Fakultas Ilmu Budaya UGM Arsip - Universitas Gadjah Mada https://ugm.ac.id/id/tag/fakultas-ilmu-budaya-ugm/ Mengakar Kuat dan Menjulang Tinggi Tue, 30 Jul 2024 03:43:18 +0000 id hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.1.7 Mahasiswa UGM Kaji Eksploitasi Hewan di Medsos https://ugm.ac.id/id/berita/tim-pkm-rsh-ugm-kaji-eksploitasi-hewan-di-medsos/ https://ugm.ac.id/id/berita/tim-pkm-rsh-ugm-kaji-eksploitasi-hewan-di-medsos/#respond Tue, 30 Jul 2024 03:40:07 +0000 https://ugm.ac.id/?p=68107 Berdasarkan data dari Asia for Animals Coalition pada 2021, Indonesia menjadi negara dengan peringkat pertama yang membuat konten eksploitasi hewan di media sosial. Kasus eksploitasi hewan di media sosial tersebut diperparah dengan adanya pemahaman di tengah masyarakat Indonesia bahwa eksploitasi hanya sebatas kekerasan. Berangkat dari laporan tersebut Tim Program Kreativitas Mahasiswa bidang Riset Sosial Humaniora […]

Artikel Mahasiswa UGM Kaji Eksploitasi Hewan di Medsos pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Berdasarkan data dari Asia for Animals Coalition pada 2021, Indonesia menjadi negara dengan peringkat pertama yang membuat konten eksploitasi hewan di media sosial. Kasus eksploitasi hewan di media sosial tersebut diperparah dengan adanya pemahaman di tengah masyarakat Indonesia bahwa eksploitasi hanya sebatas kekerasan.

Berangkat dari laporan tersebut Tim Program Kreativitas Mahasiswa bidang Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH) Universitas Gadjah Mada melakukan penelitian mengenai eksploitasi hewan di media sosial dengan melihat sejarah eksploitasi hewan berdasarkan konsep Critical Animal Studies. Tim yang diketuai oleh Muhammad Fernanda Dhiyaul Hak (FIB), beranggotakan Fatiya Hasna Alifan (FIB), Nurul Hilda (FKH), dan Laras Tristanti (FIB) dibimbing Dr. Fahmi Prihantoro, M.A., juga menyusun strategi dalam meningkatkan kesadaran akan kesejahteraan hewan di Indonesia.

Fernanda menjelaskan pemahaman masyarakat soal eksploitasi hewan hingga saat ini hanya sebatas kekerasan yang didasari oleh pengalaman masa lalu. Hal ini diperkuat dengan teori psikologi lingkungan yang menyatakan bahwa persepsi masyarakat saat ini dibangun berdasarkan faktor pribadi dan memori atau pengalaman masa lalu. “Seiring berkembangnya zaman, bentuk-bentuk eksploitasi hewan pun juga berkembang, dengan didukung konsep five freedoms dalam animal welfare”, ujarnya, di Kampus UGM, Selasa (30/7).

Menurut Fernanda Pengalaman eksploitasi hewan di masa lalu tersebut dapat dikaji melalui konsep Critical Animal Studies (CAS). Pada intinya, CAS mempertanyakan segala bentuk privilege, antroposentrik, dan penindasan manusia terhadap hewan. Oleh karena itu, CAS memiliki komitmen kuat untuk mengakhiri eksploitasi terhadap  hewan.

Ia pun menyatakan jika Tim PKM-RSH juga melakukan penyusunan strategi guna mengakhiri eksploitasi hewan di media sosial. Penelitian ini melibatkan 100  responden yang merupakan Warga Negara Indonesia. Penelitian ini juga melibatkan narasumber yang berasal dari kalangan aktivis kesejahteraan hewan, dokter hewan, sejarawan, dan arkeolog guna memperkuat data serta penting sebagai tanda bahwa ada pembicaraan dari dua arah.

Berdasarkan hasil penelitian, Fernanda menyampaikan bahwa kasus eksploitasi hewan di media sosial memiliki bentuk-bentuk yang berbeda setiap platformnya. Bentuk-bentuk ini berkembang mengikuti perkembangan zaman, dan terbukti, bahwa eksploitasi hewan tidak sebatas kekerasan.

Menurutnya dibutuhkan strategi baru yang dapat mencegah terjadinya kasus eksploitasi hewan di media sosial. Salah satu cara yang efektif adalah edukasi ke masyarakat supaya berhenti like, comment, subscribe, dan share karena hal itu dapat mempengaruhi engagement. “Apabila engagement terhadap konten bisa ditekan, maka secara efektif akan mengurangi peredaran konten di medsos,” terangnya.

Penulis : Agung Nugroho

Editor : Gusti Grehenson

Artikel Mahasiswa UGM Kaji Eksploitasi Hewan di Medsos pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/tim-pkm-rsh-ugm-kaji-eksploitasi-hewan-di-medsos/feed/ 0
Tim PKM RSH UGM Kaji Tradisi Lisan Sadranan Upaya Pencegahan Deforestasi Hutan Wonosadi https://ugm.ac.id/id/berita/tim-pkm-rsh-ugm-kaji-tradisi-lisan-sadranan-upaya-pencegahan-deforestasi-hutan-wonosadi/ https://ugm.ac.id/id/berita/tim-pkm-rsh-ugm-kaji-tradisi-lisan-sadranan-upaya-pencegahan-deforestasi-hutan-wonosadi/#respond Tue, 23 Jul 2024 03:29:27 +0000 https://ugm.ac.id/?p=67535 World Meteorological Organization, memperkirakan bahwa suhu rata-rata dunia diperkirakan akan naik sebesar 1,5°C pada tahun 2025 dibandingkan tahun 1900-an. Salah satu faktor penyebabnya adalah deforestasi. Di Indonesia, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa luas hutan Indonesia mengalami penurunan sebesar 956.258 hektar (0,5 persen dari total daratan) antara tahun 2017 hingga 2021. Dengan terjadinya penurunan luasan […]

Artikel Tim PKM RSH UGM Kaji Tradisi Lisan Sadranan Upaya Pencegahan Deforestasi Hutan Wonosadi pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
World Meteorological Organization, memperkirakan bahwa suhu rata-rata dunia diperkirakan akan naik sebesar 1,5°C pada tahun 2025 dibandingkan tahun 1900-an. Salah satu faktor penyebabnya adalah deforestasi.

Di Indonesia, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa luas hutan Indonesia mengalami penurunan sebesar 956.258 hektar (0,5 persen dari total daratan) antara tahun 2017 hingga 2021. Dengan terjadinya penurunan luasan hutan di Indonesia ini tentunya memerlukan upaya konservasi oleh banyak pihak.

