Kuliah Kerja Nyata Arsip - Universitas Gadjah Mada https://ugm.ac.id/id/category/seputar-kampus/kuliah-kerja-nyata/ Mengakar Kuat dan Menjulang Tinggi Thu, 06 Feb 2025 02:31:01 +0000 id hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.1.7 Mahasiswa KKN UGM Gelar Festival Budaya Riuk Raya Moa di Maluku Barat Daya https://ugm.ac.id/id/berita/mahasiswa-kkn-ugm-gelar-festival-budaya-riuk-raya-moa-di-maluku-barat-daya/ https://ugm.ac.id/id/berita/mahasiswa-kkn-ugm-gelar-festival-budaya-riuk-raya-moa-di-maluku-barat-daya/#respond Thu, 06 Feb 2025 02:25:12 +0000 https://ugm.ac.id/?p=75558 Tim Mahasiswa KKN-PPM UGM melaksanakan program kerja pelestarian budaya daerah di  Desa Klis, Kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku. Pelaksanaan program kerja diwujudkan dalam bentuk Festival Seni Budaya Riuk Raya Moa yang diselenggarakan pada Sabtu (25/1) lalu di Pantai Gerdarsi. Festival budaya ini menjadi puncak dari rangkaian acara apresiasi budaya dalam upaya menumbuhkembangkan kegiatan-kegiatan kesenian […]

Artikel Mahasiswa KKN UGM Gelar Festival Budaya Riuk Raya Moa di Maluku Barat Daya pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>

Tim Mahasiswa KKN-PPM UGM melaksanakan program kerja pelestarian budaya daerah di  Desa Klis, Kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku. Pelaksanaan program kerja diwujudkan dalam bentuk Festival Seni Budaya Riuk Raya Moa yang diselenggarakan pada Sabtu (25/1) lalu di Pantai Gerdarsi. Festival budaya ini menjadi puncak dari rangkaian acara apresiasi budaya dalam upaya menumbuhkembangkan kegiatan-kegiatan kesenian di daerah.

Koordinator KKN-PPM UGM, Azzan Nasrullah menjelaskan bahwa festival ini bertujuan untuk melestarikan budaya, adat istiadat yang ada di Pulau Moa, terkhusus Desa Klis dan Desa Persiapan Nyama. Selain melestarikan budaya, festival budaya tersebut turut berperan untuk mengenalkan Pulau Moa ke khalayak luas dan meningkatkan minat wisatawan. Melalui Festival Budaya Riuk Raya Moa dapat menjadi sarana promosi untuk memperkenalkan Moa bagi Indonesia dan juga mancanegara.“Ini pesta kita bersama, festival ini bukan milik mahasiswa KKN saja. Festival budaya ini milik masyarakat Klis dan Nyama. Kami merasa bangga dan gembira bisa menjadi bagian dari sejarah perhelatan akbar ini”, ungkap Nasrullah dalam keterangan yang dikirim ke wartawan, Kamis (6/2).

Ia mengatakan, Pulau Moa terkhusus Desa Klis dan Nyama memiliki potensi yang besar. Mulai dari makanan, adat, budaya tegur sapa, setiap jengkal kehidupan masyarakat memiliki daya jual. Kegiatan ini memiliki berbagai hal yang dilakukan seperti penampilan tarian adat dari orang tua maupun anak sekolah, pameran UMKM, membaca puisi, mendongeng, pujian lagu hingga kontes menggambar.“Semua program yang sudah kami lakukan ini menjadi pengalaman berharga bukan hanya bagi peserta KKN UGM tapi juga bagi masyarakat pulau Moa. Tatanan adat istiadat dan budaya yang unik dan khas ini harus dan wajib dilestarikan sampai kapanpun itu,” harapnya.

Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN-PPM MA008, Fadli Kasim, S.T., M.Sc, turut merasa bangga atas terselenggaranya festival ini. Ia mengapresiasi seluruh elemen masyarakat, mulai dari penduduk Pulau Moa hingga Pemda, yang terlibat mengoptimalkan dan menyukseskan Festival Riuk Raya Moa. Sebagai puncak acara, Riuk Raya Moa menjadi akumulasi jerih payah, rasa bangga, dan suka cita atas partisipasi dan penyelenggaraan yang terbilang sukses. “Mereka (mahasiswa KKN) sudah terlibat langsung secara emosional dengan masyarakat, mereka memberikan perhatian yang serius kepada kebaikan dan kearifan lokal. Alhamdulillah,” katanya.

Wakil Bupati MBD, Drs, Agustinus L. Kilikily, M.Si  mengapresiasi peran mahasiswa membantu menjaga kelestarian seni dan budaya yang ada di Kabupaten Maluku Barat daya, MBD serta upaya peningkatan sumber daya masyarakat. Selain menjadi bagian dari program kerja KKN, Festival Riuk Raya Moa dapat menjadi media menggali dan mengenalkan nilai-nilai budaya yang sarat kearifan lokal. “Negara Indonesia memiliki berbagai macam budaya, peninggalan nenek moyang yang diwariskan kepada kita namun saat ini generasi muda kita yang kurang peduli sehingga perlu dilakukan sosialisasi pentingnya melestarikan budaya kita,” ungkap Kilikily.

Ia berharap, festival ini dapat memberikan semangat bagi semua pihak baik pemerintah maupun masyarakat untuk bersama-sama merawat dan melestarikan budaya yang ada di Maluku Barat Daya juga menjadi agenda resmi dan berkelanjutan dari tahun ke tahun. “Perlu ditindaklanjuti secara serius Dinas Pendidikan dan Kebudayaan sebagai fasilitator dalam melestarikan budaya, adat istiadat agar tidak punah melalui kegiatan festival,” imbuhnya.

Penulis : Tiefany

Editor : Gusti Grehenson

Artikel Mahasiswa KKN UGM Gelar Festival Budaya Riuk Raya Moa di Maluku Barat Daya pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/mahasiswa-kkn-ugm-gelar-festival-budaya-riuk-raya-moa-di-maluku-barat-daya/feed/ 0
Mahasiswa KKN-PPM UGM Kembangkan Kawasan Terban Sebagai Kampung Wisata Budaya https://ugm.ac.id/id/berita/mahasiswa-kkn-ppm-ugm-kembangkan-kawasan-terban-sebagai-kampung-wisata-budaya/ https://ugm.ac.id/id/berita/mahasiswa-kkn-ppm-ugm-kembangkan-kawasan-terban-sebagai-kampung-wisata-budaya/#respond Mon, 03 Feb 2025 03:30:56 +0000 https://ugm.ac.id/?p=75285 Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu daerah yang menjadi tujuan wisata yang paling banyak dikunjungi oleh wisatawan selain Bali, Lombok, dan daerah lainnya. Untuk meningkatkan daya tarik wisatawan yang datang ke Yogyakarta, sebanyak 25 kampung wisata yang sudan terbentuk di Kota Yogyakarta. Kampung wisata ini diharapkan menjadi salah satu alternatif destinasi yang menjadi pilihan bagi […]

Artikel Mahasiswa KKN-PPM UGM Kembangkan Kawasan Terban Sebagai Kampung Wisata Budaya pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu daerah yang menjadi tujuan wisata yang paling banyak dikunjungi oleh wisatawan selain Bali, Lombok, dan daerah lainnya. Untuk meningkatkan daya tarik wisatawan yang datang ke Yogyakarta, sebanyak 25 kampung wisata yang sudan terbentuk di Kota Yogyakarta. Kampung wisata ini diharapkan menjadi salah satu alternatif destinasi yang menjadi pilihan bagi wisatawan untuk menikmati wisata berbasis budaya.

Peneliti Pusat Studi Pariwisata (Puspar) UGM, Dr. Destha Titi Raharjana, kelurahan terban Kota Yogyakarta merupakan salah satu wilayah yang memiliki potensi untuk pengembangan kampung wisata berbasis budaya. Menurutnya, sepanjang  jalan Cik Di Tiro, Yogyakarta yang tersambung dengan daerah Kota Baru bisa menjadi storyline yang menarik untuk dikemas sebagai paket wisata. “Mencermati berbagai potensi sejarah yang bisa diungkit membuka peluang sekaligus memberikan nilai tambah bagi kepariwisataan,” kata Destha dalam keterangan yang dikirim ke wartawan, Senin (3/2)

Destha menaruh harapan besar terhadap kawasan Terban menjadi kawasan wisata sejarah. Terlebih setelah penetapan Terban sebagai Kelurahan Budaya tentunya bisa menjadi modal untuk menguatkan identitas budaya di wilayah Terban. Ia menyebutkan, berbagai budaya yang masih dilestarikan hingga saat ini di kawasan Terban, diantaranya Ruwahan, Rejeban, Saparan dan Merti Belik. “Semua itu penting untuk diidentifikasi dan dikemas sebagai produk budaya yang dapat diangkat sebagai kalender event di Kelurahan Terban”, terangnya.

Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Pariwisata, Pemerintah Kota Yogyakarta, Husni Eko Prabowo mengatakan pihaknya turut mendorong pengembangan sumber daya pariwisata di Kelurahan Terban. Untuk wilayah Kemantren Gondokusuman, ujarnya, hingga saat ini baru ada 1 kampung wisata yang berlokasi di Baciro. Ia berkomitmen turut membantu kanalisasi ide masyarakat terhadap pengembangan wisata. “Tidak semata hanya menambah jumlah kampung wisata. Yang terpenting bagi kami, adalah menguatkan komitmen warga setempat. Terlebih setelah terbentuk nanti lantas bagaimana? Kami tahu di Terban sudah ada Pokdarwis. Untuk itu, mari bersama Pokdarwis pihak kelurahan dapat mendorong adanya local champion guna mengawal serius pengembangan Terban sebagai kampung wisata,” jelasnya.

Diandra, selaku salah satu anggota tim KKN-PPM UGM Unit YO-175 melakukan yang tengah melakukan kegiatan pengabdian dengan mengusung program besar berupa Terban Sadar Wisata: Pengembangan Mandiri Pariwisata Kelurahan mengatakan pihaknya melakukan program kerja dalam rangka mendukung pengembangan sektor pariwisata berbasis ekonomi kreatif. “Kelurahan Terban yang memiliki ragam potensi sejarah menarik untuk digali dan diperkenalkan kepada generasi saat ini,” katanya.

Untuk meningkatkan pengembangan pariwisata, kata Diandra, mahasiswa KKN UGM berhasil menyusun buku profil pariwisata yang diharapkan menjadi rujukan dalam pembangunan potensi pariwisata. “Kita berharap apa yang sudah kita lakukan bisa menjadi landasan bagi pengembangan sektor pariwisata Kelurahan Terban, termasuk penguatan kelembagaan wadah kolaboratif yang sudah ada,” katanya.

Diandra berharap seluruh program yang dilaksanakan oleh mahasiswa KKN bisa dilanjutkan dengan inisiatif warga dan bisa semakin dikembangkan oleh Tim KKN berikutnya.

Lurah Terban, Sigit Kusuma Atmaja membeberkan keberadaan bangunan bersejarah yang masih dijumpai di Terban. Bangunan-bangunan tersebut, menurutnya, menarik untuk diangkat cerita sejarahnya. Sigit mencontohkan keberadaan Kantor Pos Polisi yang terletak di utara Gramedia. Kantor ini, disebutnya, dulu sebagai markas besar TNI Angkatan Darat. “Bangunan eks rumah Haji Salim ini, kini beralih fungsi sebagai restoran Bumbu Desa”, ungkapnya.

Ia mengaku pernah mendapat kunjungan KSAL yang ingin tahu sejarah Angkatan Laut. Menurut beberapa sumber menyatakan markas besar AL dahulu juga berada di Terban. Hotel Galuh, yang berada di timur SMA 9, dulunya adalah Rumah Sakit Angkatan Laut.

Bappenas di tahun 2024 juga melakukan hal yang sama. Mereka menurunkan tim untuk meneliti cikal bakal pembentukan Dewan Ekonomi Negara. “Bangunan Panti Rekso Putro, ada yang menyebut dahulu sebagai lokasi cikal bakal Bappenas. Rumah sakit mata Dr Yap merupakan rumah sakit mata tercanggih dan menjadi rujukan rumah sakit mata dari berbagai wilayah, termasuk dari luar negeri”, ujarnya.

Sigit menambahkan masyarakat Terban sudah memetakan berbagai rencana strategis terkait pengembangan pariwisata di wilayahnya. Mulai wisata berbasis edukasi yang dikemas dalam kekayaan warisan sejarah Terban hingga potensi promosi digital wisata kuliner di Kelurahan Terban.“Kita punya banyak potensi. Bukan hanya pengembangan objek wisata, tetapi Terban memiliki banyak anak muda yang sudah mendapatkan kesempatan magang hospitality supaya masyarakat ada peningkatan keahlian,” ungkap Sigit.

Penulis : Agung Nugroho

Artikel Mahasiswa KKN-PPM UGM Kembangkan Kawasan Terban Sebagai Kampung Wisata Budaya pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/mahasiswa-kkn-ppm-ugm-kembangkan-kawasan-terban-sebagai-kampung-wisata-budaya/feed/ 0
Dukung Pariwisata Madiun, Mahasiswa KKN UGM Dorong Potensi Produk Ekonomi Kreatif  https://ugm.ac.id/id/berita/dukung-pariwisata-madiun-mahasiswa-kkn-ugm-dorong-potensi-produk-ekonomi-kreatif/ https://ugm.ac.id/id/berita/dukung-pariwisata-madiun-mahasiswa-kkn-ugm-dorong-potensi-produk-ekonomi-kreatif/#respond Wed, 29 Jan 2025 07:17:58 +0000 https://ugm.ac.id/?p=75188 Mahasiswa KKN PPM UGM melaksanakan pengabdian di Kecamatan Taman, Kota Madiun. Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Gadjah Mada (UGM) Periode 4 tahun 2024 di Kecamatan Taman mengusung program besar berupa Pengembangan Desa Kawasan Wisata dalam Peningkatan Perekonomian Masyarakat di Kecamatan Taman, Kota Madiun. Salah satu kegiatan yang kemudian dilaksanakan adalah menggelar sarasehan bertema Optimalisasi Potensi […]

Artikel Dukung Pariwisata Madiun, Mahasiswa KKN UGM Dorong Potensi Produk Ekonomi Kreatif  pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Mahasiswa KKN PPM UGM melaksanakan pengabdian di Kecamatan Taman, Kota Madiun. Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Gadjah Mada (UGM) Periode 4 tahun 2024 di Kecamatan Taman mengusung program besar berupa Pengembangan Desa Kawasan Wisata dalam Peningkatan Perekonomian Masyarakat di Kecamatan Taman, Kota Madiun.

Salah satu kegiatan yang kemudian dilaksanakan adalah menggelar sarasehan bertema Optimalisasi Potensi Ekraf dalam Mendukung Sektor Pariwisata di Kecamatan Taman, Kota Madiun. Sarasehan digelar di Kecamatan Taman, Kota Madiun, Rabu (22/1) dengan menghadirkan pembicara Dr. Destha Titi Raharja, S.Sos., M.Si dari Pusat Studi Pariwisata UGM.

Sarasehan mendapat dukungan dari Pemerintah Kecamatan Taman dan Bappelitbangda Kota Madiun. Hadir dalam Sarasehan ini perwakilan dari Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kota Madiun, Dinas Kebudayaan Pariwisata Kepemudaan dan Olah Raga Kota Madiun, Dinas Perdagangan Kota Madiun, Dinas Tenaga Kerja Kota Madiun, dan Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Madiun, dan para lurah serta perwakilan pelaku usaha ekonomi kreatif dari seluruh kelurahan di Kecamatan Taman.

Destha Titi Raharjana, selaku peneliti senior di Pusat Studi Pariwisata UGM menyampaikan soal urgensi pengembangan sektor ekraf melalui identifikasi gambaran dan peluang untuk kemudian merumuskan rekomendasi strategis mengenai penguatan ekosistem ekraf di Kecamatan Taman, Kota Madiun. Menurutnya pengalaman selama ini bisa dijadikan fondasi bagi Kecamatan taman dalam pengembangan kawasan wisata.

Pengalaman wisata yang menjadi identitas suatu daerah dapat dicapai melalui kolaborasi antar elemen penggerak pariwisata di suatu daerah. Para penggerak pariwisata bisa menciptakan pengalaman unik secara bersama sebagai nilai jual wisata di Kecamatan Taman.“Ciptakan ambience, atmosfir, yang membuat sense dari Kota Madiun itu berbeda, tidak sama dengan yang lain, karena tourism is different,” paparnya.

Bagi Destha, destinasi yang kreatif akan mampu membawa pada persaingan. Karena dalam pengembangan pariwisata dituntut kemampuan baik dari aspek pengetahuan dan kreativitas.

