buku Arsip - Universitas Gadjah Mada https://ugm.ac.id/id/tag/buku/ Mengakar Kuat dan Menjulang Tinggi Tue, 20 Aug 2024 04:17:56 +0000 id hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.1.7 UGM Luncurkan Buku “Menuju Indonesia Emas”  https://ugm.ac.id/id/berita/ugm-luncurkan-buku-menuju-indonesia-emas/ https://ugm.ac.id/id/berita/ugm-luncurkan-buku-menuju-indonesia-emas/#respond Tue, 20 Aug 2024 04:17:56 +0000 https://ugm.ac.id/?p=69603 Dalam rangka peringatan hari kemerdekaan RI ke-79 dan Dies Natalis ke-75 Universitas Gadjah Mada, Direktorat Pengabdian Kepada Masyarakat berkolaborasi dengan lembaga kajian independen Sustainiate meluncurkan buku bertajuk  “Menuju Indonesia Emas: Berkeadilan, Bermartabat, Berkelanjutan dan Berketahanan Iklim”. Bersamaan dengan peluncuran buku ini, dilakukan acara Launching Buku yang bertempat di Ruang Multimedia 1, Gedung Pusat UGM, Senin […]

Artikel UGM Luncurkan Buku “Menuju Indonesia Emas”  pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Dalam rangka peringatan hari kemerdekaan RI ke-79 dan Dies Natalis ke-75 Universitas Gadjah Mada, Direktorat Pengabdian Kepada Masyarakat berkolaborasi dengan lembaga kajian independen Sustainiate meluncurkan buku bertajuk  “Menuju Indonesia Emas: Berkeadilan, Bermartabat, Berkelanjutan dan Berketahanan Iklim”. Bersamaan dengan peluncuran buku ini, dilakukan acara Launching Buku yang bertempat di Ruang Multimedia 1, Gedung Pusat UGM, Senin (19/8). 

Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia dan Keuangan UGM Prof. Supriyadi, menegaskan bahwa buku ini merupakan buah dari kerja sama antara Direktorat Pengabdian Kepada Masyarakat UGM dan Sustainiate. Ia juga menyampaikan bahwa isi dari buku yang diluncurkan ini sangat lengkap dan komprehensif dalam mengupas berbagai aspek yang diperlukan untuk mencapai Indonesia Emas, mulai dari aspek kemanusiaan, sumber daya manusia, sosial, ekonomi, teknologi, hingga energi. “UGM sangat berkomitmen mendukung pencapaian Indonesia Emas melalui berbagai upaya yang berkelanjutan dan terus berupaya aktif dalam pemberdayaan masyarakat melalui berbagai riset yang disesuaikan dengan kebutuhan Indonesia dan industri,” ujar Supriyadi. 

Hal senada juga disampaikan oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni, Dr. Arie Sujito menyoroti pentingnya kritisisme yang konstruktif dalam mencintai Indonesia, serta mengapresiasi kehadiran buku ini sebagai salah satu bentuk kontribusi nyata. “Tema buku ini mencerminkan keresahan yang tengah dihadapi Indonesia, seperti krisis pangan, energi, dan degradasi lingkungan. Namun, di tengah tantangan tersebut, buku ini menawarkan harapan dan solusi yang dapat diimplementasikan untuk mengatasi permasalahan tersebut,” katanya. 

Ketua Umum PP KAGAMA, Ganjar Pranowo, yang juga turut hadir dalam acara ini melalui daring pun menyampaikan tanggapannya terkait dengan buku Menuju Indonesia Emas ini. Menurutnya, buku ini sangat menyampaikan mimpi dan tujuan dalam mencapai Indonesia Emas. “Banyak sekali catatan-catatan yang ditulis dalam buku ini. Catatan yang ditulis ini dapat menjadi acuan dan panduan penting dalam menuju Indonesia Emas. Dampaknya juga bisa kita antisipasi,” paparnya.