Salah satu contoh keberhasilan konservasi terjadi di Hutan Wonosadi di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Hutan di Wonosadi ini terus lestari saat ini berkat kesadaran masyarakat dan tradisi lisan Sadranan Wonosadi.

Melihat fenomena ini, lima mahasiswa UGM melakukan kajian terhadap tradisi sadranan sebagai kesadaran kolektif untuk mempertahankan Hutan Wonosadi dari deforestasi. Kelima mahasiswa UGM yang tergabung dalam Tim Program Kreativitas Mahasiswa Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH) adalah Ghina Danilah (Bahasa dan Sastra Indonesia, 2022), Syifa Hasna Yunifa (Kehutanan, 2023), Muhammad Lodhi Firmansyah (Antropologi Budaya, 2023), Afif Naufal Widiadi (Antropologi Budaya, 2021), dan Febriano Agung Nugroho (Hukum, 2023), dengan mendapat bimbingan Dr. Aprillia Firmonasari, S.S., M.Hum., DEA, dosen Fakultas Ilmu Budaya UGM.

Ghina Danilah selaku ketua Tim PKM UGM menjelaskan Hutan Wonosadi merupakan sebuah hutan di Dusun Duren, Kecamatan Semin, Kabupaten Gunungkidul. Hutan ini berstatus Sultan Ground (SG) dan berfungsi sebagai hutan lindung yang melindungi sistem penyangga kehidupan.

“Hutan Wonosadi di tahun 1960 mengalami deforestasi besar-besaran akibat pergeseran ideologi PKI. Meski begitu, berkat tradisi lisan Sadranan, masyarakat disana hingga saat ini berhasil mengembalikan kelestarian hutan,” ungkapnya di FIB UGM, Selasa (23/7).

Ghina menjelaskan tradisi lisan yang berperan penting dalam konservasi Hutan Wonosadi adalah wasiat Ki Onggoloco. Wasiat tersebut menyatakan bahwa Hutan Wonosadi harus dijaga demi kemakmuran anak-cucu.

“Dipesankan pula dalam wasiat itu jika hutan ini menyimpan banyak tanaman obat, dan karenanya setiap tahun perlu diadakan ritual Sadranan untuk mempererat silaturahmi” jelas Ghina.

Muhammad Lodhi Firmansyah menambahkan Tim PKM mahasiswa UGM mengusung tema riset mengenai tradisi sadranan ini guna mengkaji terkait adanya kesadaran kolektif untuk mempertahankan Hutan Wonosadi dari deforestasi. Penelitian menggunakan ecocriticism sebagai pendekatan utamanya sehingga tujuan utama dari kajian ini untuk menemukan formula baru dalam menginternalisasi nilai-nilai pada Tradisi Lisan Sadranan sebagai upaya pelestarian lingkungan demi menekan laju perubahan iklim.

Penelitian ini melibatkan survei terhadap 78 masyarakat Dusun Duren dengan metode observasi dan wawancara kepada juru kunci, jagawana, jagabaya, carik, serta lurah Desa Beji. “Sebagai data pendukung, kami melakukan pembacaan arsip dan sensus penduduk,” ujar Lodhi.

Syifa Hasna Yunifa memaparkan hasil survei memperlihatkan mayoritas responden (43,9 persen) termasuk dalam kelompok yang aktif dan berkomitmen dalam melestarikan tradisi. Sebagian kecil (8,5 persen) berada dalam kelompok yang ikut dan percaya namun tidak memahami dan menyebarkan tradisi.

Analisis ecocriticism dalam Tradisi Lisan Sadranan, kata Syifa memperlihatkan adanya kesadaran manusia terhadap alam, dan mereka dapat menjaga keseimbangan ekosistem serta menciptakan konservasi ekologi. “Meski begitu, faktor sosial dan ekonomi dapat mengancam kelestarian ini, terutama minimnya partisipan dalam kelompok usia muda, dibawah 25 tahun yang berisiko mengikis budaya lokal,” terangnya.

Febriano Agung Nugroho bersyukur karena partisipasi aktif dan komitmen masyarakat dalam melestarikan tradisi lisan Sadranan menunjukkan sistem sosial di Dusun Duren telah mencapai keseimbangan dan keberlanjutan. Melalui tradisi ini, masyarakat berhasil membangun sistem dan struktur sosial yang mendukung pelestarian Hutan Wonosadi.

“Dengan pendekatan ecocriticism, penelitian ini menegaskan pentingnya integrasi tradisi lokal dalam strategi konservasi ekologi untuk mitigasi perubahan iklim, dan membuka pandangan baru terhadap upaya konservasi di hutan-hutan lain di Indonesia,” ucap Febriano Agung.

Penulis: Agung Nugroho

Artikel Tim PKM RSH UGM Kaji Tradisi Lisan Sadranan Upaya Pencegahan Deforestasi Hutan Wonosadi pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/tim-pkm-rsh-ugm-kaji-tradisi-lisan-sadranan-upaya-pencegahan-deforestasi-hutan-wonosadi/feed/ 0
UGM Terus Perluas Akses Pemerataan Seleksi Mahasiswa Baru https://ugm.ac.id/id/berita/ugm-terus-perluas-akses-pemerataan-seleksi-mahasiswa-baru/ https://ugm.ac.id/id/berita/ugm-terus-perluas-akses-pemerataan-seleksi-mahasiswa-baru/#respond Wed, 12 Jun 2024 08:29:12 +0000 https://ugm.ac.id/?p=65166 Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran, Prof. Dr. Wening Udasmoro, S.S., M.Hum., DEA  dan Direktur Pendidikan dan Pengajaran UGM, Prof. dr. Gandes Retno Rahayu, M.Med.Ed., Ph.D. melakukan kunjungan ke lokasi pelaksanaan Ujian Masuk UGM CBT 2024. Kunjungan dilakukan di Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, Sekolah Vokasi, dan Fakultas Ilmu Budaya. Kunjungan di FK-KMK yang […]

Artikel UGM Terus Perluas Akses Pemerataan Seleksi Mahasiswa Baru pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran, Prof. Dr. Wening Udasmoro, S.S., M.Hum., DEA  dan Direktur Pendidikan dan Pengajaran UGM, Prof. dr. Gandes Retno Rahayu, M.Med.Ed., Ph.D. melakukan kunjungan ke lokasi pelaksanaan Ujian Masuk UGM CBT 2024. Kunjungan dilakukan di Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, Sekolah Vokasi, dan Fakultas Ilmu Budaya.