Bahkan, ia membayangkan pengembangan pariwisata kedepan mengarah pada model wisata berbasis kreativitas. Hal ini sejalan dengan perkembangan ekonomi yang dinilai telah bergeser menuju era ekonomi kreatif. “Pemerintah Kota Madiun pun telah menerbitkan Perda No 11/2024 tentang pengembangan Ekonomi Kreatif. Kata kunci dari ekraf adalah ide, kreativitas. Karena yang dicari dalam pengembangan ekraf adalah eksplorasi, presentasi, dan pengemasan. Pengemasan dapat dilakukan secara tematik berbasis kluster melalui pendekatan kawasan,” paparnya.

Sarasehan yang digelar mahasiswa KKN mendapat sambutan Masyarakat. Mereka sangat antusias mengikuti kegiatan, terutama para pelaku ekraf dari sembilan kelurahan di Kecamatan Taman. Bahkan mereka secara terbuka berbagi cerita mengenai capaian pengembangan kreasi ekraf yang ditekuni selama ini dan harapannya  untuk kedepan terkait pemasaran produk.

Destha menaruh harapan bila sarasehan bisa menjadi titik awal yang baik untuk pertumbuhan ekraf dalam mendukung akselerasi sektor pariwisata. Semangat berkreasi dan perluasan pasar produk ekraf oleh para pelaku usaha diharapkan menjadi perhatian dan tindaklanjut pendampingan oleh OPD terkait.

“Pengembangan ekonomi kreatif sebagai salah satu bagian dari titik awal pertumbuhan pariwisata di suatu daerah memerlukan suatu wadah, yaitu Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis). Pembentukan Pokdarwis ini tidak lepas dari identifikasi local champion sebagai tokoh penggerak”, katanya.

Dari sesi sharing dalam sarasehan ini, disimpulkan tingginya semangat pelaku ekraf dari tiap kelurahan di Kecamatan Taman dinilai positif. Optimalisasi fungsi Pokdarwis sebagai lembaga kepariwisataan yang digerakkan oleh inisiatif masyarakat dan penggiat pariwisata diharapkan menjadi wadah untuk akselerasi ekraf.

Yusuf Asmadi selaku Camat Taman sungguh senang dengan respon positif dari perwakilan Bappelitbangda dan para pelaku pariwisata. Ia menyambut baik dan mengapresiasi penyelenggaraan sarasehan yang diselenggarakan mahasiswa KKN PPM UGM.

“Terima kasih pada pihak-pihak atas terselenggaranya kegiatan Sarasehan sebagai salah satu program kerja KKN UGM. Empat kelurahan di Kecamatan Taman yang menjadi lokus KKN yaitu Manisrejo, Pandean, Banjarejo, dan Mojorejo kita harapkan menjadi pemicu wisata yang terkoneksi di Kecamatan Taman. Segera kita akan wujudkan dan semua kelurahan di Kecamatan Taman akan terhubung dalam satu paket wisata,” ujarnya.

Febri selaku penanggungjawab program kerja Sarasehan Parekraf mengungkapkan pengembangan ekonomi kreatif menjadi komponen penting pembangunan pariwisata. Urgensinya pengembangan ekonomi kreatif ini adalah pemberdayaan para pelaku usaha, dan ia menjadi pilar praktis dalam pengembangan wisata berupa “something to buy”. “Tentu bukan sekedar membeli suatu produk, melainkan bagaimana para wisatawan atau pengunjung juga membeli pengalaman. Hal ini tentu linear dengan tujuan besar Kecamatan Taman dalam pengembangan sektor pariwisata”, ucapnya.

Iapun menambahkan tidak hanya tema besar pariwisata, para mahasiswa KKN PPM UGM di kota Madiun juga melakukan berbagai kegiatan pendampingan untuk Masyarakat. Diantaranya pendampingan bidang pendidikan, UMKM dan lain-lain.

Penulis : Agung Nugroho

Artikel Dukung Pariwisata Madiun, Mahasiswa KKN UGM Dorong Potensi Produk Ekonomi Kreatif  pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/dukung-pariwisata-madiun-mahasiswa-kkn-ugm-dorong-potensi-produk-ekonomi-kreatif/feed/ 0
Mahasiswa KKN PPM UGM Bikin Fermentasi Pakan Ternak dan Pengenalan Teknologi Pengolahan Air Bersih di Pacitan https://ugm.ac.id/id/berita/mahasiswa-kkn-ppm-ugm-bikin-fermentasi-pakan-ternak-dan-pengenalan-teknologi-pengolahan-air-bersih-di-pacitan/ https://ugm.ac.id/id/berita/mahasiswa-kkn-ppm-ugm-bikin-fermentasi-pakan-ternak-dan-pengenalan-teknologi-pengolahan-air-bersih-di-pacitan/#respond Wed, 22 Jan 2025 04:54:07 +0000 https://ugm.ac.id/?p=75015 Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) PPM UGM berhasil membantu mengatasi kesulitan masyarakat Desa Kendal dan Desa Sooka, Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, dalam hal penyediaan pakan ternak dan pengenalan teknologi pengolahan air bersih. Dalam pengabdiannya, para mahasiswa KKN UGM juga membuat web profil desa dan pembaruan data desa serta pembinaan pelaku UMKM. Dalam kegiatan […]

Artikel Mahasiswa KKN PPM UGM Bikin Fermentasi Pakan Ternak dan Pengenalan Teknologi Pengolahan Air Bersih di Pacitan pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) PPM UGM berhasil membantu mengatasi kesulitan masyarakat Desa Kendal dan Desa Sooka, Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, dalam hal penyediaan pakan ternak dan pengenalan teknologi pengolahan air bersih. Dalam pengabdiannya, para mahasiswa KKN UGM juga membuat web profil desa dan pembaruan data desa serta pembinaan pelaku UMKM.

Dalam kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) KKN yang dilakukan di Desa Kendal, Selasa (22/1), Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni, Dr. Arie Sujito, S.Sos., M.Si menyambut baik dan mengapresiasi kerja dan karya para mahasiswa UGM. Dia merasa senang karena baru tiga minggu mahasiswa melakukan kerja hasilnya sudah bisa dirasakan masyarakat. Baginya Kuliah Kerja Nyata sebagai sarana terbaik mahasiswa praktek berinteraksi dengan masyarakat desa. Dengan srawung di tengah masyarakat, katanya, mahasiswa berkomunikasi dengan masyarakat sekaligus menyelami berbagai persoalan yang dihadapi. “Mahasiswa ini belajar srawung, belajar berinteraksi. Ini adalah cara UGM untuk mendidik mereka berinteraksi, supaya belajar di masyarakat,” katanya.

Pada saat monev berlangsung, rombongan dari UGM mendengarkan pemaparan kegiatan KKN dari Raden Razaq Farel Aryabima selaku Kormanit KKN PPM UGM Unit 2024-JI060 Punung Pacitan, Jawa Timur dan Ari Cahyono, S.Si., M.Sc selaku dosen pendamping lapangan. Disamping berdiskusi, para peserta monev berkesempatan meninjau pameran UMKM yang menampilkan produk makanan kemasan berupa Krupuk Bawang Andini, Criping Asih, Bakpia Pacitan, Criping Pisang dan Sale Pisang Ambar Arum.

Pudji Haryono selaku Camat Punung Pacitan menyampaikan apresiasi dan ucapa berterima kasih karena desa-desa di wilayahnya telah dipilih menjadi kegiatan KKN PPM UGM. Menurutnya dengan KKN mahasiswa UGM sungguh membantu pelaksanaan pembangunan di Kecamatan Punung Pacitan, khususnya di dua desa yaitu Desa Sooka dan Desa Kendal. “Mahasiswa KKN UGM telah memberikan sesuatu nilai yang sangat bermanfaat bagi warga masyarakat. Khususnya masalah pemberdayaan, hanya saja kami berharap apa yang ditinggalkan nanti untuk bisa dilanjutkan. Apa-apa yang sudah diberikan oleh adik-adik, sebesar apapun kalau tidak ada keberlanjutannya saya rasa tentunya akan hilang begitu saja,” ungkapnya.

