Artikel 60 Tahun Dedikasi Fakultas Psikologi UGM, Pelopor Keilmuan Psikologi Budaya dan Pancasila pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.
]]>Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.O(K), Ph.D., memberikan apresiasi yang mendalam kepada Fakultas Psikologi UGM karena telah konsisten berkarya dan berinovasi melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Hal tersebut berhasil membuat Fakultas Psikologi UGM menjadi role model bagi Fakultas Psikologi lainnya yang ada di Indonesia. “Saya berharap, Fakultas Psikologi UGM nantinya juga dapat berkontribusi dalam analisis kurikulum pendidikan yang dibutuhkan untuk 10 tahun ke depan seiring dengan berkembangnya Artificial Intelligence,” ujarnya.
Rahmat Hidayat, S.Psi., M.Sc., Ph.D., selaku Dekan menyampaikan laporan pencapaian Fakultas Psikologi UGM selama satu tahun terakhir, termasuk di dalamnya prestasi mahasiswa dan dosen, layanan kesejahteraan mahasiswa, projek penelitian, kemitraan kerjasama, inovasi, dan pengabdian masyarakat. “Kami berharap Fakultas Psikologi UGM mampu menjadi pelopor psikologi nasional bertaraf internasional. Mengembangkan high science sesuai dengan budaya bangsa dan Pancasila”, ujarnya.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang turut aktif berpartisipasi di setiap rangkaian acara Dies Natalis. Rahmat menyampaikan enam dekade menyala merupakan wujud dari komitmen Fakultas Psikologi untuk memberikan kontribusi nyata kepada bangsa. “Semoga semangat kebersamaan dan inovasi akan tetap terjaga sehingga dapat meningkatkan peringkat QS World University,” harapnya.
Orasi Ilmiah ‘Mengantar Pemilik Masa Depan Bangsa ke Gerbang Indonesia Emas: Sebuah Peran Psikologi dalam Membangun Bangsa’ juga disampaikan oleh Prof. Drs. Koentjoro, MBSc., Ph.D. Orasi ini merupakan hasil renungan panjang Koentjoro tentang berbagai kasus yang terjadi pada pemuda Indonesia, generasi yang diimpikan akan menjadi aktor perubahan. Menurutnya, Indonesia emas bisa menjadi Indonesia cemas jika calon aktornya tidak dikelola dengan baik. “Dalam banyak kesempatan saya melakukan kuliah, ceramah, dan diskusi tentang anak muda. Saya hampir selalu mengatakan pada anak muda bahwa you are my future. Makna dari ungkapan ini bukan hanya penghargaan pada anak muda sebagai pemilik masa depan tetapi juga pengingat sekaligus menyadarkan akan makna dan tanggung jawab anak muda,” ungkapnya.
Menurutnya, Psikologi memiliki peran penting untuk mengantarkan pemuda ke gerbang Indonesia Emas. Hal ini dapat dilakukan dengan melaksanakan asesmen anak muda dan sistem parenting yang sesuai dengan perkembangan zaman, menentukan kualitas SDM yang dibutuhkan, pemberdayaan mental, spiritual, dan psikologis anak muda, dan pendampingan intens kepada para kawula muda agar tidak terlalu fokus pada dunia maya sehingga meninggalkan yang nyata. Sebagai penutup, Koentjoro mengingatkan agar mahasiswa tidak hanya menganggap ilmu, terutama ilmu agama, sebagai sekadar pengetahuan. Ilmu tersebut harus diterapkan sebagai nilai dan pegangan hidup yang membawa dampak positif bagi diri mereka.
Setelah Rapat Senat Terbuka selesai, kegiatan dilanjutkan dengan tasyakuran yang digelar secara meriah di Hall Gedung D. Acara tasyakuran juga turut dihadiri oleh Dharma Wanita Persatuan Unit Pelaksana Fakultas Psikologi. Dr. Noor Siti Rahmani, M.Sc., Psikolog yang juga dosen purna tugas mengucapkan selamat atas Lustrum tahun ini. Noor berharap Fakultas Psikologi UGM mampu menciptakan budaya penelitian yang bertaraf global. Selain itu, Novita Dewi Anjarsari, S.Psi, M.Psi., Psikolog, sebagai perwakilan tenaga kependidikan Fakultas Psikologi UGM merasa bangga dan bersyukur karena dapat berkontribusi dalam mengiringi perjalanan pendidikan anak bangsa.
