Fakultas Farmasi UGM Arsip - Universitas Gadjah Mada https://ugm.ac.id/id/tag/fakultas-farmasi-ugm/ Mengakar Kuat dan Menjulang Tinggi Thu, 12 Dec 2024 02:38:38 +0000 id hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.1.7 8 Dosen UGM Perkuat ALMI Periode 2024-2029 https://ugm.ac.id/id/berita/8-dosen-ugm-perkuat-almi-periode-2024-2029/ https://ugm.ac.id/id/berita/8-dosen-ugm-perkuat-almi-periode-2024-2029/#respond Thu, 12 Dec 2024 02:37:50 +0000 https://ugm.ac.id/?p=73726 Sebanyak 8 orang dosen Universitas Gadjah Mada kembali memperkuat Akademisi Ilmu Pengetahuan Indonesia. Mereka menyatakan kesediaan diri untuk berkontribusi dengan menjadi anggota Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI) tingkat nasional untuk periode 2024-2029. Kedelapan dosen tersebut adalah Prof. dr. Gunadi, Ph.D., Sp.BA., Subsp.D.A(K)., dari FKKMK, Gumilang Aryo Sahadewo, S.E., M.A., Ph.D., dari FEB, dr. Antonia Morita […]

Artikel 8 Dosen UGM Perkuat ALMI Periode 2024-2029 pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Sebanyak 8 orang dosen Universitas Gadjah Mada kembali memperkuat Akademisi Ilmu Pengetahuan Indonesia. Mereka menyatakan kesediaan diri untuk berkontribusi dengan menjadi anggota Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI) tingkat nasional untuk periode 2024-2029. Kedelapan dosen tersebut adalah Prof. dr. Gunadi, Ph.D., Sp.BA., Subsp.D.A(K)., dari FKKMK, Gumilang Aryo Sahadewo, S.E., M.A., Ph.D., dari FEB, dr. Antonia Morita Iswari Saktiawati, Ph.D., dari FK-KMK, Herlambang P. Wiratraman, S.H., M.A., Ph.D, dari Fakultas Hukum. Selanjutnya,  dr. Dhite Bayu Nugroho, M.Sc., Ph.D, dari FK-KMK) Dr.rer.nat. Ronny Martien, M.Si, dari Fakultas Farmasi, dr. Yanri Wijayanti Subronto, PhD, SpPD-KPTI dari FKKMK dan Suci Lestari Yuana, S.I.P., M.I.A., dari Fisipol.

Menurut Gunadi dengan menyatakan kesediaan menjadi anggota ALMI akan memperkuat peran UGM dalam mendorong pengembangan sains dan kebijakan berbasis riset di Indonesia. Bahkan kian mempertegas peran UGM dalam pengembangan ilmu pengetahuan di tanah air. “Bergabung para dosen UGM dalam ALMI ini tentunya menambah kontribusi dalam pengembangan keilmuan”, ujar Gunadi di Kampus UGM, Rabu (11/12).

Ia menyampaikan telah banyak catatan capaian dalam kegiatan ALMI pada kepengurusan sebelumnya yang ia jalani bersama Herlambang P. Wiratraman, S.H., M.A., Ph.D, sebagai Sekjen ALMI periode 2022-2023 dan Gumilang Aryo Sahadewo, S.E., M.A., Ph.D., sebagai Sekjen ALMI periode 2023-2024. Disisi lain, UGM juga mencatatkan pencapaian dalam ALMI melalui kiprah Prof. dr. Gunadi, Ph.D., Sp.BA., Subsp.D.A(K)., yang telah menyelesaikan tugasnya sebagai Ketua ALMI periode 2022-2024 bersama dengan Herlambang P. Wiratraman, S.H., M.A., Ph.D, sebagai Seekjen ALMI periode 2022-2023 dan Gumilang Aryo Sahadewo, S.E., M.A., Ph.D., sebagai Sekjen ALMI periode 2023-2024. “Saya sebagai ketua ALMI 2022-2024 bersama mereka telah mencoba memainkan peran strategis ALMI dalam membangun sinergi para ilmuwan muda di Indonesia”, terangnya.

ALMI adalah organisasi yang mewadahi ilmuwan muda di Indonesia yang beroperasi di bawah naungan Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI). ALMI berdiri pada tahun 2016 menjadi platform kolaborasi bagi ilmuwan muda.

Dalam sidang paripurna ALMI yang berlangsung pada 6 Desember 2024 di Universitas Negeri Malang. Ketua ALMI 2022-2024, Prof. Gunadi (UGM) dan Sekjen ALMI 2023-2024, Dr. Gumilang Sahadewo, melaporkan capaian kinerja ALMI dari ke-empat kelompok kerja ALMI, yaitu Sains Garda Depan, Sains dan Kebijakan, Sains dan Masyarakat, serta Sains dan Pendidikan.

Pada sidang paripurna tersebut turut dilakukan serah terima jabatan dari Ketua dan Sekjen sebelumnya kepada Ketua dan Sekjen ALMI periode 2024-2026. Adapun ketua dan sekjen ALMI yang baru adalah Dr. Lilis Mulyani (BRIN) dan Dr. Grandprix T. M. Kadja (ITB). “Dalam sidang paripurna ini juga dilakukan mengesahan pembentukan kelompok kerja baru, yaitu Sains, Kesetaraan dan Inklusi”, imbuh Gunadi.

Reportase : Kurnia Ekaptiningrum/Humas FEB

Penulis : Agung Nugroho

Artikel 8 Dosen UGM Perkuat ALMI Periode 2024-2029 pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/8-dosen-ugm-perkuat-almi-periode-2024-2029/feed/ 0
Berhasil Manfaatkan Big Data untuk Pengembangan Agen Antikanker, Prof Adam Hermawan Raih Guru Besar https://ugm.ac.id/id/berita/berhasil-manfaatkan-big-data-untuk-pengembangan-agen-antikanker-prof-adam-hermawan-raih-guru-besar/ https://ugm.ac.id/id/berita/berhasil-manfaatkan-big-data-untuk-pengembangan-agen-antikanker-prof-adam-hermawan-raih-guru-besar/#respond Thu, 21 Nov 2024 08:58:36 +0000 https://ugm.ac.id/?p=73129 Modernisasi mengubah gaya hidup manusia, dan meningkatkan berbagai macam permasalahan kesehatan salah satu diantaranya peningkatan insidensi kanker. Dengan memahami secara lebih mendalam protein-protein yang terlibat dalam proses perkembangan kanker, para peneliti dapat merancang obat yang dapat menarget sel kanker dengan lebih akurat tanpa merusak sel sehat di sekitarnya. Perkembangan teknologi dan revolusi industri 4.0 telah […]

Artikel Berhasil Manfaatkan Big Data untuk Pengembangan Agen Antikanker, Prof Adam Hermawan Raih Guru Besar pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Modernisasi mengubah gaya hidup manusia, dan meningkatkan berbagai macam permasalahan kesehatan salah satu diantaranya peningkatan insidensi kanker. Dengan memahami secara lebih mendalam protein-protein yang terlibat dalam proses perkembangan kanker, para peneliti dapat merancang obat yang dapat menarget sel kanker dengan lebih akurat tanpa merusak sel sehat di sekitarnya.

Perkembangan teknologi dan revolusi industri 4.0 telah membuka pintu bagi terobosan baru dalam pengembangan agen antikanker yang lebih efektif dan tertarget. Mengingat banyaknya protein yang terlibat di dalam regulasi dan progresi sel kanker maka dalam mengidentifikasi protein yang akan dipergunakan sudah seharusnya menggunakan big data dan bioinformatika.

