Pengabdian Arsip - Universitas Gadjah Mada https://ugm.ac.id/id/category/seputar-kampus/pengabdian/ Mengakar Kuat dan Menjulang Tinggi Wed, 05 Feb 2025 02:29:57 +0000 id hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.1.7 UGM Serahkan 100 Sertifikat Halal ke Pelaku UMKM https://ugm.ac.id/id/berita/ugm-serahkan-100-sertifikat-halal-ke-pelaku-umkm/ https://ugm.ac.id/id/berita/ugm-serahkan-100-sertifikat-halal-ke-pelaku-umkm/#respond Wed, 05 Feb 2025 02:22:25 +0000 https://ugm.ac.id/?p=75474 Senyum sumringah hiasi wajah Iri Susanti saat berdiri di depan panggung Auditorium Gedung Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPPT) UGM pada Rabu (4/2) siang. Pasalnya, ia bersama para penggiat Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) baru saja menerima sertifikat halal bagi produk usaha mereka.  “Saya senang usaha saya sekarang sudah tersertifikasi halal,” ucap Iri yang […]

Artikel UGM Serahkan 100 Sertifikat Halal ke Pelaku UMKM pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>

Senyum sumringah hiasi wajah Iri Susanti saat berdiri di depan panggung Auditorium Gedung Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPPT) UGM pada Rabu (4/2) siang. Pasalnya, ia bersama para penggiat Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) baru saja menerima sertifikat halal bagi produk usaha mereka.  “Saya senang usaha saya sekarang sudah tersertifikasi halal,” ucap Iri yang merupakan pelaku usaha jajanan pasar dari DIY.

Menjadi salah satu dari seratus pelaku UMKM yang mendapat sertifikat halal, Iri mengaku bersyukur, karena program ini menurutnya sangat begitu membantu dan mempermudah penggiat UMKM dalam mengurus sertifikasi halal.“Apalagi sekarang keperluan halal ini sudah seperti brand sehingga penting sekali bagi kami.”

Kebahagiaan serupa turut terpancar dari raut wajah Ramiyanti. Awalnya ia dan  masyarakat yang tergabung dalam komunitas UMKM di Sendangadi ditawari oleh kecamatan untuk ikut sertifikasi. Setelah itu, ia didatangi langsung untuk proses pendampingan hingga akhirnya menerima sertifikat. Kini olahan keripik yang dijual Ramiyanti telah bersertifikasi halal dari BPJPH dan membuatnya merasa lebih percaya diri dalam menjual produknya.  “Semoga dengan ini konsumen bisa lebih percaya dengan produk UMKM sehingga produk yang terjual juga semakin meningkat,” harap Ramiyanti.

Kegiatan penyerahan sertifikat halal ini digelar oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) bekerja sama dengan Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) UGM, LPH UIN Sunan Kalijaga, dan Lembaga Pendamping Proses Produk Halal (LPPPH) Edukasi Wakaf Indonesia.

Prof. Dr. Abdul Rohman, Apt., M.Si selaku perwakilan LPPT UGM menyampaikan bahwa pelaksanaan program ini adalah bentuk komitmen UGM dalam menyiarkan dan mewujudkan ekosistem produk halal di masyarakat. Peran yang diujungtombaki oleh LPH UGM ini diharapkan dapat membantu penggiat usaha dalam memberikan jaminan kehalalan bagi pelanggan baik di pasar lokal maupun internasional.  “Memastikan produk Anda halal adalah langkah pertama sebelum ke depannya bersaing dengan produk-produk lainnya,” pesan Abdul.

Semangat ini juga turut dibawa oleh Haikal Hassan, Kepala BPJPH. Menurutnya, semangat untuk mendukung produk-produk dalam negeri untuk mendapat sertifikasi halal perlu terus didorong. “Kita masih di angka delapan penghasil produk halal, masih di bawah sejumlah negara, padahal tingkat konsumsi produk halal kita yang tertinggi. Ini berarti kita banyak mengkonsumsi produk dari luar dan ini menjadi tantangan untuk kita perbaiki,” ujar sosok yang kerap dipanggil Babe Haikal ini.

Penyerahan sertifikat halal ini dinilai oleh Haikal sebagai sesuatu yang positif. Ia mencontohkan Australia dan Amerika Serikat yang telah lebih dahulu mengadaptasi sertifikasi halal bagi produk-produk mereka. Hal ini pun turut didukung oleh pola konsumsi masyarakat modern mencari panganan berbahan sayur dan produk hewani yang diolah secara manusiawi. Menurutnya, nilai-nilai yang dicari ini sangat sesuai dengan nilai-nilai kehalalan suatu produk. Untuk itu, ia berpesan kepada penggiat usaha untuk berlaku amanah.  “Sebab ini amanah, maka wajib dan ada tanggung jawab kepada pasar untuk menjaga produk dari paparan hal-hal haram agar konsumen dijamin mendapat produk yang sesuai, nyaman, dan aman,” pungkas Haikal.

Penulis : Lazuardi

Editor : Gusti Grehenson

Artikel UGM Serahkan 100 Sertifikat Halal ke Pelaku UMKM pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/ugm-serahkan-100-sertifikat-halal-ke-pelaku-umkm/feed/ 0
Perjalanan Profesor Masyhuri, 45 Tahun Berjuang Mensejahterakan Petani https://ugm.ac.id/id/berita/perjalanan-profesor-masyhuri-45-tahun-berjuang-mensejahterakan-petani/ https://ugm.ac.id/id/berita/perjalanan-profesor-masyhuri-45-tahun-berjuang-mensejahterakan-petani/#respond Tue, 04 Feb 2025 01:47:26 +0000 https://ugm.ac.id/?p=75375 Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada  Prof. Dr. Ir. Masyhuri, memasuki masa purna tugas tepat di usianya yang ke-70 tahun. Terhitung kurang lebih 45 tahun, ia sudah  mengabdikan dirinya  sebagai pengajar di bidang sosial ekonomi pertanian. Sepanjang kariernya, Prof. Masyhuri aktif dalam berbagai penelitian strategis, terutama terkait ketahanan pangan. Ia pernah dianugerahi Adhikarya Pangan […]

Artikel Perjalanan Profesor Masyhuri, 45 Tahun Berjuang Mensejahterakan Petani pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada  Prof. Dr. Ir. Masyhuri, memasuki masa purna tugas tepat di usianya yang ke-70 tahun. Terhitung kurang lebih 45 tahun, ia sudah  mengabdikan dirinya  sebagai pengajar di bidang sosial ekonomi pertanian. Sepanjang kariernya, Prof. Masyhuri aktif dalam berbagai penelitian strategis, terutama terkait ketahanan pangan. Ia pernah dianugerahi Adhikarya Pangan Nusantara dari Presiden atas kontribusinya dalam riset ketahanan pangan nasional. Namun, dibalik pencapaiannya itu, ada satu hal yang masih mengganjal di hatinya. “Saya masih bersedih hati karena belum punya konsep yang benar-benar bisa mensejahterakan petani,” tuturnya lirih di Sarasehan Purna Tugas dirinya yang digelar dengan penuh kehangatan dan kesederhanaan, Sabtu (1/2), di Auditorium Harjono Danoesastro, Fakultas Pertanian UGM.

