Seputar Kampus Arsip - Universitas Gadjah Mada https://ugm.ac.id/id/category/seputar-kampus/ Mengakar Kuat dan Menjulang Tinggi Mon, 10 Feb 2025 09:10:08 +0000 id hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.1.7 Kelola Sampah dan Badan Usaha, Pramuka UGM Perkuat Komitmen Pengabdian kepada Masyarakat https://ugm.ac.id/id/berita/75766-2/ https://ugm.ac.id/id/berita/75766-2/#respond Mon, 10 Feb 2025 08:27:47 +0000 https://ugm.ac.id/?p=75766 Organisasi Pramuka Universitas Gadjah Mada melangsungkan pelantikan resmi kepengurusan baru pada Senin (3/2) di Pendopo Gelanggang Inovasi dan Kreativitas UGM. Tim Pramuka UGM Masa Bakti 2025 terdiri dari tiga tim utama, yakni Tim Lokalogi, Humas dan Protokol, dan Badan Usaha Milik Racana (BUMR) yang dilantik bersama oleh Prof. Dr. Tina Afiatin, Psikolog., selaku pembina. Tina […]

Artikel Kelola Sampah dan Badan Usaha, Pramuka UGM Perkuat Komitmen Pengabdian kepada Masyarakat pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Organisasi Pramuka Universitas Gadjah Mada melangsungkan pelantikan resmi kepengurusan baru pada Senin (3/2) di Pendopo Gelanggang Inovasi dan Kreativitas UGM. Tim Pramuka UGM Masa Bakti 2025 terdiri dari tiga tim utama, yakni Tim Lokalogi, Humas dan Protokol, dan Badan Usaha Milik Racana (BUMR) yang dilantik bersama oleh Prof. Dr. Tina Afiatin, Psikolog., selaku pembina.

Tina Afiatin dalam pengarahannya mengatakan setiap tim kepengurusan memiliki tugas utama masing-masing dan berfokus untuk memberikan kontribusi pada lingkungan dan masyarakat. “Apapun program kerjanya, senantiasa selaras dengan dua hal itu, antara lain prinsip dasar kepramukaan dan jati diri UGM,” tutur Tina dalam keterangan yang dikirim ke wartawan, Senin (10/2).

Tim Lokalogi misalnya, memiliki tugas untuk melaksanakan kegiatan di bidang lingkungan hidup dan pengelolaan sampah. Lokalogi diperkenalkan tidak hanya sebagai komunitas saja, melainkan juga gerakan mahasiswa yang mendorong dan memperkenalkan solusi pengelolaan sampah pada masyarakat luas.

Uniknya, Lokalogi yang baru diluncurkan Mei 2024 lalu telah berdampak besar bagi pengelolaan sampah di berbagai ajang di UGM, seperti Gelanggang Expo dan Porsenigama. Lokalogi menyadari bahwa waste management masih menjadi salah satu masalah mendasar penumpukan sampah di lingkungan kampus. Lokalogi membuka partnership bersama acara-acara maupun organisasi UGM untuk mendukung pengelolaan sampah selama acara berlangsung. “Langkah nyata inipun juga didukung dengan seminar dan diskusi untuk memperkuat kampanye isu sampah,” kata Tina.

Selain Lokalogi, terdapat Tim Humas dan Protokol juga dibentuk untuk mendukung publikasi dan keprotokolan selama program kerja berlangsung. Tim ini merupakan pengembangan dari Bidang Penerangan sebelumnya. Selanjutnya, Tim Badan Usaha Milik Racana (BUMR) juga dilantik guna mendukung program kerja kewirausahaan dan menggantikan Bidang Kerumahtanggaan dalam pengelolaan aset di Sanggar Bakti Pramuka UGM. “Seluruh tim merupakan bagian dari Badan Kelengkapan Dewan Racana untuk menunjang pelaksanaan program kerja selama satu periode ke depan,” ujarnya.

Selama proses pelantikan, pengurus baru mengucap Tri Satya dengan penuh khidmat. Prof. Tina selaku pembina menyampaikan pentingnya untuk terus berkreasi dan berinovasi. Program kerja yang akan diluncurkan dalam kepengurusan baru juga hendaknya disesuaikan dengan prinsip dasar kepramukaan dan nilai-nilai UGM.

Seperti diketahui, Organisasi Pramuka UGM pertama kali dibentuk pada 15 Agustus 1981 sebagai organisasi terdepan dalam pengabdian masyarakat. Sebagaimana prinsip pramuka nasional, Pramuka UGM juga berpedoman pada nilai-nilai kepramukaan dengan satya (Scout Promise), dharma (Scout Law), dan metode kepramukaan (the Scout Method). Prinsip dasar, sifat, asas, serta tujuan tersebut melengkapi jalannya Gerakan Pramuka.

Tak hanya sebagai wadah kreativitas dan gerakan mahasiswa, Pramuka UGM didedikasikan untuk membina karakter, kecakapan, dan kebangsaan. Hingga saat ini, Pramuka masih dilekatkan dengan anggapan kegiatan di alam seperti berkemah, tali temali, rekreasi, dan lain-lain. Lebih dari itu, Pramuka UGM hadir dan dirintis berdasarkan semangat untuk memperkuat aspek pengabdian dan kontribusi tersebut. Harapannya, penguatan pendidikan karakter dalam Pramuka UGM dapat menjadi bentuk sumbangsih gerakan anak muda bagi bangsa dan negara melalui spirit kepramukaan.

Penulis : Tasya

Editor : Gusti Grehenson

Artikel Kelola Sampah dan Badan Usaha, Pramuka UGM Perkuat Komitmen Pengabdian kepada Masyarakat pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/75766-2/feed/ 0
UGM Dorong Riset Soal Implementasi Aturan Hukum Ekonomi Biru dan Tata Kelola Kelautan https://ugm.ac.id/id/berita/ugm-dorong-riset-soal-implementasi-aturan-hukum-ekonomi-biru-dan-tata-kelola-kelautan/ https://ugm.ac.id/id/berita/ugm-dorong-riset-soal-implementasi-aturan-hukum-ekonomi-biru-dan-tata-kelola-kelautan/#respond Sat, 08 Feb 2025 01:24:26 +0000 https://ugm.ac.id/?p=75687 Memasuki usia ke-79, Fakultas Hukum UGM berkeinginan menajamkan visi-misi terkait pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang unggul. Penajaman ini akan dilakukan dengan menekankan pada beberapa aspek penting diantaranya program-program yang berorientasi pada pelaksanaan Blue Economy. “Pelaksanaan Blue Economy, ini yang menjadi visi besar Fakultas Hukum untuk mencapai tujuan Sustainable Development Goals. Dalam bidang akademik, […]

Artikel UGM Dorong Riset Soal Implementasi Aturan Hukum Ekonomi Biru dan Tata Kelola Kelautan pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Memasuki usia ke-79, Fakultas Hukum UGM berkeinginan menajamkan visi-misi terkait pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang unggul. Penajaman ini akan dilakukan dengan menekankan pada beberapa aspek penting diantaranya program-program yang berorientasi pada pelaksanaan Blue Economy. “Pelaksanaan Blue Economy, ini yang menjadi visi besar Fakultas Hukum untuk mencapai tujuan Sustainable Development Goals. Dalam bidang akademik, kita juga berkeinginan melakukan serangkaian FGD, workshop untuk meng-upgrade kurikulum Fakultas Hukum yang sesuai dengan ketentuan-ketentuan SDGs,” ujar Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Sistem Informasi, Dr. Heribertus Jaka Triyana, S.H., LL.M., M.A saat membuka Dies ke-79 Fakultas Hukum, Jum’at (7/2).

