif
Editor : Gusti Grehenson
Foto : Firsto
Artikel Sepak Terjang Sulistyo Chawasie, Jatuh Bangun Buka Usaha Transportasi Kargo Berpendingin pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.
]]>Artikel Bikin Sekolah Anak Muda Mengajar, Alumnus UGM Raih Beasiswa Studi Singkat Ke Selandia Baru pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.
]]>Di program beasiswa ini, Alfian akan mengikuti rangkaian kegiatan yang dimulai dengan kursus tentang pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Course) yang dibagi menjadi dua kegiatan. Kegiatan ini sudah dilaksanakan pada Juni 2024 silam melalui Residential Learning secara tatap muka selama dua minggu di Kupang. Bagian SDC kedua nantinya akan dilaksanakan secara penuh di Selandia Baru selama 12 pekan, dimulai pada bulan September hingga Desember mendatang.
Alfian, demikian ia akrab disapa, mengatakan keikutsertaannya dalam program ini, ia berkesempatan mempelajari keterampilan riset dengan pendekatan partisipatif dan memahami cara mencapai tujuan pembangunan melalui perspektif lintas isu seperti hak asasi manusia, gender, inklusi sosial, dan dampak lingkungan. Hal ini sejalan dengan advokasi yang telah dijalankan Alfian kepada masyarakat adat melalui Sekolah Anak Muda yang ia dirikan.
Alfian bercerita, ia bersama temannya mendirikan Sekolah Anak Muda (SEKAM), sebuah organisasi sebagai ruang untuk pertukaran pengetahuan kewargaan antara anak muda dan masyarakat adat, khususnya terkait pengetahuan dan praktik agama leluhur dan kesadaran ekologis di masyarakat adat. “Salah satu program utama kami adalah Anak Muda Mengajar atau Amuga yang dirancang untuk menghubungkan anak muda dari wilayah perkotaan dengan komunitas adat di pedesaan,” kata Alfian saat dihubungi Selasa (17/9).
Melalui program ini, kata Alfian, anak muda dari seluruh Indonesia datang untuk mengajar keterampilan literasi dasar seperti menulis, membaca, dan menghitung kepada anak-anak adat, sambil mereka juga belajar tentang pengetahuan adat langsung dari para tetua adat.
Program anak muda mengajar ini sudah berjalan selama tiga tahun berturut-turut sejak tahun 2022 di masyarakat adat Bara dan Cindakko di Sulawesi Selatan dan di masyarakat adat Huaulu di pulau Seram, Maluku, tahun ini. Alfian berharap melalui program ini bisa menjembatani pertukaran pengetahuan antara anak muda urban mendapatkan pemahaman tentang cara hidup harmonis dengan alam. “Sedangkan anak-anak adat mendapatkan pendidikan terkait literasi dasar,” paparnya.
Seperti diketahui, Pemerintah New Zealand lewat Union Aid membuka beasiswa IYLP sebagai peluang untuk anak-anak muda Indonesia yang aktif berpartisipasi dalam gerakan pembangunan berkelanjutan di Indonesia untuk belajar ke New Zealand belajar tentang Sustainable Development.
Alfian mengakui bahwa beasiswa yang ia dapatkan tidak lepas dari kiprahnya selama ini telah aktif berpartisipasi dalam program pembangunan masyarakat adat di Indonesia Timur, khususnya di pulau Sulawesi dan Maluku melalui organisasi Sekolah Anak Muda. “Ketepilihan saya karena mewakili isu masyarakat adat, spesifiknya ke isu agama leluhur dan pembangunan,” ujar lulusan CRCS SPs UGm tahun 2023 ini.
Selain berfokus pada isu pembangunan berkelanjutan antara Indonesia dan New Zealand, kata Alfian, program beasiswa pertukaran pemuda ini turut menyediakan akses pengetahuan terhadap kebijakan, praktik, dan lembaga-lembaga yang relevan di Selandia Baru, termasuk pengenalan pada pendekatan pembangunan Māori dan Perjanjian Waitangi. “Para peserta mendapatkan kesempatan untuk tinggal di Marae, tempat pertemuan masyarakat adat Māori, dan mengunjungi berbagai organisasi pemerintah serta non pemerintah, seperti Komisi Hak Asasi Manusia dan Parlemen Selandia Baru,” jelasnya.