Ia menegaskan bahwa kesejahteraan petani harus menjadi prioritas utama dalam kebijakan pertanian, termasuk melalui kepemilikan lahan yang layak. Selain itu, ia juga menyoroti pentingnya inovasi teknologi dalam pertanian, termasuk pemanfaatan air laut untuk budidaya tanaman tanpa menurunkan produktivitas lahan. “Indonesia harus mengembangkan teknologi irigasi air laut agar tanah kering dan gersang tetap bisa ditanami, bukan hanya bergantung pada air tawar,” tambahnya.

Masyhuri dikenal dengan sosok akademisi cerdas dan berdedikasi yang telah mengabdikan dirinya selama lebih dari 45 tahun di bidang ekonomi pertanian. Dalam cerita kilas baliknya, Masyhuri mengenang perjalanan hidup yang penuh tantangan. Ia bercerita bagaimana semasa di bangku sekolah dasar ia sempat mengalami perundungan, kemudian harus mengalah dengan adiknya dalam memilih sekolah menengah. Namun, setiap tantangan justru membentuknya menjadi pribadi yang semakin kuat. Ia juga mengungkapkan kisah unik di balik keputusannya masuk Fakultas Pertanian UGM. “Saya sebenarnya diterima di Teknik Geodesi dan Teknik Sipil UGM, tetapi ayah saya tidak mampu membeli meja gambar. Akhirnya, saya diarahkan untuk memilih pertanian, yang kala itu menjadi pilihan ketiga saya. Ternyata, ini jalan hidup yang sudah digariskan untuk saya,” kisahnya.

Sebagai bentuk penghormatan atas perjalanan panjangnya di dunia akademik, kegiatan sarasehan ini menjadi momen berkesan yang juga dihadiri oleh kolega, mahasiswa, dan alumni-alumni hasil didikannya dari berbagai kampus, seperti Universitas Pembangunan Nasional (UPN), Institut Pertanian (INSTIPER), hingga perguruan tinggi di luar Pulau Jawa.

Dekan Fakultas Pertanian UGM, Ir. Jaka Widada, M.P., Ph.D., menyampaikan apresiasi mendalam atas dedikasi Prof. Masyhuri dalam dunia pendidikan. Menurutnya, Masyhuri bukan hanya seorang pengajar, tetapi juga pembentuk masa depan banyak generasi ahli ekonomi pertanian di Indonesia. “Beliau telah banyak meluluskan alumni yang kini berkiprah di berbagai daerah. Sosoknya adalah teladan bagi kami semua, konsisten dalam dedikasi dan pengabdian,” ungkapnya.

Bagi para mahasiswa dan koleganya, Prof. Masyhuri dikenal sebagai sosok yang tak hanya kaya akan ilmu, tetapi juga memiliki semangat luar biasa dalam berbagi pengetahuan. Gaya mengajarnya begitu khas, datang ke kelas dengan buku teks yang tebal, menyampaikan materi dengan penuh antusias, dan selalu menyelipkan pertanyaan kritis yang memacu pola pikir mahasiswa. “Awalnya, beliau terlihat galak dan pendiam, tapi saat bimbingan ternyata sangat ramah dan humoris. Beliau kritis dalam forum, punya komitmen tinggi dalam membangun lembaga, dan selalu mampu menyisipkan pelajaran penting dalam setiap contoh kasus yang diberikan,” kenang salah satu mantan mahasiswanya yang hadir memberikan testimoni.

Kolega sekaligus perwakilan Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Prof. Dwidjono Hadi Susanto, S.U., menambahkan bahwa Prof. Masyhuri adalah sosok akademisi yang memiliki ketekunan luar biasa. Perjalanannya dari jenjang sarjana hingga doktor adalah bukti kerja keras dan kegigihannya. “Beliau menempuh pendidikan di University of the Philippines at Los Baños tanpa melalui program magister alias langsung S3, sesuatu yang sangat langka. Beliau juga menerima beasiswa dari Bank Dunia dan sampai saat ini berhasil meraih delapan penghargaan akademik bergengsi, termasuk dari Amerika Serikat,” ujarnya.

Dengan segudang prestasi itu, tak heran jika Prof. Masyhuri begitu fokus pada akademiknya hingga menunda urusan pribadinya. “Saking tekunnya, beliau sampai lupa menikah. Baru setelah hampir menyelesaikan S-3, beliau diminta pulang untuk dijodohkan,” selorohnya disambut tawa hadirin.

Di penghujung acara, para hadirin memberikan doa dan harapan agar sang profesor dapat menikmati masa pensiunnya dengan penuh kebahagiaan, kesehatan, dan ketenangan. “Jejak kebaikan dan kontribusi beliau akan selalu hidup dalam hati kami,” ujar salah satu alumni.

Hari itu, Prof. Masyhuri resmi memasuki masa purna tugas, tetapi warisannya dalam dunia akademik dan pertanian Indonesia akan tetap hidup. Dedikasi, ilmu, dan semangatnya akan terus mengalir, menjadi inspirasi bagi generasi yang akan datang.

Penulis : Bolivia

Editor : Gusti Grehenson

Artikel Perjalanan Profesor Masyhuri, 45 Tahun Berjuang Mensejahterakan Petani pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/perjalanan-profesor-masyhuri-45-tahun-berjuang-mensejahterakan-petani/feed/ 0
Mahasiswa UGM dan SUTD Rancang Model Pemasangan Panel Surya di Kota Yogyakarta https://ugm.ac.id/id/berita/mahasiswa-ugm-dan-sutd-rancang-model-pemasangan-panel-surya-di-kota-yogyakarta/ https://ugm.ac.id/id/berita/mahasiswa-ugm-dan-sutd-rancang-model-pemasangan-panel-surya-di-kota-yogyakarta/#respond Thu, 16 Jan 2025 07:23:35 +0000 https://ugm.ac.id/?p=74794 Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI), Fakultas Teknik UGM kembali menyelenggarakan Freshmore Asian Cross-Curricular Trips (FACT) bekerja sama dengan Singapore University of Technology and Design (SUTD). Kegiatan Freshmore Asian Cross-Curricular Trips (FACT), ini sebagai bentuk komitmen atas perannya dalam penyediaan energi bersih dan terbarukan serta sebagai salah satu bentuk pengabdian masyarakat. Kegiatan yang berlangsung selama […]

Artikel Mahasiswa UGM dan SUTD Rancang Model Pemasangan Panel Surya di Kota Yogyakarta pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI), Fakultas Teknik UGM kembali menyelenggarakan Freshmore Asian Cross-Curricular Trips (FACT) bekerja sama dengan Singapore University of Technology and Design (SUTD). Kegiatan Freshmore Asian Cross-Curricular Trips (FACT), ini sebagai bentuk komitmen atas perannya dalam penyediaan energi bersih dan terbarukan serta sebagai salah satu bentuk pengabdian masyarakat. Kegiatan yang berlangsung selama 5 hari, 6-10 Januari  lalu mengusung tema Modelling Uncertainty dengan topik Designing PV System for Riverside Community. Kegiatan FACT kali ini diikuti 43 orang mahasiswa UGM dari DTMI, Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi (DTETI), dan Departemen Teknik Kimia (DTK) serta 33 mahasiswa SUTD.