Menurut Prof. Dr. apt. Adam Hermawan, S.Farm., M.Sc, kemajuan terkini dalam teknologi dan meningkatnya ketersediaan big data memberi peluang untuk mengatasi permasalahan pada penemuan obat. Big data dalam penemuan obat adalah kumpulan sumber biologis, kimia, farmakologi, dan klinis, dan dalam proses penemuan obat, big data ini dapat diterapkan mulai dari validasi target hingga uji klinis tahap akhir.

“Pada kesempatan kali ini, saya hanya akan berfokus pada aplikasi big data dalam penemuan protein target antikanker”, ujarnya di Balai Senat UGM, Kamis (21/11) mengawali pidato saat dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Rekayasa Makromolekul Fakultas Farmasi UGM.

Mengucap pidato pengukuhan Pemanfaatan Big Data dan Bioinformatika Terintegrasi pada Identifikasi Protein Target Dalam Pengembangan Agen Antikanker, Adam Hermawan menyampaikan analisis big data menggunakan Artificial Intelligence (AI), Machine Learning (ML) dan bioinformatika terintegrasi untuk pemilihan biomarker, identifikasi target protein, pemilihan kandidat obat, dan prediksi sensitivitas obat telah dilakukan dalam lima tahun terakhir. Bahkan penggunaan AI saat ini telah berhasil dalam menemukan obat, dan mempercepat uji klinik fase I dan fase II. “Penggunaan AI telah dimanfaatkan untuk beberapa tujuan diantaranya menemukan protein target obat, mendesain small molecule baru, serta mendesain vaksin, dan lebih 50 persen dari AI-discovered molecules yang telah diuji klinik fase I adalah antikanker”, terangnya.

Adam Hermawan pun menjelaskan tingkat keberhasilan uji klinik fase I dari AI-derived molecules mencapai 80-90 persen. Hal ini disebabkan oleh well-validated biological targets dan pathway pada AI-derived molecules sehingga dapat menurunkan toksisitas obat yang didesain.

Pada uji klinik fase II, katanya, tingkat keberhasilan AI-dicovered molecule hanya mencapai 40 persen, karena uji klinik fase II ini merupakan tahapan untuk membuktikan konsep dan mekanisme biologis yang sebelumnya telah disarankan oleh AI terkait disease-relevant targets dan jalur persinyalannya. “Dengan terus berkembangnya AI, tingkat kesuksesan uji klinik dari AI-discovered molecule diharapkan akan terus meningkat sehingga memungkinkan pengembangan obat yang lebih efektif”, pungkasnya.

Penulis : Agung Nugroho

Foto : Firsto

Artikel Berhasil Manfaatkan Big Data untuk Pengembangan Agen Antikanker, Prof Adam Hermawan Raih Guru Besar pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/berhasil-manfaatkan-big-data-untuk-pengembangan-agen-antikanker-prof-adam-hermawan-raih-guru-besar/feed/ 0
Fakultas Farmasi UGM Diminta Mengawal Kemandirian Obat dan Alat Kesehatan https://ugm.ac.id/id/berita/fakultas-farmasi-ugm-diminta-mengawal-kemandirian-obat-dan-alat-kesehatan/ https://ugm.ac.id/id/berita/fakultas-farmasi-ugm-diminta-mengawal-kemandirian-obat-dan-alat-kesehatan/#respond Sat, 28 Sep 2024 01:54:39 +0000 https://ugm.ac.id/?p=70986 Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada diminta untuk mengawal kemandirian obat dan alat kesehatan nasional yang masih menjadi pekerjaan rumah besar di republik ini. Untuk menghadapi tantangan tersebut, diperlukan perubahan paradigma penguasaan teknologi digital dan kecerdasan buatan (artificial intelligent/AI). Peningkatan kolaborasi dan sinergi lintas sektoral di bidang farmasi juga dibutuhkan untuk menciptakan kualitas ekosistem kesehatan yang […]

Artikel Fakultas Farmasi UGM Diminta Mengawal Kemandirian Obat dan Alat Kesehatan pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada diminta untuk mengawal kemandirian obat dan alat kesehatan nasional yang masih menjadi pekerjaan rumah besar di republik ini. Untuk menghadapi tantangan tersebut, diperlukan perubahan paradigma penguasaan teknologi digital dan kecerdasan buatan (artificial intelligent/AI). Peningkatan kolaborasi dan sinergi lintas sektoral di bidang farmasi juga dibutuhkan untuk menciptakan kualitas ekosistem kesehatan yang terintegrasi serta berkelanjutan dalam pengembangan riset dan inovasi. 

Pesan tersebut disampaikan oleh Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D., saat menghadiri puncak perayaan Dies Fakultas Farmasi UGM ke-78 dan Rapat Senat Terbuka yang dilangsungkan Jumat (27/9) di Auditorium Gedung APSLC.

Rektor berharap adanya pergantian kabinet mendatang akan mengubah juga pola keberpihakan pemerintah terhadap upaya-upaya produksi dalam negeri, termasuk bidang farmasi. “Berbagai upaya telah kita lakukan, mulai dari kerja sama, inovasi, pengembangan kualitas riset dan juga keilmuan.  Kalau kita lihat, tidak dipungkiri Fakultas Farmasi termasuk yang tertinggi untuk memproduksi informasi serta pengetahuan-pengetahuan baru,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Rektor mengucapkan terima kasih kepada senior, guru besar, dan seluruh civitas akademika Fakultas Farmasi atas capaian kinerja dan kontribusi yang luar biasa pada Tridharma Perguruan Tinggi yang telah diberikan untuk UGM. Ia berharap dengan perayaan Dies Natalis kali ini menjadikan Fakultas Farmasi terus berkembang dan menjadi pelopor pendidikan tinggi bidang farmasi yang inovatif agar mampu menjawab tantangan-tantangan global di masa depan.

Ketua Senat Fakultas Farmasi, Prof. Dr. apt. Zullies Ikawati, menyampaikan bahwa di usia ke-78 tahun, Fakultas Farmasi selalu menunjukkan komitmennya untuk pengembangan ilmu pengetahuan di bidang farmasi dan kesehatan. Hal tersebut bahkan telah diakui baik di tingkat nasional maupun internasional. Namun, Zullies percaya bahwa perjalanan tersebut masih panjang, apalagi bila dikaitkan dengan era society 5.0 di mana teknologi canggih dan inovasi menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari manusia, tidak hanya untuk efisiensi tetapi juga untuk menciptakan kesejahteraan dan kebahagiaan masyarakat. 

Dalam sejarahnya, Fakultas Farmasi UGM didirikan oleh Kementerian Kesehatan RI pada tanggal 27 September 1946 dengan nama Perguruan Tinggi Ahli Obat (PTAO). Perguruan Tinggi ini tergabung dengan PT lainnya yang terdiri dari Kedokteran, Kedokteran Gigi, Pertanian, serta Kedokteran Hewan dan bertempat di Kompleks RSU Tegalyoso, Klaten. Pada 19 Desember 1949, Perguruan Tinggi Klaten dilebur dengan Sekolah Tinggi Teknik dan Sekolah Hukum milik Yayasan Perguruan Tinggi Gadjah Mada menjadi Universitas Gadjah Mada. Dalam perkembangannya, semua entitas berdiri sendiri menjadi Fakultas, sama halnya dengan Fakultas Farmasi yang kini telah memiliki enam Program Studi, yakni Sarjana Ilmu Farmasi, profesi apoteker, Magister Ilmu Farmasi, Magister Farmasi Klinik, Magister Manajemen Farmasi, dan Doktor Ilmu Farmasi yang semuanya telah mendapatkan akreditasi A (unggul) dari LAM-PTKes.