Pada sesi Diskusi, Yanuar Nugroho, selaku Koordinator Tim Ahli Sekretariat Nasional SDGs memberikan pandangan kritis mengenai buku ini. Ia menyampaikan menjadi sebuah tantangan besar agar isi dari buku ini dapat dibuat relevan bagi para pembuat kebijakan. “Kalau mau diberikan kepada pembuat kebijakan, buat buku ini sebuah policy brief, infografis. Jelaskan background nya, masalahnya, dan solusinya bagaimana,” ujarnya. 

CEO Katadata, Metta Dharmasaputra, juga menyampaikan pandangannya mengenai isi dari buku ini sangatlah menggambarkan tantangan-tantangan yang dihadapi Indonesia dalam mencapai Indonesia Emas. Ia kemudian juga menyarankan kepada para peserta agar isi dari buku ini dapat disebarluaskan dan dipahami melalui berbagai media “Saya sangat berharap dengan peluncuran buku ini dapat memicu munculnya ruang-ruang diskusi baru yang lebih produktif dalam mendukung pencapaian Indonesia Emas,” pungkasnya.

Peluncuran buku ini menjadi langkah yang sangat penting dalam memperkuat komitmen UGM dan berbagai pihak dalam mendukung pembangunan Indonesia yang berkelanjutan dan berketahanan. Diharapkan buku ini dapat menjadi rujukan yang berguna bagi berbagai kalangan, termasuk pembuat kebijakan, akademisi, dan masyarakat luas, dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. 

Penulis  : Lintang

Editor : Gusti Grehenson

Artikel UGM Luncurkan Buku “Menuju Indonesia Emas”  pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/ugm-luncurkan-buku-menuju-indonesia-emas/feed/ 0
Mahasiswa UGM Bikin Buku yang Dapat Merangsang Ingatan lewat Aroma https://ugm.ac.id/id/berita/mahasiswa-ugm-bikin-buku-yang-dapat-merangsang-ingatan-lewat-aroma/ https://ugm.ac.id/id/berita/mahasiswa-ugm-bikin-buku-yang-dapat-merangsang-ingatan-lewat-aroma/#respond Fri, 02 Aug 2024 09:19:06 +0000 https://ugm.ac.id/?p=68615 Sekarang ini sistem pendidikan di sekolah menuntut siswa untuk memahami materi dengan cara menghafal, sehingga seringkali menjadi hambatan karena banyaknya materi yang perlu dihafalkan dalam satu waktu. Padahal materi yang hanya tersimpan dalam ingatan jangka pendek di otak tidak cukup efektif, karena kurangnya repetisi dan intensitas perhatian yang memadai untuk menyimpannya dalam ingatan jangka panjang. […]

Artikel Mahasiswa UGM Bikin Buku yang Dapat Merangsang Ingatan lewat Aroma pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Sekarang ini sistem pendidikan di sekolah menuntut siswa untuk memahami materi dengan cara menghafal, sehingga seringkali menjadi hambatan karena banyaknya materi yang perlu dihafalkan dalam satu waktu. Padahal materi yang hanya tersimpan dalam ingatan jangka pendek di otak tidak cukup efektif, karena kurangnya repetisi dan intensitas perhatian yang memadai untuk menyimpannya dalam ingatan jangka panjang. Sehingga perlu untuk menciptakan metode belajar baru yang dapat mempertahankan materi dengan lebih baik.

