Artikel Yuk, Ketahui Keunggulan 8 Prodi IUP UGM Klaster Sosial Humaniora pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.
]]>Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan FEB UGM, Bayu Sutikno, S.E., M.S.M., Ph.D., menjelaskan bahwa program IUP di FEB telah berdiri sejak tahun 2007 dan menawarkan tiga program studi yaitu Akuntansi, Ilmu Ekonomi, dan Manajemen. Salah satu keunggulan program ini adalah akreditasi internasional yang telah diperoleh serta kemitraan dengan lebih dari 70 universitas di Eropa, Asia, dan Australia. “Kami memiliki skema double degree, pertukaran pelajar, serta academic exposure seperti kursus musim panas dan musim dingin,” ungkap Bayu, Sabtu (8/2).
Ia menambahkan bahwa seluruh pembelajaran dilakukan dalam bahasa Inggris dan mahasiswa IUP akan memiliki kesempatan lebih luas untuk meraih double degree dengan universitas mitra seperti University of Melbourne, Erasmus University, dan University of Groningen.
Dr. Ardian Indro Yuwono, selaku ketua Program Studi IUP Ilmu Komunikasi, menyampaikan bahwa program IUP di FISIPOL, terutama Ilmu Komunikasi, relatif baru didirikan pada tahun 2019 sementara program studi IUP Hubungan Internasional didirikan di awal tahun 2010, dan IUP Manajemen Kebijakan Publik di tahun 2013. Meski demikian, program ini memiliki akreditasi internasional dan keunggulan berupa pengajar yang berasal dari akademisi dan praktisi media.
Salah satu ciri khas dari IUP Ilmu Komunikasi adalah kewajiban student exchange di tahun ketiga. Program ini juga memiliki peluang double degree dengan Flinders University dan Queen Mary University. “International exposure menjadi komponen penting dalam syarat kelulusan, di mana mahasiswa wajib mengikuti pertukaran pelajar atau program study abroad,” jelas Dr. Ardian.
Elga Andriana, S.Psi, M.Ed, Ph.D, pengelola IUP Psikologi, menjelaskan bahwa sejak berdiri pada tahun 2016, program IUP Psikologi hanya membuka satu kelas dengan jumlah 40 mahasiswa per angkatan. Keunggulan IUP Psikologi terletak pada program double degree dengan University of Leeds serta pertukaran pelajar dengan University of Groningen.
Setiap semester, IUP Psikologi menghadirkan dosen tamu internasional serta menerima mahasiswa asing dari negara-negara seperti Belanda, Jerman, dan Australia. “Kami juga menekankan field school yang memungkinkan mahasiswa terjun langsung untuk melihat aplikasi psikologi secara praktis,” ujar Elga.
Sementara itu, Dr. Wahyu Yun Santoso S.H., M.Hum., LL.M., pengelola IUP Fakultas Hukum, memaparkan bahwa sejak dibuka pada tahun 2013, IUP Hukum telah menawarkan program double degree dengan universitas mitra seperti Maastricht University dan University of Groningen. Tahun ini, Fakultas Hukum meluncurkan skema baru 3+1 yang memungkinkan mahasiswa mendapatkan double degree sekaligus gelar LLM dalam waktu yang lebih singkat melalui kerja sama dengan Durham University “Mahasiswa kami juga diwajibkan mengikuti dua kali magang, dan banyak alumni kami yang sukses berkarir di firma hukum internasional,” tambah Wahyu.
Dengan berbagai keunggulan dan peluang internasional yang ditawarkan, program IUP UGM menjadi salah satu pilihan menarik bagi calon mahasiswa yang ingin mendapatkan pengalaman pendidikan global.
Penulis : Lintang
Editor : Gusti Grehenson
Artikel Yuk, Ketahui Keunggulan 8 Prodi IUP UGM Klaster Sosial Humaniora pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.
]]>Artikel 100 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran, Pakar UGM Nilai Masih Minim Kejelasan Perencanaan dan Eksekusi pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.
]]>Di bidang supremasi hukum, penguatan demokrasi dan hukum ketatanegaraan, Dosen Fakultas Hukum Dr. Hendry Noor Julian, S.H., M.Kn menyoroti melemahnya sistem check and balance dalam pemerintahan saat ini. Ia mengutip teori Donald Black dalam The Behavior of Law yang menyebutkan bahwa kedekatan politik bisa membuat hukum kehilangan daya berlakunya. Hal itu merujuk pada dominasi koalisi di parlemen yang berpotensi mengurangi efektivitas pengawasan terhadap kebijakan pemerintah. “Alih-alih menjadi mekanisme kontrol, hubungan eksekutif dan legislatif saat ini cenderung bersifat partnership,” jelas Hendry dalam Diskusi Pojok Bulaksumur yang bertajuk “Dari Janji ke Aksi: 100 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran” yang berlangsung di selasar tengah Gedung Pusat UGM, Jumat (7/2).