Sebelum berangkat ke New Zealand,Alfian mengikuti kursus peningkatan keterampilan Bahasa Inggris untuk tujuan akademik dan profesional yang disediakan oleh UnionAid. Tujuannya untuk mendukung para penerima beasiswa dalam berkomunikasi secara efektif di lingkungan internasional, termasuk dalam penulisan laporan riset dan proposal program mereka.
Setelah menyelesaikan pembelajaran SDC bagian kedua di kota Auckland, Selandia Baru, Andi Alfian akan kembali ke Indonesia untuk melaksanakan proyek aksi partisipatif di komunitasnya. Proyek aksi partisipatif ini akan didukung oleh UnionAID, BaKTI, dan tim alumni INSPIRASI. “Kita akan kembali ke Indonesia untuk mengimplementasikan proyek yang sudah kita desain selama program beasiswa ini. Pada fase implementasi ini, kita akan menerapkan pembelajaran yang telah kita dapatkan dari Selandia Baru ke dalam aksi pembangunan di Indonesia,” pungkas Alfian.
Penulis : Bolivia
Editor : Gusti Grehenson
Artikel Bikin Sekolah Anak Muda Mengajar, Alumnus UGM Raih Beasiswa Studi Singkat Ke Selandia Baru pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.
]]>Artikel Johar Ma’mun, Anak Petani Asal Cilacap Lulus Cumlaude di UGM pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.
]]>Johar merupakan anak bungsu dari empat bersaudara dari pasangan Muhlasin (64) dan Saminah (64). Sang Ayah merupakan seorang anak petani asal sebuah dusun kecil di Desa Penggalang, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Meski sang Ayah tidak menamatkan bangku Sekolah Dasar, namun kegigihan untuk menyekolah anaknya tidak pernah pupus. Johar merupakan sarjana pertama dari keluarga besarnya.
Bisa kuliah di perguruan tinggi tentu menjadi impian setiap orang. Begitu juga dengan Johar. Bahkan dia tidak pernah menyangka bisa diterima kuliah di UGM melihat kondisi keluarga dengan keterbatasan ekonomi. “Selepas SMP benarnya Bapak ingin saya melanjutkan pendidikan ke pondok pesantren karena keluarga semua ke pesantren. Namun ibu mendukung saya melanjutkan ke SMA karena melihat nilai-nilai saya saat SMP bagus, selalu juara kelas. Begitupun para guru di sekolah yang mendorong saya untuk melanjutkan ke SMA,” paparnya.
Dari momen itulah Johar semakin menguatkan keyakinan untuk menggapai impian meraih pendidikan di perguruan tinggi. Johar pun melanjutkan pendidikan menengah atas di SMA N 1 Cilacap. Saat di bangku SMA pun Johar berhasil menorehkan prestasi. Selain menempati posisi juara kelas, dia juga kerap mengikuti berbagai kompetisi, salah satunya Olimpiade Ekonomi.
Selepas lulus SMA, Johar pun menyampaikan keinginan untuk kuliah secara terang-terangan kepada orang tuanya. Mafhum dengan kondisi keluarga, Johar meyakinkan orang tuanya ia akan mencari beasiswa. “Awalnya orang tua ragu, tetapi saya sampaikan ke orang tua jika ada beasiswa Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) yang diberikan oleh pemerintah bagi mahasiswa dari keluarga kurang mampu. Saya meyakinkan mereka bahwa akan memanfaatkan peluang tersebut,” tuturnya.
Akhirnya Johar mendaftar kuliah melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) tahun 2020 dan berhasil diterima di Universitas Diponegoro. Kala itu sebenarnya keinginan masuk UGM sangat kuat, tetapi dia tidak memilihnya karena melihat ketatnya persaingan masuk. Meski telah diterima masuk perguruan tinggi lewat jalur SBMPTN, hati kecil Johar masih sangat berharap untuk bisa kuliah di UGM. Lalu, dia kembali memanfaatkan peluang terakhir masuk UGM melalui jalur Ujian Mandiri (UM) UGM dengan pilihan prodi Akuntansi FEB UGM. “Begitu tahu diterima, saya sangat senang. Ternyata ketakutan saya tidak bisa masuk UGM terpatahkan. Orang tua pun langsung menangis dan sujud syukur mengetahui saya diterima di UGM,” ungkapnya.
