Hubungan Internasional Arsip - Universitas Gadjah Mada https://ugm.ac.id/id/tag/hubungan-internasional/ Mengakar Kuat dan Menjulang Tinggi Wed, 07 Aug 2024 12:45:58 +0000 id hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.1.7 Kunjungan Prabowo ke China dan Rusia Tunjukkan Pergeseran Orientasi Politik Luar Negeri RI https://ugm.ac.id/id/berita/kunjungan-prabowo-ke-china-dan-rusia-tunjukkan-pergeseran-orientasi-politik-luar-negeri-ri/ https://ugm.ac.id/id/berita/kunjungan-prabowo-ke-china-dan-rusia-tunjukkan-pergeseran-orientasi-politik-luar-negeri-ri/#respond Wed, 07 Aug 2024 12:45:58 +0000 https://ugm.ac.id/?p=69000 Menteri Pertahanan RI sekaligus Presiden Terpilih, Prabowo Subianto, memulai perjalanannya lawatan ke luar negeri dengan melakukan pertemuan dengan beberapa tokoh dunia. Belum lama ini, Prabowo berkunjung ke Rusia setelah sebelumnya sudah mengunjungi ke sejumlah negara di Asia dan Eropa seperti China, Jepang, Prancis, Serbia, Turki. Kunjungan ini menjadi upaya Prabowo dalam menjalin relasi global dalam […]

Artikel Kunjungan Prabowo ke China dan Rusia Tunjukkan Pergeseran Orientasi Politik Luar Negeri RI pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Menteri Pertahanan RI sekaligus Presiden Terpilih, Prabowo Subianto, memulai perjalanannya lawatan ke luar negeri dengan melakukan pertemuan dengan beberapa tokoh dunia. Belum lama ini, Prabowo berkunjung ke Rusia setelah sebelumnya sudah mengunjungi ke sejumlah negara di Asia dan Eropa seperti China, Jepang, Prancis, Serbia, Turki. Kunjungan ini menjadi upaya Prabowo dalam menjalin relasi global dalam rangka memperkuat posisi strategis Indonesia di kancah Internasional.

Pengamat Kebijakan Hubungan Internasional dari Fisipol UGM, Dr. Dafri Agus Salim, M.A., menyebutkan bahwa kunjungan tersebut nampak memberi sinyal akan adanya kemungkinan pergeseran orientasi politik luar negeri Indonesia. “Saya merasa sepertinya kunjungan ini memberi sinyal atau tanda bahwa orientasi politik kita kemungkinan akan sedikit bergeser. Dari yang tadinya agak barat, ini mungkin kita agak ke timur. Dalam konteks ini maksudnya ke negara-negara yang tidak selalu akrab dengan negara-negara Barat, terutama Amerika,” papar Dafri dalam keterangannya kepada wartawan, Rabu (7/8) di Kampus UGM.

Dari daftar negara-negara yang dikunjungi, Kata Dafri, Prabowo tidak pergi ke negara-negara Barat. Sebaliknya, ia justru menunjukkan keinginan menjalin kerja sama dengan negara-negara Timur, seperti Turki, China, dan Rusia yang berpotensi besar dalam hubungan ekonomi perdagangan Indonesia ke depannya. Kunjungan ini juga mengindikasikan bahwa Prabowo ingin Indonesia tampil di dunia internasional sebagai negara yang mampu menghimpun kekuatan Timur.

Selain itu, Dafri juga berpendapat bahwa kunjungan yang dilakukan Prabowo tersebut sepertinya juga bertujuan untuk menemukan ruang baru bagi kerja sama ekonomi perdagangan Indonesia, di luar negara-negara Barat.

Soal kunjungan Prabowo ke China dan Rusia ini menurutnya dapat berpengaruh besar terhadap hubungan politik luar negeri Indonesia dengan Amerika yang berseberangan nilai-nilai politiknya dengan negara-negara tersebut. Strategi Indonesia untuk mendekati China, Rusia, Turki, dilakukan dalam rangka meningkatkan posisi tawar terhadap negara-negara Barat yang selama ini dianggap menekan dan mengabaikan kepentingan Indonesia.