Menurut Jaka Triyana tema Blue Economy sebagai tema besar Dies ke-79 Fakultas Hukum UGM sebagai hal yang menarik. Bagaimana Fakultas Hukum UGM dihadapkan sejumlah tantangan terkait pembentukkan dan pelaksanaan berbagai peraturan perundang-undangan, kebijakan dan  program yang berorientasi pada faktor produksi dan distribusi laut sebagai sumber utama di dalam menyangga perekonomian Indonesia.

Tidak hanya itu, pada dies kali ini, Fakultas Hukum juga ingin menyoroti sejumlah persoalan hukum nasional. Beberapa permasalahan tersebut diantaranya terkait Ocean Governance, bagaimana pemerintah melaksanakan visi-visi besar pembangunan berbasis pada pemberdayaan laut, dan kelautan di Indonesia.“Indonesia yang berbentuk negara kepulauan, ini kita coba kaji secara kesinambungan. Kita ingin mengkaji secara mendalam mengenai pelaksanaan program pemerintah dalam pemberdayaan laut, kelautan sebagai sarana peningkatan ekonomi. Kita ingin mengkaji dan melihat dalam pembentukan dan pelaksanaan hukumnya, dan berbagai agenda tersebut akan kita bahas dalam berbagai kegiatan seminar dan FGD”, imbuhnya.

Jaka menambahkan setelah pembukaan Dies ke-79 Fakultas Hukum akan dilaksanakan Forum Grup Discussion bekerjasama University of Windsor Kanada,  membahas interaksi antara hukum private dan hukum publik dalam konteks perbandingan, khususnya di Indonesia dan Kanada. Dengan mengkaji sistem hukum yang konvergen, FGD secara khusus menyoroti intervensi hukum kontemporer dan menggarisbawahi hubungan yang terus berkembang antara hukum privat dan hukum publik dari perspektif perbandingan global. “Windsor University adalah mitra kita, dan mereka sudah leading di sektor Ocean Governance dan Blue Economy di Kanada. Kita semua berharap dengan Dies kali ini akan semakin menjalin erat persahabatan dan kita punya satu visi misi besar yaitu melaksanakan penelitian dan pengabian masyarakat yang unggul nantinya”, papar Ketua Panitia Dies ke-79 FH UGM.

Rangkaian Dies ke-79 FH UGM, dimeriahkan dengan diwarnai serangkaian kegiatan akademis dan non-akademis. Diantaranya akan digelar malam apresiasi dengan menghadirkan  MALIQ & D’Essentials dan Putri Aryani pada tanggal 21 Februari 2025 di Grha Sabha Pramana, dan puncak Dies pada tanggal 23 Februari 2025.

Pada pembukaan dies berjalan cukup meriah, diawali dengan senam bersama. Juga dilakukan pelepasan burung merpati oleh para pimpinan fakultas dan panitia dies. Paminta selaku perwakilan Korpagama, mengapresiasi pembukaan Dies ke-79 Fakultas Hukum UGM. Pembukaan dies, sebutnya, menjadi ajang interaksi antar fakultas. “Dengan senam kita bisa sehat bersama-sama, dan kita bersykur di UGM ini bermunculan banyak komunitas, ada komunitas lari, ada Yoga, dan sebagainya. Kita semua berharap tendik, dosen dan mahasiswa semakin bugar sehingga semakin produktif dan memberi kontribusi bagi UGM”, terangnya.

Penulis : Agung Nugroho

Foto : Donnie

Artikel UGM Dorong Riset Soal Implementasi Aturan Hukum Ekonomi Biru dan Tata Kelola Kelautan pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/ugm-dorong-riset-soal-implementasi-aturan-hukum-ekonomi-biru-dan-tata-kelola-kelautan/feed/ 0
Mahasiswa KKN UGM Gelar Festival Budaya Riuk Raya Moa di Maluku Barat Daya https://ugm.ac.id/id/berita/mahasiswa-kkn-ugm-gelar-festival-budaya-riuk-raya-moa-di-maluku-barat-daya/ https://ugm.ac.id/id/berita/mahasiswa-kkn-ugm-gelar-festival-budaya-riuk-raya-moa-di-maluku-barat-daya/#respond Thu, 06 Feb 2025 02:25:12 +0000 https://ugm.ac.id/?p=75558 Tim Mahasiswa KKN-PPM UGM melaksanakan program kerja pelestarian budaya daerah di  Desa Klis, Kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku. Pelaksanaan program kerja diwujudkan dalam bentuk Festival Seni Budaya Riuk Raya Moa yang diselenggarakan pada Sabtu (25/1) lalu di Pantai Gerdarsi. Festival budaya ini menjadi puncak dari rangkaian acara apresiasi budaya dalam upaya menumbuhkembangkan kegiatan-kegiatan kesenian […]

Artikel Mahasiswa KKN UGM Gelar Festival Budaya Riuk Raya Moa di Maluku Barat Daya pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>

Tim Mahasiswa KKN-PPM UGM melaksanakan program kerja pelestarian budaya daerah di  Desa Klis, Kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku. Pelaksanaan program kerja diwujudkan dalam bentuk Festival Seni Budaya Riuk Raya Moa yang diselenggarakan pada Sabtu (25/1) lalu di Pantai Gerdarsi. Festival budaya ini menjadi puncak dari rangkaian acara apresiasi budaya dalam upaya menumbuhkembangkan kegiatan-kegiatan kesenian di daerah.

Koordinator KKN-PPM UGM, Azzan Nasrullah menjelaskan bahwa festival ini bertujuan untuk melestarikan budaya, adat istiadat yang ada di Pulau Moa, terkhusus Desa Klis dan Desa Persiapan Nyama. Selain melestarikan budaya, festival budaya tersebut turut berperan untuk mengenalkan Pulau Moa ke khalayak luas dan meningkatkan minat wisatawan. Melalui Festival Budaya Riuk Raya Moa dapat menjadi sarana promosi untuk memperkenalkan Moa bagi Indonesia dan juga mancanegara.“Ini pesta kita bersama, festival ini bukan milik mahasiswa KKN saja. Festival budaya ini milik masyarakat Klis dan Nyama. Kami merasa bangga dan gembira bisa menjadi bagian dari sejarah perhelatan akbar ini”, ungkap Nasrullah dalam keterangan yang dikirim ke wartawan, Kamis (6/2).

Ia mengatakan, Pulau Moa terkhusus Desa Klis dan Nyama memiliki potensi yang besar. Mulai dari makanan, adat, budaya tegur sapa, setiap jengkal kehidupan masyarakat memiliki daya jual. Kegiatan ini memiliki berbagai hal yang dilakukan seperti penampilan tarian adat dari orang tua maupun anak sekolah, pameran UMKM, membaca puisi, mendongeng, pujian lagu hingga kontes menggambar.“Semua program yang sudah kami lakukan ini menjadi pengalaman berharga bukan hanya bagi peserta KKN UGM tapi juga bagi masyarakat pulau Moa. Tatanan adat istiadat dan budaya yang unik dan khas ini harus dan wajib dilestarikan sampai kapanpun itu,” harapnya.

Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN-PPM MA008, Fadli Kasim, S.T., M.Sc, turut merasa bangga atas terselenggaranya festival ini. Ia mengapresiasi seluruh elemen masyarakat, mulai dari penduduk Pulau Moa hingga Pemda, yang terlibat mengoptimalkan dan menyukseskan Festival Riuk Raya Moa. Sebagai puncak acara, Riuk Raya Moa menjadi akumulasi jerih payah, rasa bangga, dan suka cita atas partisipasi dan penyelenggaraan yang terbilang sukses. “Mereka (mahasiswa KKN) sudah terlibat langsung secara emosional dengan masyarakat, mereka memberikan perhatian yang serius kepada kebaikan dan kearifan lokal. Alhamdulillah,” katanya.

Wakil Bupati MBD, Drs, Agustinus L. Kilikily, M.Si  mengapresiasi peran mahasiswa membantu menjaga kelestarian seni dan budaya yang ada di Kabupaten Maluku Barat daya, MBD serta upaya peningkatan sumber daya masyarakat. Selain menjadi bagian dari program kerja KKN, Festival Riuk Raya Moa dapat menjadi media menggali dan mengenalkan nilai-nilai budaya yang sarat kearifan lokal. “Negara Indonesia memiliki berbagai macam budaya, peninggalan nenek moyang yang diwariskan kepada kita namun saat ini generasi muda kita yang kurang peduli sehingga perlu dilakukan sosialisasi pentingnya melestarikan budaya kita,” ungkap Kilikily.

Ia berharap, festival ini dapat memberikan semangat bagi semua pihak baik pemerintah maupun masyarakat untuk bersama-sama merawat dan melestarikan budaya yang ada di Maluku Barat Daya juga menjadi agenda resmi dan berkelanjutan dari tahun ke tahun. “Perlu ditindaklanjuti secara serius Dinas Pendidikan dan Kebudayaan sebagai fasilitator dalam melestarikan budaya, adat istiadat agar tidak punah melalui kegiatan festival,” imbuhnya.

Penulis : Tiefany

Editor : Gusti Grehenson

Artikel Mahasiswa KKN UGM Gelar Festival Budaya Riuk Raya Moa di Maluku Barat Daya pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/mahasiswa-kkn-ugm-gelar-festival-budaya-riuk-raya-moa-di-maluku-barat-daya/feed/ 0
UGM Serahkan 100 Sertifikat Halal ke Pelaku UMKM https://ugm.ac.id/id/berita/ugm-serahkan-100-sertifikat-halal-ke-pelaku-umkm/ https://ugm.ac.id/id/berita/ugm-serahkan-100-sertifikat-halal-ke-pelaku-umkm/#respond Wed, 05 Feb 2025 02:22:25 +0000 https://ugm.ac.id/?p=75474 Senyum sumringah hiasi wajah Iri Susanti saat berdiri di depan panggung Auditorium Gedung Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPPT) UGM pada Rabu (4/2) siang. Pasalnya, ia bersama para penggiat Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) baru saja menerima sertifikat halal bagi produk usaha mereka.  “Saya senang usaha saya sekarang sudah tersertifikasi halal,” ucap Iri yang […]

Artikel UGM Serahkan 100 Sertifikat Halal ke Pelaku UMKM pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>

Senyum sumringah hiasi wajah Iri Susanti saat berdiri di depan panggung Auditorium Gedung Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPPT) UGM pada Rabu (4/2) siang. Pasalnya, ia bersama para penggiat Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) baru saja menerima sertifikat halal bagi produk usaha mereka.  “Saya senang usaha saya sekarang sudah tersertifikasi halal,” ucap Iri yang merupakan pelaku usaha jajanan pasar dari DIY.

Menjadi salah satu dari seratus pelaku UMKM yang mendapat sertifikat halal, Iri mengaku bersyukur, karena program ini menurutnya sangat begitu membantu dan mempermudah penggiat UMKM dalam mengurus sertifikasi halal.“Apalagi sekarang keperluan halal ini sudah seperti brand sehingga penting sekali bagi kami.”

Kebahagiaan serupa turut terpancar dari raut wajah Ramiyanti. Awalnya ia dan  masyarakat yang tergabung dalam komunitas UMKM di Sendangadi ditawari oleh kecamatan untuk ikut sertifikasi. Setelah itu, ia didatangi langsung untuk proses pendampingan hingga akhirnya menerima sertifikat. Kini olahan keripik yang dijual Ramiyanti telah bersertifikasi halal dari BPJPH dan membuatnya merasa lebih percaya diri dalam menjual produknya.  “Semoga dengan ini konsumen bisa lebih percaya dengan produk UMKM sehingga produk yang terjual juga semakin meningkat,” harap Ramiyanti.

Kegiatan penyerahan sertifikat halal ini digelar oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) bekerja sama dengan Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) UGM, LPH UIN Sunan Kalijaga, dan Lembaga Pendamping Proses Produk Halal (LPPPH) Edukasi Wakaf Indonesia.

Prof. Dr. Abdul Rohman, Apt., M.Si selaku perwakilan LPPT UGM menyampaikan bahwa pelaksanaan program ini adalah bentuk komitmen UGM dalam menyiarkan dan mewujudkan ekosistem produk halal di masyarakat. Peran yang diujungtombaki oleh LPH UGM ini diharapkan dapat membantu penggiat usaha dalam memberikan jaminan kehalalan bagi pelanggan baik di pasar lokal maupun internasional.  “Memastikan produk Anda halal adalah langkah pertama sebelum ke depannya bersaing dengan produk-produk lainnya,” pesan Abdul.

Semangat ini juga turut dibawa oleh Haikal Hassan, Kepala BPJPH. Menurutnya, semangat untuk mendukung produk-produk dalam negeri untuk mendapat sertifikasi halal perlu terus didorong. “Kita masih di angka delapan penghasil produk halal, masih di bawah sejumlah negara, padahal tingkat konsumsi produk halal kita yang tertinggi. Ini berarti kita banyak mengkonsumsi produk dari luar dan ini menjadi tantangan untuk kita perbaiki,” ujar sosok yang kerap dipanggil Babe Haikal ini.

Penyerahan sertifikat halal ini dinilai oleh Haikal sebagai sesuatu yang positif. Ia mencontohkan Australia dan Amerika Serikat yang telah lebih dahulu mengadaptasi sertifikasi halal bagi produk-produk mereka. Hal ini pun turut didukung oleh pola konsumsi masyarakat modern mencari panganan berbahan sayur dan produk hewani yang diolah secara manusiawi. Menurutnya, nilai-nilai yang dicari ini sangat sesuai dengan nilai-nilai kehalalan suatu produk. Untuk itu, ia berpesan kepada penggiat usaha untuk berlaku amanah.  “Sebab ini amanah, maka wajib dan ada tanggung jawab kepada pasar untuk menjaga produk dari paparan hal-hal haram agar konsumen dijamin mendapat produk yang sesuai, nyaman, dan aman,” pungkas Haikal.