Sebagai persembahan atas perjalanan panjang yang telah ditempuh oleh Fakultas Psikologi dilakukan penyerahan simbolik bunga rampai yang berisi sejarah aliran keilmuan psikologi dan sejarah kelembagaan. Penyerahan tersebut dilakukan oleh Dekan Fakultas Psikologi kepada Ketua Senat, Prof. Drs. Subandi, M.A., Ph.D., Psikolog. Di dalam rangkaian acara tasyakuran ini, terdapat pula penyerahan simbolik Beasiswa Dharma Wanita Persatuan Unit Pelaksana Psikologi (DWP UP) untuk putra-putri karyawan outsourcing yang diberikan oleh Wakil Ketua DWP, Ratna Syifa’a Rachmahana, S.Psi., M.Si., Psikolog, kepada perwakilan orang tua putra-putri pegawai outsourcing.
Inovasi baru Fakultas Psikologi UGM, Gadjah Mada Computer Adaptive Test (GamaCAT), juga turut disosialisasikan. Seluruh rangkaian acara tasyakuran berlangsung dengan khidmat dan penuh kebahagiaan. Acara ditutup dengan pembagian doorprize bagi peserta yang beruntung, hiburan seni karawitan, penampilan dari pemenang Psychology Got Talent, serta makan siang bersama.
Kontributor: Relung Fajar Sukmawati/Fakultas Psikologi UGM
Penulis : Triya Andriyani
Artikel 60 Tahun Dedikasi Fakultas Psikologi UGM, Pelopor Keilmuan Psikologi Budaya dan Pancasila pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.
]]>Artikel Mengelola Hubungan Baik dengan Pelanggan jadi Kunci Sukses Membangun Usaha pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.
]]>Karenanya menjadi suatu yang penting memberikan arah terkait dengan kesuksesan sebuah usaha. Arah ini sangat diperlukan agar tercipta komitmen, kesetiaan dan loyalitas konsumen terhadap produk dan layanan yang diberikan oleh pelaku usaha. Disisi lain juga terbangunnya tim yang solid dengan SDM yang berdedikasi, terampil, kompeten, berkomitmen yang dilandasi sikap saling percaya menjadi investasi penting untuk kelangsungan usaha.
Mahendra Kusuma Putra, Owner & Marketing Director Sujud Group menyebut loyalitas pelanggan adalah asset yang sangat penting bagi pelaku usaha. Strategi pemasaran yang didasarkan pada penciptaan hubungan antara pelaku bisnis dan pelanggan atau lebih dikenal dengan istilah Customer Relationship Management (CRM) menjadi salah satu kunci menentukan.
Strategi ini, kata dia, digunakan untuk mempertahankan dan meningkatkan hubungan dengan pelanggan agar tidak beralih produk dan pesaing. CRM bertujuan untuk mengembangkan kesetiaan konsumen dan mendorong mereka untuk berkomitmen menggunakan produk dan layanan suatu pelaku usaha. “Terbentuknya kesetiaan ini menjadi kunci dalam mendorong perilaku repeat buyer, dimana konsumen cenderung melakukan pembelian berulang dalam jangka waktu panjang”, kata Mahendra Ruang Sidang 1 DPKM UGM saat berlangsung UMKM CLASS SERIES #7 bertema Mengelola Sumber Daya Manusia dan Customer Relationship.
Dr. Ridwan Saptoto, S.Psi., M.A., dosen Psikolog, Fakultas Psikologi UGM menyatakan membangun bisnis tidak terlepas dari terbentuknya tim yang solid. Bagaimana agar SDM yang berada dalam lingkungan usaha adalah sumber daya yang tepat, berdedikasi, mampu menjalankan perannya sehingga tidak sering terjadi pergantian orang.
Dalam era globalisasi dan persaingan yang semakin ketat, menurutnya, pengelolaan SDM bukan hanya menjadi keharusan, tetapi juga menjadi investasi bagi kesuksesan UMKM. “SDM yang kompeten, termotivasi, dan memiliki keterampilan yang relevan akan membantu UMKM untuk bertahan dan tumbuh dalam pasar yang dinamis”, ungkap Ridwan Saptoto.
Sementara itu, Dr. Faiz Zamzami, SE., M. Acc., QIA., CMA., CAPF., CAPM., dosen Departemen Ekonomika dan Bisnis, Sekolah Vokasi UGM menyoroti bagaimana mengelola resiko sumber daya manusia pada sektor UMKM. Menurutnya manajemen risiko SDM yang efektif sangat penting bagi organisasi untuk menghindari masalah yang berdampak negatif terhadap produktivitas, kepatuhan hukum, keuangan, budaya perusahaan, dan reputasi. “Dengan melakukan penilaian risiko SDM secara rutin, bisnis dapat secara proaktif mengatasi kerentanan dan mendukung tujuan strategis”, terangnya.