Di awal pemerintahan, kata Hendry, ide Prabowo yang akan memaafkan koruptor menuai banyak kritikan dan kecaman. Sebab menurut perspektif hukum, status seseorang sebagai koruptor harus didasarkan pada putusan hukum yang berkekuatan tetap. Jika benar ada mekanisme yang memungkinkan koruptor bebas setelah mengembalikan uang negara, hal ini akan menimbulkan banyak persoalan, terutama dalam hal penegakan hukum dan keadilan. “Kalau melihat pranata dan aparat yang ada sekarang, saya bahkan kurang yakin di atas 20 persen kebijakan ini bisa berhasil,” ujar Hendry.
Sementara dari melalui kacamata ilmu politik dan pemrintahan, Dr. Mada Sukmajati dari Departemen Politik dan Pemerintahan Fisipol UGM menilai bahwa janji-janji dalam Asta Cita atau delapan program prioritas pemerintahan Prabowo-Gibran masih belum terealisasi secara konkret. Ia menyebut beberapa program seperti makan siang bergizi gratis, pemeriksaan kesehatan gratis, dan pembangunan sekolah unggul masih minim kejelasan dalam perencanaan dan eksekusi. “Kalau kita bicara program dengan hasil terbaik dan cepat, seharusnya dalam 100 hari ini desainnya sudah jelas. Tapi kenyataannya implementasi masih parsial dan bahkan dalam beberapa aspek kita tidak tahu bagaimana mekanismenya,” ujar Mada.
Di sisi lain, Mada juga mempertanyakan tingkat kepuasan publik yang tinggi terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran meskipun realisasi kebijakan masih terbatas. “Approval rating 80 persen ini jadi tanda tanya besar. Apakah karena masyarakat masih optimis terhadap pemerintah, ataukah survei dilakukan dalam konteks tertentu yang mendukung hasil tersebut?” urainya.
Soal kebijakan penghapusan utang UMKM, petani, dan nelayan, juga tidak luput dikuliti oleh Ekonom UGM, Dr. Yudistira Hendra Permana. Dirinya menganggap kebijakan ini lebih sebagai langkah desperatif ketimbang solusi jangka panjang untuk meningkatkan perekonomian. “Apakah ini langkah untuk merangsang pertumbuhan ekonomi, atau justru tanda bahwa pemerintah sudah kehabisan opsi?” selidiknya.
Yudistira turut menanggapi soal kebijakan pemangkasan anggaran di berbagai sektor sebagai dampak dari defisit fiskal yang semakin membesar serta kebijakan yang kurang memperhitungkan keberlanjutan ekonomi dalam jangka panjang.
Selain itu, target pertumbuhan ekonomi hingga 8% juga dinilainya terlalu ambisius mengingat kondisi ekonomi global yang masih mengalami perlambatan. Bahkan, dalam beberapa bulan terakhir, pertumbuhan ekonomi Indonesia justru menghadapi tekanan deflasi “Capaian 8% dalam lima tahun ke depan saya rasa tidak realistis tanpa strategi konkret dan kebijakan ekonomi yang lebih terstruktur,” ujarnya.
Menjawab pertanyaan wartawan, dalam konteks politik, Mada Sukmajati menyebutkan pemerintahan Prabowo-Gibran dinilai masih mencari keseimbangan dalam dinamika kekuasaan dan kepentingan oligarki. Konstelasi hubungan antara penguasa dan pengusaha tengah mengalami rekonfigurasi dengan jejaring ekonomi-politik masa lalu dan baru saling bernegosiasi untuk menentukan dominasi dalam kebijakan pemerintahan saat ini.
Mada juga menanggapi terkait kebijakan Presiden Prabowo yang mengandalkan jejaring militer dalam mendukung program pemerintah. Ia menilai bahwa pilihan ini masuk akal karena jejaring politik dan birokrasi yang terbatas membuat tentara menjadi alat utama dalam mendistribusikan program-program prioritas, seperti makan siang gratis. “Meski demikian, langkah ini juga berpotensi menimbulkan tantangan dalam aspek hukum dan demokrasi,“ imbuhnya.
Tradisi evaluasi 100 hari pemerintahan ini dipandang para pakar sebagai momen penting untuk menilai langkah awal kebijakan pemerintah. Meski bukan penentu akhir keberhasilan pemerintahan, 100 hari pertama seringkali menunjukkan arah kebijakan serta komitmen pemimpin dalam merealisasikan janji kampanye. Oleh karena itu, masyarakat dan media diharapkan terus mengawal program-program utama agar dapat memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan rakyat.
Penulis : Bolivia
Editor : Gusti Grehenson
Foto : Firsto
Artikel 100 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran, Pakar UGM Nilai Masih Minim Kejelasan Perencanaan dan Eksekusi pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.
]]>Artikel Dosen UGM Prof. Yunita Widyastuti Dikukuhkan Guru Besar Ilmu Anestesiologi dan Terapi Intensif pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.