Di acara puncak Dies Natalis ini Dekan Fakultas Farmasi, Prof. Dr.  apt. Satibi, S.Si., M.Si., menyampaikan laporan tahunan yang mencakup target capaian kinerja, bidang akademik dan kemahasiswaan, bidang keuangan aset dan sumber daya manusia, bidang pengabdian kepada masyarakat, kerja sama, dan alumni, serta kaleidoskop kegiatan sepanjang tahun 2024. Ia menuturkan, Fakultas Farmasi UGM telah mencatat sejumlah capaian signifikan terutama dalam bidang inovasi, pendidikan, kompetisi, dan kolaborasi baik nasional maupun internasional. “Dua dosen kami baru saja menorehkan prestasi yang membanggakan, mereka masuk dalam daftar 2% ilmuwan terbaik dunia versi Stanford University bekerja sama dengan Elsevier,” ungkapnya.

Satibi berujar semua capaian yang diraih oleh Fakultas Farmasi membutuhkan sinergitas, keselarasan, dan harmoni antara civitas akademika dan tenaga kependidikan, serta membangun networking dan kolaborasi antar lintas sektoral dan juga stakeholder terkait dalam mencapai kemajuan bersama. Satibi meyakinkan bahwa Fakultas Farmasi dapat berkontribusi dalam mendukung kemandirian obat dan bahan bakunya, peningkatan pelayanan kefarmasian dengan penguatan dan pengembangan kompetensi global lulusan Farmasi UGM yang unggul di kancah pendidikan tinggi internasional.

Di Puncak Dies Natalis juga diisi dengan orasi ilmiah dari Dra. apt. Evie Yulin, Presiden Director PT Merck, Tbk., yang merupakan alumnus berprestasi Fakultas Farmasi UGM. Sepanjang tahun 2017-2024, Evie menjadi Top 100 Businesswomen of The Year versi SWA Magazine majalah bisnis terkemuka yang menjadi rujukan bagi pelaku dan pengambil keputusan bisnis. Ia berorasi terkait peluang dan tantangan di ekosistem kesehatan Indonesia. “Indonesia menghabiskan lebih sedikit dana untuk R&D secara keseluruhan dibandingkan dengan negara lain. Paradigma ini yang harus dirubah jika ingin memajukan industri farmasi yang berdaya saing,” ujarnya saat membuka orasi.

Bagi Evie, dengan semakin banyaknya hasil penelitian dan inovasi dalam bidang farmasi yang dihilirisasi diharapkan dapat membantu dalam meningkatkan akses terhadap pengobatan yang lebih efektif dan efisien bagi kesehatan masyarakat. Kolaborasi Triple helix antara universitas, pemerintah, dan industri dibutuhkan untuk membangun ekosistem riset dan inovasi di Indonesia. “Kolaborasi ini digunakan untuk transfer pengetahuan dan adopsi teknologi yang mana keduanya sangat penting untuk inovasi dalam ekosistem kesehatan yang berkelanjutan,” pungkasnya.

Penulis: Triya Andriyani

Foto    : Dok. Fakultas Farmasi

Artikel Fakultas Farmasi UGM Diminta Mengawal Kemandirian Obat dan Alat Kesehatan pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/fakultas-farmasi-ugm-diminta-mengawal-kemandirian-obat-dan-alat-kesehatan/feed/ 0
Mahasiswa UGM Kembangkan Sediaan Nanofiber dari Limbah Kulit Bawang Bombai Sembuhkan Luka Bakar https://ugm.ac.id/id/berita/mahasiswa-ugm-kembangkan-sediaan-nanofiber-untuk-penyembuhan-luka-bakar/ https://ugm.ac.id/id/berita/mahasiswa-ugm-kembangkan-sediaan-nanofiber-untuk-penyembuhan-luka-bakar/#respond Mon, 05 Aug 2024 12:26:15 +0000 https://ugm.ac.id/?p=68725 Luka bakar adalah jenis cedera yang melibatkan kerusakan jaringan akibat transfer energi berupa adanya kontak langsung dengan panas, radiasi, bahan kimia, ataupun listrik. Luka bakar termasuk cedera yang sulit disembuhkan dan penanganannya berkaitan dengan stabilisasi pasien, pencegahan infeksi, serta optimalisasi pemulihan fungsional. Penderita luka bakar berisiko mengalami komplikasi infeksi dan sistemik bergantung pada luas dan […]

Artikel Mahasiswa UGM Kembangkan Sediaan Nanofiber dari Limbah Kulit Bawang Bombai Sembuhkan Luka Bakar pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Luka bakar adalah jenis cedera yang melibatkan kerusakan jaringan akibat transfer energi berupa adanya kontak langsung dengan panas, radiasi, bahan kimia, ataupun listrik. Luka bakar termasuk cedera yang sulit disembuhkan dan penanganannya berkaitan dengan stabilisasi pasien, pencegahan infeksi, serta optimalisasi pemulihan fungsional. Penderita luka bakar berisiko mengalami komplikasi infeksi dan sistemik bergantung pada luas dan kedalaman luka bakar, usia dan kondisi umum penderita, serta adanya penyakit penyerta. Di Indonesia, angka kejadian luka bakar memiliki prevalensi cukup tinggi mencapai 1,3 persen dari seluruh populasi Indonesia. 

Menyadari signifikansi dari pengembangan pengobatan luka bakar, lima mahasiswa Universitas Gadjah Mada yang tergabung dalam Tim Acenofer menciptakan pendekatan baru dalam menangani masalah tersebut dengan memanfaatkan limbah kulit bawang bombai kuning sebagai bentuk sediaan nanofiber berlapis dua atau biasa disebut bilayer nanofiber. 

Adapun kelima mahasiswa UGM yang melakukan penelitian ini adalah Naufal Ahmad Fauzy (Farmasi 2021) sebagai ketua, bersama empat orang rekan yaitu Zulfa Nailil Muna (Fisika 2022), Puspita Nur Rahmawati, Tika Nur Amini, dan Erwinda Dwi Chofifah (Biologi 2022). Mereka mendapat pendampingan dari drh. Retno Murwanti, MP, Ph.D dan tim Program Kreativitas Mahasiswa bidang Riset Eksakta inipun telah berhasil memperoleh dukungan pendanaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) melalui Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan atau Belmawa. 

Naufal Ahmad Fauzy menjelaskan dalam penelitian yang dilakukan, Tim PKM-RE Acenofer UGM menggunakan kulit bawang bombai kuning karena dinilai memiliki kandungan kuersetin yang tinggi. Penggunaan limbah kulit yang tidak terpakai tentunya akan turut serta dalam menjaga kelestarian lingkungan. “Aktivitas penelitian yang kami lakukan sangat menarik karena meneliti kandungan ekstrak dan mengujinya kepada hewan uji tikus. Ini menjadi pengalaman yang sangat berharga bagi saya dan tim ” tutur Tika Nur Amini, di Kampus UGM, Senin (5/8). 

Dalam penelitian ini, tim mahasiswa melakukan modifikasi sediaan berupa bilayer nanofiber atau nanofiber lapis dua untuk meningkatkan penetrasi ekstrak ke dalam luka dan mencegah terjadinya infeksi.