 

Pudji menyampaikan sudah tiga tahun berturut-turut, Kecamatan Punung menerima penempatan mahasiswa KKN PPM UGM. Pengabdian para mahasiswa UGM selama tiga tahun berturut-turut, mendapatkan sambutan hangat dari masyarakat. Selain melaksanakan program utama, para mahasiswa juga melakukan kegiatan-kegiatan pendukung seperti membantu pelayanan posyandu, khususnya posyandu untuk lansia. “Saya mendengar pada sore hari, mereka membantu kegiatan pengajian. Adik-adik mengajar mengaji, itu kan luar biasa, sementara di wilayah ini memang masih kekurangan tenaga untuk mengajar ngaji, dan masalah keagamaan ini sangat penting karena dalam rangka membangun manusia tidak hanya secara fisik, tetapi secara mental pun harus kita bangun”, terangnya.

Lurah Sooka, Eko Wahyudi, A.Md merasa bersyukur atas kehadiran para mahasiswa KKN UGM. Kehadiran para mahasiswa, disebutnya, sangat membantu warga Sooka terutama dalam mempersiapkan sediaan pakan ternak untuk musim kemarau. Disebutnya, Desa Sooka di saat musim kemarau merasakan kekurangan pakan ternak, namun di musim penghujan sangat berlimpah sehingga terbuang. “Karena kepada masyarakat diperkenalkan pembuatan silase dan fermentasi pakan ternak untuk persediaan. Selain itu, diperkenalkan teknologi untuk menarik sumber air di bawah dengan teknologi PLTS, tapi sayang biayanya tidak murah”, katanya.

Kuliah Kerja Nyata PPM UGM Unit 2024-JI060 Punung Pacitan, Jawa Timur mengambil tema besar pengabdian Pembaharuan data Kewilyahan desa di Desa Sooka dan Desa Kendal, Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan. Kegiatan Monitoring dan Evaluasi kali ini  dihadiri sejumlah ketua dan sekretaris Senat Akademik Prof. Dr. Sulistiowati, S.H., M.Hum dan Prof. Dr. Phil. Hermin Indah Wahyuni, S.IP., M.Si., Ketua Komisi I, Prof. Dr. drg. Regina TC. Tandelilin, M.Sc, Ketua dan Sekretaris komisi II, Prof. Ir.T. Yoyok Wahyu Subroto, M.Eng., Ph.D., IPU, Dr. dra. Raden Roro Upiek Ngesti Wibawaning Astuti, B.Sc., DAP&E., Biomed., Prof. Dr. Ganis Lukmandaru, S.Hut., M.Agr, Dr. Ahmad Zubaidi, M.Si, serta Sekretaris DPkM UGM, Dr. Djarot Heru Santoso, M.Hum, Lurah Sooka, Eko Wahyudi, A.Md, Lurah Kendal, Bambang Widodo serta beberapa pimpinan lainnya.

Penulis  : Agung Nugroho

Foto      : Donnie

Artikel Mahasiswa KKN PPM UGM Bikin Fermentasi Pakan Ternak dan Pengenalan Teknologi Pengolahan Air Bersih di Pacitan pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/mahasiswa-kkn-ppm-ugm-bikin-fermentasi-pakan-ternak-dan-pengenalan-teknologi-pengolahan-air-bersih-di-pacitan/feed/ 0
Mahasiswa KKN UGM Angkat Potensi Wisata Masyarakat Pulau Tidung lewat Festival Reggae https://ugm.ac.id/id/berita/mahasiswa-kkn-ugm-angkat-potensi-wisata-masyarakat-pulau-tidung-lewat-festival-reggae/ https://ugm.ac.id/id/berita/mahasiswa-kkn-ugm-angkat-potensi-wisata-masyarakat-pulau-tidung-lewat-festival-reggae/#respond Wed, 08 Jan 2025 06:00:05 +0000 https://ugm.ac.id/?p=74499 Festival Reggae menjadi tradisi masyarakat Pulau Tidung, Kepulauan Seribu dalam merayakan penghujung tahun 2024. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pengabdian Masyarakat, Universitas Gadjah Mada (KKN-PPM UGM) bersama masyarakat menggelar Festival Reggae pada perayaan puncak malam tahun baru 2025 lalu, Selasa (31/12). Acara ini sekaligus menjadi ajang untuk mempererat silaturahmi antar mahasiswa dengan masyarakat dalam program […]

Artikel Mahasiswa KKN UGM Angkat Potensi Wisata Masyarakat Pulau Tidung lewat Festival Reggae pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Festival Reggae menjadi tradisi masyarakat Pulau Tidung, Kepulauan Seribu dalam merayakan penghujung tahun 2024. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pengabdian Masyarakat, Universitas Gadjah Mada (KKN-PPM UGM) bersama masyarakat menggelar Festival Reggae pada perayaan puncak malam tahun baru 2025 lalu, Selasa (31/12). Acara ini sekaligus menjadi ajang untuk mempererat silaturahmi antar mahasiswa dengan masyarakat dalam program pengabdian KKN-PPM UGM.

Aliran musik reggae menjadi salah satu genre favorit masyarakat Pulau Tidung. Festival Reggae pun digelar dengan mengundang sejumlah pemain musik dan seniman reggae seperti Sejedewe, Dhyo Haw, Rafi Gimbal, D’Blow, OWL Jam, dan lain-lain. Tahun ini, bintang utama dalam Festival Reggae adalah Rasta Ressy, sebuah grup musik reggae yang mulai merintis sejak tahun 2022. Keunikan dan nuansa otentik dalam Festival Reggae menjadikan acara yang paling ditunggu-tunggu oleh masyarakat setiap tahunnya.

Mahasiswa KKN-PPM UGM Pulau Tidung yang hadir di tengah-tengah masyarakat turut membantu Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pulau Tidung. Bagas, anggota tim KKN sekaligus penanggung jawab mahasiswa dalam Festival Reggae mengaku senang ketika dilibatkan dalam proses pembuatan gapura untuk festival. “Pembuatan gapura ini memakan waktu 3 hari. Kami merancang desain gapuranya, kemudian untuk pembuatannya dibantu oleh teman-teman KKN yang lain dan berkolaborasi dengan Pokdarwis,” ucap Bagas dalam keterangan kepada wartawan, Rabu (8/1).

Selain Bagas, Sarwindah yang juga anggota tim diberikan kepercayaan untuk menjadi pembawa acara Festival Reggae. Kesempatan tersebut tentunya menjadi pengalaman tak terlupakan bagi Sarwindah. “Sangat menyenangkan, saya bisa melihat budaya lokal di sini yang berpadu dengan suasana pulau. Antusias masyarakat juga sangat tinggi,” pungkasnya.

Tak hanya disuguhkan lokalitas tradisi dan budaya masyarakat Pulau Tidung, tim KKN UGM ikut merasakan kedekatan dan kehangatan selama berbaur dengan masyarakat setempat. Setelah persiapan selesai, Festival Reggae pun dibuka pada malam Selasa (31/12) dengan sejumlah penampilan. Uniknya, meskipun festival ini mengusung konsep satu genre musik, masyarakat tetap menghadirkan tradisi lokal lain. Salah satunya adalah pertunjukkan lenong yang dibawakan oleh Lenong Ki Jambul Wulung dan Lenong Bohay KB. Selain itu iringan dan pertunjukkan musik dangdut juga ikut tampil menjelang malam puncak tahun baru dengan pertunjukkan kembang api.

Pokdarwis Pulau Tidung yang baru saja terbentuk pada Februari 2024 lalu mencerminkan kepedulian masyarakat terhadap potensi pariwisata. Pokdarwis secara aktif mengembangkan wisata Pulau Tidung, seperti pengelolaan, perawatan, dan penambahan lokasi wisata itu sendiri. “Kalau bicara soal wisata, yang pasti kita ingin mensejahterakan masyarakat. Harapannya dengan Pokdarwis kami bisa menarik lebih banyak lagi wisatawan,” ucap Saiful selaku Ketua Pokdarwis.

Unsur representasi budaya tradisional dan genre musik unik favorit masyarakat Pulau Tidung yang direfleksikan dalam Festival Reggae, ajang ini menjadi salah satu cara untuk menarik wisatawan. Momen tahun baru menciptakan peluang ekonomi dalam festival ini, khususnya bagi masyarakat sekitar yang turut menjajakan dagangannya sepanjang festival.

Gatra, salah satu pedagang yang sudah berjualan di area tersebut selama kurang lebih 11 tahun menyatakan bahwa acara ini sangat membantu dari segi ekonomi. Tidak hanya wisatawan, warga lokal juga ikut membeli dagangannya bersama semarak festival. Ia berharap acara seperti ini lebih sering diselenggarakan untuk mencuri daya tarik wisatawan. “Saya juga ikut terhibur kalau ada acara seperti ini jadi bisa berdagang sambil mendengarkan musik,” kata Gatra.