Manajemen risiko SDM ini digunakan untuk mempertimbangkan hasil yang mungkin terjadi sehingga perusahaan dapat meminimalkan situasi genting, memiliki solusi yang memadai, atau bahkan mencegah terjadinya masalah.
Penulis : Agung Nugroho
Foto : DPkM UGM
Artikel Mengelola Hubungan Baik dengan Pelanggan jadi Kunci Sukses Membangun Usaha pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.
]]>Artikel Raih Doktor Usai Pertahankan Disertasi Perluasan Diri Pemuda Untuk Berkarya Melalui Relasi pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.
]]>Dalam ujian yang didampingi promotor, Prof. Drs. Koentjoro, MBSc., Ph.D. dan Muhammad Najib Azca, M.A., Ph.D. selaku Ko-promotor, Muh Zein Permana menyampaikan permasalahan seputar perluasan diri dalam relasi untuk memfasilitasi pemuda dalam menghasilkan karya. Dia menyampaikan perluasan diri melalui relasi dapat membantu pemuda untuk memaknai dan memperluas relasi yang dimiliki, menentukan arah dan peran diri dalam berkarya, dan meningkatkan keterampilan interpersonal dan pandangan mereka terhadap dunia.
“Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah action research karena permasalahan yang ingin dikaji dan diteliti merupakan masalah yang cukup penting dan mendesak untuk segera diselesaikan dan membutuhkan keterlibatan dengan anak muda sebagai partisipan dalam hubungan yang kolaboratif, sekaligus membuka ruang komunikasi dalam bentuk dialog agar temuan dan luaran penelitian dapat dicapai,” ujar Muh Zein, di Ruang Sidang A203 gesung A lantai 2, Fakultas Psikologi UGM, Kamis (18/7).
Dari penelitian yang dilakukan berhasil memberikan gambaran penghayatan pemuda terhadap diri dan relasinya. Fitur eksplorasi dan mobilisasi adalah deskripsi dari bagaimana pemuda menghayati kepemudaan dari sudut pandangnya sendiri.
Fitur ini sebelumnya tidak pernah secara eksplisit dijadikan cara para akademisi untuk menjelaskan, memprediksi perilaku pemuda, akan tetapi melihat dari cara para pemuda mendeskripsikan apa yang mereka pikir, rasa, kenali, hadapi, dan mendorong terkait realitas sebagai pemuda.
“Fitur eksplorasi dan mobilisasi ini menjadi kata kunci yang mendefinisikan siapa dan seperti apa itu pemuda di Indonesia. Gambaran ini menjadi sebuah kebaruan karena kemudian mempermudah akademisi, praktisi, dan juga kemungkinan besar pemerintah untuk memiliki pisau analisa dalam menjelaskan, memprediksi bahkan untuk punya kendali pada perilaku baik secara individual, interpersonal maupun kelompok pemuda,” ucapnya.
Muh Zein berharap dari penelitiannya dapat memberikan kontribusi signifikan dalam memahami penghayatan pemuda terhadap diri, relasi, peran, dan arah diri untuk berkarya. Adapun implikasi temuan dari penelitian ini adalah perlunya dukungan dan fasilitasi yang memadai dari berbagai pihak dalam membangun pemuda yang produktif dan berkarya melalui perluasan diri melalui relasi.
Penulis: Agung Nugroho
Artikel Raih Doktor Usai Pertahankan Disertasi Perluasan Diri Pemuda Untuk Berkarya Melalui Relasi pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.
]]>Artikel Akademisi Perlu Seleksi Jurnal untuk Kepentingan Publikasi Artikel Ilmiah pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.
]]>Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerja Sama Fakultas Psikologi, Pradytia Putri Pertiwi, S.Psi, Ph.D., dalam sambutannya mengatakan peran publikasi akademik sangat berperan dalam memajukan pengetahuan. Oleh karena itu, pemilihan jurnal yang tepat sangat penting bagi para peneliti dan akademisi dalam mempublikasikan temuan mereka di basis data yang bereputasi dan luas jangkauannya. “Kredibilitas, jangkauan, dan reputasi jurnal sangat memengaruhi dampak dari artikel yang dipublikasikan,” ujarnya , Senin (15/7).
Widya Paramita dalam presentasinya memaparkan langkah-langkah dalam memilih jurnal yang tepat. Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa proses ini dimulai dengan mencari dan mengumpulkan jurnal potensial. Peneliti kemudian harus mempersempit pencarian dengan memilih beberapa jurnal yang sesuai dan membandingkannya. “Langkah ini penting karena pemilihan jurnal yang tepat akan meningkatkan peluang manuskrip anda diterima,” katanya.