Zulfa Nailil Muna menambahkan proses penelitian dilakukan dalam beberapa tahapan dan berlangsung selama 4 bulan. Penelitian Tim PKM-RE Acenofer UGM dimulai dari proses ekstraksi, pembuatan sediaan, karakterisasi, pengujian secara in vivo, dan analisis data. Proses karakterisasi dilakukan dengan beragam parameter mulai dari analisis SEM, FTIR, uji kuat tarik, dan uji sudut kontak. Juga pengujian secara in vivo yang dilanjutkan dengan analisis histopatologi untuk mengamati proses penyembuhan yang terjadi di dalam lapisan kulit. 

Zulfa menerangkan, penelitian yang mereka menunjukkan hasil yang cukup menarik. “Nanofiber berhasil dibuat dengan kualitas yang baik, tidak mudah rusak, memiliki struktur dengan ukuran yang sesuai, dan hasil pengujian in vivo yang menunjukkan penutupan luka oleh sediaan” ucap Zulfa.

Ia berharap inovasi sediaan berbahan nano dengan turut memanfaatkan limbah kulit bawang bombai diharapkan dapat menjadi pengobatan alternatif dengan memanfaatkan kekayaan alam yang dimiliki Indonesia. Harapan lainnya penelitian ini terus berlanjut menuju tahapan uji klinis dan dikomersialisasikan menjadi pengobatan yang dapat digunakan oleh masyarakat luas. 

Penulis : Agung Nugroho

Artikel Mahasiswa UGM Kembangkan Sediaan Nanofiber dari Limbah Kulit Bawang Bombai Sembuhkan Luka Bakar pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/mahasiswa-ugm-kembangkan-sediaan-nanofiber-untuk-penyembuhan-luka-bakar/feed/ 0
Mahasiswa UGM Kembangkan Obat Terapi Kanker dari Albumin Ikan Gabus dan Bunga Sinyo Nakal https://ugm.ac.id/id/berita/mahasiswa-ugm-kembangkan-obat-terapi-kanker-dari-albumin-ikan-gabus-dan-bunga-sinyo-nakal/ https://ugm.ac.id/id/berita/mahasiswa-ugm-kembangkan-obat-terapi-kanker-dari-albumin-ikan-gabus-dan-bunga-sinyo-nakal/#respond Thu, 01 Aug 2024 08:36:32 +0000 https://ugm.ac.id/?p=68261 Pengobatan dan terapi kanker kini terus dilakukan oleh para ilmuwan. Tidak hanya mencari obat yang efektif, penggunaan obat kemoterapi dan terapi radiasi saat ini paling banyak dilakukan.   Salah satu hasil riset dan inovasi dari tim mahasiswa UGM, berhasil mengembangkan pengobatan kanker dengan menggunakan kombinasi albumin ikan gabus (Channa striata) dan senyawa bunga Sinyo Nakal […]

Artikel Mahasiswa UGM Kembangkan Obat Terapi Kanker dari Albumin Ikan Gabus dan Bunga Sinyo Nakal pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Pengobatan dan terapi kanker kini terus dilakukan oleh para ilmuwan. Tidak hanya mencari obat yang efektif, penggunaan obat kemoterapi dan terapi radiasi saat ini paling banyak dilakukan.   Salah satu hasil riset dan inovasi dari tim mahasiswa UGM, berhasil mengembangkan pengobatan kanker dengan menggunakan kombinasi albumin ikan gabus (Channa striata) dan senyawa bunga Sinyo Nakal (Duranta erecta L.) yang dianggap potensial dan  efektif mengghambat pertumbuhan sel kanker.

Tim peneliti terdiri Fahmi Ihsanuddin Jauhari, Rafif Ananda Putra, Fadillah Rahma Ranita, dan Naafi’ Noor Nafiza Novikh dari mahasiswa Fakultas Farmasi UGM, dengan dukungan dari dosen pembimbing, Dr. Sci. apt. Rohmad Yudi Utomo, M. Sc. Proyek ini merupakan bagian dari Program Kreativitas Mahasiswa bidang Riset Eksakta, yang didanai oleh UGM dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Fahmi Ihsanuddin Jauhari, selaku ketua tim mengatakan bahwa penelitian yang mereka lakukan bertujuan untuk memanfaatkan potensi senyawa antikanker yang terdapat dalam bunga Sinyo Nakal, khususnya flavonoid, dengan meningkatkan stabilitas dan bioavailabilitas senyawa tersebut menggunakan albumin sebagai medium penghantar. “Inovasi ini tidak hanya menciptakan solusi baru dalam pengobatan kanker, tetapi juga memperkenalkan penggunaan sumber daya alam lokal dalam pengembangan farmasi,” papar Fahmi di Kampus UGM, kamis (1/8).

Fahmi menjelaskan bahwa albumin ikan gabus dipilih karena kemampuannya dalam meningkatkan stabilitas dan bioavailabilitas senyawa aktif di dalam tubuh. Albumin ini memiliki keunggulan dalam memperpanjang waktu paruh senyawa aktif dalam sirkulasi darah dan mengurangi efek samping yang mungkin timbul.

Dalam penelitian ini, albumin ikan gabus digunakan sebagai pembawa (carrier) untuk senyawa aktif dari bunga Sinyo Nakal, yang diharapkan dapat lebih efektif menghantarkan senyawa ke sel kanker melalui proses Enhanced Permeability and Retention (EPR). Penelitian ini melibatkan serangkaian uji in vitro untuk menguji efektivitas sistem penghantaran albumin ikan gabus pada sel kanker payudara. “Hasil awal dari uji ini menunjukkan bahwa penggunaan albumin sebagai medium penghantar dapat meningkatkan penyerapan senyawa anti-kanker secara signifikan dan memperlambat pertumbuhan sel kanker,” ungkap Fahmi.

Rahmad Yudi Utomo selaku dosen pendamping, mengatakan senyawa aktif yang dikaji dalam penelitian ini, seperti durantoside, telah menunjukkan aktivitas antikanker yang menjanjikan, dan dengan adanya sistem penghantaran ini, diharapkan efikasi terapinya dapat meningkat. “Inovasi ini menunjukkan potensi besar dalam pengembangan terapi kanker berbasis bahan alam, khususnya dari sumber daya yang melimpah seperti ikan gabus dan tanaman Sinyo Nakal,” katanya.

Menurutnya, proyek penelitian ini juga membuka jalan untuk pengembangan lebih lanjut dalam industri farmasi, terutama dalam pengembangan obat-obatan berbasis bahan alam yang lebih terjangkau dan efektif. Selain berkontribusi pada ilmu pengetahuan dan teknologi, proyek ini juga mencerminkan dedikasi dan kreativitas mahasiswa UGM dalam mengembangkan solusi inovatif yang bermanfaat bagi masyarakat luas. “Adanya temuan ini, diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam penanganan kasus kanker di Indonesia dan mungkin di tingkat global,” terangnya.