Penulis : Lazuardi

Editor : Gusti Grehenson

Artikel UGM Serahkan 100 Sertifikat Halal ke Pelaku UMKM pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/ugm-serahkan-100-sertifikat-halal-ke-pelaku-umkm/feed/ 0
Perjalanan Profesor Masyhuri, 45 Tahun Berjuang Mensejahterakan Petani https://ugm.ac.id/id/berita/perjalanan-profesor-masyhuri-45-tahun-berjuang-mensejahterakan-petani/ https://ugm.ac.id/id/berita/perjalanan-profesor-masyhuri-45-tahun-berjuang-mensejahterakan-petani/#respond Tue, 04 Feb 2025 01:47:26 +0000 https://ugm.ac.id/?p=75375 Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada  Prof. Dr. Ir. Masyhuri, memasuki masa purna tugas tepat di usianya yang ke-70 tahun. Terhitung kurang lebih 45 tahun, ia sudah  mengabdikan dirinya  sebagai pengajar di bidang sosial ekonomi pertanian. Sepanjang kariernya, Prof. Masyhuri aktif dalam berbagai penelitian strategis, terutama terkait ketahanan pangan. Ia pernah dianugerahi Adhikarya Pangan […]

Artikel Perjalanan Profesor Masyhuri, 45 Tahun Berjuang Mensejahterakan Petani pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada  Prof. Dr. Ir. Masyhuri, memasuki masa purna tugas tepat di usianya yang ke-70 tahun. Terhitung kurang lebih 45 tahun, ia sudah  mengabdikan dirinya  sebagai pengajar di bidang sosial ekonomi pertanian. Sepanjang kariernya, Prof. Masyhuri aktif dalam berbagai penelitian strategis, terutama terkait ketahanan pangan. Ia pernah dianugerahi Adhikarya Pangan Nusantara dari Presiden atas kontribusinya dalam riset ketahanan pangan nasional. Namun, dibalik pencapaiannya itu, ada satu hal yang masih mengganjal di hatinya. “Saya masih bersedih hati karena belum punya konsep yang benar-benar bisa mensejahterakan petani,” tuturnya lirih di Sarasehan Purna Tugas dirinya yang digelar dengan penuh kehangatan dan kesederhanaan, Sabtu (1/2), di Auditorium Harjono Danoesastro, Fakultas Pertanian UGM.

Ia menegaskan bahwa kesejahteraan petani harus menjadi prioritas utama dalam kebijakan pertanian, termasuk melalui kepemilikan lahan yang layak. Selain itu, ia juga menyoroti pentingnya inovasi teknologi dalam pertanian, termasuk pemanfaatan air laut untuk budidaya tanaman tanpa menurunkan produktivitas lahan. “Indonesia harus mengembangkan teknologi irigasi air laut agar tanah kering dan gersang tetap bisa ditanami, bukan hanya bergantung pada air tawar,” tambahnya.

Masyhuri dikenal dengan sosok akademisi cerdas dan berdedikasi yang telah mengabdikan dirinya selama lebih dari 45 tahun di bidang ekonomi pertanian. Dalam cerita kilas baliknya, Masyhuri mengenang perjalanan hidup yang penuh tantangan. Ia bercerita bagaimana semasa di bangku sekolah dasar ia sempat mengalami perundungan, kemudian harus mengalah dengan adiknya dalam memilih sekolah menengah. Namun, setiap tantangan justru membentuknya menjadi pribadi yang semakin kuat. Ia juga mengungkapkan kisah unik di balik keputusannya masuk Fakultas Pertanian UGM. “Saya sebenarnya diterima di Teknik Geodesi dan Teknik Sipil UGM, tetapi ayah saya tidak mampu membeli meja gambar. Akhirnya, saya diarahkan untuk memilih pertanian, yang kala itu menjadi pilihan ketiga saya. Ternyata, ini jalan hidup yang sudah digariskan untuk saya,” kisahnya.

Sebagai bentuk penghormatan atas perjalanan panjangnya di dunia akademik, kegiatan sarasehan ini menjadi momen berkesan yang juga dihadiri oleh kolega, mahasiswa, dan alumni-alumni hasil didikannya dari berbagai kampus, seperti Universitas Pembangunan Nasional (UPN), Institut Pertanian (INSTIPER), hingga perguruan tinggi di luar Pulau Jawa.

Dekan Fakultas Pertanian UGM, Ir. Jaka Widada, M.P., Ph.D., menyampaikan apresiasi mendalam atas dedikasi Prof. Masyhuri dalam dunia pendidikan. Menurutnya, Masyhuri bukan hanya seorang pengajar, tetapi juga pembentuk masa depan banyak generasi ahli ekonomi pertanian di Indonesia. “Beliau telah banyak meluluskan alumni yang kini berkiprah di berbagai daerah. Sosoknya adalah teladan bagi kami semua, konsisten dalam dedikasi dan pengabdian,” ungkapnya.

Bagi para mahasiswa dan koleganya, Prof. Masyhuri dikenal sebagai sosok yang tak hanya kaya akan ilmu, tetapi juga memiliki semangat luar biasa dalam berbagi pengetahuan. Gaya mengajarnya begitu khas, datang ke kelas dengan buku teks yang tebal, menyampaikan materi dengan penuh antusias, dan selalu menyelipkan pertanyaan kritis yang memacu pola pikir mahasiswa. “Awalnya, beliau terlihat galak dan pendiam, tapi saat bimbingan ternyata sangat ramah dan humoris. Beliau kritis dalam forum, punya komitmen tinggi dalam membangun lembaga, dan selalu mampu menyisipkan pelajaran penting dalam setiap contoh kasus yang diberikan,” kenang salah satu mantan mahasiswanya yang hadir memberikan testimoni.

Kolega sekaligus perwakilan Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Prof. Dwidjono Hadi Susanto, S.U., menambahkan bahwa Prof. Masyhuri adalah sosok akademisi yang memiliki ketekunan luar biasa. Perjalanannya dari jenjang sarjana hingga doktor adalah bukti kerja keras dan kegigihannya. “Beliau menempuh pendidikan di University of the Philippines at Los Baños tanpa melalui program magister alias langsung S3, sesuatu yang sangat langka. Beliau juga menerima beasiswa dari Bank Dunia dan sampai saat ini berhasil meraih delapan penghargaan akademik bergengsi, termasuk dari Amerika Serikat,” ujarnya.

Dengan segudang prestasi itu, tak heran jika Prof. Masyhuri begitu fokus pada akademiknya hingga menunda urusan pribadinya. “Saking tekunnya, beliau sampai lupa menikah. Baru setelah hampir menyelesaikan S-3, beliau diminta pulang untuk dijodohkan,” selorohnya disambut tawa hadirin.

Di penghujung acara, para hadirin memberikan doa dan harapan agar sang profesor dapat menikmati masa pensiunnya dengan penuh kebahagiaan, kesehatan, dan ketenangan. “Jejak kebaikan dan kontribusi beliau akan selalu hidup dalam hati kami,” ujar salah satu alumni.

Hari itu, Prof. Masyhuri resmi memasuki masa purna tugas, tetapi warisannya dalam dunia akademik dan pertanian Indonesia akan tetap hidup. Dedikasi, ilmu, dan semangatnya akan terus mengalir, menjadi inspirasi bagi generasi yang akan datang.