Festival Reggae menjadi permulaan yang baik bagi kinerja Pokdarwis Pulau Tidung. Mereka berharap dengan kehadiran mahasiswa KKN-PPM UGM, pemerintah turut mendukung program-program masyarakat demi memaksimalkan potensi wisata dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Penulis : Tasya

Editor : Gusti Grehenson

Foto   : Tiket.com

Artikel Mahasiswa KKN UGM Angkat Potensi Wisata Masyarakat Pulau Tidung lewat Festival Reggae pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/mahasiswa-kkn-ugm-angkat-potensi-wisata-masyarakat-pulau-tidung-lewat-festival-reggae/feed/ 0
Tim KKN PPM UGM Bulukerto Perkenalkan Robotika untuk Siswa SD https://ugm.ac.id/id/berita/tim-kkn-ppm-ugm-bulukerto-perkenalkan-robotika-untuk-siswa-sd/ https://ugm.ac.id/id/berita/tim-kkn-ppm-ugm-bulukerto-perkenalkan-robotika-untuk-siswa-sd/#respond Thu, 15 Aug 2024 02:51:14 +0000 https://ugm.ac.id/?p=69381 Tim mahasiswa KKN-PPM UGM di Desa Bulukerto, Wonogiri, Jawa Tengah, melakukan pengenalan dunia elektronika dan robotika kepada siswa Sekolah Dasar.  Pengenalan dunia elektronika dan robotika dilakukan melalui serangkaian kegiatan praktik yang menyenangkan bagi siswa-siswa agar menyukai hal-hal kreatif dan inovatif. Para siswa juga diajak untuk belajar merangkai rangkaian listrik sederhana, mengenal komponen robotika, serta implementasi […]

Artikel Tim KKN PPM UGM Bulukerto Perkenalkan Robotika untuk Siswa SD pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Tim mahasiswa KKN-PPM UGM di Desa Bulukerto, Wonogiri, Jawa Tengah, melakukan pengenalan dunia elektronika dan robotika kepada siswa Sekolah Dasar.  Pengenalan dunia elektronika dan robotika dilakukan melalui serangkaian kegiatan praktik yang menyenangkan bagi siswa-siswa agar menyukai hal-hal kreatif dan inovatif. Para siswa juga diajak untuk belajar merangkai rangkaian listrik sederhana, mengenal komponen robotika, serta implementasi penggunaan alat peraga dari Plego Indonesia.

Ademas Alam Pangestu selaku koordinator Tim KKN PPM UGM Bulukerto kluster Saintek mengatakan program pengenalan robotika dasar bertujuan untuk membangkitkan minat belajar siswa terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi sejak dini. “Dengan memberikan pengalaman langsung dalam merancang dan membangun suatu sistem para siswa diharapkan dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis, memecahkan masalah, dan kreativitas,” ujar Ademas Alam dalam keterangan yang dikirim ke wartawan, Kamis (15/8).

Pengenalan materi robotika dasar difokuskan pada Siswa SD Negeri 1 Krandegan, SD Negeri 1 dan 2 Conto dikenalkan robotika dasar dengan alat peraga dari Plego Indonesia. Pada kegiatan ini siswa diajak menjadi seorang inovator muda untuk dapat masuk dalam materi robotika dasar dengan tema innovation class. “Kegiatan ini berlangsung selama 3 hari dimulai,” ujarnya.

Kegiatan pembelajaran robotika dasar sangat beragam dan disesuaikan dengan tingkat pemahaman siswa. Diawali dengan pengenalan tokoh penemu lampu listrik, komponen-komponen dasar rangkaian listrik seperti baterai, kabel, lampu, dan saklar, siswa kemudian diajak untuk merangkai rangkaian sederhana lampu listrik. Dengan bantuan alat peraga dari Plego Indonesia, proses perakitan menjadi lebih mudah dan menyenangkan.

Menurut Ademas, setelah menguasai dasar-dasar rangkaian listrik, siswa diperkenalkan dengan komponen-komponen robotika seperti input, output, dan mainboard. Mereka belajar tentang fungsi masing-masing komponen dan bagaimana cara menghubungkannya untuk membentuk sebuah sistem yang lebih kompleks. Sebagai contoh, siswa diajak untuk membuat robot sederhana yang dapat bergerak atau merespon rangsangan dari lingkungan sekitar.

Sementara alat peraga Plego Indonesia, disebutnya, berperan sangat penting dalam keberhasilan program ini. Dengan desain yang menarik dan intuitif, alat peraga ini memudahkan siswa untuk memahami konsep-konsep yang rumit. Selain itu, alat peraga Plego juga sangat aman digunakan oleh anak-anak, sehingga siswa dapat belajar dengan bebas tanpa khawatir terjadi kecelakaan. “Alat peraga ini juga menjadi inovasi media pembelajaran robotika dasar yang perlu kenalkan oleh guru di sekolah,” imbuhnya.

Guru SD Negeri 1 Krandegan, Tanti Purwaningrum menyambut baik program mahasiswa KKN-PPM UGM mengenai pengenalan robotika dasar dengan Plego pada siswana. Menurutnya kegiatan semacam  ini memberikan dampak yang sangat positif bagi siswa untuk lebih tertarik dengan pelajaran sains, khususnya robotika dan teknologi. “Mereka juga menjadi lebih percaya diri dalam mengeksplorasi ide-ide kreatif dan mencoba hal-hal baru,” ujarnya.

Mewakili para guru, ia menyatakan dengan program Plego ini mereka merasa sangat terbantu. Mereka mendapatkan pengetahuan dan keterampilan baru yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran. “Program ini juga dapat membantu dan meningkatkan motivasi belajar siswa,” ujarnya.

Kegiatan pengenalan robotika dengan Plego tentunya dapat menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain untuk mengembangkan program serupa. Tim KKN-PPM UGM dan para guru berharap program ini dapat terus berlanjut dan menjadi bagian dari materi pembelajaran sains teknologi.

Penulis : Agung Nugroho

Artikel Tim KKN PPM UGM Bulukerto Perkenalkan Robotika untuk Siswa SD pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/tim-kkn-ppm-ugm-bulukerto-perkenalkan-robotika-untuk-siswa-sd/feed/ 0
Mahasiswa KKN-PPM UGM Melakukan Revitalisasi Wisata Religi Syekh Nawawi Al Bantani Tanara https://ugm.ac.id/id/berita/mahasiswa-kkn-ppm-ugm-melakukan-revitalisasi-wisata-religi-syekh-nawawi-al-bantani-tanara/ https://ugm.ac.id/id/berita/mahasiswa-kkn-ppm-ugm-melakukan-revitalisasi-wisata-religi-syekh-nawawi-al-bantani-tanara/#respond Wed, 14 Aug 2024 08:53:45 +0000 https://ugm.ac.id/?p=69368 Kurang dari 50 hari berada di Kabupaten Serang, tepatnya di Desa Tanara dan Desa Pedaleman Kecamatan Tanara, Tim Mahasiswa KKN-PPM UGM unit Tanara Nusantara telah berhasil menjalankan 140 program kerja. Seluruh program kerja tersebut merupakan turunan dari tema besar KKN-PPM UGM Unit Tanara yaitu Penguatan Potensi Wisata untuk Mendukung Revitalisasi Wisata Religi Syekh Nawawi Al […]

Artikel Mahasiswa KKN-PPM UGM Melakukan Revitalisasi Wisata Religi Syekh Nawawi Al Bantani Tanara pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Kurang dari 50 hari berada di Kabupaten Serang, tepatnya di Desa Tanara dan Desa Pedaleman Kecamatan Tanara, Tim Mahasiswa KKN-PPM UGM unit Tanara Nusantara telah berhasil menjalankan 140 program kerja. Seluruh program kerja tersebut merupakan turunan dari tema besar KKN-PPM UGM Unit Tanara yaitu Penguatan Potensi Wisata untuk Mendukung Revitalisasi Wisata Religi Syekh Nawawi Al Bantani Tanara.