Kunjungan di FK-KMK yang berpusat di Gedung Tahir Foundation di lakukan pimpinan UGM melihat secara langsung 8 peserta penyandang disabilitas. Sebanyak 8 peserta disabilitas terdiri 2 orang menyandang tuna daksa dan 6 orang tuna rungu.

Wening Udasmoro mengatakan secara keseluruhan sebanyak 41.973 peserta mengikuti Ujian Masuk UGM CBT tahun 2024. Sebanyak 32.414 peserta mengikuti tes UM UGM CBT di kota Yogyakarta, dan 9.559 mengikuti ujian di enam kota di Indonesia yaitu di Jakarta, Kupang, Balikpapan, Medan, Pekanbaru, dan Makassar.

Dalam kesempatan ini, Wening menyampaikan UGM dalam kebijakannya akan terus memperluas akses pemerataan seleksi mahasiswa baru untuk wilayah-wilayah terluar di Indonesia melalui jalur Penelusuran Bibit Unggul Wilayah Afirmasi dan Daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T). Karenanya dimungkinkan untuk tahun-tahun mendatang membuka tes di banyak daerah.

“Kita sedang merancang kemungkinan nantinya melaksanakan tes Ujian Mandiri UGM di Papua. Hal ini tentunya membuka kesempatan lebih luas siswa-siswa Papua yang ingin kuliah di UGM,” ujarnya di FIB UGM, Rabu (12/6).

Selain membuka kesempatan tes Ujian Masuk UGM di daerah-daerah, disebutnya UGM di tahun yang akan datang juga akan melakukan proses wawancara melalui zoom sebagai bagian dari proses seleksinya. Hal ini penting dilakukan untuk mengukur kemantapan calon mahasiswa yang akan kuliah di UGM.

Gandes Retno Rahayu menambahkan sebanyak 40 persen akan diterima sebagai mahasiswa UGM melalui jalur seleksi Ujian Mandiri. Sebanyak 40 persen tersebut selain mereka yang terseleksi melalui UM UGM CBT juga mereka yang lolos dari seleksi UM Mandiri Program Penelusuran Bibit Unggul.

”Kita dari Ujian Mandiri ini akan menerima 40 persen baik yang melalui UM UGM CBT maupun yang melalui Penelusuran Bibit Unggul,” imbuhnya.

Penulis: Agung Nugroho

Foto: Donnie

Artikel UGM Terus Perluas Akses Pemerataan Seleksi Mahasiswa Baru pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/ugm-terus-perluas-akses-pemerataan-seleksi-mahasiswa-baru/feed/ 0
Ceramah Pakar Sastra Bersama Leila S. Chudori Membahas Novel “Namaku Alam” https://ugm.ac.id/id/berita/ceramah-pakar-sastra-bersama-leila-s-chudori-membahas-novel-namaku-alam/ https://ugm.ac.id/id/berita/ceramah-pakar-sastra-bersama-leila-s-chudori-membahas-novel-namaku-alam/#respond Tue, 04 Jun 2024 02:07:03 +0000 https://ugm.ac.id/?p=67963 Fakultas Ilmu Budaya menghadirkan Leila S. Chudori, novelis yang telah menghasilkan karya sastra seperti Laut Bercerita dan Pulang dalam kegiatan Ceramah Pakar Sastra. Bersama Dr. Sudibyo, M.Hum. dan T. A. Prapancha, ceramah pakar sastra kali ini membahas novel terbaru Leila yang diberi judul Namaku Alam. Ceramah Pakar Sastra kali ini diselenggarakan pada Senin (13/5) secara […]

Artikel Ceramah Pakar Sastra Bersama Leila S. Chudori Membahas Novel “Namaku Alam” pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Fakultas Ilmu Budaya menghadirkan Leila S. Chudori, novelis yang telah menghasilkan karya sastra seperti Laut Bercerita dan Pulang dalam kegiatan Ceramah Pakar Sastra. Bersama Dr. Sudibyo, M.Hum. dan T. A. Prapancha, ceramah pakar sastra kali ini membahas novel terbaru Leila yang diberi judul Namaku Alam.

Ceramah Pakar Sastra kali ini diselenggarakan pada Senin (13/5) secara simultan di Ruang Auditorium Gedung Soegondo Lantai 7 dan melalui Zoom Meeting pada pukul 13.00—16.00 WIB. Tiga narasumber pada siang hari itu adalah Leila S. Chudori, T.A. Prapancha Hary, Dr. Sudibyo, M.Hum. Leila S. Chudori adalah purnakarya jurnalis Tempo dan penulis Indonesia yang menghasilkan berbagai cerita pendek, novel, dan skenario drama televisi. Buku-bukunya yang telah diterbitkan oleh Penerbit KPG adalah Malam Terakhir, Pulang, Nadira, Laut Bercerita, dan novel anyarnya yang diberi judul Namaku Alam. Dr. Sudibyo, M.Hum. adalah Kepala Departemen Bahasa dan Sastra Fakultas Ilmu Budaya yang mengajar di sejumlah program studi di FIB UGM. Terakhir, T.A. Prapancha Hary merupakan psikolog klinis dan dosen di salah satu perguruan tinggi swasta di Yogyakarta yang juga merupakan Abdi Dalem Kraton Yogyakarta. Ia lahir dan besar di Yogyakarta, menempuh pendidikan S1 dan S2 di Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada.

Leila S. Chudori, sebagai narasumber pertama, menjelaskan tentang perjalanannya menulis novel Namaku Alam. Sejak awal penulisan novel Namaku Alam, Leila merencanakan jalan penceritaan yang memuat sebuah pencarian, identitas, dan proses menemukan jawaban yang dimulai dengan pengonsepan tokoh dalam cerita. Leila menyebut bahwa ia banyak melakukan riset dalam penyusunan novel-novelnya, tidak terkecuali saat menyusun Namaku Alam. Namun, beberapa bagian dari novel ini merupakan hasil pengembangan dari riset yang ia lakukan saat menyusun Laut Bercerita dan Pulang. Lebih lanjut, Leila menjelaskan bahwa proses riset ini membantunya dalam menentukan kepenulisan novel seperti perancangan kerangka dasar kisah yang akan ditulis, pembentukan tokoh-tokoh, finalisasi kerangka dasar cerita, serta peramuan tema yang diangkat.

“Saya selalu berusaha untuk Leila menunjukkan bahwa dalam situasi kegelapan selalu ada harapan,” jelas Leila. Sebagai contoh, Leila berusaha menunjukkan bagaimana orang-orang yang terrepresi di masa lalu tetap masih bisa bercerita melalui berbagai cara dan mediumnya masing-masing.