Ir. Achmad Pratama Rifai, Ph.D., dari DTMI UGM mengatakan para peserta kegiatan FACT melaksanakan aktivitas bersama secara berkelompok di Laboratorium Menggambar Teknik DTMI, RW 05 Kalurahan Terban, dan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Kalurahan Cokrodiningratan. Sesuai dengan tema yang diberikan, para peserta diminta untuk membuat sebuah perancangan model berkaitan dengan pemasangan panel surya yang dapat dimanfaatkan oleh warga masyarakat di Terban dan Cokrodiningratan dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari yang membutuhkan listrik, antara lain kegiatan perkumpulan warga, penyediaan air bersih melalui pompa, dan pengolahan air limbah.

Para peserta di hari pertama mendapatkan brief dan materi latar belakang lokasi pemasangan panel surya. Hal ini perlu disampaikan agar mampu memberikan pemahaman awal mengenai lokasi yang akan dikunjungi. ”Terlebih karena di lokasi sudah terpasang beberapa panel surya di beberapa titik dan peserta akan memodelkan titik-titik yang potensial untuk dipasang panel surya”, jelas Achmad Rifai.

Ia menambahkan berbekal pengetahuan awal, pada hari kedua peserta dibawa untuk melaksanakan field trip dengan mengunjungi lokasi di Terban dan Cokrodiningratan secara langsung. Pelaksanaan field trip disambut oleh Ketua RW 05 Kalurahan Terban, Supriyanto S.Sos, di Aula Masjid Nidaul Jannah Terban. Kedatangan para peserta inipun mendapat sambuatan hangat warga Terban. ”Kami merasa senang bisa menerima kembali tamu dari SUTD, semoga kegiatan bisa berjalan lancar,” tutur Supriyanto.

Setelah memperoleh pembagian titik kunjungan, peserta yang telah dibagi dalam kelompok-kelompok pada hari pertama kemudian menuju ke titik masing-masing untuk mengumpulkan data-data terperinci yang diperlukan untuk mengerjakan tugas yang diberikan dengan didampingi oleh liaison officer (LO) dari Himpunan Mahasiswa Teknik Industri (HMTI) UGM dan perangkat masyarakat setempat. Sekembalinya dari field trip, peserta diberi kesempatan untuk merefleksikan hasil kunjungan sekaligus berdiskusi dalam menyusun pemodelan yang akan dipresentasikan.

Presentasi atas pemodelan yang telah dirancang pun selanjutnya dilaksanakan dengan durasi presentasi per kelompok adalah 7 menit dan durasi tanya jawab dengan para juri selama 10 menit. Adapun dewan juri terdiri dari Dr. Wong Wei Pin (SUTD), Ir. Achmad Pratama Rifai, Ph.D. (DTMI UGM), dan Ir. Robertus Dhimas Dhewangga Putra, Ph.D. (DTMI UGM). Para juri menilai beberapa hal dari presentasi peserta, antara lain penyusunan problem statement, penyajian data, penentuan hipotesis dan batasan analisis, penyusunan metode penyelesaian, penyajian solusi dan timbal baliknya, dan penampilan presentasi dari kelompok.

Dari penilaian yang dilakukan, ditentukan 1 tim terbaik dan 2 peserta terbaik dengan dipilih 1 mahasiswa UGM dan 1 mahasiswa SUTD. Setelah usai memberikan penilaian, dewan juri memilih Tim 9 sebagai tim terbaik, disusul Srikanth Srider (SUTD) dan Chika Zenita Sabrina (DTK UGM). Ketiga tim terbaik dinilai berhasil mengerjakan pemodelan instalasi panel surya. Selanjutnya, para peserta pun berkesempatan mengikuti perkuliahan dari dosen-dosen UGM dan SUTD. Mereka mengikuti perkuliahan yang disampaikan Dr. Wong Wei Pin (SUTD), Syahirul Alim Ritonga, S.T., MRes (UGM), Dr. Jose Rafael Martinez Garcia (SUTD), dan Yun Prihantina Mulyani, Ph.D. (UGM).

Dr. Jose Rafael Martinez Garcia dalam closing remarks mengingatkan kembali soal pemodelan. Meski pemodelan yang dikerjakan oleh para peserta bersifat kuantitatif, ada aspek lain yang perlu untuk diperhatikan. ”Mempertimbangkan aspek manusia dalam sebuah komunitas masyarakat juga merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan,” terang Jose Rafael.

Hal senada diungkap Dr. Wong Wei Pin. Ia berharap para peserta, baik dari SUTD maupun UGM bisa menarik manfaat pelajaran berharga dari program FACT ini. ”Kreativitas para peserta sungguh mengesankan, dan semoga semua memperoleh wawasan yang baik dan meneruskan untuk berinovasi merancang desain yang berpusat pada manusia,” tambahnya.

Dr. Adhika Widyaparaga selaku Sekretaris Departemen Teknik Mesin dan Industri UGM menjelaskan topik yang diangkat oleh FACT tahun ini dikaitkan dengan SDGs. Seperti energi bersih yang terjangkau merupakan bagian dari SDGs. ”Modelling uncertainty dalam FACT saya kira memainkan peran yang besar dalam mewujudkannya, dengan merancang pembangkit energi yang tepat guna tentu menghindari kesalahan yang bisa terjadi,” ungkapnya.

Adhika berharap kegiatan pengabdian dari kerja sama dua universitas ini bisa menginspirasi mahasiswa untuk terus berinovasi untuk menghasilkan energi bersih, terbarukan, dan terjangkau.

Penulis : Agung Nugroho

Artikel Mahasiswa UGM dan SUTD Rancang Model Pemasangan Panel Surya di Kota Yogyakarta pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/mahasiswa-ugm-dan-sutd-rancang-model-pemasangan-panel-surya-di-kota-yogyakarta/feed/ 0
Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Perikanan Bersih-Bersih di Pantai Baru https://ugm.ac.id/id/berita/mahasiswa-program-studi-magister-ilmu-perikanan-bersih-bersih-di-pantai-baru/ https://ugm.ac.id/id/berita/mahasiswa-program-studi-magister-ilmu-perikanan-bersih-bersih-di-pantai-baru/#respond Wed, 18 Dec 2024 08:02:15 +0000 https://ugm.ac.id/?p=74028 Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Perikanan Universitas Gadjah Mada (UGM) melakukan kegiatan pengabdian kepada Masyarakat. Kegiatan pengabdian kali ini dilakukan dengan menyelenggarakan bersih-bersih pantai di Pantai Baru, Padukuhan Ngentak, Kalurahan Poncosari, Kapanewon Srandakan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (17/12). Dalam kegiatan bersih-bersih pantai, ini diisi pula dengan kegiatan lomba fotografi dan pemberian apresiasi kepada […]

Artikel Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Perikanan Bersih-Bersih di Pantai Baru pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Perikanan Universitas Gadjah Mada (UGM) melakukan kegiatan pengabdian kepada Masyarakat. Kegiatan pengabdian kali ini dilakukan dengan menyelenggarakan bersih-bersih pantai di Pantai Baru, Padukuhan Ngentak, Kalurahan Poncosari, Kapanewon Srandakan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (17/12).