]]>Dalam pidatonya, Prof. Yunita menjelaskan bahwa Kondisi Kritis Perioperatif merupakan komplikasi pernapasan, jantung, alergi, atau neurologi yang memerlukan intervensi segera yang apabila tidak segera ditangani dapat menyebabkan kecacatan atau kematian. Dalam ilmu anestesi prosedur yang digunakan dalam menangani pasien dewasa dan anak-anak tentu berbeda. Kondisi yang berbeda ini membuat prosedur anestesi anak-anak lebih beresiko komplikasi yang dapat menyebabkan kecacatan hingga kematian. Maka dari itu, perlu pendekatan khusus untuk prediksi risiko dan mitigasinya. Saat ini di Indonesia belum ada alat prediksi terjadinya kejadian kritis perioperatif pada anak di Indonesia, “hal ini mendorong saya untuk mengangkat topik ini agar nantinya dapat menjadi referensi prediksi kejadian kritis perioperatif pada anak dimasa mendatang,” ungkapnya.
Yunita menyebutkan sejumlah faktor yang dapat mempengaruhi kejadian kritis berat perioperatif pada anak. Pada anestesi umum, bayi baru lahir lebih berisiko mengalami kejadian kritis perioperatif dibandingkan kelompok usia lainnya karena anatomi neonatus masih dalam proses perkembangan. Mengacu pada penelitian berbasis data, menunjukkan bahwa anak perempuan memiliki 25% risiko lebih tinggi untuk kejadian kritis kardiovaskuler dibandingkan laki-laki. “Faktor lain yang mempengaruhi adalah anomali kongenital yang mencakup berbagai kelainan struktur atau fungsi tubuh yang sudah ada sejak lahir dan berasal dari masa prenatal, kondisi pasien, dan jenis anestesi yang digunakan,” terangnya.
Akurasi skor prediksi kejadian kritis berat perioperatif berdasar sebuah tinjauan sistematis terbaru tentang alat penilaian risiko perioperatif dari 10 studi mendapatkan bahwa tingkat mortalitas dalam studi-studi ini berkisar antara 0,3% hingga 3,6%. Prediktor utama yang digunakan dalam model meliputi usia saat operasi, kebutuhan ventilasi mekanis dalam 48 jam sebelum operasi, dukungan oksigen, dukungan inotropik, sepsis, status kegawatdaruratan kasus, keberadaan perintah “do-not-resuscitate”, transfusi darah preoperatif, kanker, gangguan hematologi, status fisik, serta resusitasi kardiopulmoner sebelum operasi.
Penggunaan alat prediksi risiko kejadian kritis berat perioperatif memiliki peran sangat penting dalam meningkatkan hasil klinis pasca operasi pada pasien pediatrik. Saat ini perkembangan terbaru adalah penggunaan Artificial Intelligence (AI) untuk identifikasi risiko kejadian kritis berat perioperatif. Beberapa studi menunjukkan manfaat pembelajaran mesin dalam memetakan faktor risiko komplikasi pascaoperasi.
Menurut Yunita, penilaian risiko kejadian kritis harus dilakukan sebagai upaya meminimalisir resiko kejadian tersebut. Sasaran utama dari upaya ini diprioritaskan untuk anak-anak usia lebih muda. “Di Indonesia perlu dibuat suatu alat prediksi terstandarisasi untuk memprediksi risiko terjadinya kejadian kritis perioperatif pada anak serta pedoman praktis klinis yang praktis yang sederhana dan mudah digunakan,” tegasnya.
Rektor Universitas Gadjah Mada Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K), Ph.D., menyebutkan bahwa Prof. Yunita Widyastuti merupakan salah satu dari 525 Guru Besar aktif di UGM, dan salah satu dari 72 Guru Besar aktif dari 102 Guru Besar yang pernah dimiliki FKKMK UGM.
Penulis : Jelita Agustine
Editor : Gusti Grehenson
Foto : Donnie
Artikel Dosen UGM Prof. Yunita Widyastuti Dikukuhkan Guru Besar Ilmu Anestesiologi dan Terapi Intensif pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.
]]>Artikel Dosen UGM Teliti Potensi Ragi Merah untuk Sumber Energi Alternatif pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.
]]>Dosen Biologi UGM Ganies Riza Aristya, S.Si., M.Sc., Ph.D., tengah meneliti Jamur Rhodotorula glutinis atau biasa disebut ragi merah sebagai sumber energi bahan bakar alternatif. Jamur ini dapat ditemukan di beberapa lingkungan dan dapat diisolasi dari udara, tanah, rumput, danau, lautan, makanan, buah-buahan, kulit manusia, maupun kotoran manusia. Riset ini diharapkan mampu mengoptimalkan penggunaan mikroorganisme untuk produksi bioenergi sebagai sumber energi terbarukan sebagai pengganti sumber energi fosil
Soal seberapa besar potensi ragi merah untuk sumber energi alternatif, Ganies menyebutkan ragi merah ini berpotensi besar sebagai sumber energi karena jamur ini mampu mengakumulasi dan memproduksi lipid dalam jumlah yang besar. “Dalam beberapa kasus akumulasi lipid pada R. glutinis dapat mencapai 72,4% yang membuatnya berpotensi sebagai penghasil lipid untuk sumber energi,” kata Ganies kepada wartawan, kamis (7/2).