Dr. Sudibyo, M.Hum. memberi cahaya lain terhadap proses kreatif Leila dalam menulis Namaku Alam. Ia menjelaskan bahwa dalam novel Namaku Alam terdapat isu-isu seperti kelindan memori fotografis, distopia, dan memori traumatis. Bayangan-bayangan untuk mendapatkan keberhasilan-keberhasilan utopis di dalam novel seperti kebebasan dari tindakan perundungan pada perkembangannya mengarah kepada kegagalan, yang dalam hal ini menjadi distopia.

“Memori-memori milik Alam ini traumatis dan ia mencoba untuk menegosiasikannya,” ujar Sudibyo. Lebih lanjut, Sudibyo mengatakan pada jilid pertama ini upaya negosiasi tersebut masih belum berhasil untuk dilakukan, mimpi-mimpi buruk yang dialami di dalam novel dapat dibaca sebagai bukti dari kegagalan ini. Memori fotografi yang begitu kuat yang dimiliki oleh tokoh Alam, dalam hal ini, membuat dirinya tidak mampu untuk terlepas dari pengalaman traumatisnya di masa lalu.

T.A. Prapancha Hary dalam pemaparan materinya membahas trauma yang dialami Alam. Mas Tatung—panggilan akrabnya—berusaha untuk menjawab apakah trauma Alam bisa hilang atau melekat terus. Dalam Namaku Alam jilid pertama ini, menurut Prapancha, tokoh Alam masih menyimpan traumanya. Selalu ada pertentangan dalam diri Alam dengan dirinya sendiri. Tokoh Alam, dalam situasi ini, memiliki kondisi oedipus complex pada dirinya. Perilaku Alam yang selalu berusaha untuk melindungi orang-orang di sekitarnya, menunjukkan bagaimana Alam berusaha menjadi sosok “ayah” sebagai pelindung yang dijelaskan dalam fenomena oedipus complex. Ungkapan-ungkapan ekspresif dalam bentuk makian yang dilakukan oleh tokoh Alam di dalam novel ini sebetulnya menunjukkan bagaimana kekecewaannya yang tidak bisa dikalahkan yang kemudian terkumpul dalam bentuk makian. Harapan-harapan yang masih disimpan oleh Alam dalam situasi yang sulit membuktikan bahwa tokoh ini mempunyai talenta pengolahan emosi yang baik tersebut.

Setelah penyampaian materi dari masing-masing narasumber, kegiatan ini dilanjutkan dengan sesi tanya jawab antara peserta dengan narasumber. Peserta kegiatan begitu aktif dan mengajukan sejumlah diskusi menarik seputar novel Leila S. Chudori. Kegiatan diakhiri dengan sesi book signing dan foto bersama Leila S. Chudori.

 

Penulis: Humas FIB UGM

Artikel Ceramah Pakar Sastra Bersama Leila S. Chudori Membahas Novel “Namaku Alam” pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/ceramah-pakar-sastra-bersama-leila-s-chudori-membahas-novel-namaku-alam/feed/ 0
Tim PkM FIB UGM Adakan Pelatihan Kemampuan Berbahasa Inggris (TOEFL ITP) untuk Mahasiswa di Lingkungan Mardliyah Islamic Center https://ugm.ac.id/id/berita/tim-pkm-fib-ugm-adakan-pelatihan-kemampuan-berbahasa-inggris-toefl-itp-untuk-mahasiswa-di-lingkungan-mardliyah-islamic-center/ https://ugm.ac.id/id/berita/tim-pkm-fib-ugm-adakan-pelatihan-kemampuan-berbahasa-inggris-toefl-itp-untuk-mahasiswa-di-lingkungan-mardliyah-islamic-center/#respond Wed, 29 May 2024 01:23:22 +0000 https://ugm.ac.id/?p=67920 Fakultas Ilmu Budaya UGM kembali mengadakan program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM), tahun ini dengan mengangkat tema besar “Pelatihan Bahasa Asing yang Dapat Diterapkan di Masyarakat atau Mahasiswa”. Adanya program yang dilaksanakan FIB UGM ini mendorong munculnya pemberdayaan masyarakat sekitar kampus untuk menjadi komunitas belajar dan berdaya. Kali ini, program difokuskan untuk masyarakat di lingkungan sekitar […]

Artikel Tim PkM FIB UGM Adakan Pelatihan Kemampuan Berbahasa Inggris (TOEFL ITP) untuk Mahasiswa di Lingkungan Mardliyah Islamic Center pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Fakultas Ilmu Budaya UGM kembali mengadakan program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM), tahun ini dengan mengangkat tema besar “Pelatihan Bahasa Asing yang Dapat Diterapkan di Masyarakat atau Mahasiswa”.

Adanya program yang dilaksanakan FIB UGM ini mendorong munculnya pemberdayaan masyarakat sekitar kampus untuk menjadi komunitas belajar dan berdaya. Kali ini, program difokuskan untuk masyarakat di lingkungan sekitar kampus yaitu Kelurahan Caturtunggal, Terban, dan Sinduadi. Dalam konteks ini, masyarakat dapat diartikan secara luas, tidak terbatas pada penduduk asli/lokal di kelurahan tersebut. Oleh karenanya, mahasiswa pendatang juga menjadi bagian penerima manfaat program ini.

Pada tanggal 15—29 Maret 2024, salah satu tim PkM FIB UGM yang dipandu oleh Alvanita, S.S., M.Ed., Dosen Sastra Inggris FIB UGM bekerja sama dengan Mardliyah Islamic Center (MIC) menggelar kegiatan peningkatan kemampuan bahasa Inggris, khususnya untuk TOEFL ITP bagi mahasiswa di sekitar lingkungan MIC. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan bekal kepada peserta agar semakin meningkatkan keterampilan mereka dalam berbahasa Inggris, terutama dalam listening, grammar, dan reading.

“Kegiatan ini diharapkan dapat membantu peserta untuk mendapatkan nilai TOEFL yang bagus sehingga mempermudah mereka untuk magang, pertukaran pelajar, dan bekerja di masa depan,” jelas Alvanita saat membuka materi. Selain kemampuan bahasa Inggris, kegiatan ini juga bertujuan untuk memotivasi peserta untuk lebih berani berkecimpung di ranah internasional dengan bekal kemampuan bahasa Inggris mereka.