Dengan memperkuat posisi tawar, kata Dafri, memungkinkan Indonesia mempunyai akses yang lebih besar untuk merealisasikan kepentingannya. Selain itu, dampak lainnya akan berpengaruh pada akses Indonesia terhadap bantuan-bantuan, baik negara-negara Barat atau lembaga-lembaga Internasional yang mungkin dapat menjadi semakin melemah. Di sisi lain, Indonesia nantinya bisa mengharapkan bantuan dari negara-negara lain. “Menurut saya, ada dua tujuannya, untuk meningkatkan posisi tawar untuk mendapatkan akses lebih besar di bidang keamanan, misalnya pembelian senjata, dukungan politik, dst. Bagian dari strategi Prabowo nanti untuk membuka pasar yang lebih luas dengan kerja sama ekonomi di luar negara-negara mainstream Barat,” terang Dafri.

Pergeseran orientasi ini oleh Dafri dinilai dipengaruhi oleh dinamika politik domestik Indonesia. “Jadi, jangan-jangan kenapa kita sekarang dekat sekali dengan China, padahal dulu Prabowo seperti terlihat anti-China dari orasi-orasinya, itu dipengaruhi oleh kekuatan politik di dalam negeri, termasuk dalam hal ini pengusaha,” papar Dafri.

Dengan pergeseran orientasi politik luar negeri yang terjadi ini menunjukkan bahwa Indonesia belum dapat menjalankan politik bebas aktif yang murni sesuai dengan konsep yang ada. “Di era Soekarno kita sangat dekat dengan Timur, tapi di era Soeharto kita dekat dengan Barat. Tidak bisa dikatakan sebagai bebas aktif, lebih bisa dikatakan sebagai pragmatisme. Kita tidak peduli lagi, mau barat, mau timur, kalau dia menguntungkan ya, jadi teman kita. Jadi bukan bebas aktif seperti yang dikonsepkan. Saya melihat ke depannya juga oleh Prabowo tidak akan murni,” pungkasnya.

Penulis : Rahma

Editor : Gusti Grehenson

Foto : Kremlin RU

Artikel Kunjungan Prabowo ke China dan Rusia Tunjukkan Pergeseran Orientasi Politik Luar Negeri RI pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/kunjungan-prabowo-ke-china-dan-rusia-tunjukkan-pergeseran-orientasi-politik-luar-negeri-ri/feed/ 0
Vu Minh Anh, Mahasiswa asal Vietnam Lulus Cumlaude di UGM https://ugm.ac.id/id/berita/vu-minh-anh-mahasiswa-asal-vietnam-lulus-cumlaude-di-ugm/ https://ugm.ac.id/id/berita/vu-minh-anh-mahasiswa-asal-vietnam-lulus-cumlaude-di-ugm/#respond Tue, 28 May 2024 09:02:38 +0000 https://ugm.ac.id/vu-minh-anh-mahasiswa-asal-vietnam-lulus-cumlaude-di-ugm/ Vu Minh Anh merupakan salah satu dari 1.423 lulusan UGM yang diwisuda pada Rabu (22/5) di Grha Sabha Pramana. Gadis asal Vietnam ini menyelesaikan pendidikan S1 jalur International Undergraduate Programs (IUP) International Relations, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) UGM, lulus dengan predikat cumlaude. Ditemui di sela waktunya menyelesaikan administrasi kepengurusan ijazahnya di Fisipol UGM, […]

Artikel Vu Minh Anh, Mahasiswa asal Vietnam Lulus Cumlaude di UGM pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Vu Minh Anh merupakan salah satu dari 1.423 lulusan UGM yang diwisuda pada Rabu (22/5) di Grha Sabha Pramana. Gadis asal Vietnam ini menyelesaikan pendidikan S1 jalur International Undergraduate Programs (IUP) International Relations, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) UGM, lulus dengan predikat cumlaude.