Dalam kegiatan bersih-bersih pantai, ini diisi pula dengan kegiatan lomba fotografi dan pemberian apresiasi kepada kelompok yang berhasil mengumpulkan sampah terbanyak dan menampilkan kreativitas terbaik. Karena itu sebelum pelaksanaan bersih-bersih, sebanyak 50 peserta dibagi ke dalam beberapa kelompok dan diberikan sejumlah peralatan seperti trashbag, sapu, serok sampah, dan keranjang untuk memudahkan pengumpulan sampah.

Prof. Dr. Ir. Alim Isnansetyo, M.Sc., selaku Ketua Departemen Perikanan Fakultas Pertanian UGM mengatakan kegiatan pengabdian oleh mahasiswa Magister Ilmu Perikanan, dosen dan para tenaga kependidikan menjadi peran nyata dalam pelestarian ekosistem sekaligus penyegaran setelah menjalani ujian akhir semester. “Setelah melewati ujian yang melelahkan, kegiatan bersih pantai ini menjadi kesempatan yang baik untuk mengalihkan pikiran dan berkontribusi positif bagi lingkungan,” ujarnya.

Kegiatan inipun mendapat dukungan keterlibatan dari kelompok wisata Pantai Baru dan masyarakat setempat yang turut berpartisipasi dalam bersih-bersih pantai. Dengan melibatkan masyarakat dan komunitas setempat, kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, khususnya di wilayah pesisir.

Ketua Program Studi Magister Ilmu Perikanan, Fakultas Pertanian UGM, Dr. Eko Setyobudi, S.Pi., M.Si menyampaikan pentingnya kegiatan ini sebagai sarana pembelajaran dan pengaplikasian ilmu yang erat kaitannya dengan ekosistem laut dan pesisir. Sebagai generasi yang bergerak di bidang perikanan dan kelautan maka menjaga kelestarian ekosistem laut menjadi tanggung jawab bersama. ”Harapannya, kegiatan ini mampu memberikan kontribusi nyata,” terangnya.

Secara keseluruhan aktivitas bersih-bersih pantai berjalan lancar dan tertib. Secara detail, mereka memastikan seluruh kawasan pantai terjangkau oleh aksi bersih-bersih ini. Kegiatan inipun dimeriahkan dengan sesi ramah tamah, dan setiap kelompok diberikan kesempatan untuk menampilkan hiburan seperti lagu, pantun, puisi, dan tebak gaya.

Suwandi selaku aktivis dan Ketua Kelompok Wisata Pantai Baru menyatakan rasa terima kasihnya kepada mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Perikanan, Fakultas Pertanian UGM. Dia mengakui pantai di Kawasan Bantul sering menerima tumpukan sampah, terutama dari muara sungai yang meningkat drastis pada bulan Desember hingga Februari. “Bersih pantai ini tentu sangat membantu kami sebagai pengelola pantai, terutama dalam menjaga kebersihan kawasan pesisir,” ungkapnya.

Sebagai hasilnya, kegiatan pengabdian ini tidak hanya berhasil membersihkan area pesisir, tetapi juga memberikan pengalaman edukatif kepada para peserta tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Sebagai bentuk komitmen bersama untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan lestari, kegiatan semacam ini diharapkan dapat terus dilakukan di masa mendatang. ”Tentunya program ini tidak hanya menjadi ajang pembelajaran, tetapi  menjadi wujud nyata kontribusi kalangan kampus bagi keberlanjutan lingkungan pesisir”, imbuh Suwandi.

Penulis : Agung Nugroho

Artikel Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Perikanan Bersih-Bersih di Pantai Baru pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/mahasiswa-program-studi-magister-ilmu-perikanan-bersih-bersih-di-pantai-baru/feed/ 0
FKKMK UGM Lakukan Pengabdian Untuk Kelas Ibu Hamil di Kulon Progo https://ugm.ac.id/id/berita/fkkmk-ugm-lakukan-pengabdian-untuk-kelas-ibu-hamil-di-kulon-progo/ https://ugm.ac.id/id/berita/fkkmk-ugm-lakukan-pengabdian-untuk-kelas-ibu-hamil-di-kulon-progo/#respond Tue, 03 Dec 2024 08:48:35 +0000 https://ugm.ac.id/?p=73461 Para Ibu hamil, selama proses kehamilannya memiliki tugas untuk membentuk komitmen terkait kehamilannya. Pasalnya kelekatan prenatal serta serta kesiapan diri dalam menjalankan peran sebagai ibu sangat membutuhkan dukungan sosial. Dukungan sosial ini dapat bersumber dari tenaga kesehatan, kader kesehatan, sesama ibu hamil (peer group), pasangan, atau keluarga lain. Oleh karena itu, pelaksanaan kelas ibu hamil […]

Artikel FKKMK UGM Lakukan Pengabdian Untuk Kelas Ibu Hamil di Kulon Progo pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Para Ibu hamil, selama proses kehamilannya memiliki tugas untuk membentuk komitmen terkait kehamilannya. Pasalnya kelekatan prenatal serta serta kesiapan diri dalam menjalankan peran sebagai ibu sangat membutuhkan dukungan sosial. Dukungan sosial ini dapat bersumber dari tenaga kesehatan, kader kesehatan, sesama ibu hamil (peer group), pasangan, atau keluarga lain. Oleh karena itu, pelaksanaan kelas ibu hamil dengan melibatkan secara aktif kader kesehatan untuk memberikan promosi kesehatan sangat penting dilakukan untuk meningkatkan dukungan sosial bagi ibu hamil.

Tim Pengabdian pada Masyarakat Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM yang dipimpin Ika Parmawati, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.Kep.M, Tim Pengabdian FK-KMK UGM melaksanakan program yang bertajuk Tindak Lanjut Optimalisasi Peran Kader Peduli Posyandu Melalui Kegiatan Sekolah Ibu Hamil Dan Keluarga Di Kalibawang, Kulon Progo.

Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka meningkatkan peran kader kesehatan dalam kelas ibu hamil. Ika Parmawati selaku koordinator menjelaskan Ibu hamil akan mengalami perubahan dalam tubuhnya untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin, dan data Kementerian Kesehatan Indonesia Tahun 2024 menyebut jumlah ibu hamil di Indonesia tahun 2023 mencapai 4,9 juta orang. ”Kita melakukan pengabdian ini berdasar dari hasil studi pendahuluan, tim mengetahui bila kader kesehatan belum terlibat secara aktif dalam promosi kesehatan pada kegiatan kelas ibu hamil”, ujarnya di Kalibawang Kulonprogo, Jum’at (29/11).