Kegiatan ini diikuti 20 peserta yang tersebar dari berbagai universitas di sekitar wilayah MIC. Umumnya, mereka adalah mahasiswa yang tinggal di sekitar MIC dengan latar belakang program studi yang berbeda-beda. Program ini dilaksanakan seminggu sekali setiap hari Sabtu selama dua jam. Peserta dibekali dengan Modul TOEFL ITP yang dikompilasikan oleh tim PkM untuk membantu peserta belajar mandiri di luar sesi kelas TOEFL. Selain itu, pengajar juga memberikan materi meliputi apa itu TOEFL, fungsi, skoring, tips, dan trik, untuk mendapatkan skor bagus serta penjelasan mendetail untuk setiap kemampuan. Saat sela-sela materi TOEFL, pengajar juga bercerita tentang budaya-budaya negara lain untuk memperluas pengetahuan mahasiswa dan mengurangi gegar budaya.

Kegiatan ini juga merupakan suatu upaya untuk mendukung SDGs khususnya Quality Education (SDGs 4). Dengan pendidikan yang berkualitas, peserta akan mempunyai bekal yang lebih unggul untuk memasuki dunia kerja yang semakin kompetitif. Pelatihan TOEFL memang menjadi satu langkah awal untuk membekali peserta mengepakkan sayap yang lebih lebar ke dunia internasional, untuk menjadi insan yang lebih unggul.

 

Penulis: Humas FIB UGM

Artikel Tim PkM FIB UGM Adakan Pelatihan Kemampuan Berbahasa Inggris (TOEFL ITP) untuk Mahasiswa di Lingkungan Mardliyah Islamic Center pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/tim-pkm-fib-ugm-adakan-pelatihan-kemampuan-berbahasa-inggris-toefl-itp-untuk-mahasiswa-di-lingkungan-mardliyah-islamic-center/feed/ 0
Mengenalkan Arkeologi Melalui Archaeology Goes To School #1 ke SMP Negeri 2 Ngaglik https://ugm.ac.id/id/berita/mengenalkan-arkeologi-melalui-archaeology-goes-to-school-1-ke-smp-negeri-2-ngaglik/ https://ugm.ac.id/id/berita/mengenalkan-arkeologi-melalui-archaeology-goes-to-school-1-ke-smp-negeri-2-ngaglik/#respond Sun, 26 May 2024 02:03:57 +0000 https://ugm.ac.id/?p=67960 Rabu (22/5), Himpunan Mahasiswa Arkeologi (HIMA), Fakultas Ilmu Budaya UGM, melalui Divisi Pengabdian Masyarakat mengadakan program kerja Archaeology Goes To School #1. Kegiatan ini merupakan bentuk pengenalan ke-arkeologi-an dengan memberikan pemaparan materi dan permainan yang berkaitan dengan arkeologi kepada siswa-siswi SMP Negeri 2 Ngaglik, Kabupaten Sleman. Kegiatan ini berkolaborasi dengan Mandira Brick selaku pembuat produk […]

Artikel Mengenalkan Arkeologi Melalui Archaeology Goes To School #1 ke SMP Negeri 2 Ngaglik pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Rabu (22/5), Himpunan Mahasiswa Arkeologi (HIMA), Fakultas Ilmu Budaya UGM, melalui Divisi Pengabdian Masyarakat mengadakan program kerja Archaeology Goes To School #1. Kegiatan ini merupakan bentuk pengenalan ke-arkeologi-an dengan memberikan pemaparan materi dan permainan yang berkaitan dengan arkeologi kepada siswa-siswi SMP Negeri 2 Ngaglik, Kabupaten Sleman.

Kegiatan ini berkolaborasi dengan Mandira Brick selaku pembuat produk permainan bongkar-pasang berupa miniatur candi sebagai permainan edukatif bagi masyarakat umum, termasuk para pelajar. Kegiatan berlangsung selama dua jam dan bersifat interaktif dua arah diselingi sesi tanya jawab serta sesi permainan yang membagi ruang kelas ke dalam enam kelompok untuk menyusun permainan bongkar-pasang miniatur candi.

Kegiatan dimulai dengan sesi pembukaan di salah satu ruang kelas SMP Negeri 2 Ngaglik dengan sambutan hangat oleh para mahasiswa HIMA UGM kepada peserta didik. Dilanjutkan sesi pengenalan umum mengenai Arkeologi UGM dan informasi seputar organisasi HIMA UGM. Adapun setelah pengenalan umum, kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi seputar Arkeologi Klasik dengan tujuan untuk mengenalkan siswa-siswi kepada restorasi dan konservasi dalam perawatan cagar budaya.

“Berhubung audiens kami merupakan anak SMP, kami memberikan materi yang cukup mendasar tentang restorasi, konservasi, proses pemugaran dan cara merawat bangunan cagar budaya terutama bangunan candi. Jadi kami memberikan materi, seperti definisi dari restorasi dan konservasi yang dilanjut dengan proses dari kegiatan pemugaran secara bertahap yang diakhiri dengan cara merawat dari candi yang sudah dipugar agar tetap lestari,” ujar Arya Sena Prasetio, Ketua Pelaksana Archaeology Goes To School #1 dari Divisi Pengabdian Masyarakat HIMA UGM.

Setelah sesi pemaparan materi beserta sesi tanya jawab interaktif berakhir, para siswa dibagi ke dalam enam kelompok, masing-masing berjumlah lima orang untuk bermain bongkar-pasang miniatur Candi Sukuh dan Candi Ratu Boko yang dibawakan oleh tim Mandira Brick. Enam set mainan bongkar-pasang Mandira dirakit oleh tiap kelompok dibimbing oleh mahasiswa HIMA UGM dalam prosesnya. Mainan-mainan tersebut kemudian diberikan ke pihak sekolah SMP Negeri 2 Ngaglik sebagai keberlanjutan pelajaran restorasi dan konservasi candi sebagai sarana pembelajaran lebih lanjut. Acara kemudian diakhiri dengan sesi dokumentasi foto bersama para siswa dan penutup oleh mahasiswa HIMA UGM dan tim Mandira Brick disertai pemberian plakat simbolis dan mainan Mandira.

“⁠Semoga dengan dilaksanakannya Archaeology Goes To School ini, dapat memperkenalkan arkeologi ke anak-anak sekolah dan memberi wawasan lebih luas tentang pentingnya cagar budaya, juga memotivasi siswa-siswi untuk belajar lebih tekun dengan adanya media pembelajaran baru melalui Mandira Brick,” harap Sena atas kegiatan tersebut.