Penulis : Agung Nugroho

Artikel Mahasiswa UGM Kembangkan Obat Terapi Kanker dari Albumin Ikan Gabus dan Bunga Sinyo Nakal pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/mahasiswa-ugm-kembangkan-obat-terapi-kanker-dari-albumin-ikan-gabus-dan-bunga-sinyo-nakal/feed/ 0
Mahasiswa UGM Kembangkan Potensi Ekstrak Buah Jenitri Untuk Mencegah Gagal Ginjal pada Anak https://ugm.ac.id/id/berita/mahasiswa-ugm-kembangkan-potensi-ekstrak-buah-jenitri-untuk-mencegah-gagal-ginjal-pada-anak/ https://ugm.ac.id/id/berita/mahasiswa-ugm-kembangkan-potensi-ekstrak-buah-jenitri-untuk-mencegah-gagal-ginjal-pada-anak/#respond Wed, 31 Jul 2024 08:57:13 +0000 https://ugm.ac.id/?p=68172 Belakangan ini warganet dihebohkan terkait konten yang menyampaikan banyaknya anak-anak di sebuah rumah sakit yang menjalani cuci darah. Beberapa pihak menyebutkan bahwa hal itu terjadi karena semakin meningkatnya kasus gagal ginjal yang terjadi pada anak-anak. Menurut data WHO, tahun 2023 lalu, tercatat ada lebih dari 300 kasus gagal ginjal akut GGA pada anak-anak di Indonesia, […]

Artikel Mahasiswa UGM Kembangkan Potensi Ekstrak Buah Jenitri Untuk Mencegah Gagal Ginjal pada Anak pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Belakangan ini warganet dihebohkan terkait konten yang menyampaikan banyaknya anak-anak di sebuah rumah sakit yang menjalani cuci darah. Beberapa pihak menyebutkan bahwa hal itu terjadi karena semakin meningkatnya kasus gagal ginjal yang terjadi pada anak-anak. Menurut data WHO, tahun 2023 lalu, tercatat ada lebih dari 300 kasus gagal ginjal akut GGA pada anak-anak di Indonesia, dan lebih dari setengah penderitanya meninggal dunia. 

Seperti diketahui, penyakit gagal ginjal akut ini terjadi karena akumulasi sel senescence di dalam ginjal yang diakibatkan oleh peningkatan reactive oxygen species (ROS). 

Berangkat dari persoalan tersebut, tim mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) meneliti potensi ekstrak buah jenitri (Elaeocarpus sphaericus)  dalam mencegah gagal ginjal akut pada anak-anak. Tim ini terdiri dari Kevin Lensrich, Rahma Aulia, Daniswara Nur Ramadhani dan Dzaki Hasan Nasrullah, kesemuanya dari Fakultas Farmasi dengan dosen pendamping Dr. apt. Rumiyati, S.Si., M.Si.

Kevin Lensrich selaku ketua tim mengatakan buah jenitri (Elaeocarpus sphaericus) merupakan komoditas tanaman buah yang ada di daerah Kebumen, Jawa Tengah. Buah ini diketahui mengandung senyawa flavonoid yang bersifat antioksidan sehingga mampu mencegah akumulasi radikal bebas dan menghambat proses penuaan sel. “Setelah kita teliti, buah jenitri berpotensi sebagai agen nefroprotektif untuk mencegah terjadinya gagal ginjal akut melalui efek anti-senescence,” paparnya, Selasa (30/7).

Kevin mengungkapkan  belum banyak penelitian terdahulu yang mengkaji aktivitas anti-senescence dari ekstrak buah jenitri ini. Dia mengungkapkan aktivitas anti-senescence dari ekstrak buah jenitri ini sebagai kebaruan dalam penelitian yang dilakukan Tim Mahasiswa UGM.“Kami melakukan penelitian ini untuk mengungkap potensi nefroprotektif terhadap gagal ginjal akut pada anak-anak”, ucapnya .

Rahma Aulia, anggota tim yang lain menambahkan selama ini buah jenitri telah dimanfaatkan sifat antioksidannya dalam pengobatan tradisional untuk mengobati berbagai jenis penyakit dalam sediaan teh. Sayang, senyawa aktif buah jenitri yang bersifat polar membuat sediaan teh tersebut memiliki kelemahan dalam segi bioavailabilitasnya yang rendah. “Kelemahan dari segi bioavailabilitas ini dapat diatasi dengan memformulasikan ekstrak buah jenitri dalam sediaan nanoemulsi dengan ukuran partikel yang berukuran nano, stabilitas, dan bioavailabilitas yang lebih baik”, terangnya.

Sementara, Daniswara Nur Ramadhani menyebut nanoemulsi ekstrak buah jenitri ini jika diproses menjadi jelly drink tentunya bisa menambah daya tarik bagi anak-anak karena rasa dan teksturnya yang nikmat. Penelitian ini, katanya, dimulai dengan ekstraksi buah jenitri dengan metode ultrasonikasi.

Penelitian pun dilanjutkan dengan analisis kandungan senyawa flavonoid buah jenitri secara kualitatif dan kuantitatif, pengujian efek sitotoksisitas ekstrak buah jenitri terhadap sel Vero sebagai model sel ginjal. Berbagai pengujian aktivitas antioksidan, pengujian efek anti-senescence terhadap sel Vero, formulasi nanoemulsi ekstrak buah jenitri, dan karakterisasi nanoemulsion-based jelly drink. “Dengan penelitian ini, kita terus berinovasi untuk membuat sediaan dalam rangka mencegah gagal ginjal akut pada anak-anak”, ungkapnya.

Penulis : Agung Nugroho 

Foto : jenitrijogja-WorldPress.com

Artikel Mahasiswa UGM Kembangkan Potensi Ekstrak Buah Jenitri Untuk Mencegah Gagal Ginjal pada Anak pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/mahasiswa-ugm-kembangkan-potensi-ekstrak-buah-jenitri-untuk-mencegah-gagal-ginjal-pada-anak/feed/ 0
Tim PKM UGM Inovasikan Patch Nanoemulgel Kombinasi Minyak Ikan Patin dan Biosilika Untuk Terapi Komprehensif Luka Diabetik https://ugm.ac.id/id/berita/tim-pkm-ugm-inovasikan-patch-nanoemulgel-kombinasi-minyak-ikan-patin-dan-biosilika-untuk-terapi-komprehensif-luka-diabetik/ https://ugm.ac.id/id/berita/tim-pkm-ugm-inovasikan-patch-nanoemulgel-kombinasi-minyak-ikan-patin-dan-biosilika-untuk-terapi-komprehensif-luka-diabetik/#respond Mon, 22 Jul 2024 04:41:01 +0000 https://ugm.ac.id/?p=67617 Menurut data International Diabetes Federation (IDF) tahun 2019, jumlah penderita diabetes di seluruh dunia telah mencapai 500 juta orang. Dari jumlah tersebut, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa sekitar 2,2 juta orang meninggal akibat diabetes. Data dari IDF menunjukkan bahwa pada tahun 2021, Indonesia memiliki 19,47 juta penderita diabetes dan angka ini diperkirakan akan meningkat […]

Artikel Tim PKM UGM Inovasikan Patch Nanoemulgel Kombinasi Minyak Ikan Patin dan Biosilika Untuk Terapi Komprehensif Luka Diabetik pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Menurut data International Diabetes Federation (IDF) tahun 2019, jumlah penderita diabetes di seluruh dunia telah mencapai 500 juta orang. Dari jumlah tersebut, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa sekitar 2,2 juta orang meninggal akibat diabetes. Data dari IDF menunjukkan bahwa pada tahun 2021, Indonesia memiliki 19,47 juta penderita diabetes dan angka ini diperkirakan akan meningkat menjadi 28,57 juta pada tahun 2045. Dari banyaknya penderita diabetes tersebut, sebanyak 80% diantaranya mengalami kasus amputasi yang diakibatkan oleh ulkus diabetikum. Untuk mengatasi permasalahan ini dibutuhkan inovasi sediaan yang dapat membantu mempercepat proses penyembuhan luka. 