Ika Parmawati mengakui bila kegiatan lebih banyak didampingi oleh tenaga kesehatan dari puskesmas. Kader-kader kesehatan tersebut telah mengikuti berbagai pelatihan yang dapat meningkatkan kompetensinya dalam promosi kesehatan, namun belum sepenuhnya diaplikasikan. “Karenanya tim pengabdian masyarakat hadir untuk menjembatani dan mendampingi keterlibatan aktif kader dalam kelas ibu hamil”, terangnya.

Menurutnya keterlibatan kader merupakan bentuk pemberdayaan masyarakat dan meningkatkan sumber dukungan sosial yang dapat diterima ibu hamil. Program pengabdian masyarakat ini mendukung program pemerintah dalam Integrasi Layanan Primer (ILP), yaitu menata dan mengoordinasikan berbagai layanan kesehatan primer dengan mendekatkan akses dan pelayanan kepada masyarakat secara komprehensif dan berkualitas.

Kegiatan ini melibatkan 22 orang ibu hamil, 8 kader Tim Pendamping Keluarga (TPK), 3 petugas Puskesmas Kalibawang Kulon Progo, dan 1 Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB). Kegiatan ini juga mendapat dukungan dari perangkat Kalurahan Banjaroyo, Kalibawang, Kulon Progo. Dalam kegiatan pengabdian  ini, Tim FK-KMK UGM menekankan pentingnya proses adaptasi ibu hamil terhadap perubahan fisik dan psikologis selama kehamilan. Tim juga menyampaikan materi terkait persiapan diri dalam proses persalinan dan perawatan bayi baru lahir sejak dini. “Kita harapkan hal ini dapat mengurangi kecemasan selama kehamilan. Kelas ibu hamil ini merupakan sumber dukungan sosial bagi ibu hamil berupa dukungan informasi, dukungan emosional, serta dukungan instrumental dengan adanya pemeriksaan tanda vital ibu hamil dalam kelas ibu hamil,” terangnya.

Dengan pelaksanaan program ini, Wenny dan tim berharap kader kesehatan dapat berkontribusi secara aktif untuk terlibat dalam promosi kesehatan di masyarakat, khususnya pada ibu hamil. Kegiatan inipun diharapkan dapat mengoptimalisasikan kelas ibu hamil sebagai forum sumber dukungan sosial yang dapat meningkatkan kesejahteraan ibu hamil dan janinnya. “Kader kesehatan adalah kepanjangan tangan dari tenaga kesehatan yang posisinya sangat dengan dengan masyarakat,” ucap Wenny.

Penulis : Agung Nugroho

Artikel FKKMK UGM Lakukan Pengabdian Untuk Kelas Ibu Hamil di Kulon Progo pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/fkkmk-ugm-lakukan-pengabdian-untuk-kelas-ibu-hamil-di-kulon-progo/feed/ 0
Mahasiswa UGM Bantu Pemberdayaan Petani Lahan Pasir  https://ugm.ac.id/id/berita/mahasiswa-ugm-bantu-pemberdayaan-petani-lahan-pasir/ https://ugm.ac.id/id/berita/mahasiswa-ugm-bantu-pemberdayaan-petani-lahan-pasir/#respond Tue, 03 Dec 2024 03:15:04 +0000 https://ugm.ac.id/?p=73444 Himpunan Mahasiswa Teknologi Industri Pertanian (Himatipa) FTP UGM berkolaborasi dengan alumni yang tergabung dalam komunitas Agroritma, memberikan pendampingan dan pemberdayaan petani khususnya di kawasan lahan pasir pantai di Dusun Karanganyar, Sanden, Bantul, Minggu (30/11) lalu. Didukung oleh Pertamina Foundation melalui Program PFmuda 2024, Agroritma dengan programnya, AGISS (Agroritma Integrated Seedling System), memperkenalkan inovasi yang mendukung pengembangan […]

Artikel Mahasiswa UGM Bantu Pemberdayaan Petani Lahan Pasir  pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Himpunan Mahasiswa Teknologi Industri Pertanian (Himatipa) FTP UGM berkolaborasi dengan alumni yang tergabung dalam komunitas Agroritma, memberikan pendampingan dan pemberdayaan petani khususnya di kawasan lahan pasir pantai di Dusun Karanganyar, Sanden, Bantul, Minggu (30/11) lalu.

Didukung oleh Pertamina Foundation melalui Program PFmuda 2024, Agroritma dengan programnya, AGISS (Agroritma Integrated Seedling System), memperkenalkan inovasi yang mendukung pengembangan pertanian yang disampaikan oleh Dosen Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Megita Ryanjani Tanuputri, S.T.P., M.Sc., Ph.D., seputar Penguatan Kelembagaan Kelompok Tani Pasir Makmur Dusun Karanganyar, Sanden, Bantul.

Chairina Indita selaku Ketua Program AGISS, mengungkapkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk merangkul anggota kelompok tani dan kelompok wanita tani untuk meningkatkan rasa kebersamaan dan kapasitas dalam berorganisasi. Ia pun menjelaskan bahwa saat proses diskusi, para petani juga menunjukkan contoh prototype produk turunan berupa cabai bubuk yang sudah dikemas cukup rapi. “Kegiatan capacity building ini bermanfaat bagi para peserta, salah satunya meningkatkan semangat anggota kelompok tani dan KWT untuk tidak hanya memiliki kemampuan bertani semata, namun ada kemampuan manajerial serta mampu mengembangkan produk turunan yang nilai jualnya lebih besar,”  kata Chairina dalam keterangan yang dikirim ke wartawan, Selasa (3/12).

Antusiasme ketika sesi tanya jawab pun terasa sangat interaktif, diisi dengan berbagai pertanyaan seputar kelembagaan poktan, penerapan segmenting, targeting, dan positioning pada produk bawang goreng, serta pemasaran produk pertanian. Salah satu peserta yang merupakan perwakilan dari KWT Subur Makmur, Ibu Ana, merasa program ini sangat membantu bagi peserta, ia pun mengungkapkan bahwa selama ini program KWT telah terlaksana dengan baik meskipun sesekali menemui kendala. “Kegiatannya menyenangkan, materinya bermanfaat dan padat, penting untuk kelangsungan pertanian di sini. Semoga kami dapat menindaklanjuti materi tadi di KWT Subur Makmur dengan baik, untuk kesejahteraan anggota secara menyeluruh,” ungkapnya.

Kayla Azzahra, salah satu panitia sekaligus mahasiswa TIP UGM, berbagi kesan positif terhadap pelaksanaan program ini. Dengan dukungan berbagai pihak, AGISS diharapkan menjadi langkah konkret untuk mendorong pertanian lahan pasir di Kecamatan Sanden menjadi lebih maju, inovatif, dan berkelanjutan.“Semoga semangat dari para petani dapat terus terjaga sehingga kesejahteraan kelompok tani dan KWT dapat terwujud,” tuturnya.