Penulis : Bolivia

Editor : Gusti Grehenson

Artikel Perjalanan Profesor Masyhuri, 45 Tahun Berjuang Mensejahterakan Petani pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/perjalanan-profesor-masyhuri-45-tahun-berjuang-mensejahterakan-petani/feed/ 0
Mahasiswa KKN-PPM UGM Kembangkan Kawasan Terban Sebagai Kampung Wisata Budaya https://ugm.ac.id/id/berita/mahasiswa-kkn-ppm-ugm-kembangkan-kawasan-terban-sebagai-kampung-wisata-budaya/ https://ugm.ac.id/id/berita/mahasiswa-kkn-ppm-ugm-kembangkan-kawasan-terban-sebagai-kampung-wisata-budaya/#respond Mon, 03 Feb 2025 03:30:56 +0000 https://ugm.ac.id/?p=75285 Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu daerah yang menjadi tujuan wisata yang paling banyak dikunjungi oleh wisatawan selain Bali, Lombok, dan daerah lainnya. Untuk meningkatkan daya tarik wisatawan yang datang ke Yogyakarta, sebanyak 25 kampung wisata yang sudan terbentuk di Kota Yogyakarta. Kampung wisata ini diharapkan menjadi salah satu alternatif destinasi yang menjadi pilihan bagi […]

Artikel Mahasiswa KKN-PPM UGM Kembangkan Kawasan Terban Sebagai Kampung Wisata Budaya pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu daerah yang menjadi tujuan wisata yang paling banyak dikunjungi oleh wisatawan selain Bali, Lombok, dan daerah lainnya. Untuk meningkatkan daya tarik wisatawan yang datang ke Yogyakarta, sebanyak 25 kampung wisata yang sudan terbentuk di Kota Yogyakarta. Kampung wisata ini diharapkan menjadi salah satu alternatif destinasi yang menjadi pilihan bagi wisatawan untuk menikmati wisata berbasis budaya.

Peneliti Pusat Studi Pariwisata (Puspar) UGM, Dr. Destha Titi Raharjana, kelurahan terban Kota Yogyakarta merupakan salah satu wilayah yang memiliki potensi untuk pengembangan kampung wisata berbasis budaya. Menurutnya, sepanjang  jalan Cik Di Tiro, Yogyakarta yang tersambung dengan daerah Kota Baru bisa menjadi storyline yang menarik untuk dikemas sebagai paket wisata. “Mencermati berbagai potensi sejarah yang bisa diungkit membuka peluang sekaligus memberikan nilai tambah bagi kepariwisataan,” kata Destha dalam keterangan yang dikirim ke wartawan, Senin (3/2)

Destha menaruh harapan besar terhadap kawasan Terban menjadi kawasan wisata sejarah. Terlebih setelah penetapan Terban sebagai Kelurahan Budaya tentunya bisa menjadi modal untuk menguatkan identitas budaya di wilayah Terban. Ia menyebutkan, berbagai budaya yang masih dilestarikan hingga saat ini di kawasan Terban, diantaranya Ruwahan, Rejeban, Saparan dan Merti Belik. “Semua itu penting untuk diidentifikasi dan dikemas sebagai produk budaya yang dapat diangkat sebagai kalender event di Kelurahan Terban”, terangnya.

Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Pariwisata, Pemerintah Kota Yogyakarta, Husni Eko Prabowo mengatakan pihaknya turut mendorong pengembangan sumber daya pariwisata di Kelurahan Terban. Untuk wilayah Kemantren Gondokusuman, ujarnya, hingga saat ini baru ada 1 kampung wisata yang berlokasi di Baciro. Ia berkomitmen turut membantu kanalisasi ide masyarakat terhadap pengembangan wisata. “Tidak semata hanya menambah jumlah kampung wisata. Yang terpenting bagi kami, adalah menguatkan komitmen warga setempat. Terlebih setelah terbentuk nanti lantas bagaimana? Kami tahu di Terban sudah ada Pokdarwis. Untuk itu, mari bersama Pokdarwis pihak kelurahan dapat mendorong adanya local champion guna mengawal serius pengembangan Terban sebagai kampung wisata,” jelasnya.

Diandra, selaku salah satu anggota tim KKN-PPM UGM Unit YO-175 melakukan yang tengah melakukan kegiatan pengabdian dengan mengusung program besar berupa Terban Sadar Wisata: Pengembangan Mandiri Pariwisata Kelurahan mengatakan pihaknya melakukan program kerja dalam rangka mendukung pengembangan sektor pariwisata berbasis ekonomi kreatif. “Kelurahan Terban yang memiliki ragam potensi sejarah menarik untuk digali dan diperkenalkan kepada generasi saat ini,” katanya.

Untuk meningkatkan pengembangan pariwisata, kata Diandra, mahasiswa KKN UGM berhasil menyusun buku profil pariwisata yang diharapkan menjadi rujukan dalam pembangunan potensi pariwisata. “Kita berharap apa yang sudah kita lakukan bisa menjadi landasan bagi pengembangan sektor pariwisata Kelurahan Terban, termasuk penguatan kelembagaan wadah kolaboratif yang sudah ada,” katanya.

Diandra berharap seluruh program yang dilaksanakan oleh mahasiswa KKN bisa dilanjutkan dengan inisiatif warga dan bisa semakin dikembangkan oleh Tim KKN berikutnya.

Lurah Terban, Sigit Kusuma Atmaja membeberkan keberadaan bangunan bersejarah yang masih dijumpai di Terban. Bangunan-bangunan tersebut, menurutnya, menarik untuk diangkat cerita sejarahnya. Sigit mencontohkan keberadaan Kantor Pos Polisi yang terletak di utara Gramedia. Kantor ini, disebutnya, dulu sebagai markas besar TNI Angkatan Darat. “Bangunan eks rumah Haji Salim ini, kini beralih fungsi sebagai restoran Bumbu Desa”, ungkapnya.

Ia mengaku pernah mendapat kunjungan KSAL yang ingin tahu sejarah Angkatan Laut. Menurut beberapa sumber menyatakan markas besar AL dahulu juga berada di Terban. Hotel Galuh, yang berada di timur SMA 9, dulunya adalah Rumah Sakit Angkatan Laut.

Bappenas di tahun 2024 juga melakukan hal yang sama. Mereka menurunkan tim untuk meneliti cikal bakal pembentukan Dewan Ekonomi Negara. “Bangunan Panti Rekso Putro, ada yang menyebut dahulu sebagai lokasi cikal bakal Bappenas. Rumah sakit mata Dr Yap merupakan rumah sakit mata tercanggih dan menjadi rujukan rumah sakit mata dari berbagai wilayah, termasuk dari luar negeri”, ujarnya.

Sigit menambahkan masyarakat Terban sudah memetakan berbagai rencana strategis terkait pengembangan pariwisata di wilayahnya. Mulai wisata berbasis edukasi yang dikemas dalam kekayaan warisan sejarah Terban hingga potensi promosi digital wisata kuliner di Kelurahan Terban.“Kita punya banyak potensi. Bukan hanya pengembangan objek wisata, tetapi Terban memiliki banyak anak muda yang sudah mendapatkan kesempatan magang hospitality supaya masyarakat ada peningkatan keahlian,” ungkap Sigit.