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, tim PKM-RE UGM Sobatepat yang beranggotakan Zahwa Khoirun Nisa (Fakultas Biologi 2022), Zatun Nithoghani Hafni (Fakultas Biologi 2021), Muhammad Nur Ikhsan (Fakultas Biologi 2021), Sekar Ayu Kusumawardani (Fakultas Farmasi 2022), dan Alvian Chesyar Burhanudin (Fakultas Farmasi 2022) dengan dosen pendamping Dr. apt. Adhyatmika, M.Biotech mencoba menginovasikan sediaan patch topical dengan kombinasi minyak ikan patin dan biosilika ampas tebu. 

“Kami memilih membuat sediaan patch untuk memastikan penghantaran obat pada luka memiliki dosis yang lebih terukur dan terkontrol serta harapannya juga dapat mencegah penggunaan antibiotik yang berlebihan,” tutur Zahwa selaku ketua tim, Senin (22/7).

Bukan tanpa alasan, pemilihan minyak ikan patin dan biosilika ampas tebu sebagai bahan aktif sebab kandungan asam lemak omega-3 pada minyak ikan patin telah terbukti dapat membantu proses penyembuhan luka. Sebagai suatu kebaruan, penambahan ekstrak biosilika ampas tebu dilakukan sebagai antibakteri dalam proses penyembuhan luka diabetik. 

Penelitian ini dikembangkan melalui Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Riset Eksakta (PKM-RE) dengan sumber dana dari Kemendikbudristek. Melalui integrasi dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan, tim ini mengekstrak biosilika ampas tebu dan memformulasikannya bersama minyak ikan patin hingga membentuk sediaan patch

“Pada penelitian ini kami mula-mula membuat tiga formulasi patch dengan kandungan bahan aktif yang berbeda-beda dan diuji menggunakan particle size analyzer, selanjutnya ditambahkan basis gel membentuk nanoemulge,l” jelas Alvian. Nanoemulgel yang terbentuk diformulasikan kembali hingga terbentuk sediaan patch yang siap digunakan. 

Sekar menjelaskan bahwa patch yang dihasilkan selanjutnya diujikan pada tikus model diabetes mellitus. “Kami membuat lima kelompok perlakuan untuk pengujian pengaruh patch pada tikus diabetes yang diberi luka,” jelasnya. Pengamatan terhadap diameter luka dilakukan mulai hari ke-1 hingga ke-7 menghasilkan kesimpulan bahwa patch yang dibuat terbukti mampu membantu proses penyembuhan luka diabetik. Inovasi sediaan patch ini diharapkan dapat berkontribusi dalam proses pengembangan terapi komprehensif luka diabetik dengan mewujudkan poin SDGs ke-3, yaitu good health and well being

Reportase: Zahwa Khoirun Nisa

Penulis: Lazuardi Choiri

Artikel Tim PKM UGM Inovasikan Patch Nanoemulgel Kombinasi Minyak Ikan Patin dan Biosilika Untuk Terapi Komprehensif Luka Diabetik pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/tim-pkm-ugm-inovasikan-patch-nanoemulgel-kombinasi-minyak-ikan-patin-dan-biosilika-untuk-terapi-komprehensif-luka-diabetik/feed/ 0
Mahasiswa UGM Teliti Potensi Tanaman Liar Krokot Sayur Untuk Terapi Pengobatan Gagal Ginjal Kronis https://ugm.ac.id/id/berita/mahasiswa-ugm-teliti-potensi-tanaman-liar-krokot-sayur-untuk-terapi-pengobatan-gagal-ginjal-kronis/ https://ugm.ac.id/id/berita/mahasiswa-ugm-teliti-potensi-tanaman-liar-krokot-sayur-untuk-terapi-pengobatan-gagal-ginjal-kronis/#respond Mon, 22 Jul 2024 01:59:46 +0000 https://ugm.ac.id/?p=67397 Tim PKM UGM berhasil mengungkapkan potensi dari tanaman krokot sayur sebagai terapi kuratif potensial untuk gagal ginjal kronis. Temuan potensi tanaman krokot untuk terapi kuratif ini patut disyukuri mengingat pengobatan gagal ginjal kronis selama ini masih terbatas pada terapi hemodialisis yang memakan biaya cukup tinggi. “Hingga saat ini belum terdengar adanya terapi kuratif untuk gagal […]

Artikel Mahasiswa UGM Teliti Potensi Tanaman Liar Krokot Sayur Untuk Terapi Pengobatan Gagal Ginjal Kronis pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Tim PKM UGM berhasil mengungkapkan potensi dari tanaman krokot sayur sebagai terapi kuratif potensial untuk gagal ginjal kronis. Temuan potensi tanaman krokot untuk terapi kuratif ini patut disyukuri mengingat pengobatan gagal ginjal kronis selama ini masih terbatas pada terapi hemodialisis yang memakan biaya cukup tinggi.

“Hingga saat ini belum terdengar adanya terapi kuratif untuk gagal ginjal kronis. Padahal, penyakit ini telah menelan lebih dari 42 ribu korban jiwa di Indonesia,” ujar Ardiyanta Ramdhano selaku ketua tim peneliti, di Kampus UGM, Senin (22/7).

Ardiyanta menjelaskan urgensi pemanfaatan tanaman herbal (krokot) tersebut melatarbelakangi lima mahasiswa UGM untuk mengembangkan terapi pengobatan baru yang bersifat kuratif. Tim peneliti mahasiswa UGM berusaha mencari cara untuk mengembangkan terapi penanganan gagal ginjal kronis bersifat kuratif karena terbatasnya strategi penanganan Gagal Ginjal Kronis.

“Tentunya biaya pengobatan untuk itu selama ini sangat mahal. Kami mencoba mencari tanaman herbal yang tumbuh liar dan melimpah, lalu bertemulah kami dengan tanaman krokot sayur,” jelasnya.

Selain Ardiyanta Ramdhano Dalimunthe (Kedokteran Hewan), empat mahasiswa UGM lainnya yang terlibat dalam penelitian ini adalah Diah Adhenia Ernis Putri Mustikaingtyas, Dwi Ardyan Syah Mustofa (Kedokteran Hewan), Nabilla Nurul Safitri (Farmasi), dan Randika Taufiq Hari Nugraha (Kedokteran). Mereka tergabung dalam tim yang diberi nama PKM-UGM Nephortulace.

Tim PKM UGM ini mendapat pendampingan dan bimbingan dr. Nur Arfian, Ph.D, dosen Departemen Anatomi FK-KMK UGM sekaligus mendapat pendanaan dari Program Kreativitas Mahasiswa bidang Riset Eksakta 2024. Dalam penelitiannya tim ini mengembangkan inovasi tanaman krokot sayur sebagai terapi kuratif gagal ginjal kronis.

Diah Adhenia menambahkan krokot sesungguhnya tanaman sayur yang telah lama dikenal sebagai tanaman yang berkhasiat dalam pengobatan di Tiongkok. Sayangnya, di Indonesia, tanaman ini masih kurang dikenal dan seringkali hanya dibiarkan tumbuh liar di perkebunan.

“Padahal setelah kami teliti, tanaman krokot sayur ini memiliki berbagai kandungan aktif seperti anti-oksidan dan anti-inflamasi yang dapat berperan sebagai renoprotektan sehingga dapat menghambat kerusakan lebih lanjut pada ginjal,” ucap Diah Adhenia.