Ia menguraikan beberapa metode untuk mencari dan mengumpulkan jurnal potensial dengan cara melihat jurnal yang direferensikan dalam bibliografi artikel di bidang ilmu terkaitm melihat referensi naskah untuk mencari tahu di jurnal apa artikel yang dikutip itu diterbitkan, selanjutnya berkonsultasi dengan jejaring penelitian seperti dosen pembimbing, supervisor, atau kolega. Namun yanng tidak kalah penting, melakukan pencarian jurnal dengan menggunakan kata kunci utama yang digunakan dalam manuskrip, melakukan pencarian topik di basis data untuk mengidentifikasi jurnal potensial untuk publikasi serta membuat daftar target jurnal.
Widya juga memberikan kriteria untuk memilih dan membandingkan jurnal yang sesuai dengan penelitian yang dilakukan. Kriteria tersebut meliputi tujuan dan ruang lingkup jurnal (aims and scope), membandingkan artikel yang serupa pada jurnal, menerbitkan artikel jurnal pada jurnal open access, memperhatikan batasan (restrictions) jurnal, mempertimbangkan metrik (metrics) dan reputasi jurnal, memperhatikan kualitas proses peer review, serta Memperhatikan integritas dan etika publikasi.
Menurutnya jurnal Open access menyediakan informasi ilmiah tanpa batas dan bebas biaya. Model ini muncul sebagai respon terhadap mahalnya biaya berlangganan jurnal yang sering kali menjadi penghalang penyebaran pengetahuan. Widya kembali menekankan pentingnya open access dalam mendemokratisasi pengetahuan. “Open access menghilangkan hambatan keuangan yang mencegah peneliti mengakses informasi ilmiah penting. Ini sangat penting untuk mendorong inovasi dan mengatasi tantangan global,” katanya.
Selain memilih dan menemukan target jurnal yang sesuai, Widya juga memperingatkan tentang ciri-ciri jurnal predator, yang sering mengelabui para peneliti dan akademisi.“Penting untuk menyadari dan mengetahui jurnal-jurnal yang termasuk dalam kategori predator ini agar tidak terjebak dalam perangkap mereka, dan perlu berhati-hati juga pada jurnal yang direkomendasikan oleh penyelenggara konferensi yang tidak berafiliasi dengan perguruan tinggi,” tegasnya.
Penulis : S. Fauzi/Humas Psikologi
Editor : Gusti Grehenson
Artikel Akademisi Perlu Seleksi Jurnal untuk Kepentingan Publikasi Artikel Ilmiah pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.
]]>Artikel Lembaga Mahasiswa Psikologi UGM Tunjukkan Bentuk Empati dan Kepedulian Melalui Bakti Sosial pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.
]]>Program bakti sosial ini merupakan salah satu program kerja Departemen Pengabdian Masyarakat LM Psikologi UGM yang diketuai oleh Asy Reski Winati. “Kegiatan ini kami lakukan sebagai bentuk penerjunan secara langsung dalam membantu teman-teman yang membutuhkan, memberikan psikoedukasi mengenai materi emosi dan kekeluargaan, melatih empati pada anggota LM, dan menciptakan interaksi antara anggota LM dengan pihak panti,” terangnya.
Diikuti oleh anak-anak dengan usia dibawah 10 tahun dengan jumlah kurang lebih 30 anak, bakti sosial ini dapat menjadi pengaruh untuk anak-anak dalam proses menumbuhkan rasa saling menghormati sesama anggota panti, mengetahui lebih lanjut bagaimana cara bertindak yang benar, mengenal apa saja bentuk emosi, serta bagaimana cara untuk menerima emosi yang ada.
Panti Asuhan Buah Hati telah beroperasi cukup lama, yakni terhitung 14 tahun sejak awal didirikan. “Dengan berdirinya panti ini, kami berharap anak-anak yang kami asuh dapat menjadi orang penting dan membawa berkat ke sekitarnya,” ujar salah satu pengasuh disana.
Anak-anak panti asuhan umumnya adalah anak yang dititipkan oleh orang tua kandung mereka atau dibuang oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Sementara Departemen Pengabdian Masyarakat LM Psikologi UGM akhirnya memilih panti ini lantaran sesuai dengan kriteria yang diinginkan, yakni yang belum memiliki donatur tetap dan isi panti juga didominasi oleh anak-anak.