Beasiswa KIPK diakui Johar sangat membantu kehidupannya selama menjalani studi di UGM. Bagi Johar, adanya beasiswa ini sangat membantu dirinya dan mahasiswa dari keluarga keterbatasan ekonomi bisa meraih mimpinya melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.
Tak hanya aktif di perkuliahan, lelaki berkacamata ini juga aktif mengikuti berbagai kompetisi. Dia pun berhasil menorehkan sederet prestasi, beberapa diantaranya 1st Runner up of Audit Phoria 4.0 Politeknik Keuangan Negara (PKN) STAN (2023), 1st Winner of Accounting Excellence Olympiad Politeknik Keuangan Negara (PKN) STAN (2023), 1st Runner up of Pekan Ilmiah Akuntansi (PIA) Universitas Jenderal Soedirman (2023), 1st Runner up of Indonesia Sharia Financial Olympiad Otoritas Jasa Keuangan (2023), dan 1st Winner of LCC SEMARCOOPFEST Universitas Sebelas Maret (2021). Johar juga sempat melakukan magang di beberapa perusahaan atau institusi di tanah air untuk mengasah kemampuannya sebelum terjun dalam dunia pekerjaan yang sesungguhnya.
Kisah Johar ini telah membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah menjadi penghalang bagi seseorang untuk meraih pendidikan setinggi-tingginya. Melalui ketekunan, usaha keras, serta doa, Johar yang merupakan seorang anak petani dari sebuah desa kecil berhasil menunjukkan bahwa tidak ada yang tidak mungkin dicapai di dunia.
“Kita tidak bisa memilih lahir dari keluarga seperti apa. Jangan pernah menyerah, selagi masih ada kemampuan disertai kerja keras akan banyak kesempatan dan kemungkinan yang bisa didapatkan,” pesannya.
Reportase : Kurnia Ekaptiningrum
Editor : Gusti Grehenson
Artikel Johar Ma’mun, Anak Petani Asal Cilacap Lulus Cumlaude di UGM pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.
]]>Artikel Direktur Human Capital BNI Beri Tips Membangun Karir di Era Digital pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.
]]>Di hadapan 3.620 calon wisudawan, Mucharom menyampaikan wawasan tentang modal masa depan dalam berkarir. Menurutnya, upaya-upaya yang dapat dilakukan dengan menetapkan tujuan yang jelas soal karirnya, memiliki passion terhadap pekerjaan yang diimpikan, serta sering menggali informasi terkait pekerjaan. Namun yang tidak kalah penting harus tetap memiliki personal branding yang kuat.
Mucharom pun menambahkan bahwa para wisudawan pun harus memiliki sikap disiplin, selalu positive thinking, fokus, tidak gampang menyerah, dan memiliki ketahanan yang tinggi. Tak hanya itu, ia juga menekankan bahwa di dunia kerja, para wisudawan dituntut untuk selalu menjaga sikap dan attitude yang positif, memiliki integritas, motivasi, komitmen, dan networking yang baik.
“Dari networking yang Anda buat, mulai dari hari ini, mulai dari kemarin, itu ke depan akan membuka pintu Anda untuk beberapa kesempatan. Apakah itu untuk kesempatan berkarir atau kesempatan mendapatkan pekerjaan,” ujar Mucharom.
Sebagai Direktur dari Human Capital and Compliance, Mucharom berpendapat bahwa di bidang human capital, manusia tidak lagi dianggap sebagai sumber daya manusia namun juga sebagai modal. “Ke depan, modal kita hanya ada dua, yaitu manusia dan teknologi,” paparnya.
Selanjutnya, ia pun turut membagikan pengalamannya bekerja selama lebih dari 20 tahun di BNI. Menurut penuturannya, ia pernah ditugaskan di wilayah Indonesia Timur, seperti di Makassar sampai Papua. Selain itu ia pun pernah ditugaskan sebagai General Manager BNI Hongkong selama 2 tahun, sebelum kemudian kembali ke kantor pusat dan menjabat sebagai direktur Human Capital and Compliance.