 

Penulis: Humas FIB UGM

Artikel Mengenalkan Arkeologi Melalui Archaeology Goes To School #1 ke SMP Negeri 2 Ngaglik pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/mengenalkan-arkeologi-melalui-archaeology-goes-to-school-1-ke-smp-negeri-2-ngaglik/feed/ 0
Sastra Arab UGM Undang Alumni Sebagai Dosen Praktisi di Kelas Kewirausahaan dan Pengembangan Diri https://ugm.ac.id/id/berita/sastra-arab-ugm-undang-alumni-sebagai-dosen-praktisi-di-kelas-kewirausahaan-dan-pengembangan-diri/ https://ugm.ac.id/id/berita/sastra-arab-ugm-undang-alumni-sebagai-dosen-praktisi-di-kelas-kewirausahaan-dan-pengembangan-diri/#respond Thu, 23 May 2024 01:27:08 +0000 https://ugm.ac.id/?p=67925 Pada Semester Genap Tahun Akademik 2023/2024, Program Studi Sastra Arab UGM kembali menyelenggarakan Kuliah Kewirausahaan dan Pengembangan Diri dengan mengundang alumni-alumni sebagai dosen praktisi. Pada kesempatan kali ini, Kuliah Kewirausahaan dan Pengembangan Diri menghadirkan lima narasumber dan empat di antaranya merupakan alumni Sastra Arab UGM yang membagikan pengalaman dan pengetahuan mereka di bidang wirausaha kepada […]

Artikel Sastra Arab UGM Undang Alumni Sebagai Dosen Praktisi di Kelas Kewirausahaan dan Pengembangan Diri pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Pada Semester Genap Tahun Akademik 2023/2024, Program Studi Sastra Arab UGM kembali menyelenggarakan Kuliah Kewirausahaan dan Pengembangan Diri dengan mengundang alumni-alumni sebagai dosen praktisi. Pada kesempatan kali ini, Kuliah Kewirausahaan dan Pengembangan Diri menghadirkan lima narasumber dan empat di antaranya merupakan alumni Sastra Arab UGM yang membagikan pengalaman dan pengetahuan mereka di bidang wirausaha kepada mahasiswa.

Narasumber pertama adalah Kuwat Prasetya, S.S. Ia merupakan seorang pengusaha yang bergerak di bidang umroh dan haji. Kuliah yang berlangsung pada 5 dan 12 Maret 2024 ini mengangkat tema “Peluang Kewirausahaan”. Dalam presentasinya tersebut, Kuwat berpesan pada peserta kuliah bahwa apa yang dipelajari hari ini pasti akan bermanfaat suatu saat nanti. “What you do today determines who you will be tomorrow,” ujar Kuwat menutup perkuliahannya.

Dua pertemuan selanjutnya pada tanggal 19 dan 26 Maret 2024 diisi oleh Ahmad Fauzi, S.S., M.M., seorang social entrepreneur yang telah berhasil mengembangkan berbagai proyek sosial di Indonesia. Pada dua kesempatan kelas tersebut, ia memberikan wawasan tentang “Peluang Kewirausahaan Sosial”. Fauzi menjelaskan bagaimana peluang dan tantangan alumni Sastra Arab dalam bidang Kewirausahaan. “Kepekaan terhadap sekitar merupakan kunci dalam kewirausahaan sosial,” kata Fauzi kepada para peserta kuliah.

Pada sesi ketiga, Aishi Hamarin, S.S., yang merupakan seorang ahli keuangan dalam dunia perbankan, mengupas tuntas tema “Pengelolaan Keuangan dalam Wirausaha”. Pada perkuliahan yang digelar pada 2 dan 23 April tersebut, Aishi menekankan pentingnya manajemen keuangan yang baik dalam menjaga keberlangsungan usaha.

Sesi Dosen Praktisi terakhir dilaksanakan pada 30 April dan 7 Mei 2024. Kuliah kali ini diajar oleh Reisa Nurma Borurega, S.S., seorang ahli pemasaran digital dengan tema “Pengembangan Wirausaha melalui Promosi Digital”. Reisa memberikan tips dan strategi efektif dalam memanfaatkan platform digital untuk meningkatkan eksposur dalam mempromosikan usaha yang dijalankan. “Usia saat ini merupakan usia keemasan, kita punya waktu dan kebugaran sehingga kita harus mempunyai kemampuan berwirausaha agar lima tahun ke depan sudah mendapatkan hasilnya,” tutur Reisa.

Kegiatan ini disambut antusias oleh para mahasiswa yang tekun menyimak setiap materi yang disampaikan dan aktif bertanya dan berdiskusi dengan para narasumber. Adanya kuliah bersama dosen praktisi ini diharapkan dapat menginspirasi mahasiswa untuk lebih berani dalam berwirausaha dan mengembangkan potensi diri mereka. Melalui kuliah Kewirausahaan dan Pengembangan Diri, Program Studi Sastra Arab berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan kompetensi kewirausahaan dan pengembangan diri mahasiswa sebagai bekal mereka dalam menghadapi dunia kerja dan menciptakan peluang bisnis baru di masa depan.

 

Penulis: Humas FIB UGM

Artikel Sastra Arab UGM Undang Alumni Sebagai Dosen Praktisi di Kelas Kewirausahaan dan Pengembangan Diri pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/sastra-arab-ugm-undang-alumni-sebagai-dosen-praktisi-di-kelas-kewirausahaan-dan-pengembangan-diri/feed/ 0
Kisah Dosen UGM Ikut Berdayakan Kaum Perempuan di Pulau Terpencil NTT https://ugm.ac.id/id/berita/kisah-dosen-ugm-ikut-berdayakan-kaum-perempuan-di-pulau-terpencil-di-ntt/ https://ugm.ac.id/id/berita/kisah-dosen-ugm-ikut-berdayakan-kaum-perempuan-di-pulau-terpencil-di-ntt/#respond Tue, 23 Apr 2024 09:32:14 +0000 https://ugm.ac.id/kisah-dosen-ugm-ikut-berdayakan-kaum-perempuan-di-pulau-terpencil-di-ntt/ Bertepatan sehari setelah Hari Kartini, Sekretariat Universitas membawahi bagian Humas Protokol dan Pemberitaan UGM mengadakan Sekolah Wartawan yang mengulas tema “Pemberdayaan Perempuan versus Kesetaraan Gender” pada Senin (22/4), di ruang Fortakgama, Kantor Pusat UGM.  Sekitar puluhan jurnalis yang bertugas di Yogyakarta menghadiri kelas singkat dengan narasumber Kepala Pusat Studi Wanita (PSW) Universitas Gadjah Mada, Widya […]

Artikel Kisah Dosen UGM Ikut Berdayakan Kaum Perempuan di Pulau Terpencil NTT pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Bertepatan sehari setelah Hari Kartini, Sekretariat Universitas membawahi bagian Humas Protokol dan Pemberitaan UGM mengadakan Sekolah Wartawan yang mengulas tema “Pemberdayaan Perempuan versus Kesetaraan Gender” pada Senin (22/4), di ruang Fortakgama, Kantor Pusat UGM.  Sekitar puluhan jurnalis yang bertugas di Yogyakarta menghadiri kelas singkat dengan narasumber Kepala Pusat Studi Wanita (PSW) Universitas Gadjah Mada, Widya Nayati, M.A., Ph.D. Kegiatan Sekolah Wartawan ini rutin diadakan setiap bulan sekali yang diperuntukan untuk para jurnalis agar bisa menambah wawasan dan pengetahuan mereka dalam peliputan dengan isu-isu terkini.