“Anak-anak memang selalu semangat dan antusias menunggu kedatangan orang-orang sekaligus menyambut dengan baik kegiatan serupa,” imbuh pengasuh. Tim LM Psikologi juga mengatakan bahwa dilaksanakannya bakti sosial ini cukup menghibur anak-anak di panti. Selain itu, pihak panti juga merasa bersyukur karena mendapatkan berkat dari kegiatan bakti sosial meskipun teman-teman panti yang mengikuti kegiatan hanya sebagian karena sedang mempersiapkan pindahan ke bangunan baru.
Dengan terlaksananya program kerja bakti sosial ini, masyarakat diharapkan dapat menumbuhkan rasa kepedulian terhadap panti asuhan dan LM Psikologi UGM berharap masyarakat bisa meningkatkan rasa empati kepada anggota yang turut hadir dalam kegiatan. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan mampu memberikan bantuan kepada sesama secara langsung, serta menyadari bahwa masih terdapat banyak orang yang memerlukan bantuan.
Penulis: Departemen Pengabdian Masyarakat, LM Psikologi UGM
Artikel Lembaga Mahasiswa Psikologi UGM Tunjukkan Bentuk Empati dan Kepedulian Melalui Bakti Sosial pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.
]]>Artikel Meminimalisir Agar Tidak Banyak yang Terjebak, Judi Online harus Diurai pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.
]]>Topik diangkat karena judi online tengah menjadi perhatian banyak pihak saat ini. Munculnya banyak kasus terungkap hingga adanya peristiwa nyawa menghilang menjadikan Judi online menarik untuk dikupas.
Menghadirkan pembicara Dr. Bagus Riyono, M.A., Dosen Psikologi UGM berbagai situasi seputar judi online dibahas secara detail. Menurutnya fenomena merebaknya judi online harus diurai agar masyarakat terutama yang menengah ke bawah tak terjebak hingga membuat mereka mengalami kerugian dalam banyak hal.
Menurut Bagus Riyono fenomena judi di masyarakat bukan masalah baru karena sudah ada sejak lama ada. Hanya judi dan cara bermainnya mengalami perubahan hingga merasuk ke dunia digital.
Disebutnya judi sebagai permainan mengasyikkan dan membuat ketagihan banyak orang. Mereka yang melakukan berharap-harap cemas dan terkadang mengalami kecanduan.
“Dari Skinners Theory of Reinforcement, dikatakan ada penguat untuk melakukan yakni berupa insentif yang menimbulkan ekspektasi. Proses memanipulasi ekspektasi ini yang dimanfaatkan para bandar pada penjudi,” ungkapnya pada wartawan.
Orang bermain judi, kata Bagus, dipastikan memiliki ambisi untuk menang. Ambisi ini yang kemudian, menurutnya dimanipulasi oleh bandar judi dan yang sering terjadi harapan yang besar berbanding terbalik dengan kenyataan.
“Karakteristik judi mengasyikkan. Muncul harapan, ekspektasi sampai lupa yang kita pertaruhkan uang dari mana. Orang kalau deg-degan ada hormon dopamin yang membuat asyik. Kalau orang mudah dapat modal berjudi, kalahpun merasa asyik. Banyak yang berharap besar, ekspektasi besar, tapi tak terwujud. Akhirnya memunculkan kasus sampai bunuh diri yang terjadi beberapa waktu belakangan,” terangnya.
Bagus berpandangan ada teori Gambler Fallacy, yang membuat perhitungan tidak valid atau tak sesuai kenyataan. Hal tersebut justru diyakini oleh para gambler dan membuat mereka terus ketagihan bermain.
“Bagaimana akhirnya yang miskin, ingin berjudi untuk menang. Ada penelitian probabilitas judi, 1 banding 2 juta. Ini kan sangat sulit, ya kalau bandar tidak curang. Ini yang membuat penjudi terjebak, sekali lagi sampai berakhir buruk sampai bunuh diri,” ucapnya.
Bagus berpendapat penjudi harus mendapat perhatian dan pertolongan dari berbagai pihak. Bukan berupa bantuan sosial, namun menurut dia adalah perhatian dan pengalihan pada ketergantungan.
Pemerintah menurut Bagus perlu juga memberikan kemudahan layanan psikologis pada korban judi online, terutama masyarakat rentan. Dua karakter masyarakat rentan menurut Bagus yakni yang tidak pintar dan butuh uang.
“Puskesmas juga perlu upgrading skill untuk mengatasi orang yang kecanduan judi. Ketika Psikolog sudah siap bisa dibuka layanan itu. Di sisi lain pemerintah bisa masuk untuk mengalihkan perhatian warga miskin yang terjebak. Diberikan modal bukan bantuan sosial tapi dengan bimbingan yang terarah dari pemerintah,” pungkasnya.