Penulis : Agung Nugroho

Artikel Mahasiswa KKN-PPM UGM Kembangkan Kawasan Terban Sebagai Kampung Wisata Budaya pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/mahasiswa-kkn-ppm-ugm-kembangkan-kawasan-terban-sebagai-kampung-wisata-budaya/feed/ 0
Membangun Diplomasi Lewat Kerja Kebudayaan https://ugm.ac.id/id/berita/membangun-diplomasi-lewat-kerja-kebudayaan/ https://ugm.ac.id/id/berita/membangun-diplomasi-lewat-kerja-kebudayaan/#respond Wed, 29 Jan 2025 07:39:51 +0000 https://ugm.ac.id/?p=75180 Ratusan para budayawan, pegiat seni dan akademisi mengikuti simposium Arikipelagis: Refleksi Kebudayaan di Gelanggang Inovasi Kreasi (GIK) UGM, Selasa (28/1). Simposium yang digelar oleh para budayawan dan seniman Yogyakarta ini sekaligus menyertai purna tugas Hilmar Farid sebagai Dirjen Kebudayaan 2015-2024 dan mengelaborasikan kontribusinya dalam kerja-kerja kebudayaan. Simposium ini digelar sebagai ruang refleksi terhadap capaian dan […]

Artikel Membangun Diplomasi Lewat Kerja Kebudayaan pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Ratusan para budayawan, pegiat seni dan akademisi mengikuti simposium Arikipelagis: Refleksi Kebudayaan di Gelanggang Inovasi Kreasi (GIK) UGM, Selasa (28/1). Simposium yang digelar oleh para budayawan dan seniman Yogyakarta ini sekaligus menyertai purna tugas Hilmar Farid sebagai Dirjen Kebudayaan 2015-2024 dan mengelaborasikan kontribusinya dalam kerja-kerja kebudayaan. Simposium ini digelar sebagai ruang refleksi terhadap capaian dan pembelajaran dari kerja-kerja kebudayaan sebelumnya, menjadi langkah penting untuk menentukan arah strategis kebudayaan Indonesia di masa depan.

Gubernur DIY sekaligus Raja Kraton Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, Hilmar Farid Dirjen Kebudayaan 2015-2024, budayawan Butet Kartaredjasa juga banyak lainnya termasuk perupa Nasirun. Sejumlah pembicara refleksi kebudayaan juga menyampaikan gagasannya.

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam kesempatan ini mengungkapkan gagasannya tentang kebudayaan Indonesia baru. Bahwa kebudayaan Indonesia baru tersebut hendaknya maju dan beradab.”Indonesia haruslah mampu memakmurkan, memajukan, dan memberi rasa keadilan bagi seluruh rakyatnya, dari generasi ke generasi,” ungkap Sultan.

Ia menyampaikan urgensi membangun budaya yang visioner, melalui konsep Kebudayaan Indonesia Baru. Konsep tersebut sejatinya berkelindan dengan ide besar ”arkipelagis”. Hal itu, katanya, merupakan gagasan, yang merangkai akar tradisi, dengan energi pembaruan untuk masa depan bangsa. Sebuah visi, yang memadukan kearifan lokal dengan dinamika zaman, demi kemaslahatan rakyat Indonesia.”Dalam hal ini, hendaknya Bhinneka Tunggal Ika, bukan hanya digunakan sebatas slogan, tetapi sebagai strategi kebudayaan, yang dituangkan ke dalam kebijakan public,” tandas Sultan.

Menurutnya, sejarah telah memberikan pelajaran, bahwa hidup dalam multikulturalisme, yang penuh toleransi dan saling menghargai, dapat menjadi sumber kemajuan. Di Spanyol, Andalusia adalah simbol kerukunan hidup antara Yahudi, Nasrani dan Islam.

Saat itu, ilmu pengetahuan dan kebudayaan berkembang maju, karena semua saling belajar dari kebudayaan yang lain. Sejarah juga menunjukkan, proses integrasi berbagai budaya dan bangsa, adalah keniscayaan dalam sejarah Nusantara.

Sultan juga mengungkap soal pluralitas budaya. Menurutnya besarnya manfaat jika pluralitas budaya, menjadi serat-serat yang saling memperkuat, sehingga suatu resiprokalitas budaya yang sangat kaya akan tercipta. “Lebih dari itu, kita juga akan sanggup melaksanakan rencana-rencana pembangunan, dengan sesedikit mungkin distorsi, saling curiga dan kesalahmengertian,” terangnya.

Dalam pandangan Sultan, Kebudayaan Indonesia Baru, adalah pengandaian Indonesia yang maju dan beradab. Indonesia haruslah mampu memakmurkan, memajukan, dan memberi rasa keadilan bagi seluruh rakyatnya, dari generasi ke generasi. Tentu saja, semua itu harus dikembangkan dari nilai-nilai, yang mengalir di ‘pembuluh darah’ masyarakat sendiri. Melupakan nilai-nilai budaya etnik dan masyarakat adat, hanya akan menciptakan Indonesia tumbuh tanpa jiwa dan identitas. ‘Yang pada akhirnya, kita tidak akan memperoleh hasil pembangunan kebudayaan yang konstruktif, visioner, antisipatif, progresif, kritis dan berkelanjutan,” imbuhnya.

Tidak hanya orasi budaya dari Sri Sultan, budayawan dan seniman lainnya juga menyampaikan orasinya. Nirwan Dewanto  mengingatkan makna Arkipelagis sebagai sebuah gerak produktif yang membangun. Beberapa pembicara lainnya adalah Charles Toto, Titah AW, Afrizal Malna, Premana W Premadi, Bambang Sugiharto, Farah Wardani dan Nia Dinata.

Dalam forum yang berlangsung hingga sore hari, tim perumus Simposium ARKIPELAGIS: Refleksi Kebudayaan merumuskan sejumlah hal. Adapun beberapa butir pernyataan yang disampaikan adalah bahwa mendukung dan menyejahterakan kerja-kerja kebudayaan Indonesia sama pentingnya dengan memelihara atau memajukan situs-situs kebudayaan. Penting untuk membangun kembali kesadaran kontekstual atas pengetahuan tradisional sebagai solusi relevan untuk menjawab tantangan pembangunan berkelanjutan di masa kini.

Pendanaan kebudayaan harus diperluas untuk mencakup kerja-kerja jurnalisme kebudayaan, demi menjembatani kesadaran publik terhadap isu seni dan kebudayaan, serta memperkuat dialog antara masyarakat, pelaku budaya, dan kebijakan. Pemajuan kebudayaan perlu didasarkan pada perspektif intermaterial, anti-kekerasan, dan inklusivitas.

Penting untuk selalu ditekankan urgensi strategi kebudayaan. Dalam hal ini, secara konkret adalah menyusun arah kebudayaan. Arah kebudayaan bangsa Indonesia yang memiliki kesadaran arkipelagis akan berupaya menghindari jebakan penebalan identitas semata, namun mengambil upaya mencapai peningkatan kualitas kebudayaannya, memperluas indikator kebudayaan, hingga mengupayakan posisionalitas di hadapan dunia melalui diplomasi kebudayaan.