Kemampuannya dalam menghasilkan lipid dalam jumlah besar berasal dari jalur biosintesis yang memungkinkan mikroorganisme ini mengonversi berbagai sumber karbon menjadi senyawa bernilai tinggi, termasuk lipid ataupun biopolimer lainnya. Bahkan pengembangan produk lipid tidak hanya berupa biofuel namun bisa ke arah pengembangan produk biopolimer dapat berupa polimer penyusun bioplastik, polyhydroxybutyrate. “Pengoptimalan sintesis senyawa esensial pada ragi merah ini dapat dilakukan dengan rekayasa proses, rekayasa genetik, ataupun rekayasa metabolisme,” ungkapnya.
Dipilihnya Ragi merah atau R. glutinis dipilih sebagai bahan riset, kata Ganies, dirinya melihat kemampuannya jamur ini dalam mengakumulasi lipid dalam jumlah tinggi, terutama dalam bentuk triasilgliserol (TAG) yang dapat dikonversi menjadi energi dalam bentuk biofuel. “R. glutinis juga dipilih sebagai bahan riset karena kemampuannya untuk tumbuh pada berbagai macam substrat,” katanya.
Tidak hanya sampai di situ, kemampuan ragi merah dalam memproduksi lipid lebih dari 15% dari berat kering selnya, ragi ini juga memiliki kemampuan untuk memetabolisme berbagai senyawa yang digunakan sebagai sumber karbon, seperti monosakarida, disakarida, atau polisakarida, asam organik, gliserol, bahan baku, produk sampingan industri, dan limbah cair.
Perlu diketahui, kampuan jamur ini mampu memproduksi dan mengakumulasi lipid dalam jumlah yang besar saat mengalami keterbatasan nitrogen namun memiliki ketersediaan karbon yang cukup. Dalam kondisi tersebut, yeast akan mengarahkan metabolisme untuk biosintesis lipid sebagai cadangan energi berupa Triasilgliserol (TAG). Selanjutnya, Lipid yang dihasilkan dapat diekstraksi dan dikonversi menjadi biodiesel yang digunakan sebagai sumber energi. “Lipid yang diperoleh dari sel ragi akan dikonversi menjadi biodiesel melalui transesterifikasi yang akan mereaksikan TAG dengan metanol untuk menghasilkan biodiesel dalam bentuk fatty acid methyl ester (FAME). Biodiesel yang diperoleh dapat digunakan sebagai energi,” katanya.
Penelitian mengenai rekayasa genetik pada mikroorganisme ini sudah berlangsung 8 tahun. Atas riset yang tengah dilakukannya ini bersama tim, ganies berhasil mendapatkan dana hibah penelitian untuk kategori Science and Technology Research Grant (STRG) dari Indonesia Toray Science Foundation (ITSF). Dengan karyanya yang berjudul “Yeast Bioengineering for Sustainable Lipid-Based Energy Production from Rhodotorula glutinis,” Ganies merupakan salah satu dari 18 penerima penghargaan STRG-ITSF tahun 2025 pada 30 januari lalu di Jakarta.
Penulis : Jelita Agustine
Editor : Gusti Grehenson
Artikel Dosen UGM Teliti Potensi Ragi Merah untuk Sumber Energi Alternatif pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.
]]>Artikel Mahasiswa KKN UGM Gelar Festival Budaya Riuk Raya Moa di Maluku Barat Daya pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.
]]>Tim Mahasiswa KKN-PPM UGM melaksanakan program kerja pelestarian budaya daerah di Desa Klis, Kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku. Pelaksanaan program kerja diwujudkan dalam bentuk Festival Seni Budaya Riuk Raya Moa yang diselenggarakan pada Sabtu (25/1) lalu di Pantai Gerdarsi. Festival budaya ini menjadi puncak dari rangkaian acara apresiasi budaya dalam upaya menumbuhkembangkan kegiatan-kegiatan kesenian di daerah.
Koordinator KKN-PPM UGM, Azzan Nasrullah menjelaskan bahwa festival ini bertujuan untuk melestarikan budaya, adat istiadat yang ada di Pulau Moa, terkhusus Desa Klis dan Desa Persiapan Nyama. Selain melestarikan budaya, festival budaya tersebut turut berperan untuk mengenalkan Pulau Moa ke khalayak luas dan meningkatkan minat wisatawan. Melalui Festival Budaya Riuk Raya Moa dapat menjadi sarana promosi untuk memperkenalkan Moa bagi Indonesia dan juga mancanegara.“Ini pesta kita bersama, festival ini bukan milik mahasiswa KKN saja. Festival budaya ini milik masyarakat Klis dan Nyama. Kami merasa bangga dan gembira bisa menjadi bagian dari sejarah perhelatan akbar ini”, ungkap Nasrullah dalam keterangan yang dikirim ke wartawan, Kamis (6/2).
Ia mengatakan, Pulau Moa terkhusus Desa Klis dan Nyama memiliki potensi yang besar. Mulai dari makanan, adat, budaya tegur sapa, setiap jengkal kehidupan masyarakat memiliki daya jual. Kegiatan ini memiliki berbagai hal yang dilakukan seperti penampilan tarian adat dari orang tua maupun anak sekolah, pameran UMKM, membaca puisi, mendongeng, pujian lagu hingga kontes menggambar.“Semua program yang sudah kami lakukan ini menjadi pengalaman berharga bukan hanya bagi peserta KKN UGM tapi juga bagi masyarakat pulau Moa. Tatanan adat istiadat dan budaya yang unik dan khas ini harus dan wajib dilestarikan sampai kapanpun itu,” harapnya.