Sebagai salah satu tanggung jawab dari pekerjaanya, Mucharom turut mengungkapkan pentingnya untuk menjaga kesehatan mental dan badan dalam melakukan sebuah pekerjaan, agar nantinya setiap pekerjaan yang dilakukan dapat memberikan hasil yang maksimal.
Menurutnya, penting untuk kita dapat mengelola kesehatan mental, karena menurut data yang ia dapat mengenai kesehatan mental dari Deloitte, bahwa lebih dari 50 persen responden mengalami peningkatan stress. Apalagi dengan adanya tantangan teknologi baru yang akan menggantikan manusia. “Kami di bank pun sama. Ya, jadi yang di front line itu hari ini juga berkurang sangat jauh di 5 tahun terakhir itu dibayangkan dengan 5-6 tahun yang lalu,” ujarnya.
Tidak hanya itu, di perbankan terjadi penurunan jumlah teller di banyak cabang dikarenakan perkembangan teknologi sehingga dibutuhkan kompetensi atau keterampilan lain untuk menunjang kebutuhan dalam berkarir kelak.
Di akhir pemaparannya, Mucharom menekankan bahwa dibutuhkan kompetensi dan skill baru untuk menghadapi perkembangan teknologi saat ini yang mungkin akan menggantikan tugas manusia kelak. Namun, dalam prosesnya tetap memerlukan manajemen stress yang lebih baik.
Penulis : Leony
Editor : Gusti Grehenson
Artikel Direktur Human Capital BNI Beri Tips Membangun Karir di Era Digital pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.
]]>Artikel 246 Tenaga Pendidik UGM Terima SK CPNS dan Dosen Tetap pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.
]]>Supriyadi menyampaikan ucapan selamat kepada para dosen yang telah mendapat SK CPNS dan SK Pegawai tetap dan bisa menjalankan tugasnya dalam bidang tridharma perguruan tinggi.
Ia menyebutkan, setiap dosen memiliki kewajiban untuk bekerja setara dengan 12 SKS dalam satu semester yang terbagi dalam kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, dengan porsi yang paling besar adalah di bidang pendidikan. “Kita akan buat aturannya, sehingga para dosen bisa bekerja dengan baik dengan nyaman,” jelasnya.
Direktur SDM, Suadi, dalam laporan menyampaikan penerimaan SK CPNS dalam jabatan fungsional dosen di UGM merupakan rangkaian seleksi ASN yang sudah dilakukan sejak tahun 2023. Untuk formasi PNS, UGM memperoleh alokasi formasi yang terbanyak se-Indonesia yaitu sebanyak 399 formasi dosen, terdiri 398 formasi S3 dan satu formasi S2. “Dari jumlah total mereka yang melamar dan dinyatakan diterima 170 calon dosen. Dengan jumlah tersebut maka hanya 43 persen terisi dari formasi yang tersedia,” katanya.
Sementara untuk Dosen Tetap UGM, Suadi menyebutkan dari 218 formasi yang dibutuhkan, jumlah total pelamar yang dinyatakan diterima hanya 102 calon atau 47 persen. “Adapun rincian kualifikasi pendidikan S3 sebanyak 21 calon ongoing S3 sebanyak 37 calon, kemudian S2 atau profesi sebanyak 4 calon. Dari jumlah tersebut per 23 Agustus ini telah diterbitkan 80 surat keputusan pengangkatan sebagai dosen tetap,” terangnya.
Penulis : Agung Nugroho
Foto : Firsto
Artikel 246 Tenaga Pendidik UGM Terima SK CPNS dan Dosen Tetap pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.
]]>Artikel DGB UGM Terima Kunjungan Alumni Lintas Keilmuan pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.
]]>Turut pula Pembina Yayasan Mapa Bhakti, Ferry Iskandar, S.TP., Pengawas Aisyah Hilal, S.S., dan Anang Agus Susanto, S.E, Commercial Director ARBio – Saraswanti Genomic Institute (SGI) yaitu Sandhya Yuddha, S.H., dan Dwi Oblo fotografer dan juga kontributor tetap untuk Thomson-Reuters, National Geographic Indonesia, dan National Geographic Traveler.