Penulis : Agung Nugroho

Foto : Firsto

Artikel Membangun Diplomasi Lewat Kerja Kebudayaan pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/membangun-diplomasi-lewat-kerja-kebudayaan/feed/ 0
Dukung Pariwisata Madiun, Mahasiswa KKN UGM Dorong Potensi Produk Ekonomi Kreatif  https://ugm.ac.id/id/berita/dukung-pariwisata-madiun-mahasiswa-kkn-ugm-dorong-potensi-produk-ekonomi-kreatif/ https://ugm.ac.id/id/berita/dukung-pariwisata-madiun-mahasiswa-kkn-ugm-dorong-potensi-produk-ekonomi-kreatif/#respond Wed, 29 Jan 2025 07:17:58 +0000 https://ugm.ac.id/?p=75188 Mahasiswa KKN PPM UGM melaksanakan pengabdian di Kecamatan Taman, Kota Madiun. Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Gadjah Mada (UGM) Periode 4 tahun 2024 di Kecamatan Taman mengusung program besar berupa Pengembangan Desa Kawasan Wisata dalam Peningkatan Perekonomian Masyarakat di Kecamatan Taman, Kota Madiun. Salah satu kegiatan yang kemudian dilaksanakan adalah menggelar sarasehan bertema Optimalisasi Potensi […]

Artikel Dukung Pariwisata Madiun, Mahasiswa KKN UGM Dorong Potensi Produk Ekonomi Kreatif  pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Mahasiswa KKN PPM UGM melaksanakan pengabdian di Kecamatan Taman, Kota Madiun. Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Gadjah Mada (UGM) Periode 4 tahun 2024 di Kecamatan Taman mengusung program besar berupa Pengembangan Desa Kawasan Wisata dalam Peningkatan Perekonomian Masyarakat di Kecamatan Taman, Kota Madiun.

Salah satu kegiatan yang kemudian dilaksanakan adalah menggelar sarasehan bertema Optimalisasi Potensi Ekraf dalam Mendukung Sektor Pariwisata di Kecamatan Taman, Kota Madiun. Sarasehan digelar di Kecamatan Taman, Kota Madiun, Rabu (22/1) dengan menghadirkan pembicara Dr. Destha Titi Raharja, S.Sos., M.Si dari Pusat Studi Pariwisata UGM.

Sarasehan mendapat dukungan dari Pemerintah Kecamatan Taman dan Bappelitbangda Kota Madiun. Hadir dalam Sarasehan ini perwakilan dari Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kota Madiun, Dinas Kebudayaan Pariwisata Kepemudaan dan Olah Raga Kota Madiun, Dinas Perdagangan Kota Madiun, Dinas Tenaga Kerja Kota Madiun, dan Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Madiun, dan para lurah serta perwakilan pelaku usaha ekonomi kreatif dari seluruh kelurahan di Kecamatan Taman.

Destha Titi Raharjana, selaku peneliti senior di Pusat Studi Pariwisata UGM menyampaikan soal urgensi pengembangan sektor ekraf melalui identifikasi gambaran dan peluang untuk kemudian merumuskan rekomendasi strategis mengenai penguatan ekosistem ekraf di Kecamatan Taman, Kota Madiun. Menurutnya pengalaman selama ini bisa dijadikan fondasi bagi Kecamatan taman dalam pengembangan kawasan wisata.

Pengalaman wisata yang menjadi identitas suatu daerah dapat dicapai melalui kolaborasi antar elemen penggerak pariwisata di suatu daerah. Para penggerak pariwisata bisa menciptakan pengalaman unik secara bersama sebagai nilai jual wisata di Kecamatan Taman.“Ciptakan ambience, atmosfir, yang membuat sense dari Kota Madiun itu berbeda, tidak sama dengan yang lain, karena tourism is different,” paparnya.

Bagi Destha, destinasi yang kreatif akan mampu membawa pada persaingan. Karena dalam pengembangan pariwisata dituntut kemampuan baik dari aspek pengetahuan dan kreativitas.

Bahkan, ia membayangkan pengembangan pariwisata kedepan mengarah pada model wisata berbasis kreativitas. Hal ini sejalan dengan perkembangan ekonomi yang dinilai telah bergeser menuju era ekonomi kreatif. “Pemerintah Kota Madiun pun telah menerbitkan Perda No 11/2024 tentang pengembangan Ekonomi Kreatif. Kata kunci dari ekraf adalah ide, kreativitas. Karena yang dicari dalam pengembangan ekraf adalah eksplorasi, presentasi, dan pengemasan. Pengemasan dapat dilakukan secara tematik berbasis kluster melalui pendekatan kawasan,” paparnya.

Sarasehan yang digelar mahasiswa KKN mendapat sambutan Masyarakat. Mereka sangat antusias mengikuti kegiatan, terutama para pelaku ekraf dari sembilan kelurahan di Kecamatan Taman. Bahkan mereka secara terbuka berbagi cerita mengenai capaian pengembangan kreasi ekraf yang ditekuni selama ini dan harapannya  untuk kedepan terkait pemasaran produk.

Destha menaruh harapan bila sarasehan bisa menjadi titik awal yang baik untuk pertumbuhan ekraf dalam mendukung akselerasi sektor pariwisata. Semangat berkreasi dan perluasan pasar produk ekraf oleh para pelaku usaha diharapkan menjadi perhatian dan tindaklanjut pendampingan oleh OPD terkait.

“Pengembangan ekonomi kreatif sebagai salah satu bagian dari titik awal pertumbuhan pariwisata di suatu daerah memerlukan suatu wadah, yaitu Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis). Pembentukan Pokdarwis ini tidak lepas dari identifikasi local champion sebagai tokoh penggerak”, katanya.

Dari sesi sharing dalam sarasehan ini, disimpulkan tingginya semangat pelaku ekraf dari tiap kelurahan di Kecamatan Taman dinilai positif. Optimalisasi fungsi Pokdarwis sebagai lembaga kepariwisataan yang digerakkan oleh inisiatif masyarakat dan penggiat pariwisata diharapkan menjadi wadah untuk akselerasi ekraf.

Yusuf Asmadi selaku Camat Taman sungguh senang dengan respon positif dari perwakilan Bappelitbangda dan para pelaku pariwisata. Ia menyambut baik dan mengapresiasi penyelenggaraan sarasehan yang diselenggarakan mahasiswa KKN PPM UGM.

“Terima kasih pada pihak-pihak atas terselenggaranya kegiatan Sarasehan sebagai salah satu program kerja KKN UGM. Empat kelurahan di Kecamatan Taman yang menjadi lokus KKN yaitu Manisrejo, Pandean, Banjarejo, dan Mojorejo kita harapkan menjadi pemicu wisata yang terkoneksi di Kecamatan Taman. Segera kita akan wujudkan dan semua kelurahan di Kecamatan Taman akan terhubung dalam satu paket wisata,” ujarnya.

Febri selaku penanggungjawab program kerja Sarasehan Parekraf mengungkapkan pengembangan ekonomi kreatif menjadi komponen penting pembangunan pariwisata. Urgensinya pengembangan ekonomi kreatif ini adalah pemberdayaan para pelaku usaha, dan ia menjadi pilar praktis dalam pengembangan wisata berupa “something to buy”. “Tentu bukan sekedar membeli suatu produk, melainkan bagaimana para wisatawan atau pengunjung juga membeli pengalaman. Hal ini tentu linear dengan tujuan besar Kecamatan Taman dalam pengembangan sektor pariwisata”, ucapnya.