Penulis : Leony

Editor : Gusti Grehenson

Artikel Mahasiswa UGM Bantu Pemberdayaan Petani Lahan Pasir  pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/mahasiswa-ugm-bantu-pemberdayaan-petani-lahan-pasir/feed/ 0
Tim Dosen UGM Bantu Atasi Penyakit Cacingan pada Ternak Domba  https://ugm.ac.id/id/berita/tim-dosen-ugm-bantu-atasi-penyakit-cacingan-pada-ternak-domba/ https://ugm.ac.id/id/berita/tim-dosen-ugm-bantu-atasi-penyakit-cacingan-pada-ternak-domba/#respond Sat, 30 Nov 2024 04:19:47 +0000 https://ugm.ac.id/?p=73386 Helminthiasis atau Penyakit cacingan pada ternak domba menjadi salah satu masalah yang dihadapi oleh peternak di Kalurahan Sriharjo, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul. Penyakit yang disebabkan oleh infeksi parasit cacing ini tidak hanya berdampak pada kesehatan ternak, tetapi juga menurunkan produktivitas dan kesejahteraan peternak. Berangkat dari keprihatinan tersebut, tim dosen dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah […]

Artikel Tim Dosen UGM Bantu Atasi Penyakit Cacingan pada Ternak Domba  pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>

Helminthiasis atau Penyakit cacingan pada ternak domba menjadi salah satu masalah yang dihadapi oleh peternak di Kalurahan Sriharjo, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul. Penyakit yang disebabkan oleh infeksi parasit cacing ini tidak hanya berdampak pada kesehatan ternak, tetapi juga menurunkan produktivitas dan kesejahteraan peternak.

Berangkat dari keprihatinan tersebut, tim dosen dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada, Prof. Dr. drh. Soedarmanto Indarjulianto, bersama Dosen Fakultas Peternakan Prof. Ir. Ambar Pertiwiningrum, Ph.D., Dosen FEB UGM Prof. Dr. Drs. Catur Sugiyanto, MA, melibatkan tim asisten dan mahasiswa, melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) di Kalurahan tersebut, yang bertujuan untuk memberikan solusi dalam mengendalikan penyakit cacingan pada domba.

Kegiatan ini berlangsung dari bulan April hingga Desember 2024, yang didukung oleh Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Gadjah Mada melalui skema Program Desa Binaan. Kegiatan ini bekerjasama dengan kelompok ternak di dusun Sompok, yang dimotori oleh bapak Anton.

Dampak Penyakit Cacingan 

Penyakit cacingan pada domba dapat mengurangi daya tahan tubuh ternak, menyebabkan diare, mengganggu proses pencernaan, anemia, domba menjadi kurus, dan bahkan dapat menyebabkan kematian. Dikatakan Indarjulianto, penyakit cacingan ini adalah salah satu penyakit yang sering menyerang ternak di daerah Kalurahan Sriharjo, terutama pada musim hujan ketika kondisi kelembaban tinggi dan lingkungan ternak kurang terjaga kebersihannya. “Jika dibiarkan, penyakit ini dapat menyebar lebih luas dan menimbulkan kerugian ekonomi yang besar bagi para peternak, karena akan menurunkan produktivitas ternak, baik dalam hal pertumbuhan, kualitas daging, maupun hasil susu,” kata Indarjulianto dalam keterangan yang dikirim ke wartawan, Sabtu (30/11).

Menurut Indarjulianto, pengendalian penyakit ini memerlukan pendekatan yang terintegrasi, termasuk pemeriksaan dan pengobatan cacing pada ternak, pengelolaan lingkungan sehingga siklus hidup cacing terputus dan pendampingan peternak mengenai cara mencegah kejadian penyakit cacingan.

Untuk saat ini tim PkM UGM bersama mahasiswa koasistensi Interna Hewan Kecil FKH UGM telah melakukan pemeriksaan klinis domba dan kambing di kelompok ternak Dusun Sompok, dilanjutkan pemeriksaan laboratoris. Selanjutnya, ternak yang terinfeksi cacing selanjutnya telah diinformasikan ke pemilik kemudian diobati. “Peternak juga diajak diskusi tentang tanda klinis domba atau kambing cacingan dan cara penanggulangannya, terutama melalui pengelolaan kotoran,” ujarnya.

Selain itu,  tim PkM UGM juga mendampingi peternak untuk mengolah kotoran ternak menjadi pupuk organik. Pupuk organik ini telah dimanfaatkan untuk memupuk tanaman petani di Kalurahan Sriharjo dan sebagian dijual. Melalui kegiatan pengabdian ini diharapkan kejadian kasus infeksi cacing pada ternak di dusun Sompok berkurang, sehingga peternak dapat melanjutkan penanggulan infeksi cacing secara mandiri, ramah lingkungan dan lebih murah.

Anton, selaku pemilik peternakan dan sekaligus ketua Kelompok Taruna Tani Kalurahan Sriharjo menyampaikan apresiasi atas bantuan pendampingan dan pengobatan yang diberikan oleh tim dari UGM, khususnya dalam pengobatan dan penanggulangan cacingan pada domba dan kambing melalui pengolahan kotoran ternak menjadi pupuk. “Kami berharap pengetahuan mengenai penanganan penyakit cacingan semakin memotivasi para peternak untuk semakin bersemangat beternak kambing dan domba,” katanya.

Ia berharap kegiatan pengabdian ini bisa dilaksanakan secara berkelanjutan  sehingga bisa meningkatkan kualitas pengelolaan peternakan. “Ke depan kami nantinya bisa mengelola peternakan dengan cara yang lebih profesional dan efisien,” harapnya.

Penulis : Gusti Grehenson

Artikel Tim Dosen UGM Bantu Atasi Penyakit Cacingan pada Ternak Domba  pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/tim-dosen-ugm-bantu-atasi-penyakit-cacingan-pada-ternak-domba/feed/ 0
BEM KMFT Gelar Aksi Bersih-bersih di Pantai Pelangi https://ugm.ac.id/id/berita/bem-kmft-gelar-aksi-bersih-bersih-di-pantai-pelangi/ https://ugm.ac.id/id/berita/bem-kmft-gelar-aksi-bersih-bersih-di-pantai-pelangi/#respond Thu, 28 Nov 2024 07:57:59 +0000 https://ugm.ac.id/?p=73244 Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Teknik UGM mengadakan aksi cinta lingkungan di Pantai Pelangi, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (23/11). Aksi cinta lingkungan dilakukan mahasiswa dengan melaksanakan kegiatan bersih-bersih pantai, penanaman pandan laut, dan melakukan edukasi terkait konservasi penyu di Kawasan Pantai Pelangi. Ichwan Amirudin, selaku staff Kementerian Lingkungan Hidup BEM KMFT UGM dan penanggung […]

Artikel BEM KMFT Gelar Aksi Bersih-bersih di Pantai Pelangi pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Teknik UGM mengadakan aksi cinta lingkungan di Pantai Pelangi, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (23/11). Aksi cinta lingkungan dilakukan mahasiswa dengan melaksanakan kegiatan bersih-bersih pantai, penanaman pandan laut, dan melakukan edukasi terkait konservasi penyu di Kawasan Pantai Pelangi.