Rombongan alumni lintas keilmuan dan lintas keahlian ini diterima Ketua Dewan Guru Besar UGM, Prof. Dr. M. Baiquni, M.A di ruangannya, Senin (19/8). Dalam suasana santai mereka bernostalgia sekaligus memperbincangkan terkait berbagai isu-isu kemasyarakatan dan lingkungan. Beberapa gagasan aksi nyata pun muncul dalam pertemuan ini untuk memperbaiki problem-problem lingkungan.
Tak sungkan para alumni mempertanyakan soal peran dan tugas Dewan Guru Besar UGM. Di sela-sela diskusi mereka juga menanyakan posisi DGB UGM dalam Struktur dan Organisasi Tata Kelola Universitas Gadjah Mada, dan Baiquni pun menjawab semua pertanyaan para alumni. Dia menyampaikan Dewan Guru Besar UGM dalam perannya antara lain mengembangkan pemikiran atau pandangan serta memberikan masukan kepada organ UGM terkait isu-isu strategis yang dihadapi bangsa dan negara serta penyelesaiannya. “DGB UGM ini juga menjadi pelopor dalam mengembangkan dan menanamkan wawasan kebangsaan kepada civitas akademika dan masyarakat,” katanya.
Berbagai isu-isu soal kesehatan mental tak luput dari perhatian mereka dalam pertemuan ini. Dalam diskusi bersama disepakati bila kesehatan mental yang memerlukan penanganan konseptual hingga pencegahan, perawatan, dan penyembuhan mental.
Pada pertemuan ini, Baiquni juga menyampaikan tentang upaya kesehatan jiwa dan raga dengan melakukan aktivitas sehat dan bugar diantaranya Shinrin Yoku yaitu mandi oksigen di bawah pepohonan hutan atau kebun dan taman, Nordic Walking berjalan dengan tongkat yang efektif untuk menggerakkan sendi-sendi dan meningkatkan sirkulasi oksigen, Art Stone Balancing fokus menata keseimbangan menghayati sirkulasi oksigen.
Perbincangan pun semakin sore semakin menarik banyak topik untuk diperbincangkan, diantaranya topik penanganan dan pengelolaan sampah. Bagaimana penanganan dan pengelolaan sampah menjadi barang yang bermanfaat sebagaimana yang selalu menjadi bahasan dan pengalaman yang telah dilakukan Mapagama Bhakti di Yogyakarta. Bahwa dalam penanganan dan pengelolaan sampah diperlukan kemitraan yang lebih luas dan penerapan di wilayah lainnya. Penanganan sampah berbasis komunitas hingga sistem pengelolaan sampah di tingkat kabupaten dan kota memerlukan partisipasi warga dan kolaborasi mitra. “Gagasan inovatif dan Gerakan kreatif penanggulangan sampah ini juga sudah seharusnya menjadi bahasan dan perhatian para pencinta alam untuk turut serta menangani,” terang Lestari Januar.
Reportase : Heru Sutrisno
Penulis : Agung Nugroho
Artikel DGB UGM Terima Kunjungan Alumni Lintas Keilmuan pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.
]]>Artikel Direktur PT Pelni: Ingin Lebih, Effort Harus Lebih pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.
]]>Berada kembali di gedung yang sama, di hari Selasa (23/7) tentunya berbalut nuansa yang berbeda. Kini, ia hadir sebagai Direktur Utama PT. Pelni untuk berbagi pengalaman kepada 991 lulusan Program Pascasarjana UGM.
“Saya berharap semuanya senang dan tersenyum karena akan diwisuda. Senang karena mereka yang berdinas lega bisa mempertanggungjawabkan apa yang ditugaskan untuk belajar. Demikian juga yang disekolahkan oleh orang tuanya bisa membuktikan bisa menyelesaikan lulus Program Pascasarjana,” katanya.
Tri Andyani pun mengaku sebagian keberhasilan perjalanan kariernya dikarenakan dirinya menjadi salah satu alumni Universitas Gadjah Mada. Suka tidak suka, sebagian perjalanannya karena peran alumni yang memberi perhatian khusus di lapangan.
UGM saat ini, disebutnya selalu menjadi tiga besar perguruan tinggi di Indonesia. Karenanya sudah selayaknya jika lulusan UGM diapresiasi di lingkungan pekerjaan.