Penulis: Agung Nugroho
Artikel Meminimalisir Agar Tidak Banyak yang Terjebak, Judi Online harus Diurai pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.
]]>Artikel 33 Mahasiswa Psikologi Mengikuti Program Pertukaran Mahasiswa IISMA pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.
]]>Dekan Fakultas Psikologi UGM, Rahmat Hidayat, S.Psi., M.Sc., Ph.D., jumlah mahasiswa yang diberangkatkan tahun ini merupakan pencapaian baru bagi Fakultas Psikologi UGM. Ia menyampaikan ucapan selamat dan apresiasi atas keberhasilan mahasiswa bisa lolos program IISMA.“Selamat untuk para mahasiswa yang mendapatkan kesempatan mengikuti IISMA tahun ini. Dari tahun ke tahun menunjukkan semakin banyak mahasiswa Fakultas Psikologi bisa mendapatkan program seperti ini,” ungkap Rahmat, Sabatu (22/6).
Menurut Dekan, jumlah mahasiswa yang diberangkat mengikuti program IISMA menyamai dengan 10 persen dari seluruh total jumlah mahasiswa aktif jenjang sarjana. “Bisa dikatakan, Fakultas Psikologi UGM berkontribusi sebesar lebih dari 10% dari total mahasiswanya, atau 33 dari 250 mahasiswa,” terangnya.
Seperti diketahui, program IISMA ini diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi pelajar Indonesia mengenyam pendidikan di luar negeri dengan pendanaan penuh. Seluruh awardee IISMA 2024 akan melangsungkan pembelajaran selama satu semester mulai bulan Oktober 2024 mendatang.
Pramudyawardhani Mahira Kusumaningtyas, mahasiswa Psikologi UGM yang diterima di University of Padua, Italia menceritakan perjuangannya meraih kesempatan tersebut. Ia mengaku sudah tertarik dengan Program IISMA sejak masih duduk di bangku SMA. “Saya mengetahui program IISMA saat duduk di kelas 11, di tahun yang sama ketika program ini pertama kali diluncurkan. Oleh karena itu, ketika saya diterima di UGM, saya berencana untuk mendaftar IISMA di tahun kedua kuliah,” tutur Mahira.
Sayangnya, pendaftaran pertamanya di tahun 2023 lalu belum membuahkan hasil. Walaupun sempat merasa pesimis, Mahira tetap bertekad mendaftar kembali di tahun ini. Ia pun melakukan banyak evaluasi dari hasil seleksi sebelumnya agar tidak mengulang kesalahan yang sama. Mahira juga menjelaskan strateginya melalui tiga tahap seleksi, yakni seleksi administrasi, esai, dan interviu. Belajar dari pengalaman sebelumnya, Mahira berusaha meningkatkan kemampuan menulis esainya dengan meminta bantuan IISMA awardee sebelumnya. Selain itu, Mahira juga sangat berhati-hati dalam mencantumkan berkas yang diminta. “Berkas-berkas yang harus dikumpulkan juga harus dipastikan lengkap dan tidak ada kesalahan, karena dapat memengaruhi proses seleksi. Bahkan saya harus mengurus berkas di kota asal saya,” ujarnya.
Sama halnya dengan Mahira, Laras Utami juga membeberkan pengalamannya selama seleksi IISMA. Ketika memasuki tahap interviu, Laras sempat mengalami hambatan di perangkatnya. “Tiba-tiba kamera laptop aku mati, panik dan harus beralih ke ponsel. Sedangkan interviunya menunggu di ruang meeting. Aku nggak punya harapan lagi sejak itu,” kenangnya.
Ia sempat merasa putus asa karena mengetahui tingginya minat peserta lain yang ikut mendaftar IISMA. Gangguan sekecil apapun nantinya akan diperhitungkan dalam proses seleksi. Kejadian selama proses seleksi membuat Laras selalu kepikiran dan gelisah namun saat melihat hasil pengumuman, ia tidak menyangka jika ia diterima di University of Birmingham. “Saya sangat bersyukur apalagi beberapa teman yang ikut mendaftar juga ternyata dinyatakan lolos sebagai IISMA awardee,” terangnya.
Baik Mahira maupun Laras, keduanya merasa sangat senang mendapatkan kesempatan mengikuti program pertukaran mahasiswa tersebut. Kini mereka pun sibuk mempersiapkan keberangkatan, seperti tempat tinggal, visa, pertemuan dengan kampus tujuan, dan rangkaian kegiatan lainnya bersama awardee IISMA seluruh Indonesia.