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN-PPM MA008, Fadli Kasim, S.T., M.Sc, turut merasa bangga atas terselenggaranya festival ini. Ia mengapresiasi seluruh elemen masyarakat, mulai dari penduduk Pulau Moa hingga Pemda, yang terlibat mengoptimalkan dan menyukseskan Festival Riuk Raya Moa. Sebagai puncak acara, Riuk Raya Moa menjadi akumulasi jerih payah, rasa bangga, dan suka cita atas partisipasi dan penyelenggaraan yang terbilang sukses. “Mereka (mahasiswa KKN) sudah terlibat langsung secara emosional dengan masyarakat, mereka memberikan perhatian yang serius kepada kebaikan dan kearifan lokal. Alhamdulillah,” katanya.
Wakil Bupati MBD, Drs, Agustinus L. Kilikily, M.Si mengapresiasi peran mahasiswa membantu menjaga kelestarian seni dan budaya yang ada di Kabupaten Maluku Barat daya, MBD serta upaya peningkatan sumber daya masyarakat. Selain menjadi bagian dari program kerja KKN, Festival Riuk Raya Moa dapat menjadi media menggali dan mengenalkan nilai-nilai budaya yang sarat kearifan lokal. “Negara Indonesia memiliki berbagai macam budaya, peninggalan nenek moyang yang diwariskan kepada kita namun saat ini generasi muda kita yang kurang peduli sehingga perlu dilakukan sosialisasi pentingnya melestarikan budaya kita,” ungkap Kilikily.
Ia berharap, festival ini dapat memberikan semangat bagi semua pihak baik pemerintah maupun masyarakat untuk bersama-sama merawat dan melestarikan budaya yang ada di Maluku Barat Daya juga menjadi agenda resmi dan berkelanjutan dari tahun ke tahun. “Perlu ditindaklanjuti secara serius Dinas Pendidikan dan Kebudayaan sebagai fasilitator dalam melestarikan budaya, adat istiadat agar tidak punah melalui kegiatan festival,” imbuhnya.
Penulis : Tiefany
Editor : Gusti Grehenson
Artikel Mahasiswa KKN UGM Gelar Festival Budaya Riuk Raya Moa di Maluku Barat Daya pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.
]]>Artikel Wamenkeu RI Anggito Abimanyu Dikukuhkan Sebagai Guru Besar UGM pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.
]]>Dia menyampaikan dalam rumpun ekonomi makro yang membahas tentang kebijakan dan regulasi, ekonomi syariah adalah cabang ilmu yang semakin relevan dipelajari sebagai gugus teori. Para peminatnya bukan hanya para mahasiswa muslim, melainkan juga dari non muslim. Menjelang akhir abad ke-20 dan di awal abad ke-21, semua bisa menyaksikan negara-negara Barat seperti Amerika Serikat dan Inggris mendorong perkembangan pusat keuangan Islam (Islamic financial hub). “Kampus-kampus barat yang memiliki pusat studi ekonomi Islam pun bermunculan”, katanya.
Di Indonesia, disebutnya, sejarah ekonomi syariah, khususnya perbankan syariah tersemai awalnya melalui deregulasi perbankan pada tahun 1983. Sejak tahun tersebut Bank Indonesia memberikan keleluasaan kepada 6 bank-bank untuk menetapkan suku bunga, serta memperbolehkan sistem bagi hasil dalam perkreditan. “Deregulasi ini merupakan konsep awal dari perbankan syariah di Indonesia”, jelasnya.
Dibagian lain pidatonya, Anggito mengaku saat ini tidak lagi melihat ekonomi syariah hanya sebagai sistem alternatif dan penyeimbang dari sistem ekonomi konvensional. Bahkan ia menemukan cara pandang baru dalam memaknai ekonomi syariah sebagai ekspresi kepatuhan dan ketundukan terhadap agama dan wahyu yang diturunkan kepada umat manusia. Perwujudan hal yang lebih esensial seperti kepatuhan, cara hidup dan manfaat yang merupakan bagian esensial dan integral dari ajaran Islam, dan ia praktikkan kesetiaan pada transaksi halal yang tidak memberikan toleransi pada terjadinya gharar (ketidakjelasan transaksi), maysir (spekulasi), dan tidak mengandung riba (usury). “Tidak hanya halal, tetapi juga thayibbah sebagai bagian dari perilaku atau cara hidup berkonsumsi yang baik dan sehat”, terangnya.
Soal faktor pemanfaatan dan minat ekonomi syariah di Indonesia adalah sebuah fenomena yang menarik. Faktor kepatuhan, cara hidup dan bisnis dengan prinsip syariah menjadi lahan perhatian para ahli syariah. “Kajian saya memfokuskan kepada aspek kepatuhan atau religiusitas, cara hidup dan bisnis dalam memilih produk perbankan syariah, konsumsi produk halal dan manfaat perjalanan umroh,” ungkapnya.