Ichwan Amirudin, selaku staff Kementerian Lingkungan Hidup BEM KMFT UGM dan penanggung jawab kegiatan mengatakan kegiatan aksi cinta lingkungan merupakan program rutin tahunan yang diselenggarakan oleh BEM KMFT UGM dengan melibatkan mahasiswa dan umum. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengedukasi dan meningkatkan kesadaran mahasiswa tentang pentingnya menjaga lingkungan. “Dengan upaya menjaga dan melestarikan ekosistem di pantai, kita berharap para mahasiswa dapat berkontribusi aktif dalam menjaga lingkungan”, ucapnya.

Fian selaku Menteri Lingkungan Hidup BEM KMFT UGM menjelaskan aksi  cinta lingkungan kali ini diikuti 40 peserta. Kegiatan dimulai dari pagi hari, dan para peserta mendapatkan penjelasan mengenai konservasi penyu yang ada di Pantai Pelangi. Mereka bisa melihat secara langsung penyu yang sedang menjalani proses konservasi, dan setelah itu mereka melakukan penanaman pandan laut dan aksi membersihkan sampah di laut.

“Tidak hanya menanam pohon dan memungut sampah, dalam kegiatan ini kita juga mengedukasi semuanya saja untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar,” ujar Fian.

Dalam menyelenggarakan kegiatan ini BEM KMFT UGM berkolaborasi dengan organisasi konservasi lingkungan yaitu 4K Yogyakarta. 4K Yogyakarta merupakan organisasi konservasi lingkungan yang bermarkas di Pantai Pelangi Yogyakarta, dan komunitas ini berfokus pada konservasi penyu dan lingkungan di pesisir pantai Pelangi.

Fian menandaskan aksi cinta lingkungan di Pantai Pelangi menjadi contoh nyata kerjasama generasi muda dan komunitas konservasi lingkungan memberi dampak positif bagi kelestarian alam. “Dengan semangat yang terpancar dari para mahasiswa, kita lagi-lagi berharap aksi ini dapat menjadi pemicu bagi lebih banyak pihak untuk ikut berkontribusi menjaga kelestarian pantai dan ekosistemnya”, imbuhnya.

Reportase : Purwoko/Humas FT

Penulis      : Agung Nugroho

Artikel BEM KMFT Gelar Aksi Bersih-bersih di Pantai Pelangi pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/bem-kmft-gelar-aksi-bersih-bersih-di-pantai-pelangi/feed/ 0
Tim Dosen UGM Gali Potensi Lumbung Pangan di Wilayah Sekitar Gunung Merapi  https://ugm.ac.id/id/berita/tim-dosen-ugm-gali-potensi-lumbung-pangan-di-wilayah-sekitar-gunung-merapi/ https://ugm.ac.id/id/berita/tim-dosen-ugm-gali-potensi-lumbung-pangan-di-wilayah-sekitar-gunung-merapi/#respond Mon, 18 Nov 2024 08:41:36 +0000 https://ugm.ac.id/?p=73001 Keindahan Gunung Merapi sebagian besar ditutupi oleh nahasnya bencana erupsi yang terjadi pada tahun 2010 silam. Letusannya tersebut berdampak pada kehidupan masyarakat di sekitarnya seperti rusaknya lahan produksi pangan masyarakat. Untuk itu, tim Dosen UGM melaksanakan kegiatan pengabdian pada masyarakat yang terdampak erupsi Gunung Merapi. Pengabdian kali ini mengusung tema “Pendampingan Masyarakat Terdampak Erupsi Merapi […]

Artikel Tim Dosen UGM Gali Potensi Lumbung Pangan di Wilayah Sekitar Gunung Merapi  pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>

Keindahan Gunung Merapi sebagian besar ditutupi oleh nahasnya bencana erupsi yang terjadi pada tahun 2010 silam. Letusannya tersebut berdampak pada kehidupan masyarakat di sekitarnya seperti rusaknya lahan produksi pangan masyarakat. Untuk itu, tim Dosen UGM melaksanakan kegiatan pengabdian pada masyarakat yang terdampak erupsi Gunung Merapi.

Pengabdian kali ini mengusung tema “Pendampingan Masyarakat Terdampak Erupsi Merapi sebagai Upaya Peningkatan Motivasi dan Produksi Pangan”. Kegiatan yang merupakan bagian dari Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dilakukan di empat kecamatan di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, di antaranya adalah Kecamatan Srumbung, Dukun, Ngablak, dan Secang, Kabupaten  Magelang, Jawa Tengah.

Prof. Dr. Ir. Endang Baliarti, SU. yang mengetuai tim pengabdian dari Program Studi Ketahanan Nasional Universitas UGM dalam keterangan tertulis yang dikirim ke wartawan Senin (18/11), mengatakan wilayah di sekitar gunung Merapi ini merupakan daerah rawan bencana erupsi Gunung Merapi namun juga berpotensi menjadi daerah lumbung pangan, khususnya pangan hasil dari pertanian dan peternakan. “Kita melakukan sosialisasi dan pengabdian untuk menyadarkan masyarakat bahwa cadangan pangan sangat penting untuk persediaan stok jika terjadi bencana alam,” papar Prof. Endang.

Pengabdian yang dilaksanakan pada bulan Juli—November 2024 ini meliputi sejumlah kegiatan seperti mengadakan diskusi dengan pemangku kebijakan, tokoh masyarakat, dan tokoh dari Gabungan Kelompok Ternak (Gapoktan) untuk menjaring informasi mengenai permasalahan pertanian dan peternakan masyarakat terdampak erupsi Gunung Merapi. “Kita mengumpulkan informasi dan melakukan sosialisasi terkait pentingnya manajemen kandang, pembuatan pakan ternak alternatif, dan pembuatan pupuk organik,” katanya.

Kegiatan sosialisasi dan edukasi ke masyarakat terkait manajemen peternakan dan pertanian  ini tidak lepas dari dukungan Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magelang, Joni Indarto. Dukungan diberikan pemerintah kabupaten dengan mendelegasikan anggota Gapoktan binaan mereka untuk ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan program tersebut.  “Kami sangat berterima kasih kepada dosen Ketahanan Nasional UGM Prof. Dr. Ir. Endang Baliarti, SU. karena sudah membantu dalam stimulasi pembangunan Kabupaten Magelang sebagai daerah lumbung pangan Jawa Tengah,” ucap Joni.