Koordinator Mahasiswa KKN-PPM UGM  Unit Tanara, Muhammad Syauqy Noer Yuda menyebutkan beberapa kegiatan dalam rangka memperkuat posisi Tanara sebagai Desa Wisata Religi yang telah dilaksanakan antara lain  pekan UMKM yang melibatkan lebih dari 30 kelompok usaha, meliputi sosialisasi produk sehat, keamanan produk, informasi gizi, sertifikasi halal, pengemasan, hingga pemasaran melalui berbagai saluran. “Kami berterima kasih kepada Pemkab Serang karena senantiasa mendukung penuh dalam menyukseskan seluruh program kerja, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga monitoring dan evaluasi”, ujar Muhammad Syauqy Noer Yuda selaku Muh Syauqy Selanjutnya, dalam peluncuran homestay di dua desa, yaitu Tanara dan Pedaleman berstandar nasional, Senin (14/8).

Selain itu, mahasiswa KKN juga membuatkan website desa wisata yang di dalamnya tercantum peta desa wisata yang terintegrasi dengan teknologi AR untuk mendapatkan pengalaman wisata yang unik.

Syauqy menjelaskan Desa Tanara adalah tanah kelahiran Syekh Nawawi Al-Bantani. Mayoritas tujuan yang dicari oleh para wisatawan yang berkunjung ke Tanara adalah mendapatkan pengalaman spiritual khususnya bidang budaya religi. Titik wisata yang ada di Tanara di antaranya ada Masjid Agung Tanara, Taman Al-Qur’an, tempat tinggal Syekh Nawawi Al-Bantani saat kecil, Menara Buntung, dan Makam Pangeran Sunyararas.

Desa Tanara ini mampu menghadirkan wisatawan hingga mencapai lebih dari 1000 pengunjung dalam satu hari pada tradisi Haul dalam rangka memperingati Syekh Nawawi Al-Bantani yang selalu dilaksanakan pada bulan Syawal (tahun hijriyah).

Menurut Muh Syauqy, acara ini mampu menarik wisatawan yang berasal dari berbagai daerah dari Sabang hingga Merauke, bahkan dari manca negara. Tidak hanya itu, Desa Tanara juga tidak jarang disinggahi peziarah dari berbagai daerah pada bulan-bulan hijriyah lainnya yang dianggap utama. Banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Desa Tanara belum dimaksimalkan potensi ekonominya oleh masyarakat Tanara. “Banyak turis yang memilih menginap di daerah lain karena di Tanara sendiri belum diadakan tempat yang menyediakan penginapan. Oleh karena itu salah satu program KKN-PPM UGM adalah membantu masyarakat membuat dan melaunching homestay,” terangnya.

Meski hampir usai pelaksanaan KKN, Muh Syauqy berharap program kerja yang mereka lakukan menjadi awal dari sebuah perjuangan yang lebih optimal untuk mewujudkan Desa Wisata Religi Tanara yang mendunia. “Kesuksesan tersebut tentu saja membutuhkan kolaborasi secara aktif dari seluruh stakeholders yang ada,” imbuhnya.

Berbicara tentang Banten, Serang, dan Tanara tentunya tidak lepas dari sejarah panjang bumi nusantara terkait manusia dan peradabannya. Hal itu tentunya tidak terpisahkan dari sejarah bangsa,negara dan bumi Indonesia. Karenanya menjadi penting kemudian mengangkat sosok ulama sekaligus intelektual besar dunia, seorang anak bangsa yang terlahir di bumi Tanara, Serang Syekh Nawawi Al-Jawi Al-Bantani sebagai daya tarik wisatawan dengan motivasi religi terutama yang peduli terhadap karya-karya intelektual Islam yang merupakan ide sekaligus sebagai cita-cita besar.

Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah menyampaikan kajian Tim Pemerintah Kabupaten serang dan Tim dari Kementerian Pariwisata tahun 2021 telah menetapkan pengembangan Wisata Religi Syekh Nawawi Al-Jawi Al-Bantani, Tanara dilakukan melalui pengembangan jejak sejarah warisan budaya. “Perlu saya sampaikan bila dalam rancangan final Rencana Pengembangan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Serang untuk tahun 2025-2045, Pengembangan Kawasan Wisata Religi Syekh Nawawi Al-Jawi Al-Bantani, Tanara sebagai game changer atau super prioritas. Ini sebagai bentuk upaya kami dalam mewujudkan ide dan cita-cita besar kami”, paparnya.

Penulis : Agung Nugroho

Foto : Donnie

Artikel Mahasiswa KKN-PPM UGM Melakukan Revitalisasi Wisata Religi Syekh Nawawi Al Bantani Tanara pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/mahasiswa-kkn-ppm-ugm-melakukan-revitalisasi-wisata-religi-syekh-nawawi-al-bantani-tanara/feed/ 0
Mahasiswa KKN-PPM UGM dan Pemkab Serang Gelar Tanara Serang Festival https://ugm.ac.id/id/berita/mahasiswa-kkn-ppm-ugm-dan-pemkab-serang-gelar-tanara-serang-festival/ https://ugm.ac.id/id/berita/mahasiswa-kkn-ppm-ugm-dan-pemkab-serang-gelar-tanara-serang-festival/#respond Wed, 14 Aug 2024 06:37:39 +0000 https://ugm.ac.id/?p=69359 Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Gadjah Mada berkolaborasi dengan Universitas Syeikh Nawawi Al Bantani (USNB)   dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang menggelar acara Tanara Serang Festival yang berlangsung di Pendopo Bupati Serang, Senin (12/8). Kegiatan festival ini dari program kerja  KKN PPM UGM dalam mengembangkan wisata religi Syekh Nawawi Al-Bantani di […]

Artikel Mahasiswa KKN-PPM UGM dan Pemkab Serang Gelar Tanara Serang Festival pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Gadjah Mada berkolaborasi dengan Universitas Syeikh Nawawi Al Bantani (USNB)   dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang menggelar acara Tanara Serang Festival yang berlangsung di Pendopo Bupati Serang, Senin (12/8). Kegiatan festival ini dari program kerja  KKN PPM UGM dalam mengembangkan wisata religi Syekh Nawawi Al-Bantani di Kecamatan Tanara.

Tanara Serang Festival dibuka langsung Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah sekaligus melepas KKN-PPM UGM yang sudah selama 50 hari melaksanakan KKN di Desa Tanara dan Desa Pedaleman, Kecamatan Tanara. Pembukaan diawali dengan tarian dari Sanggar Wanda Banten dan Pencak Silat kaserangan yang digagas Bupati Serang.

Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah dalam pidato sambutannya menyambut baik penerjunan mahasiswa KKN-PPM UGM yang dilakukan rutin setiap tahunnya. Berbagai kegiatan yang dilakukan KKN-PPM UGM dilaksanakan di Kecamatan Tanara tepatnya di Taman Batu Qur’an Syekh Nawawi Al-Bantani, namun untuk tahun ini dilangsungkan di Pendopo Bupati Serang agar banyak dilihat oleh masyarakat secara luas. ”Semoga dengan kegiatan yang seperti ini, lebih bisa memperkenalkan lagi Wisata Tanara kemudian juga makanan khas Tanara dan atraksi-atraksinya,”ujarnya.

Melalui program yang kolaboratif dan berkelanjutan, Bupati menyatakan bila perencanaan dan pelaksanaan Tanara Serang Festival  tidak lepas dari partisipasi nyata para mahasiswa KKN-PPM UGM sebagai bagian dari pemberdayaan masyarakat. Pemkab dan masyarakat Serang sangat merasakan keseriusan sekaligus keriangan dan keikhlasan para mahasiswa selama berinteraksi dengan masyarakat dalam melakukan berbagai aktifitas di lapangan. “Dari pantauan kami, masyarakat pun merespon positif kegiatan pemberdayaan oleh mahasiswa KKN-PPM UGM. Ini tentunya membahagiakan sekaligus meningkatkan optimism dalam mewujudkan cita-cita besar kami,” terang bupati.

Tatu berharap, KKN-PPM UGM yang dilaksanakan sejak Tahun 2022 lalu hingga saat ini akan terus berlangsung. Bersama Pemerintah daerah Kabupaten Serang, para mahasiswa KKN-PPM UGM diharapkan menjadikan Wisata Religi Tanara sebagai program prioritas dengan tiada henti  berupaya menyiapkan dan mengedukasi masyarakat. ”Sering saya sampaikan bahwa daerah yang dijadikan wisata tentunya masyarakatnya harus dipersiapkan, harus siap soal kebersihan lingkungannya, membuat nyaman lingkungannya untuk para pendatang,”ungkapnya.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni, Dr. Ari Sujito, S.Sos., M.Si mengatakan Ini Kuliah Kerja Nyata yang dilakukan mahasiswa UGM merupakan salah satu cara dalam membangun negeri. Karena dalam program kerja KKN UGM di Serang, para mahasiswa UGM senantiasa berkomitmen bersama-sama dan berkolaborasi dengan yang lain terutama Kabupaten Serang dan Universitas Syeikh Nawawi Al Bantani (USNB).