Rektor Universitas Gadjah Mada Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K), Ph.D., menyebutkan bahwa Prof. Anggito Abimanyu merupakan salah satu dari 525 Guru Besar aktif UGM, dan salah satu dari 5 Guru Besar aktif yang dimiliki Sekolah Vokasi UGM.
Seperti diketahui, Anggito tercatat pernah menjabat sebagai Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) periode 2017-2022. Ia juga pernah menjadi Komisaris BRI Syariah pada 2015-2017, Chief Economist BRI 2014-2017. Anggito juga pernah menjadi Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu pada 2003-2010 dan Staf Ahli Menteri Keuangan Republik Indonesia pada 1999-2003. Sebelum menjadi Wamenkeu, Anggito menjadi Ketua Departemen Ekonomika dan Bisnis Sekolah Vokasi UGM, sekaligus dosen Departemen Ekonomika dan Bisnis, Sekolah Vokasi UGM.
Di acara pengukuhan Guru Besar Anggito Abimanyu, sejumlah tokoh nasional yang hadir di antaranya Wapres ke-11 RI Budiono dan Wapres ke-13 RI Ma’ruf Amin dan Ketua MWA UGM Prof. Dr. Pratikno. Sejumlah Menko juga pun terpantau hadir seperti Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, hingga Penasihat Khusus Presiden Bidang Politik dan Keamanan Wiranto. Selanjutnya, Menhan Sjafrie Sjamsoeddin, Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, Mahfud MD, hingga Wakil Menteri Hukum Edward Omar Hiariej atau Eddy Hiariej.
Menko Muhaimin Iskandar mengapresiasi pencapaian Anggito Abimanyu sebagai Guru Besar Sekolah Vokasi UGM. Pencapaian ini, menurutnya luar biasa karena dalam pidatonya ia berbicara ekonomi syariah, dan di sisi lain UGM menjadi bagian integral dari proses ilmu dan praktek didalam seluruh sendi-sendi pembangunan. “Sekali lagi selamat untuk pak Anggito, dan selamat untuk UGM”, ucap Cak Imin.
Hal senada disampaikan Menko Airlangga Hartarto. Ia turut senang atas pencapaian Prof Anggito Abimanyu menyandang gelar profesor dari Sekolah Vokasi. “Tentu pidatonya yang terkait dengan ekonomi syariah, dan juga terkait dengan lifestyle saya kira menjadi hal yang baik dan akan mendorong perekonomian berbasis syariah,” katanya.
Penulis : Agung Nugroho
Foto : Firsto
Artikel Wamenkeu RI Anggito Abimanyu Dikukuhkan Sebagai Guru Besar UGM pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.
]]>Artikel UGM Raih Penghargaan Universitas Terproduktif dalam Publikasi pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.
]]>Di kategori penghargaan Institusi Universitas Terproduktif tersebut, UGM disebutkan menghasilkan 43 publikasi yang dimuat di The Conversation Indonesia, disusul Universitas Indonesia (UI) sebanyak 41 publikasi dan Universitas Islam Indonesia (UII) sebanyak 38 publikasi.
Direktur Penelitian UGM Prof. Mirwan Ushada menyampaikan apresiasi atas penghargaan yang telah diberikan oleh The Conversation Indonesia. Penghargaan ini, kata Mirwan, makin melecut semangat dari para peneliti di lingkungan UGM dalam menyebarkan pengetahuan baru dalam rangka ikut mencerdaskan kehidupan bangsa. “UGM sebagai institusi pendidikan tinggi terus berkomitmen membangun collective intelligence keilmuan dari hulu hingga hilir, “ katanya.
Menurutnya setiap publikasi yang disampaikan oleh kalangan peneliti perguruan tinggi bisa menjadi alat bantu dalam memvalidasi dari berbagai kesimpangsiuran informasi dan data yang beredar di media sosial. “Selain sebagai bahan refleksi dari tulisan para peneliti namun juga sebagai alat bantu dalam memvalidasi data dan fakta,” katanya.
Sebanyak 13 kategori penghargaan yang diberikan di malam penghargaan TCID, selain berhasil meraih penghargaan Universitas terproduktif, salah satu asisten peneliti di Pusat Kedokteran Tropis UGM, Ronny Soviandhi, berhasil meraih penghargaan sebagai penulis pilihan editor bidang kesehatan.
Ronny mengaku senang dan bangga, sekaligus bersyukur mendapat penghargaan sebagai penulis pilihan editor kesehatan. Penghargaan ini menurutnya makin memotivasi dirinya untuk terus bersemangat menyampaikan informasi terkait penyakit yang semakin dilupakan oleh banyak orang, yakni penyakit Kusta, TBC dan HIV. “Kita ingin terus menyebarkan pengetahuan dengan gap masyarakat yang belum banyak terliterasi. Pengetahuan jadi kunci untuk memberdayakan komunitas sekaligus menjadi rujukan dalam pengambilan keputusan yang lebih baik,” ujarnya.