Dalam pemaparannya, Widya selaku Dosen Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya UGM ini bercerita tentang pengalamannya yang banyak mengelilingi daerah 3T dan mendampingi mahasiswa KKN di berbagai daerah di Indonesia. Namun  dalam beberapa tahun terakhir ia justru lebih menghabiskan waktu melakukan pengabdian di pulau Alor dan di pulau Sabu Raijua, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Salah satu pulau paling selatan di kepulauan Indonesia.

Menurut Widya, selama berada di lokasi ia sudah terbiasa menghadapi situasi sulit mendapatkan air atau tidak mandi dalam beberapa hari hanya untuk menghemat air yang sudah dijatah oleh pemerintah desa setempat. Bahkan ia selalu diajak ikut dalam pesta desa menikmati nasi jagung bersama para perempuan desa yang umumnya hidup miskin dengan kondisi tanah yang gersang.

Saat mendampingi mahasiswa KKN, ia ikut mengedukasi dan memberdayakan kaum perempuan di desa terpencil tersebut. Ia juga mengajak ibu rumah tangga bisa menghasilkan produk UMKM yang bisa dijual ke wisatawan yang berkunjung ke objek wisata tebing bebatuan eksotis yang ada di pulau tersebut. “Memang tidak mudah, tapi terus kita lakukan setiap penerjunan mahasiswa KKN,”  katanya

Ia bersama tim juga ikut terlibat meningkatkan derajat kesehatan dan ekonomi warga yang terkena dampak pandemi Covid-19 dan bencana badai seroja. Beberapa pencapaiannya meliputi pengolahan air hujan menjadi air alkali dan air basa, Waste Edu Center Rai Hawu, pemanfaatan sumber daya alam hayati, pengembangan sains dan teknologi, dsb.

Di Kabupaten tersebut, telah terjadi tren penurunan pada angka perkawinan anak menjadi 8,06% di tahun 2022 dari 10,82% di tahun 2018. Bagi Widya memberdayakan perempuan juga berarti melakukan pemberdayaan pada seluruh anggota keluarganya. Bagi mereka yang ingin melakukan pengabdian, menurut Widya,  harus melepaskan sifat subjektif dan keegoisannya dengan ikut menyelami kehidupan masyarakat secara langsung. “Saya rasa penting untuk mengosongkan diri, gunakan bahasa dan persepsi mereka, jangan mengikuti kemauan diri sendiri,” imbuh Widya.

Sehubungan program pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak,  kata Widya, PSW UGM bekerja sama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) terus melakukan kajian untuk memberikan informasi, masukan maupun rekomendasi kepada pemerintah daerah, KemenPPPA, serta kepada masyarakat luas.

Widya berpendapat, pendekatan holistik sangat diperlukan dalam upaya meningkatkan pemberdayaan perempuan, yang tidak hanya berdampak pada individu perempuan itu sendiri, tetapi juga pada keluarga dan masyarakat secara keseluruhan. “Dengan memberdayakan perempuan secara menyeluruh, akan tercipta kesetaraan dalam berbagai aspek kehidupan, sehingga masyarakat dapat berkembang,” katanya.

Penulis: Dita

Editor: Gusti Grehenson

Foto: Donnie

Artikel Kisah Dosen UGM Ikut Berdayakan Kaum Perempuan di Pulau Terpencil NTT pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/kisah-dosen-ugm-ikut-berdayakan-kaum-perempuan-di-pulau-terpencil-di-ntt/feed/ 0
Prodi Antropologi UGM Masuk Peringkat 51 Dunia https://ugm.ac.id/id/berita/prodi-antropologi-ugm-masuk-peringkat-51-dunia/ https://ugm.ac.id/id/berita/prodi-antropologi-ugm-masuk-peringkat-51-dunia/#respond Sat, 13 Apr 2024 03:35:01 +0000 https://ugm.ac.id/prodi-antropologi-ugm-masuk-peringkat-51-dunia/ Prodi Antropologi, Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UGM masuk dalam peringkat 51 dunia setelah ditempatkan dalam jajaran peringkat 51-100 dunia dalam QS World University Rankings (WUR) by Subject untuk tahun 2024. Dekan FIB UGM, Prof. Dr. Setiadi mengatakan pencapaian antropologi UGM ini tentu sangat membanggakan mengingat sangat jarang prodi di Indonesia yang bisa masuk 100 besar […]

Artikel Prodi Antropologi UGM Masuk Peringkat 51 Dunia pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Prodi Antropologi, Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UGM masuk dalam peringkat 51 dunia setelah ditempatkan dalam jajaran peringkat 51-100 dunia dalam QS World University Rankings (WUR) by Subject untuk tahun 2024.

Dekan FIB UGM, Prof. Dr. Setiadi mengatakan pencapaian antropologi UGM ini tentu sangat membanggakan mengingat sangat jarang prodi di Indonesia yang bisa masuk 100 besar dunia. “Bagi FIB, pencapaian ini menjadi pemicu sekaligus pembelajaran agar prodi lain bisa masuk kategori yang sama,” kata Setiadi kepada wartawan, Sabtu (13/4).

Menurut Setiadi, Prodi Antropologi UGM sangat pantas masuk dalam tingkatan ini mengingat prodi ini sangat produktif dalam publikasi dan riset-riset kolaboratif internasional. Bahkan Prodi Antropologi UGM memiliki tradisi ilmiah yang sangat membanggakan karena riset-risetnya telah dipublikasi dan kolaborasi dengan beberapa negara. Tidak hanya, itu dalam bidang kerja sama pertukaran dosen dan mahasiswa juga rutin dilakukan. “Pengiriman mahasiswa S1, S2, dan S3 untuk riset budaya lain di Eropa dan Asia menjadi keunggulan tersendiri di prodi ini,” jelasnya.