Aerie menambahkan, UGM mengapresiasi Pemkab Serang yang telah memfasilitasi dan memberikan banyak hal sehingga mahasiswa bisa mengabdi di tengah masyarakat. Para mahasiswa UGM bisa belajar untuk memahami budaya dan memahami tentang realitas masyarakat Indonesia. “Saya turut berbangga para mahasiswa memiliki aktivitas ini, memang kami selalu tekankan bahwa dua tahun terakhir ini setiap kali penyelenggaraan KKN UGM selalu berkolaborasi dengan universitas-universitas di daerah dan alumni di daerah yang selalu inklusif serta mengajak para insan didaerah untuk membangun negeri”, katanya.

Ari menuturkan bila di berbagai tempat ia senantiasa menyampaikan bila para mahasiswa UGM dididik bukan hanya belajar di kelas, tetapi jauh lebih dari itu adalah belajar di luar kelas sehingga diharapkan mampu mengaplikasikan berbagai ilmu pengetahuan yang telah diperoleh dari ruang kelas dan masyarakat. Ia mengakui capaian-capaian yang diraih mahasiswa-mahasiswa UGM tidak lepas dari topangan partisipasi dari pemerintah, masyarakat, dunia usaha yang satu sama lain saling bekerja bersama. “Kita melihat tantangan negeri ini untuk membangun agar kualitas SDM semakin bagus menjadi sesuatu yang prioritas, dan salah satu pendekatan yang selalu kita ingatkan adalah pendekatan budaya,” jelasnya.

Dr. Sudaryatno, M.Si selaku Dosen Pendamping Lapangan (DPL) KKN-PPM Serang menambahkan Kegiatan KKN PPM UGM di Unit Tanara Serang Banten sejak tahun 2022 dan telah berlangsung 5 kali penerjunan. Beberapa program KKN-PPM di Kabupaten Serang yang telah berjalan dengan baik antara lain penanaman 8000 pohon bakau di Lontar, Tirtayasa, Gelar Budaya Tanara, Festival Silat Kaserangan dan Tari Ringkang Jawari , Festival Pelatihan Pencak Silat untuk siswa dini. “Kali ini festival seni budaya Serang yang meliputi lomba kreasi seni lagu Selamat Datang Serang, lomba kaligrafi dan festival jajanan lokal,” terangnya.

Turut hadir Direktur Pengabdian Kepada Masyarakat UGM, Dr. dr. Rustamaji, M.Kes., Kepala Sub Direktorat Pengelolaan KKN PPM UGM, Prof. Ir. Nanung Agus Fitriyanto, S.Pt., M.Sc., Ph.D., IPM., Prof. Ir. Irfan Dwidya Prijambada, M.Eng., Ph.D.,  Plh. Sekda Kabupaten Serang Rudi Suhartanto, dan para pejabat eselon II serta Unsur Forkopimda, dan para Camat se-Kabupaten Serang.

Penulis : Agung Nugroho

Foto : Donnie

Artikel Mahasiswa KKN-PPM UGM dan Pemkab Serang Gelar Tanara Serang Festival pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/mahasiswa-kkn-ppm-ugm-dan-pemkab-serang-gelar-tanara-serang-festival/feed/ 0
Tingkatkan Kapasitas UMKM di Era Digital, UGM Kirim Mahasiswa KKN ke Kabupaten Magetan https://ugm.ac.id/id/berita/tingkatkan-kapasitas-umkm-di-era-digital-ugm-kirim-mahasiswa-kkn-ke-kabupaten-magetan/ https://ugm.ac.id/id/berita/tingkatkan-kapasitas-umkm-di-era-digital-ugm-kirim-mahasiswa-kkn-ke-kabupaten-magetan/#respond Mon, 12 Aug 2024 09:04:59 +0000 https://ugm.ac.id/?p=69280 Kabupaten Magetan memiliki beragam UMKM dari berbagai sektor, mulai dari kuliner asal pangan lokal, kerajinan, hingga produk fashion. Sayangnya, transformasi serta digitalisasi dalam meningkatkan efisiensi jangkauan pasar dan kemampuan bersaing, belum banyak dilakukan. Universitas Gadjah Mada menerjunkan 78 mahasiswa KKN asal lintas disiplin ilmu, yang tersebar di Kecamatan Takeran dan dua lokasi yang berbeda di […]

Artikel Tingkatkan Kapasitas UMKM di Era Digital, UGM Kirim Mahasiswa KKN ke Kabupaten Magetan pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Kabupaten Magetan memiliki beragam UMKM dari berbagai sektor, mulai dari kuliner asal pangan lokal, kerajinan, hingga produk fashion. Sayangnya, transformasi serta digitalisasi dalam meningkatkan efisiensi jangkauan pasar dan kemampuan bersaing, belum banyak dilakukan. Universitas Gadjah Mada menerjunkan 78 mahasiswa KKN asal lintas disiplin ilmu, yang tersebar di Kecamatan Takeran dan dua lokasi yang berbeda di Kecamatan Plaosan untuk membantu memetakan potensi dan penguatan kelembagaan UMKM melalui pemanfaatan media digital agar memiliki kemampuan daya saing yang tinggi. Rektor UGM Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG (K), Ph.D., mengaku haru dan bangga atas pengabdian yang dilakukan mahasiswa memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat Magetan. “Sangat haru dan senang melihat kiprah mahasiswa dan melihat bagaimana mereka berinteraksi dengan warga. Beruntungnya, di tiap daerah kami memiliki alumni, dan link dengan KAGAMA memudahkan mahasiswa KKN untuk menjalin dan berkolaborasi dalam membuat program kerja,” ujar Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG (K), Ph.D saat memberikan sambutan di kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) KKN, Jumat (9/8), di Kantor Kecamatan Takeran, Magetan, Jawa Timur. 

Ova menambahkan KKN yang sudah berjalan selama 70 tahun ini dimulai sejak 1951 yang menunjukkan antara teori dan praktek harus saling melengkapi, terutama bagi mahasiswa. Sebab, teori yang didapat di kampus tidak akan memiliki makna jika tidak dipraktikkan di masyarakat. “Jadi ayo kita berikan usulan-usulan terbaik karena saya yakin akan dibantu oleh KAGAMA dan pemerintah setempat untuk diwujudkan, dan program kerja ini akan menjadi calon masterpiece bagi semua mahasiswa KKN,” pesannya.

Sejalan dengan itu, Wisnu Bambang Dwi Hartono selaku Camat Takeran yang juga merupakan alumni UGM, mengungkapkan bahwa merasakan perubahan yang signifikan di desanya setelah kedatangan mahasiswa KKN. “Adik-adik dari UGM ini berbeda, mereka bisa menempatkan diri dengan sangat baik di masyarakat sebagai intelektual muda. Salah satu program yang menarik adalah mereka mengajari kami tentang penjualan melalui platform digital sehingga distribusi sambel pecel kami sudah bisa sampai ke luar Magetan,” ungkapnya.

Wisnu mengucapkan banyak terima kasih kepada UGM dan berharap agar tahun depan desanya masih bisa menerima mahasiswa KKN. Menurutnya, sentuhan mahasiswa terhadap bidang pertanian juga sangat berbeda dengan menginisiasi untuk pertemuan rutin ke semua Kelompok Tani dan PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan) untuk kolaborasi membahas pertanian pangan dan hortikultura. “Ada juga program pembuatan produk-produk inovasi berbasis pangan lokal. Semoga setelah ini desa kami bisa lebih maju dari sebelumnya,” harapnya.

Tiara, salah satu anggota tim mahasiswa KKN di Takeran menjelaskan tentang beberapa program unggulan untuk UMKM baik di tingkat desa maupun dusun. “Untuk tingkat desa karena kami fokus ke UMKM batik, kita membantu promosi, menciptakan inovasi motif baru, kemudian juga ada mesin pengolah limbah batik,” jelasnya.

Sedangkan untuk di Dusun Babadan, pihaknya melakukan pendampingan dan pelatihan inovasi produk seperti kerupuk lele, sabun cuci, sabun mandi. “Karena produk unggulan pertaniannya kacang, kami juga mengajari ibu-ibu untuk cara pembuatan selai, mochi, dan permen kacang untuk memberikan nilai tambah dari kacang sebagai bahan baku,” tambah Tiara.