Dalam penghargaan TCID kali ini, ada 700 artikel dari lebih dari 600 peneliti yang berasal dari perguruan tinggi maupun dari kementerian dan lembaga. Pemberian penghargaan ini sebagai bentuk apresiasi kepada peneliti yang mempublikasikan artikel dalam membangun peningkatan literasi pengetahuan di masyarakat.
Penulis : Gusti Grehenson
Artikel UGM Raih Penghargaan Universitas Terproduktif dalam Publikasi pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.
]]>Artikel Soal Polemik Pagar Laut, Pakar UGM Sebut Perairan Kepulauan Tidak Boleh Dimiliki Individu atau Perusahaan pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.
]]>Hal tersebut disampaikan Andi di kegiatan Sekolah Wartawan, Kamis (30/1), bertema ‘Memetakan Sengkarut Pagar Laut’ yang digelar oleh Forum Wartawan Kampus Universitas Gadjah Mada (Fortakgama) di kampus UGM. “Pemahaman terhadap kebijakan pengelolaan ruang sangat jelas tidak tampak karena pemagaran tidak sesuai dengan tata ruang dan zonasi pesisir dan laut Provinsi Banten,” tutur Andi.
Andi pun turut menyanggah klaim sejumlah pihak yang menyebut jika pagar laut di Tangerang merupakan tanah tenggelam sebelumnya. Paham soal kehadiran pagar laut untuk pengendali abrasi juga dirasa kurang tepat karena Andi beserta timnya telah melakukan kajian dengan menggunakan data berupa arsip citra satelit yang menunjukkan area tersebut sejak dulu memang bagian dari perairan. Data citra menunjukkan, sejak tahun 1976 garis pantai masih berjarak ratusan meter dari lokasi pagar laut yang sekarang. Hal serupa juga masih terlihat hingga tahun 1982, meskipun terdapat sejumlah klaim sertifikat tanah tetapi citra satelit menunjukkan area tersebut tidak pernah menjadi daratan. “Jadi sebetulnya pada kasus ini ada indikasi usaha konversi laut menjadi daratan dengan berbagai cara,” ungkap Andi.
Andi beserta tim selanjutnya menelusuri kepastian kapan munculnya pagar laut untuk pertama kalinya dari citra satelit. Berdasarkan data Sentinel 2, pembangunan diperkirakan terjadi sejak Mei 2024 karena di bulan Juni telah terbangun pagar laut sepanjang 6 kilometer, yang terus bertambah hingga 6-7 kilometer di bulan Juli 2024. Hal ini terus berlanjut hingga November dengan penambahan panjang pagar laut secara bertahap. “Berdasarkan hukum internasional, seharusnya di perairan itu tidak boleh ada hak milik (SHM) ataupun hak guna bangunan (HGB) karena privatisasi laut akan berdampak bagi masyarakat nelayan yang memanfaatkan laut sebagai ruang hidupnya,” ujarnya.
Pemberian hak atas tanah pesisir di Tangerang menjadi persoalan akibat kesalahan yang terjadi sejak awal pengajuan sertifikat. Andi juga menjelaskan pihak-pihak yang mungkin terlibat dalam polemik ini, mulai dari individu dan badan hukum sebagai pemohon, Dinas Tata Ruang atau Pemerintah Daerah, petugas ukur Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan surveyor swasta, serta Kementerian atau lembaga terkait. “Yang perlu diingat adalah individu atau badan hukum seharusnya tidak boleh mengubah zona laut menjadi area reklamasi tanpa izin,” pungkasnya.
Penulis : Triya Andriyani
Foto : Firsto
Artikel Soal Polemik Pagar Laut, Pakar UGM Sebut Perairan Kepulauan Tidak Boleh Dimiliki Individu atau Perusahaan pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.
]]>Artikel Guru Besar UGM: Aktivitas Fisik Mampu Cegah dan Mengobati Penyakit Kronis pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.
]]>Dalam pengukuhannya, Prof Denny menyampaikan pidato berjudul Apakah Olahraga Selalu Mendatangkan Manfaat Kesehatan?. Dalam pemaparannya, ia menyampaikan berbagai penelitian mengenai faktor yang berpengaruh terhadap tingginya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit kronis akhirnya mengembalikan pemahaman pentingnya aktivitas fisik dalam dunia kedokteran. Para peneliti memiliki keyakinan tidak ada intervensi yang dapat berdampak positif banyak organ dan sistem tubuh secara bersamaan selain aktivitas fisik. “Pada tahun 2007 muncul gagasan mengintegrasikan aktivitas fisik ke dalam perawatan kesehatan rutin sebagai cara untuk mencegah dan mengobati penyakit kronis. Prinsip utama dari inisiatif ini menekankan bahwa olahraga bukan hanya cara untuk meningkatkan kebugaran, tetapi juga merupakan alat penting dalam pencegahan dan pengobatan berbagai penyakit kronis,” urainya.