Tim mahasiswa UGM menemukan cara baru yang lebih menarik dan efektif untuk mempengaruhi proses belajar siswa. Mereka menciptakan Aromatic Book (Arobook) atau Buku Aroma. Pemilihan aroma sebagai bahan utama buku tersebut dikarenakan aroma sudah terbukti memiliki kemampuan untuk mempengaruhi suasana hati sehingga dapat digunakan untuk memperkuat daya ingat seseorang. “Kita mencoba untuk menggabungkan aroma terapi dengan ilmu kognitif untuk menciptakan buku yang dapat merangsang ingatan melalui aroma dan sketsa khusus yang telah disesuaikan pada setiap halamannya,” kata  Ulfa Zain Latifa  dalam keterangannya kepada wartawan, Jumat (2/8). Selain Ulfa, tim ini beranggotakan Chiara Aura Fajrin (Kimia 2022), , Afiandina Sukma (Kimia 2022), Riyani Ayu Lestari (Farmasi 2022) dan Elgita Kisti (Statistika 2022) ini dibimbing oleh Dra. Ani Setyopratiwi, M.Si.,

Ulfa menuturkan bahwa Arobook ini dilengkapi dengan sketsa khusus yang dirancang untuk merangsang proses memorisasi dan memudahkan siswa dalam merangkum materi.”Lewat inovasi ini, kita ingin menghasilkan solusi inovatif yang bermanfaat dalam dunia pendidikan untuk menemukan pendekatan belajar yang lebih holistik, menarik, dan efektif,” katanya.

Ulfa menjelaskan pihaknya masih memilih buku sebagai media karena dinilai praktis dan penggunaan dalam proses belajar sehari-hari akan selalu dibutuhkan. Untuk saat ini, Arobook memiliki dua varian aroma, yaitu lavender dan lemon. “Lavender dipilih karena memiliki efek menenangkan pikiran dan meningkatkan fokus, sementara lemon digunakan untuk memicu proses memori dan mengurangi stress saat belajar,” jelasnya.

Buku Arobook ini berupaya mengurangi penggunaan kertas dan diganti dengan bahan lain dalam rangka mendukung pelestarian lingkungan. Menurut Riyani, anggota tim lainnya, banyak kertas yang digunakan saat ini berasal dari kayu, sehingga penggunaanya yang besar menyebabkan penurunan ketersediaan kayu. “Tim kami mengambil langkah proaktif dengan memanfaatkan limbah kertas bekas dan limbah kulit jagung sebagai bahan baku proyek ini,” tuturnya.

Rencananya, produk Arobook rencananya akan dipasarkan ke sekolah-sekolah dengan target utama mencakup siswa dari tingkat pendidikan dasar hingga menengah, yaitu SD, SMP, dan SMA. Untuk saat ini, kata Riyani, pihaknya masih dalam pengembangan sehingga memerlukan proses panjang untuk formulasi, pembuatan dan uji kelayakan guna menghasilkan produk yang berkualitas. “Tim ini berencana untuk terus mengembangkan konsep ini dengan memperluas variasi aroma yang tersedia dan menerapkan teknologi canggih dalam desain buku,” katanya.

Penulis : Triya Andriyani

Editor : Gusti Grehenson

Artikel Mahasiswa UGM Bikin Buku yang Dapat Merangsang Ingatan lewat Aroma pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/mahasiswa-ugm-bikin-buku-yang-dapat-merangsang-ingatan-lewat-aroma/feed/ 0
Guru Besar UGM Luncurkan Buku Menolak Dehumanisasi  https://ugm.ac.id/id/berita/guru-besar-ugm-luncurkan-buku-menolak-dehumanisasi/ https://ugm.ac.id/id/berita/guru-besar-ugm-luncurkan-buku-menolak-dehumanisasi/#respond Thu, 04 Apr 2024 08:33:53 +0000 https://ugm.ac.id/guru-besar-ugm-luncurkan-buku-menolak-dehumanisasi/ Guru Besar Departemen Sosiologi UGM Prof. Dr. Heru Nugroho bersama penulis lainnya, Gregorius Ragil Wibawanto,  A.B Widyanta, dan Rizqyansyah Fitraramadhana menulis buku Proliferasi Pemikiran Sosial Kritis: Memaknai Emansipasi, Menolak Dehumanisasi.  Buku setebal 314 halaman yang diterbitkan oleh Kanisius ini, menghadirkan hasil pemikiran sosial kritis soal perkembangan dan praktik digital serta transformasi ekonomi-politik liberal berpengaruh terhadap hilangnya […]