Diakui Setiadi, keberhasilan Antropologi dalam jajaran 100 besar dunia ini tidak lepas dari keunggulan dari penilaian dari sisi akademik, publikasi, jumlah sitasi, impact hingga kualitas lulusan yang dihasilkan. Menurutnya, dukungan yang diberikan FIB UGM dalam ketersediaan dana riset, membuka peluang kerja sama, serta memfasilitasi pengembangan SDM untuk studi lanjut sangat mendukung prodi ini semakin maju dan bertaraf internasional. “Apalagi kita di FIB sudah memiliki kebijakan untuk menetapkan dosen wajib lulus S3 dan rekrutmen dosen baru juga wajib sudah harus bergelar doktor,” tegasnya.

Dari sisi SDM, Setiadi menyebutkan saat ini prodi Antropologi memiliki 5 orang Guru Besar, 11 orang dosen bergelar doktor, dan 4 orang dosen tengah menempuh pendidikan S3. “Diharapkan awal tahun 2025, 100% dosen antropologi sudah berlatar belakang doktor semua,” katanya.

Terkait dengan upaya mendorong publikasi riset, Setiadi mengungkapkan bahwa FIB dalam 5 tahun terakhir rutin menggelontorkan dana hibah penelitian untuk semua dosen. Bahkan untuk saat ini, fokus hibah penelitian diprioritaskan pada pendanaan penelitian kolaboratif internasional, nasional, dan antar universitas. “Kita selalu mendorong dosen mengambil hibah penelitian internasional dengan mengalokasikan anggaran lebih besar. Hibah ini bebas diambil oleh semua dosen FIB. Harapannya publikasi internasional kita semakin bertambah,” katanya.

Selain bidang Ilmu Antropologi masuk ranking 51 besar dunia, QS World University Rankings (WUR) by Subject juga menempatkan prodi Arkeologi FIB UGM masuk peringkat 151-200 dunia, lalu prodi bahasa asing FIB UGM masuk peringkat 151-200 dunia dan prodi Sejarah FIB UGM masuk 201-230 dunia. Setiadi mengharapkan untuk prodi yang lain di FIB akan didorong bisa masuk peringkat 100 besar dunia. “Bidang modern language sangat prospektif untuk kami dorong. Termasuk juga prodi Sejarah dan Arkeologi,” pungkasnya.

 

Penulis: Gusti Grehenson

Artikel Prodi Antropologi UGM Masuk Peringkat 51 Dunia pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/prodi-antropologi-ugm-masuk-peringkat-51-dunia/feed/ 0
Enam Mahasiswa Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa Ikuti Kelas Penulisan Cerita Anak https://ugm.ac.id/id/berita/enam-mahasiswa-program-studi-bahasa-sastra-dan-budaya-jawa-ikuti-kelas-penulisan-cerita-anak/ https://ugm.ac.id/id/berita/enam-mahasiswa-program-studi-bahasa-sastra-dan-budaya-jawa-ikuti-kelas-penulisan-cerita-anak/#respond Wed, 03 Apr 2024 01:20:53 +0000 https://ugm.ac.id/?p=67917 Pengembangan minat belajar menulis fiksi Jawa di kalangan mahasiswa menjadi salah satu upaya baik yang dilakukan Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa. Upaya tersebut tercermin melalui penyelenggaraan mata kuliah secara terstruktur. Akan tetapi, program studi melakukan upaya lain guna mengenali bakat terpendam, meningkatkan kompetensi dasar mahasiswa, dan memastikan keberlanjutan minat tersebut. Salah satunya adalah […]

Artikel Enam Mahasiswa Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa Ikuti Kelas Penulisan Cerita Anak pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Pengembangan minat belajar menulis fiksi Jawa di kalangan mahasiswa menjadi salah satu upaya baik yang dilakukan Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa. Upaya tersebut tercermin melalui penyelenggaraan mata kuliah secara terstruktur. Akan tetapi, program studi melakukan upaya lain guna mengenali bakat terpendam, meningkatkan kompetensi dasar mahasiswa, dan memastikan keberlanjutan minat tersebut. Salah satunya adalah mendekatkan mahasiswa kepada ahli yang mumpuni di bidang tersebut melalui kegiatan pelatihan dan pendampingan menulis.

Tawaran terbuka tersebut disampaikan kepada mahasiswa melalui kelompok komunikasi kelas. Komunitas kelas tersebut telah terbentuk dalam rangka kegiatan pelatihan menulis cerita anak oleh Budi Sardjono (Gubug Nyawang Giri), pengarang mumpuni dengan nama pena Agnes Yani Sardjono. Kegiatan ini diselenggarakan pada Sabtu (24/2) di Gubug Nyawang Giri, Sleman. Kegiatan ini bekerja sama dengan Paguyuban Sastra dan Budaya Jawa (Pasbuja) Kawi Merapi Sleman melalui Sekolah Sastra Sleman (S3)-nya. Komunitas ini merupakan komunitas binaan program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang diselenggarakan oleh Wiwien W. Rahayu, dosen Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa sejak tahun 2022 hingga saat ini secara berkelanjutan.

Tawaran tersebut disambut oleh enam mahasiswa Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa, yaitu Dian Nitami, Maysa Putri, Siti Nurhayati, Pingky Putri, Ilman Nafia, dan Nisrina Dyah.

“Saya ingin belajar menjadi penulis, mengembangkan ide, dan tertarik menulis cerita anak,” jelas Nisrina saat ditanya mengenai alasannya menerima tawaran tersebut. Lain halnya dengan alasan keikutsertaan Maysa, “Saya memanfaatkannya untuk membangkitkan niat, semangat, dan motivasi untuk menulis,” terangnya.

Hal yang sama juga disampaikan Ilma Nafia dan Dian Nitami. Energi positif yang diberikan pengarang melalui cerita pengalamannya menjadi salah satu daya tarik partisipasi para mahasiswa.  Bisa jadi dengan cara ini dapat memicu gairah kepenulisan fiksi di kalangan mahasiswa Prodi Sastra Jawa. Sehingga di kemudian hari, respons terhadap peluang yang ada menjadi lebih optimal.

Tidak hanya sekedar hobi, pilihan menjadi penulis merupakan salah satu tawaran kepada para mahasiswa. Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa berkomitmen menyediakan program-program strategis guna mendukung perkembangan keterampilan menulis fiksi. Pemenuhan hal tersebut dilakukan dengan serius dan berkelanjutan melalui pembangunan kemitraan dengan berbagai pihak. Melalui implementasi tri dharma perguruan tinggi, tujuan tersebut diharapkan dapat tercapai.

Penulis: Humas FIB UGM

 

Artikel Enam Mahasiswa Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa Ikuti Kelas Penulisan Cerita Anak pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/enam-mahasiswa-program-studi-bahasa-sastra-dan-budaya-jawa-ikuti-kelas-penulisan-cerita-anak/feed/ 0