Penulis : Lazuardi

Editor : Gusti Grehenson

Artikel Tim Dosen UGM Gali Potensi Lumbung Pangan di Wilayah Sekitar Gunung Merapi  pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/tim-dosen-ugm-gali-potensi-lumbung-pangan-di-wilayah-sekitar-gunung-merapi/feed/ 0
Pemeriksaan Kesehatan Secara Gratis untuk Warga Sekitar Kebun Teh Pagilaran https://ugm.ac.id/id/berita/ugm-lakukan-pemeriksaan-kesehatan-secara-massal-di-wilayah-pt-pagilaran/ https://ugm.ac.id/id/berita/ugm-lakukan-pemeriksaan-kesehatan-secara-massal-di-wilayah-pt-pagilaran/#respond Mon, 11 Nov 2024 00:16:23 +0000 https://ugm.ac.id/?p=72667 Kesehatan gigi dan mulut tidak hanya mempengaruhi penampilan tetapi juga memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan tubuh secara keseluruhan. Tanpa kesehatan mulut yang baik, kualitas hidup secara umum, seperti kemampuan untuk makan, berbicara, dan bersosialisasi akan terganggu. Namun sayangnya, ketersediaan tenaga medis gigi masih sangat terbatas. Disparitas dokter dan perawat gigi yang tinggi antar daerah […]

Artikel Pemeriksaan Kesehatan Secara Gratis untuk Warga Sekitar Kebun Teh Pagilaran pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Kesehatan gigi dan mulut tidak hanya mempengaruhi penampilan tetapi juga memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan tubuh secara keseluruhan. Tanpa kesehatan mulut yang baik, kualitas hidup secara umum, seperti kemampuan untuk makan, berbicara, dan bersosialisasi akan terganggu. Namun sayangnya, ketersediaan tenaga medis gigi masih sangat terbatas. Disparitas dokter dan perawat gigi yang tinggi antar daerah di Indonesia menyebabkan banyak masyarakat yang tidak terlayani dan terinformasi dengan baik terkait kesehatan gigi maupun mulut. Hal ini yang turut terjadi di masyarakat sekitar PT Pagilaran, Batang, Jawa Tengah. Klinik kesehatan yang seharusnya bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan staf beserta keluarga maupun warga sekitar sudah lama tidak beroperasi.

Berangkat dari keprihatinan tersebut, Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Gadjah Mada bersama dengan Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Prof. Soedomo, Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM, dan Direktorat Pengabdian Kepada Masyarakat mengadakan program pengabdian berupa pemeriksaan gigi serta kesehatan umum lainnya pada Sabtu (9/11) bagi warga di sekitar PT Pagilaran. Kegiatan ini sekaligus menjadi rangkaian Dies Natalis UGM yang ke-75. Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni, Dr. Arie Sudjito, S.Sos., M.Si berujar PT Pagilaran sebagai bagian dari unit usaha UGM diharapkan tidak hanya sebagai lokasi produksi ekonomi saja, tetapi juga menjadi bagian dari produksi pengetahuan sekaligus pengabdian. Pergantian manajemen baru di PT Pagilaran dinantikan dapat membawa perubahan termasuk kebermanfaatan bagi masyarakat sekitar perusahaan.“Kegiatan ini sebagai salah satu cara untuk mengelola kepercayaan pager mangkok (masyarakat sekitar) sebagai mitra terdekat kita untuk menghadapi banyak tantangan kedepannya,” ujar Arie. 

Ia percaya keberadaan perusahaan akan mampu membawa kesejahteraan serta meningkatkan kualitas hidup warga sekitar. Arie juga menyinggung keberlanjutan program pengabdian hasil kolaborasi perusahaan dengan lintas unit kerja yang ada di UGM ini agar tidak terhenti begitu saja mengingat potensi produksi pengetahuan yang akan terjadi begitu besar. “Tadi saya dengar dari Prof. Bundi, kalau ternyata limbah debu dari daun teh yang ada di pabrik bisa menjadi alternatif senyawa aktif yang bisa digunakan untuk produk kesehatan gigi,” tuturnya. 

Arie berpesan agar PT Pagilaran sebagai laboratorium alam UGM dapat menjadi legitimasi bagi pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi, yang mampu mengelaborasi kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat secara bersamaan.

Prof. Dr. drg. Widowati Siswomihardjo, M.S sebagai inisiator program pengabdian bercerita mengenai kenangannya ketika berkunjung ke PT Pagilaran saat menjadi dokter muda 35 tahun yang lalu. “Saat itu klinik pengobatan berjalan dengan baik, dokternya ada dan tersedia, tapi kog pas tahun lalu saya mengajak mahasiswa Program Doktor ke sini, semuanya berubah, saya langsung terpikir harus melakukan sesuatu, apalagi perusahaan ini menjadi bagian dari UGM,” kenangnya.

Widowati yang akrab disapa Bundi ini, lalu mengadakan screening ke SD Negeri Keteleng sebagai fasilitas pendidikan terdekat dengan perusahaan. Hasil dari screening massal yang dilakukan, memang siswa tidak menunjukkan indikasi stunting, namun kesehatan gigi menjadi masalah utama yang harus segera diselesaikan. “Dari screening itu, saya lapor ke Pak Dekan dan juga Pak WR Arie, alhamdulilah mendapat sambutan positif dan malah ditempelkan pada kegiatan Dies Natalis UGM,” ceritanya. Widowati menjelaskan kesehatan gigi tentunya akan meningkatkan kualitas hidup seseorang sehingga ia berharap program pengabdian ini akan terus berkelanjutan bukan hanya menjadi formalitas Dies Natalis semata.

Direktur Utama PT Pagilaran, Hadianto Djoko Djuliarso, yang baru saja dilantik dua bulan lalu ini menggantungkan harapan terkait peluang pemberdayaan masyarakat melalui kerja sama dengan UGM. Sebagai perusahaan padat karya dengan 1.100 tenaga kerja, ia secara pribadi menginginkan agar staf dan keluarga dapat merasakan manfaat dan kesejahteraan dalam bentuk lain, salah satunya adalah pemeriksaan kesehatan secara berkala oleh klaster kesehatan UGM. “Semoga ke depannya program-program pemberdayaan dapat bermunculan dan membawa manfaat tidak hanya bagi staf dan juga keluarga, tetapi juga masyarakat sekitar PT Pagilaran,” pungkasnya.

Kegiatan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut serta kesehatan umum lainnya dilakukan oleh para dokter dan juga mahasiswa koas yang menjalankan tugas di RSGM dan RSA UGM. Pemeriksaan gigi diarahkan sesuai dengan kebutuhan pasien, berupa pemeriksaan awalan, cabut gigi, tambal gigi, maupun konsultasi keluhan gigi lainnya. Sedangkan untuk pemeriksaan kesehatan tubuh berupa pemantauan tekanan darah, gula darah, kolesterol, asam urat, dan konsultasi keluhan kesehatan umum lain. Pemeriksaan kesehatan terbagi menjadi dua lokasi, yaitu di PT Pagilaran bagi staf dan keluarga, dan SD Negeri Keteleng sebagai lanjutan dari screening yang sudah dilakukan di tahun 2023.

Penulis/Foto: Triya Andriyani

Artikel Pemeriksaan Kesehatan Secara Gratis untuk Warga Sekitar Kebun Teh Pagilaran pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/ugm-lakukan-pemeriksaan-kesehatan-secara-massal-di-wilayah-pt-pagilaran/feed/ 0