Nabilla Nurul Safitri turut menjelaskan tim ini dalam penelitiannya berhasil mengidentifikasi kandungan senyawa fenolik spesifik asam galat dalam krokot sayur menggunakan uji aktivitas antioksidan DPPH dan uji Spektrofotometer UV-Vis. Ekstrak krokot sayur yang mereka teliti, disebutnya, mengandung senyawa asam galat tinggi yang berperan sebagai antioksidan sehingga tanaman ini sangat potensial dalam menghambat terjadinya kerusakan pada ginjal.

Dwi Ardyan Syah Mustofa mengakui bila terapi gagal ginjal kronis hingga saat ini hanya berfokus pada perawatan medis konvensional dan terapi suportif. Oleh karena itu, temuan akan potensi tanaman krokot sayur ini berpotensi dapat menjawab kebutuhan atas pengembangan terapi baru yang lebih efektif dan ekonomis untuk gagal ginjal kronis.

“Kami tentunya berharap penelitian yang mengkolaborasikan berbagai bidang jurusan ini dapat menjadi salah satu tonggak dalam pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang kesehatan dan penelitian serta dapat menjadi harapan baru dalam pengobatan gagal ginjal kronis di masa depan,” ujar Dwi Ardyan.

Penulis: Tim PKM-RE Nephortulace

Editor: Agung Nugroho

 

Artikel Mahasiswa UGM Teliti Potensi Tanaman Liar Krokot Sayur Untuk Terapi Pengobatan Gagal Ginjal Kronis pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/mahasiswa-ugm-teliti-potensi-tanaman-liar-krokot-sayur-untuk-terapi-pengobatan-gagal-ginjal-kronis/feed/ 0
Tim Roshell UGM Raih Prestasi Kompetisi World Young Inventors Exhibition 2024 di Malaysia https://ugm.ac.id/id/berita/tim-roshell-ugm-raih-prestasi-kompetisi-world-young-inventors-exhibition-2024-di-malaysia/ https://ugm.ac.id/id/berita/tim-roshell-ugm-raih-prestasi-kompetisi-world-young-inventors-exhibition-2024-di-malaysia/#respond Mon, 24 Jun 2024 03:10:21 +0000 https://ugm.ac.id/?p=65340 Delegasi mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil menorehkan penghargaan dalam kompetisi World Young Inventors Exhibition (WYIE) 2024. Delegasi yang beranggotakan tujuh orang ini memperoleh medali perak dan menang pada kategori bioteknologi dalam kompetisi tersebut. Delegasi wakil UGM dalam kompetisi ini berjuluk RoShell. Tim RoShell terdiri dari Nazira Aydin Hatif, Agus Syahputra, Adha Maula Effendi, Faaza […]

Artikel Tim Roshell UGM Raih Prestasi Kompetisi World Young Inventors Exhibition 2024 di Malaysia pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Delegasi mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil menorehkan penghargaan dalam kompetisi World Young Inventors Exhibition (WYIE) 2024. Delegasi yang beranggotakan tujuh orang ini memperoleh medali perak dan menang pada kategori bioteknologi dalam kompetisi tersebut.

Delegasi wakil UGM dalam kompetisi ini berjuluk RoShell. Tim RoShell terdiri dari Nazira Aydin Hatif, Agus Syahputra, Adha Maula Effendi, Faaza Aulia Rahman, Anzilya Nurul Adha, Fakhira Althafia Elfananda, dan Viony Octavia yang kesemuanya merupakan mahasiswa Fakultas Farmasi UGM.

Dalam kompetisi ini, mereka bersaing dengan 700 tim yang berasal dari berbagai negara, seperti Malaysia, Thailand, Taiwan, Arab Saudi, Qatar dan lain-lain.

Nazira Aydin Hatif menjelaskan Word Young  Inventors Exhibition (WYIE) merupakan ajang kompetisi sekaligus pameran inovasi skala internasional yang diadakan oleh Malaysian Invention and Design Society (MINDS). Kompetisi yang diselenggarakan pada 16–18 Mei 2024 di Kuala Lumpur Convention Center, Malaysia ini diikuti oleh para inovator muda, baik dari tingkat sekolah hingga kuliah dari berbagai negara.

“Dalam kompetisi ini, Tim RoShell mengangkat tema pemanfaatan limbah menjadi produk,” ujar Nazira Aydin Hatif di kampus UGM, Senin (24/6).

Topik ini diangkat, kata Nazira Aydin, dilatarbelakangi permasalahan limbah yang kian hari makin menjadi-jadi dan berdampak pada lingkungan. Tim RoShell berusaha mencari limbah yang potensial tersebut untuk dijadikan produk.

Selaku koordinator tim, Aydin menerangkan limbah yang digunakan dalam pembuatan produk ini merupakan limbah cangkang kerang. Kerang dinilai Tim RoShell sebagai salah satu komoditas perikanan yang banyak ditemui di Indonesia.

“Limbahnya ini banyak ditemui dari restoran seafood, pasar, hingga konsumsi rumah tangga,” terangnya.

Lebih lanjut Aydin menjelaskan pemanfaatan limbah kerang hingga saat ini masih terbatas pada kerajinan. Belum banyak dimanfaatkan sebagai produk yang dapat digunakan untuk bidang lain.

Dengan menggunakan pengetahuan kefarmasian, Tim RoShell pun lantas menyulap limbah kerang menjadi produk kosmetik, yakni body scrub. Body scrub ini menjadi salah satu kosmetik yang digandrungi masyarakat.

Adha Maula Effendi menambahkan Body scrub merupakan produk kosmetik yang dipergunakan untuk membersihkan tubuh agar lebih bersih. Sedangkan limbah kerang yang dimanfaatkan adalah limbah kerang dara (Anadara granosa).

“Kerang ini dipilih karena banyak dikonsumsi serta memiliki kandungan kalsium karbonat yang tinggi,” kata Adha, salah seorang anggota tim.

Ia menyebutkan bahwa kalsium karbonat merupakan salah satu zat utama yang mampu mengangkat sel-sel kulit mati pada tubuh dalam body scrub. “Karena kandungannya itulah, kerang dara dipilih sebagai bahan utama pada body scrub tim kami,” sambungnya.

Anggota tim lainnya, Faaza Aulia Rahman mengungkapkan dalam inovasi yang dilakukan Tim RoShell kali ini, limbah kerang dara dikombinasikan dengan ekstrak rosela (Hibiscus sabdariffa). Ekstrak rosela, disebutnya, memiliki kandungan senyawa bioaktif, seperti antosianin, flavonoid, dan asam askorbat.

“Dengan penambahan senyawa tersebut pada sediaan body scrub diharapkan dapat menambah manfaat dari body scrub,” imbuhnya.

Agus Syahputra mengungkapkan persiapan yang dilakukan Tim RoShell dalam proses penelitian ini tidak mudah. Baik dari proses pencarian ide hingga pembuatan produk, masing-masing memiliki tantangan tersendiri. Selaku wakil koordinator tim, ia menyatakan persiapan tim RoShell sudah dimulai sejak akhir tahun 2023. Salah satu bagian tersulit adalah untuk menemukan formulasi yang pas.

“Kenapa harus pas, tentunya agar produk yang dihasilkan dapat digunakan dengan baik dan nyaman,” paparnya.