Menurutnya, aktivitas olahraga memang dapat menjadi sarana yang luar biasa untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, tetapi harus dilakukan dengan bijak, yaitu sesuai dengan dosis dan selalu memperhatikan sinyal tubuh yang membutuhkan waktu pemulihan serta perbaikan. Pemahaman yang tepat tentang manfaat dan risiko, serta kebijakan yang mendukung pelaksanaan olahraga yang aman dan inklusif, akan memastikan bahwa olahraga benar-benar membawa manfaat kesehatan bagi semua individu. “Masih banyak PR bagi kita untuk menggalakkan kampanye kesadaran tentang pentingnya olahraga yang tepat dan risiko dari olahraga berlebihan tanpa membuat masyarakat menjadi takut dan gamang untuk melakukan olahraga,” ucapnya.
Denny Agustiningsih mengaku saat ini semakin marak dan tingginya upaya pemerintah, para akademisi serta berbagai komunitas masyarakat untuk menggalakkan olahraga. Selain itu, ia juga melihat antusiasme tinggi dari masyarakat untuk melakukan maupun mengikuti berbagai acara terkait olahraga. Kondisi ini memperlihatkan adanya pemahaman dan perhatian dari masyarakat terhadap manfaat olahraga untuk kesehatan. Bahkan jika mengamati media sosial, terdapat juga kelompok masyarakat-kelompok masyarakat yang sangat antusias melakukan olahraga dan rajin membagikannya di media sosial. Namun di sisi lain, berita-berita tentang kecelakaan bahkan kematian saat melakukan olahraga juga beredar dengan berbagai komentar baik ilmiah maupun tidak. “Kita perlu memahami dan peduli adanya sisi lain dari olahraga yang perlu diantisipasi agar semua orang mendapatkan manfaat maksimal dari olahraga sebagai salah satu pilar kesehatan,”katanya.
Penulis : Agung Nugroho
Foto : Donnie
Artikel Guru Besar UGM: Aktivitas Fisik Mampu Cegah dan Mengobati Penyakit Kronis pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.
]]>Artikel Sediakan Kuota 1.114 Mahasiswa Baru, UGM Buka Pendaftaran Jalur IUP pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.
]]>Sekretaris Direktorat Pendidikan dan Pengajaran (DPP) UGM, Dr. Sigit Priyanta, S.Si, M.Kom., mengatakan program IUP ini memberi kesempatan bagi mahasiswa untuk meraih keunggulan kompetitif melalui sistem seleksi yang ketat. “Kami ingin memastikan bahwa setiap mahasiswa yang lolos merupakan individu terbaik yang mampu berkontribusi di tingkat global,” jelasnya, Senin (27/1).
Sigit mengharapkan para calon mahasiswa yang berminat untuk mendaftar kuliah di UGM lewat kelas internasional ini bisa mengetahui informasi terkait jalur IUP ini, memahami prosedur pendaftaran dan mempersiapkan diri dengan baik. “Informasi lebih lanjut mengenai Program IUP UGM 2025 dapat diakses melalui laman resmi UGM atau akun media sosial universitas,” terangnya.
Menurut Sigit, salah satu keunggulan dari program IUP adalah mampu menyiapkan lulusan yang kompeten yang bisa bersaing di tingkat global. “Program IUP dirancang untuk memberikan pengalaman belajar berbasis internasional, termasuk kewajiban mengikuti international exposure seperti program pertukaran pelajar atau double degree,” ujarnya.
Adapun persyaratan bagi calon mahasiswa untuk bisa mendaftar di program IUP UGM ini, yakni lulusan SMA/MA/SMK atau sederajat dalam tiga tahun terakhir dengan bukti ijazah, memiliki kemampuan bahasa Inggris yang baik, dengan skor TOEFL sekitar 500-550 atau setara (IELTS atau AcEPT UGM), lulus seleksi Gadjah Mada Scholastic Test (GMST) dan bersedia mengikuti berbagai seleksi lanjutan sesuai program studi yang dipilih.
Sedangkan untuk tahapan seleksi berdasarkan program studi dibagi menjadi dua kategori, yakni untuk Fakultas Teknik, proses seleksi menggunakan nilai rapor, nilai UTBK, CBT, serta bukti kemampuan bahasa Inggris. Selanjutnya di luar Fakultas Teknik menggunakan seleksi menggunakan tes bahasa Inggris dan skolastik (Accept dan GMST).
Sebagai informasi, 29 prodi di UGM yang membuka jalur IUP yaitu Prodi Biologi, Akuntansi, Manajemen, Ilmu Ekonomi, Farmasi, Geografi Lingkungan, Kedokteran Hewan, Hukum, Hubungan Internasional,Ilmu Komunikasi, Manajemen dan Kebijakan Publik, Kedokteran dan Psikologi.
Selanjutnya, prodi Teknologi Pengelolaan Infrastruktur Sipil, Statistika, Elektronika dan Instrumentasi, Ilmu Komputer, Kimia, Matematika, Ilmu dan Industri Peternakan, Teknik Biomedis, Teknik Sipil, Teknik Mesin, Teknik Kimia, Teknik Geodesi, Teknik Geologi, Teknologi Informasi, Teknik Industri, Perencanaan Wilayah dan Kota.
Penulis : Rahma Khoirunnisa
Editor : Gusti Grehenson
Artikel Sediakan Kuota 1.114 Mahasiswa Baru, UGM Buka Pendaftaran Jalur IUP pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.
]]>