Program IISMA menawarkan kesempatan bagus bagi mahasiswa untuk mempelajari bidangnya di lintas negara. UGM secara khusus memberikan fasilitas terbaik bagi mahasiswa yang berminat mengikuti program ini. Harapannya, mahasiswa mendapat pengalaman terbaik dan bisa bermanfaat ketika kembali ke tanah air.
Penulis: Erna/Tasya
Editor: Gusti Grehenson
Artikel 33 Mahasiswa Psikologi Mengikuti Program Pertukaran Mahasiswa IISMA pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.
]]>Artikel Fakultas Psikologi UGM dan Universitas Sydney Gelar Program Field School pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.
]]>Program field school ini diikuti oleh 20 peserta dari Universitas Sydney dan 6 peserta dari Universitas Gadjah Mada. Mengundang lima tamu istimewa, Prof. Susan Goodwin, BA(Hons), PhD., Dr. Margaret Spencer RN, BTheol, BSW, PhD., Dadung Ibnu Muktiono, PhD (Cand)., Restu Tri Handoyo, Ph.D., Psikolog, dan Aliyaturrahmah Supriyadi, S.Psi., MHS.
Dekan Fakultas Psikologi UGM, Rahmat Hidayat, S.Psi., M.Sc., Ph.D., menjelaskan bahwa psikologi memiliki beberapa unit salah satunya CPMH, CPMH merupakan salah satu unit di Fakultas Psikologi UGM yang berfungsi sebagai pusat kajian, pusat pendidikan dan pelatihan, pusat advokasi kebijakan, dan pusat layanan di bidang kesehatan mental masyarakat.“Melalui program ini saya berharap para peserta dapat saling bertukar pikiran dalam menyoroti isu kesehatan mental sehingga menghasilkan sebuah kebermanfaatan,” harap Rahmat.
Dosen Fakultas Psikologi UGM sekaligus peneliti di Center for Public Mental Health (CPMH), Aliyaturrahmah Supriyadi, S.Psi., MHS., menjelaskan gambaran umum tentang kondisi kesehatan mental di Indonesia dan ketersediaan tenaga profesional yang masih sangat terbatas, “Setiap 1 dari 100.000 populasi memiliki 0.4 psikiater, 0.2 psikolog, 2.3 perawat kesehatan mental, 0.1 pekerja sosial, dan 0.1 terapis okupasi”.
Berkaitan dengan layanan psikologi, dosen dan ketua Unit Konsultasi Psikologi (UKP) Fakultas Psikologi UGM, Restu Tri Handoyo, Ph.D., Psikolog, menjelaskan secara rinci macam-macam layanan psikologi dan program kesehatan mental yang dikelola UGM memiliki tiga sumber layanan kesehatan mental, yaitu Unit Konsultasi Psikologi (UKP), Gadjah Mada Medical Centre (GMC), dan UGM Academic Hospital. “Terdapat juga tiga program kesehatan mental yang disediakan, yaitu skrining awal kesehatan mental, respons krisis kesehatan mental dan manajemen kasus, serta promosi kesehatan mental,” katanya.
Pada program field school kali ini, seluruh peserta juga mendapatkan kesempatan untuk berkunjung ke UKP Fakultas Psikologi guna mengamati fasilitas yang ada di ruang konsultasi.
Penulis : Relung Fajar Sukmawati/Humas Psikologi
Editor : Gusti Grehenson
Artikel Fakultas Psikologi UGM dan Universitas Sydney Gelar Program Field School pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.
]]>Artikel Satu dari Lima Mahasiswa Baru Fakultas Psikologi UGM Jalur SNBP Dapat Subsidi UKT 100% pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.
]]>Dekan Rahmat Hidayat, menegaskan bahwa Fakultas Psikologi UGM memberikan kesempatan pendidikan yang setara bagi semua calon mahasiswanya. Keterbatasan ekonomi bukan menjadi penghalang bagi mereka yang mampu secara akademik untuk bisa kuliah di UGM. “Fakultas Psikologi memiliki komitmen untuk memberikan kesempatan yang sama kepada siapapun, terutama para siswa SMA untuk melanjutkan pendidikan ke Fakultas Psikologi UGM. Tidak pandang kemampuan finansial atau kesejahteraan keluarganya,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa pertimbangan utama dalam penerimaan mahasiswa di fakultas Psikologi adalah kemampuan akademik. “Satu-satunya yang dipertimbangkan adalah kemampuan akademik, karena mau tidak mau memang sangat kompetitif untuk bisa diterima di Fakultas Psikologi UGM,” jelasnya.