Selain itu, mahasiswa juga membuat peta sebaran UMKM yang tersebar di tiga kecamatan yang menjadi lokasi KKN UGM dengan harapan bisa dimanfaatkan oleh pemerintah setempat. Penguatan kelembagaan UMKM juga menjadi program prioritas dengan menjalankan beberapa strategi seperti pendataan dan geotagging UMKM, pendampingan pembuatan konten sosial media untuk pemasaran, sosialisasi pemanfaatan QRIS dan penyuluhan pembukuan, pendampingan penggunaan website, serta penyuluhan Kredit Usaha Rakyat (KUR) bekerja sama dengan Bank Ekadharma. Pada penutupan monev KKN di Kabupaten Magetan kali ini ditutup dengan penyerahan mesin pengolah limbah batik yang dibuat oleh mahasiswa KKN, yang diserahkan oleh Rektor UGM ke Kecamatan Takeran.

Penulis: Triya Andriyani

Foto: Devi

Artikel Tingkatkan Kapasitas UMKM di Era Digital, UGM Kirim Mahasiswa KKN ke Kabupaten Magetan pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/tingkatkan-kapasitas-umkm-di-era-digital-ugm-kirim-mahasiswa-kkn-ke-kabupaten-magetan/feed/ 0
Angkat Potensi Kawasan Wisata dan UMKM Kota Madiun Lewat Digitalisasi, Mahasiswa KKN Dapat Apresiasi https://ugm.ac.id/id/berita/angkat-potensi-kawasan-wisata-dan-umkm-kota-madiun-lewat-digitalisasi-mahasiswa-kkn-dapat-apresiasi/ https://ugm.ac.id/id/berita/angkat-potensi-kawasan-wisata-dan-umkm-kota-madiun-lewat-digitalisasi-mahasiswa-kkn-dapat-apresiasi/#respond Mon, 12 Aug 2024 08:54:34 +0000 https://ugm.ac.id/?p=69262 Sebanyak 26 orang mahasiswa dari lintas fakultas di Universitas Gadjah Mada melakukan program KKN PPM di Kota Madiun. Salah satu program unggulan mereka adalah pengembangan Kawasan Heritage Pecinan yang terletak di sekitar Jalan Barito, Kota Madiun. Program ini bertujuan untuk menjadikan kawasan tersebut sebagai pusat kebudayaan Tionghoa yang ikonik, seramai kawasan-kawasan Pecinan lainnya di Indonesia. […]

Artikel Angkat Potensi Kawasan Wisata dan UMKM Kota Madiun Lewat Digitalisasi, Mahasiswa KKN Dapat Apresiasi pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Sebanyak 26 orang mahasiswa dari lintas fakultas di Universitas Gadjah Mada melakukan program KKN PPM di Kota Madiun. Salah satu program unggulan mereka adalah pengembangan Kawasan Heritage Pecinan yang terletak di sekitar Jalan Barito, Kota Madiun. Program ini bertujuan untuk menjadikan kawasan tersebut sebagai pusat kebudayaan Tionghoa yang ikonik, seramai kawasan-kawasan Pecinan lainnya di Indonesia. Program kerja yang telah berhasil mereka laksanakan disampaikan di hadapan Rektor UGM, Pemerintah Kota (Pemkot) dan KAGAMA Madiun saat kunjungan Monev KKN PPM di kantor Kecamatan Taman, Jumat (9/8).

Kormanit KKN PPM Madiun, Akhmad Rangga Kun Miqdammannaas Latif menyampaikan data yang berhasil dikumpulkan oleh mahasiswa KKN, Kdi ecamatan Taman memiliki 58 potensi yang terbagi dalam 11 titik kuliner, 28 titik UMKM yang aktif berproduksi, 9 titik produk agro, serta 10 titik sejarah dan budaya. “Data yang digunakan berfokus pada 4 Kelurahan, yakni Mojorejo, Pandean, Banjarejo, dan Manisrejo, dengan pengecualian untuk potensi sejarah dan budaya yang tersebar di seluruh Kecamatan Taman,” katanya.

Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG (K), Ph.D, dalam kunjungan tersebut menyampaikan apresiasi kepada Pemkot Madiun yang telah menerima kehadiran mahasiswa KKN UGM untuk bisa menjalankan program kerja KKN di tengah masyarakat. “Tahun ini pertama kalinya Madiun menjadi lokasi penempatan KKN, tentunya menjadi langkah awal yang baik. Ide-ide besar yang dibawa oleh mahasiswa perlu dikaji lebih serius oleh pemerintah daerah sehingga apa yang dirancang oleh mereka dapat memiliki manfaat untuk masyarakat sekitar,” tutur Ova.

Ova menambahkan, UGM akan mengembangkan Sistem Informasi (SI) yang akan dimonitor oleh Direktorat Pengabdian Kepada Masyarakat untuk memantau keberlanjutan dari program-program KKN yang sudah dilaksanakan dan tersebar di seluruh nusantara. “Targetnya setelah KKN selesai, programnya masih terus dilanjutkan oleh masyarakat lokal. Bisa diteruskan oleh mahasiswa KKN di periode selanjutnya, sehingga program yang sudah diinisiasi akan terus berkelanjutan tidak terputus begitu saja,” tambah Ova.

Sejalan dengan itu, Dr. Arie Sujito, S.Sos., M.Si selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian Masyarakat, dan Alumni menyetujui apa yang dikatakan oleh Rektor UGM. “Agar program yang ditinggalkan bisa berkelanjutan, kami membutuhkan KAGAMA daerah, dan juga partisipasi perguruan tinggi lokal, UGM memantau dari Jogja. Saya yakin alumni dan pemerintah daerah akan selalu memberikan support,” ujarnya.

Prof. Suadi, M.Agr.Sc., Ph.D selaku Dosen Pembimbing Lapangan menjelaskan proses kolaborasi antara mahasiswa KKN UGM dan Pemkot Madiun berjalan dengan sangat baik sejak awal kehadiran mereka di Kota Madiun. “Adik-adik mahasiswa mengembangkan website VisitTaman yang di dalamnya menampung peta interaktif untuk jelajah Kecamatan Taman. Peta ini nantinya dapat dimanfaatkan sebagai acuan untuk keberlanjutan pengembangan potensi wisata,” jelas Suadi yang dilanjutkan dengan praktik penggunaan website dan peta interaktif yang dipandu oleh mahasiswa.

Budi Wibowo selaku Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kota Madiun saat sesi diskusi mengaku ia sudah banyak mendapatkan laporan dari warga Kecamatan Taman yang merasakan manfaat dari kehadiran KKN UGM. Ia berujar semua program yang sudah dilaksanakan oleh mahasiswa menjadi pancingan yang harus ditangkap oleh pemerintah karena merupakan embrio ide kreatif, terutama untuk memunculkan kelurahan wisata yang ada di Madiun.

Ketua KAGAMA Madiun yang turut hadir, Prof. Dr. Ir. Rahmanta Setiahadi, M.P., memberikan masukan agar paparan tentang tentang pengembangan Kawasan Heritage Pecinan bisa didorong untuk pembuatan Hak Kekayaan Intelektual (HKI). “Saya sendiri agak surprise, karena jujur pembuatan masterplan ini memiliki novelty yang sangat luar biasa dan menjadi terobosan yang layak untuk dilanjutkan. HKI ini nantinya akan menjadi footprint jika memang benar masterplan-nya akan dipakai oleh Pemkot, sehingga jejak mahasiswa KKN tidak hilang dan bisa terlacak,” tutupnya.

Selain membuat masterplan untuk pengembangan Kampung Pecinan, membuat peta interaktif berbasis digital untuk penyebaran UMKM dan juga potensi wisata, program kerja unggulan lainnya adalah pemasangan instalasi pemanen air hujan, serta perencanaan kampung anggur melalui penanaman berbagai varietas anggur. Melalui kegiatan tersebut, diharapkan Kecamatan Taman dapat menjadi pionir untuk wilayah lain di Madiun agar terinspirasi dengan konsep yang mahasiswa KKN UGM tawarkan.

Penulis: Triya Andriyani

Foto: Devi

Artikel Angkat Potensi Kawasan Wisata dan UMKM Kota Madiun Lewat Digitalisasi, Mahasiswa KKN Dapat Apresiasi pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/angkat-potensi-kawasan-wisata-dan-umkm-kota-madiun-lewat-digitalisasi-mahasiswa-kkn-dapat-apresiasi/feed/ 0