Ditemui di sela waktunya menyelesaikan administrasi kepengurusan ijazahnya di Fisipol UGM, Selasa (28/5), Vu Minh mengaku senang dan bangga bisa menyelesaikan pendidikan sarjananya di kampus UGM. Ia masih ingat, ketika datang ke Indonesia untuk pertama kalinya sebagai pelajar Vietnam, memilih kuliah di Indonesia merupakan sebuah keputusan terbesar dalam hidupnya. Apalagi ia sempat mengalami kesulitan bahasa dan perbedaan budaya yang membuatnya sulit untuk komunikasi dan berinteraksi dengan banyak orang. Ia mengaku senang selama masa kuliah, ia mendapat teman baru lintas negara yang selalu mendukungnya.  “Saya merasa senang ini menjadi salah satu pencapaian di hidup saya,” ujar Vu Minh.

Soal pilihannya untuk memilih kuliah di UGM,  Vu Minh mengaku ia awalnya mendapat informasi tentang UGM dari kerabat keluarganya. Sebab mereka pernah tinggal dan bekerja di Indonesia selama beberapa tahun. “UGM menjadi universitas yang direkomendasikan karena dianggap sebagai salah satu perguruan tinggi terbaik indonesia yang sering membuka program beasiswa,” kata Vu Minh menirukan salah satu anggota keluarganya.

Selanjutnya,  Vu Minh mencari informasi tentang beasiswa UGM. Ia pun ikut mendaftar dan akhirnya diterima di jalur IUP prodi Hubungan Internasional melalui beasiswa Fisipol UGM ASEAN+1 Scholarship Programs (FIAS). “Waktu itu saya melihat tawaran meliputi pembiayaan penuh pendidikan, uang saku bulanan, dan studi kultural. Jadi saya memutuskan untuk mengambil kesempatan itu,” ucapnya.

Seperti diketahui, Vu Minh merupakan salah satu mahasiswa penerima beasiswa Fisipol UGM ASEAN+1 Scholarship Programs (FIAS). Program ini memberikan pembiayaan penuh kepada mahasiswa selama delapan semester pendidikan. Selain Vietnam, program FIAS Scholarship terbuka untuk seluruh negara-negara ASEAN dan Timor Leste. Terdapat tiga departemen yang membuka program FIAS, yakni Department of International Relations, Department of Public Policy and Management, dan Department of Communication Sciences. Vu Minh merupakan salah satu dari mahasiswa angkatan pertama penerima FIAS Scholarship sejak dibuka pada tahun 2021.

Bagi Vu Minh, belajar di luar negeri adalah kesempatan berharga yang tidak semua orang dapatkan. Bahkan tidak semua universitas internasional memiliki standar untuk menerima mahasiswa asing. Karenanya ia merasa bangga bisa lulus sebagai alumnus Fisipol UGM. “Fisipol UGM paling banyak menerapkan pembelajaran liberal. Semua dosen di sini selalu siap mendampingi saya, staf-staf juga melayani dengan baik, dan fasilitas yang ditawarkan juga tersedia kapanpun saya butuh,” jelas Vu Minh.

Semua program orientasi disusun di Fisipol UGM juga membantu Vu Minh untuk bisa beradaptasi dengan lingkungan pembelajaran baru, tempat tinggal baru, dan teman baru. Ia juga senang bisa melakukan kegiatan lain, seperti pengabdian masyarakat dan program kebudayaan. “Sangat bersyukur dan senang bisa belajar di sini, dan saya merekomendasikan Fisipol UGM kepada teman-teman jika ingin belajar di Indonesia,” tutupnya.

Penulis: Tasya

Editor: Gusti Grehenson

Artikel Vu Minh Anh, Mahasiswa asal Vietnam Lulus Cumlaude di UGM pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/vu-minh-anh-mahasiswa-asal-vietnam-lulus-cumlaude-di-ugm/feed/ 0