Artikel Guru Besar UGM Luncurkan Buku Menolak Dehumanisasi  pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Guru Besar Departemen Sosiologi UGM Prof. Dr. Heru Nugroho bersama penulis lainnya, Gregorius Ragil Wibawanto,  A.B Widyanta, dan Rizqyansyah Fitraramadhana menulis buku Proliferasi Pemikiran Sosial Kritis: Memaknai Emansipasi, Menolak Dehumanisasi.  Buku setebal 314 halaman yang diterbitkan oleh Kanisius ini, menghadirkan hasil pemikiran sosial kritis soal perkembangan dan praktik digital serta transformasi ekonomi-politik liberal berpengaruh terhadap hilangnya hak warga negara. Perkembangan dan kemajuan teknologi adalah hal yang tidak dapat dihindari. Pada satu sisi, teknologi canggih dan modern memberikan berbagai kemudahan dalam segala aspek kehidupan manusia. Tapi di sisi lain, kesenjangan yang ditimbulkan menyebabkan adanya fenomena dehumanisasi.

Melalui sudut pandang sosiologi kritis, argumen dalam buku berusaha mengelaborasi jurang kesenjangan dan efek negatif dari perubahan neoliberal. Munculnya kerentanan pekerja akibat teknologi, hak-hak digital masyarakat, aksesibilitas pendidikan, hingga privatisasi layanan publik menjadi problematika yang mengancam kesejahteraan masyarakat. Buku ini mengajak pembaca untuk turut berpikir kritis dan mencari solusi atas modernisasi yang tidak terhindarkan ini.

Rizqyansyah Fitraramadhana, S.Sos., sebagai salah satu penulis dalam buku tersebut turut menyampaikan keresahannya akan sulitya akses pendidikan di Indonesia. Menurut Rizqy, kondisi sulitnya akses ke pendidikan tinggi turut menjadi penghambat tercapainya Indonesia Emas 2024. Masa di mana Indonesia akan menghadapi bonus demografi adalah berkah sekaligus tantangan. Padahal diperlukan sumber daya intelektual yang kuat dan masif untuk dapat mencapai tujuan-tujuan pembangunan. “Tentunya universitas sebagai agen pendidikan memiliki peran penting untuk menghasilkan sumber daya manusia yang mampu menguasai kemampuan di bidang baru,”  kata Risqy dalam rilis yang dikirim Kamis (4/4).

Kondisinya menurut Rizqy menimbulkan paradox, dimana Indonesia Emas membutuhkan SDM yang sangat banyak, tapi disisi lain kita menemukan realitas biaya kuliah semakin tinggi. Paradox lainnya adalah misalnya pemerintah menginginkan sumber daya dengan keterampilan tinggi, tapi dana APBN untuk perguruan tinggi tidak sampai 2%. “Kalau saya baca di rekomendasi UNESCO itu kan paling tidak 2%, kita masih ada di range 0,3-0,6,” tambahnya.

Tak hanya soal pendidikan, buku ini juga memuat pemikiran soal kesiapan masyarakat dalam menerima perkembangan teknologi juga menjadi isu penting. Kecepatan laju informasi dan kemudahan aksesnya membuat jaringan informasi mustahil dapat disaring. Lalu di lain sisi, masyarakat masih tergolong rentan untuk dapat melakukan pemilahan informasi dalam media digital yang diakses. Fenomena ini memunculkan problematika yang lebih serius, yaitu persebaran hoaks, misinformasi, bahkan penipuan berbasis AI.

Penulis: Tasya

Editor: Gusti Grehenson

Foto: Freepik

Artikel Guru Besar UGM Luncurkan Buku Menolak Dehumanisasi  pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/guru-besar-ugm-luncurkan-buku-menolak-dehumanisasi/feed/ 0