Viony Octavia menuturkan karya Tim RoShell ini menjadi magnet di antara inovasi yang ada. Banyak pengunjung penasaran dan ingin melihat body scrub produk RoShell.

Tidak sedikit dari mereka mencoba body scrub produk RoShell. Beberapa dari mereka pun tertarik dan membeli body scrub tersebut.

Hingga tidak mengherankan bila produk body scrub ini juga mendapat pujian dari dewan juri. Produk ini diharapkan mampu menggerakkan inovasi baru terkait pemanfaatan limbah, terutama limbah kerang.

Tim RoShell pun merasa bersyukur karena dapat mengikuti dan meraih prestasi dalam kompetisi ini sebagai satu-satunya delegasi dari UGM. Tim RoShell merasa senang karena turut mengharumkan nama UGM di kancah internasional.

“Kita semua berharap suatu saat produk body scrub RoShell ini dapat digunakan secara luas oleh masyarakat,” ucap Vivi berharap.

Vivi pun berharap pengalaman Tim RoShell dapat menjadi inspirasi mahasiswa lainnya untuk terus berkarya dan berinovasi. Tim juga berharap ke depan semakin banyak delegasi UGM yang ikut ambil bagian dalam kompetisi semacam ini dengan berbagai inovasi baru dan ide-ide kreatif lainnya.

Penulis: Agung Nugroho

Artikel Tim Roshell UGM Raih Prestasi Kompetisi World Young Inventors Exhibition 2024 di Malaysia pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/tim-roshell-ugm-raih-prestasi-kompetisi-world-young-inventors-exhibition-2024-di-malaysia/feed/ 0
UGM Gelar Workshop Penulisan SDGs https://ugm.ac.id/id/berita/ugm-gelar-workshop-penulisan-sdgs/ https://ugm.ac.id/id/berita/ugm-gelar-workshop-penulisan-sdgs/#respond Fri, 21 Jun 2024 16:06:22 +0000 https://ugm.ac.id/?p=65316 Dalam rangka meningkatkan jumlah publikasi pemberitaan berkaitan dengan Sustainable Development Goals (SDGs), Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan Workshop Penulisan SDGs. Workshop yang diikuti para peserta dari 4 fakultas yaitu Fakultas Geografi, Fakultas Biologi, Fakultas MIPA, dan Fakultas Farmasi dilaksanakan di Gedung KLMB Fakultas Geografi UGM ruang E-601, Jum’at (21/6). Workshop penulisan SDGs dibuka Wakil Rektor Bidang Pendidikan […]

Artikel UGM Gelar Workshop Penulisan SDGs pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Dalam rangka meningkatkan jumlah publikasi pemberitaan berkaitan dengan Sustainable Development Goals (SDGs), Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan Workshop Penulisan SDGs. Workshop yang diikuti para peserta dari 4 fakultas yaitu Fakultas Geografi, Fakultas Biologi, Fakultas MIPA, dan Fakultas Farmasi dilaksanakan di Gedung KLMB Fakultas Geografi UGM ruang E-601, Jum’at (21/6).

Workshop penulisan SDGs dibuka Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran, Prof. Dr. Wening Udasmoro, S.S., M.Hum., DEA. Dia sangat berharap dengan penyelenggaraan pelatihan penulisan SDGs dapat meningkatkan jumlah publikasi pemberitaan SDGs di website di lingkungan kampus UGM.

“Workshop penulisan SDGs sengaja bentuknya per grup atau per klaster karena peserta yang hadir akan sekaligus berlatih bagaimana penulisan itu bisa dilakukan,” ujarnya.

Bagi Wening kenapa harus workshop penulisan SDGS, karena UGM sebagai perguruan tinggi seluruh nafas hidupnya adalah keberlanjutan (SDGs). Sehingga sebenarnya tanpa perlu ada SDGs pun, UGM sebetulnya sudah SDGs.

Berbagai kegiatan dan penelitian dari Fakultas Geografi, Farmasi, Biologi, dan MIPA sudah memperlihatkan itu. Sebagai contoh Fakultas Geografi dengan Kementerian Lingkungan Hidup secara berseri telah melakukan berbagai diskusi soal lingkungan, climate change dan lain-lain.

Demikian pula Fakultas Farmasi dengan berbagai kegiatannya yang terkait kesehatan misalnya memproduksi obat, obat herbal dan lain-lain. Fakultas Biologi dengan penelitian-penelitian biodiversity, produksi melon Hikapel, semangka dan lain-lain.

“Jadi apa yang tidak SDGs, UGM ini semuanya SDGs. Hanya saja persoalannya produk-produk yang bagus tersebut kadang terlewat untuk ditulis sehingga masyarakat tidak tahu apa yang dilakukan UGM. Karena masyarakat Indonesia dan dunia tidak tahu menjadikan UGM rekamannya lemah karena UGM tidak klaim apa yang pernah dilakukan,” terangnya.

Di sisi lain, beberapa mereka yang ada di UGM menilai dengan mempublikasikan hal tersebut dianggap sebagai sikap sombong atau membanggakan diri. Padahal, kata Wening, hal itu merupakan hasil kerja keras, dan sudah seharusnya dipublikasikan, serta sebagai kebanggaan apa yang yang sudah dilakukan, baik hasil-hasil penelitian maupun produk-produk lainnya.

“Ini kita mulai dengan mindset baru, kita menuliskan SDGs bukan untuk pamer tetapi untuk menjelaskan kepada masyarakat bahwa UGM telah berbuat banyak sehingga bisa memberi inspirasi kepada banyak orang,” imbuhnya.

Ir. Sentagi Sesotya Utami, S.T., M.Sc., Ph.D., IPU menambahkan Indonesia sudah sepakat mendukung SDGs, dan UGM juga sudah melaksanakan sustainable di kampus atau sebagai kampus yang berkelanjutan. Oleh karena itu, kata dia perlu kiranya mengukur capaian SDGs.

“Sebetulnya sasaran-sasaran capaian tentang itu tidak harus dengan perangkingan tetapi hanya saja di dalam perangkingan-perangkingan itu ada alat ukur yang bisa dipergunakan untuk penilaian UGM itu sudah seberapa, sudah sehebat apa didalam capaian-capaian SDGs nya,” terangnya.

Kepala Biro Transformasi Digital, Dr. Mardhani Riasetiawan, M.T., menyampaikan UGM terus berproses dalam pembuatan berita soal SDGs. Dia menyampaikan dalam perjalanan pembuatan berita SDGs tidak hanya untuk artikel berita namun apa yang telah dibuat telah mendukung kegiatan KKN.

Membicarakan artikel di website SDGs, kata dia, ada dua komponen penting yaitu menyangkut manajemen website dan manajemen konten. Untuk manajemen website, ia mengingatkan untuk selalu mencantumkan kategori SDGs ditambah tags.

“Ini penting sekali, kita mencoba menganalisis itu dan mencoba menyangkut manajemen kontennya perlu memasukan kata-kata kunci sesuai dengan kualitas berita itu sendiri,” katanya.

UGM sendiri, katanya telah membuatkan beberapa step untuk penulisan. Dalam proses pembuatan berita juga telah disiapkan tools.

“Dengan tools ini saya kira upaya menyelesaikan kesulitan dalam membuat berita. Kita berharap ini akan mempermudah unit-unit atau fakultas dalam membuat berita,” imbuhnya.

Penulis: Agung Nugroho

Artikel UGM Gelar Workshop Penulisan SDGs pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/ugm-gelar-workshop-penulisan-sdgs/feed/ 0