Dukungan Fakultas terhadap mahasiswa yang berasal dari keluarga yang kurang mampu secara ekonomi diwujudkan melalui bantuan subsidi UKT dan kesempatan untuk menerima beasiswa yang bersumber dari berbagai pihak, misalnya, beasiswa dari Keluarga Alumni Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (KAPSIGAMA). “Pengalaman selama ini, banyak mahasiswa juga yang kemudian selain mendapatkan keringanan UKT, juga masih dapat beasiswa dari alumni,” tambahnya.
Lebih lanjut, Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset, dan Sumber Daya Manusia Fakultas Psikologi UGM Dr. Sumaryono, M.Si., menuturkan bahwa penentuan besaran UKT yang dikenakan bagi setiap mahasiswa baru berbeda satu sama lain karena dilihat dari berbagai komponen. “Didasarkan pada kesiapan orang tua, penghasilan orang tua, berbagai hal yang terkait dengan beban tanggung jawab ekonomi di keluarga inti yang ditunjukan dengan bukti-bukti yang sah,” jelas Sumaryono.
Tidak hanya itu, Sumaryono menjelaskan adanya peran tim mahasiswa dalam memverifikasi data bila terjadi banding atau keberatan atas UKT yang sudah ditetapkan. “Kedepan, mahasiswa juga akan dilibatkan dalam memverifikasi data untuk penetapan UKT,” tambahnya.
Menurut Sumaryono, kebijakan yang diambil oleh Fakultas Psikologi UGM ini diharapkan akan memfasilitasi akses bagi siswa berprestasi untuk bisa mengenyam pendidikan tinggi berkualitas.
Penulis: Erna
Editor: Gusti Grehenson
Foto: Dok. Fakultas Psikologi
Artikel Satu dari Lima Mahasiswa Baru Fakultas Psikologi UGM Jalur SNBP Dapat Subsidi UKT 100% pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.
]]>Artikel UGM Ikut Berpartisipasi dalam Pameran Pendidikan di Qatar pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.
]]>Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) UGM, drg. Rosa Amalia, M.Kes.,Ph.D., dalam keterangan yang dikirim ke wartawan, Kamis (30/5), mengatakan UGM mengirimkan 9 orang delegasi yang merupakan perwakilan 3 fakultas dan 1 Direktorat untuk ikut berpartisipasi dalam pameran Pendidikan tersebut yaitu Fakultas Kedokteran Gigi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam serta Fakultas Psikologi serta Direktorat Kemitraan dan Relasi Global.
Dalam kegiatan pameran kali ini, ujar Rosa, delegasi UGM membawa misi untuk mempromosikan program International Undergraduate Program (IUP) dari prodi mereka masing-masing. “Khusus untuk Fakultas Kedokteran Gigi, kegiatan Edufair ini merupakan salah satu ajang promosi untuk program IUP mereka yang baru akan menerima mahasiswa pada 2025 mendatang,” ujarnya.
Dalam kegiatan pameran Pendidikan kalin ini, kata Amalia, booth UGM mendapat antusias yang cukup tinggi dari orang tua calon mahasiswa dan calon mahasiswa yang merupakan diaspora Indonesia.
Selain mengikuti expo, delegasi UGM juga sempat berkunjung ke Al-Khor, sebuah kota di Doha, dengan jumlah WNI yang cukup tinggi yang berdomisili di sana. Di Al-Khor, delegasi UGM dan ITS berkesempatan membuka sesi presentasi dan diskusi dengan diaspora di sana. Delegasi UGM juga berkesempatan untuk menjalin silaturahmi dengan KAGAMA Qatar. “Sekitar 30 orang anggota KAGAMA Qatar hadir dan bersantap malam bersama-sama delegasi UGM,” ujarnya.
Sebagai informasi, menurut catatan Kementerian Pendidikan dan Pengajaran Tinggi Negara Qatar, saat ini terdapat sekitar 2.063 anak-anak diaspora Indonesia di Qatar. Mereka menempuh pendidikan di Qatar dalam berbagai jenjang dari pendidikan TK hingga SMA. Setiap tahunnya, mereka menjadi target berbagai lembaga pendidikan tinggi dari negara-negara lain untuk digaet dan dijadikan calon mahasiswa. Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Doha telah turut mempromosikan pendidikan tinggi Indonesia, bukan hanya kepada anak-anak diaspora Indonesia tetapi juga kepada siswa asing lain di Qatar.
Sumber: OIA UGM
Editor: Gusti Grehenson
Artikel UGM Ikut Berpartisipasi dalam Pameran Pendidikan di Qatar pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.
]]>