“Di semua jurusan, kredibilitasnya tidak diragukan lagi. Secara usia, UGM senior sebagai Perguruan Tinggi Negeri dibanding yang lain, dan membuat kita para alumni UGM diapresiasi,” ucapnya.
Tri Andayani mengawali karier di PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk selama 15 tahun (2000-2015). Ia mengaku tidak punya siapa-siapa, tidak punya ordal (orang dalam).
Meski begitu ia berkeyakinan bahwa dalam berkarir seseorang harus yakin mau kemana. Karenanya di awal, ia mendaftar di banyak perusahaan BUMN.
Kenapa BUMN? Baginya mengabdi kepada negara melalui BUMN selain mendatangkan kepuasan karena bisa melayani bagi banyak orang, sekaligus mendatangkan berkah. BUMN, menurutnya, cakupannya dari Sabang sampai Merauke.
“Pilihan sendiri-sendiri, dan saya memilih mendaftar perusahaan BUMN, bekerja disana tentunya juga dari yang terbawah asisten manajer saat itu,” akunya.
Ditunjuk sebagai Direktur Utama berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham PT PELNI (Persero) pada tanggal 25 Februari 2022. Karier profesionalnya boleh dibilang cemerlang.
Sebelum menjadi Direktur Utama PT Pelni, Tri Andayani pernah menjadi Direktur Marketing PT Phapros Tbk (2021-2022), Komisaris Independen PT SBN (2018-sekarang), Direktur Keuangan PT PELNI (Persero) (2017-2020), dan Direktur Keuangan PT Len Industri (Persero) (2015-2017).
Tri Andayani mengaku untuk berhasil di berbagai bidang harus mampu membangun etos kerja yang baik. Baginya pantang menunda pekerjaan, dan ia berprinsip tidak pernah pulang selama pending seluruh pekerjaan di meja belum bisa selesai.
“Jangan menunda pekerjaan karena esoknya pasti akan datang pekerjaan lagi, dan itu tupoksi saya untuk saya selesaikan,” ucapnya.
Sekali lagi, katanya, sebagai tupoksi harus diselesaikan, dan jangan pernah menyisakan pekerjaan apa menjadi tanggungjawab pekerjaan. Jika bisa diselesaikan hari itu, imbaunya, segera saja untuk diselesaikan hari itu.
“Fokus, karena saya senang melayani banyak orang maka jurusan pekerjaan saya adalah BUMN. Lainnya bekerja itu harus ikhlas dan tuntas. Jika memang ingin lebih baik dari teman-teman lainnya maka kita harus ada effort yang lebih. Kita tidak bisa bekerja yang biasa-biasa saja seperti yang lain,” ungkapnya.
Penulis: Agung Nugroho
Foto: Firsto
Artikel Direktur PT Pelni: Ingin Lebih, Effort Harus Lebih pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.
]]>Artikel UGM Bekali Mahasiswa dengan Personal Branding Digital Lewat LinkedIn pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.
]]>Pelatihan diselenggarakan tiga kali secara daring yaitu pelatihan di tanggal 13 Juli, 19 Juli, dan 16 Agustus 2024. Para peserta pun beragam mulai dari jenjang sarjana terapan, sarjana, magister hingga doktor.
Bondan Wijanarko, SIP., M.Si., selaku Koordinator Pembelajaran Lintas Disiplin Direktorat Pendidikan dan Pengajaran mengatakan UGM terus mendorong para mahasiswa untuk melek teknologi, sebab di era 4.0, mahasiswa dituntut memiliki pemahaman dan kemampuan teknologi informasi di semua bidang.
“Apalagi persaingan di dunia usaha dan dunia industri yang semakin ketat, mahasiswa harus memiliki nilai jual dan profesionalisme yang unggul,” katanya.
Salah satu yang diangkat UGM kemudian adalah seputar Linkedln. Topik ini bagi UGM dipandang mampu mendukung nilai jual dan pengembangan diri mahasiswa secara profesional.
Irvandias Sanjaya selaku Career Consultant dan Certified Coach Practitioner selaku pemateri membuka pelatihan ini dengan mengajukan pertanyaan: Sudahkah para civitas akademika UGM memiliki akun LinkedIn? Disusul pertanyaan kedua: Apa yang muncul dipikiran saudara-saudara saat mendengar LinkedIn? Dan pertanyaan ketiga: Seberapa percaya dirikah saudara para mahasiswa dengan LinkedIn yang dimiliki?
Respon jawaban pun bermunculan. Dari 201 peserta training di sesi 2, tercatat 76 sudah memiliki LinkedIn. Irvandias Sanjaya pun tersenyum dan bersyukur.
Bagi yang sudah tahu, katanya, LinkedIn memang dipandang perlu dipergunakan sebagai salah satu platform dalam mendukung nilai jual dan profesionalisme. Diantaranya sering digunakan sebagai rujukan utama mencari pekerjaan dan karir.
”Tidak bisa dipungkiri, kita hidup di dunia era digital, di mana media sosial nanti akan selalu menjadi satu kesatuan di seluruh aspek kehidupan,” katanya, Jum’at (19/7).
Irvandias memberi gambaran jika dahulu para orang tua mencari pekerjaan melalui informasi website atau job fair. Kini informasi lowongan pekerjaan bisa diperoleh melalui media sosial.
”Nah, sosial media bisa menjadi ajang untuk menjual siapa diri kita dan pengalaman kita,” terangnya.
Itulah kenapa sebabnya, kata dia, perlunya kehati-hatian dalam membuat postingan di sosial media. Menurut Irvandias selaku Konsultan Karir Alumni Fakultas Psikologi UGM ini, LinkedIn dipercaya memiliki peran yang sangat vital sebagai platform untuk mencari kerja dan mencapai karir yang ingin dituju.
Bahkan, katanya, tidak sedikit yang mempergunakan linkedIn untuk membangun jejak profesionalisme. ”ini bisa jadi jembatan sampai mendapat panggilan kerja,” ucapnya.
Ia sependapat ungkapan Jill Rowley, GTM Advisor dari Guild Education Social Selling Evangelist bahwa linkedIn merupakan digital reputation yang berarti reputasi semua sebagai individu akan tercermin dari tampilan profil yang ada di sana. ”LinkedIn ini bisa dibilang cara baru atau dunia baru untuk bisa melakukan personal branding, bahkan mendapatkan keuntungan (uang) di masa datang,” jelas Irvandian.
Irvandian Sanjaya menggarisbawahi poin-poin penting alasan perlunya menggunakan LinkedIn. Ada 3 hal penting berdasarkan hasil survei dari 10 perusahaan. Bahwa HRD dari 9 perusahaan tersebut mencari karyawan melalui LinkedIn untuk memeriksa latar belakang calon secara menyeluruh dalam proses seleksi para kandidat.
Dijelaskan pula bila ada 25 juta pencari kerja yang memantau LinkedIn setiap minggunya untuk mencari lowongan pekerjaan. Juga ada 87 persen proses rekruitmen menggunakan linkedIn sebagai ajang untuk skrining kandidat terutama untuk usia di bawah empat puluh lima tahun.
Untuk itu, kata Irvandias, LinkedIn dipercaya sebagai bentuk investasi terbaik dengan biaya yang paling murah sebagai platform untuk melakukan personal branding. Ia mencontohkan pengalamanya membuat linkedin pertama kali.
”Waktu itu saya membuat Linkedin di perpustakaan UGM dengan menggunakan free internet, dan 6 tahun kemudian, banyak yang melihat kapasitas saya sebagai seorang profesional dari Linkedin, dan ini yang memantik banyak tawaran yang menghasilkan berlipat-lipat,” ungkapnya.
Meski pelatihan diselenggarakan secara online, antusiasme peserta tinggi. Interaksi antara pembicara dengan para peserta sangat intens, dan diskusi mengalir dengan berbagai pertanyaan yang muncul dari para peserta.
Syafira Syahda Nirmala, salah satu peserta dari Prodi Elektronik dan Instrumentasi, Fakultas MIPA yang baru saja menyelesaikan sidang dan tengah berproses menuju yudisium mengaku Personal Branding Digital Lewat LinkedIn sangat bermanfaat untuk dirinya yang sedang mempersiapkan diri mencari lowongan pekerjaan.
Penulis: B. Diah Listianingsih
Editor: Agung Nugroho
Artikel UGM Bekali Mahasiswa dengan Personal Branding Digital Lewat LinkedIn pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.
]]>