Iapun menambahkan tidak hanya tema besar pariwisata, para mahasiswa KKN PPM UGM di kota Madiun juga melakukan berbagai kegiatan pendampingan untuk Masyarakat. Diantaranya pendampingan bidang pendidikan, UMKM dan lain-lain.

Penulis : Agung Nugroho

Artikel Dukung Pariwisata Madiun, Mahasiswa KKN UGM Dorong Potensi Produk Ekonomi Kreatif  pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/dukung-pariwisata-madiun-mahasiswa-kkn-ugm-dorong-potensi-produk-ekonomi-kreatif/feed/ 0
Pembukaan Dies ke-77, FKG UGM Bertekad Wujudkan Digital Dentistry https://ugm.ac.id/id/berita/pembukaan-dies-ke-77-fkg-ugm-bertekad-wujudkan-digital-dentistry/ https://ugm.ac.id/id/berita/pembukaan-dies-ke-77-fkg-ugm-bertekad-wujudkan-digital-dentistry/#respond Fri, 24 Jan 2025 07:17:39 +0000 https://ugm.ac.id/?p=75119 Suasana kegembiraan menyelimuti pembukaan rangkaian peringatan Dies ke-77 Fakultas Kedokteran Gigi UGM. Pembukaan diawali senam bersama civitas akademika FKG UGM, dan dilanjutkan jalan sehat mengelilingi kampus klaster kesehatan. Sebagai salah satu fakultas tertua dan terkemuka di Indonesia, FKG UGM telah berkontribusi signifikan dalam dunia pendidikan, penelitian, serta pelayanan masyarakat di bidang kedokteran gigi. Perayaan Dies […]

Artikel Pembukaan Dies ke-77, FKG UGM Bertekad Wujudkan Digital Dentistry pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Suasana kegembiraan menyelimuti pembukaan rangkaian peringatan Dies ke-77 Fakultas Kedokteran Gigi UGM. Pembukaan diawali senam bersama civitas akademika FKG UGM, dan dilanjutkan jalan sehat mengelilingi kampus klaster kesehatan. Sebagai salah satu fakultas tertua dan terkemuka di Indonesia, FKG UGM telah berkontribusi signifikan dalam dunia pendidikan, penelitian, serta pelayanan masyarakat di bidang kedokteran gigi. Perayaan Dies Natalis kali ini merupakan momen penting untuk refleksi, evaluasi, serta merencanakan langkah-langkah strategis guna mencapai visi dan misi fakultas di masa depan.

“Berbagai agenda akan kami laksanakan dalam peringatan Dies ke-77 FKG UGM. Dari segala rangkaian kegiatan yang terpenting adalah guyub. Kita ingin meningkatkan rasa kebersamaan di kalangan civitas akademika, mempererat hubungan antara FKG UGM dengan masyarakat,” ujar Dekan Prof. drg. Suryono, Ph.D., S.H, di Pelataran Parkir FKG UGM , Jum’at (24/1).

Dengan peringatan Dies kali ini, Suryono berharap menambah wawasan masyarakat di bidang kedokteran gigi. Ia menyampaikan dalam setiap kegiatan FKG UGM senantiasa mengedepankan prinsip kolaborasi, inovasi, dan integritas. “Ini sesuai dengan nilai-nilai yang telah menjadi dasar keberhasilan FKG UGM hingga saat ini. Kami berharap, melalui perayaan Dies Natalis ini, kita semua dapat bersama-sama menyongsong masa depan yang lebih gemilang, dengan semangat untuk terus mengembangkan ilmu pengetahuan dan pelayanan kedokteran gigi demi kemajuan bangsa dan negara”, imbuhnya.

Pembukaan rangkaian ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Dekan FKG didampingi Dekan FKKMK, Dekan Farmasi, para pimpinan fakultas, dosen, mahasiswa dan tendik di lingkungan klaster kesehatan. Acara diramaikan pula dengan pembukaan Pasar Kangen, lomba Tarik tambang, penampilan Angguk dan musik oleh para dosen dan mahasiswa, serta pembangian doorprise.

drg. Isti Rahayu Suryani, M. Biotech., Sp. Rad. O.M. (K), Ph.D., selaku ketua panitia menyatakan perayaan Dies Natalis FKG UGM yang ke-77 mengangkat tema Digital Dentistry: Enhancing Efficiency in Indonesia’s Health Transformation. Dengan meningkatkan pemahaman tentang Digital Dentistry, menurutnya akan memberikan wawasan yang lebih mendalam mengenai perkembangan teknologi digital dalam kedokteran gigi. “Tentu saja ini menjadi tantangan, bagaimana menerapkan teknologi tersebut agar dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas pelayanan kesehatan gigi di Indonesia”, terangnya.

Rahayu Suryani sangat berharap dengan rangkaian peringatan Dies ke-77 FKG UGM mampu mempererat hubungan antara FKG UGM dan Masyarakat. Civitas akademika FKG UGM diharapkan membangun hubungan yang lebih erat dengan masyarakat luas, khususnya di bidang kedokteran gigi. “Kita ingin meningkatkan kontribusi nyata fakultas dalam mendukung kemajuan sektor kesehatan di Indonesia. Dengan Dies Natalis kali ini, FKG UGM diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kemajuan dunia kedokteran gigi di Indonesia, sejalan dengan transformasi digital yang sedang berkembang saat ini”, imbuhnya.

Setelah pembukaan, sejumlah agenda siap digelar memeriahkan peringatan Dies ke-77 FKG UGM. Diantaranya pengabdian kepada masyarakat berupa penyuluhan yang dilakukan oleh seluruh elemen sivitas akademika Fakultas Kedokteran Gigi pada tanggal 8 Februari 2025 di Pagilaran, Jawa Tengah. Kegiatan Fun Run dan Family gathering yang akan dilaksanakan pada tanggal 22 Februari 2025. Untuk Fun Run mengusung tema Bersama dalam Langkah Sehat, kegiatan ini diharapkan tidak hanya menjadi ajang olahraga, tetapi juga mempererat hubungan silaturahmi dan meningkatkan semangat kekeluargaan. Sementara Family Gathering FKG UGM merupakan ajang silaturahmi yang mempererat hubungan antara alumni, keluarga besar, dan sivitas akademika FKG UGM.

Selain itu, rangkaian Dies FKG dimeriahkan dengan Symposium, Hands on and Dental Exhibition pada tanggal 27 dan 28 Februari 2025 di Gelanggang Inovasi dan Kreativitas (GIK) UGM. Sebanyak 500 peserta diharapkan terlibat dalam kegiatan ini seperti kelangan mahasiswa, dental hygiene, dokter gigi, dokter gigi spesialis, peneliti dan praktisi di bidang kedokteran gigi. Selanjutnya ada kegiatan tirakatan dan buka bersama pada 4 Maret 2025 di Atrium Gedung OECF. Lalu sebagai puncak adalah Rapat Senat terbuka Dies Natalis FKG UGM KE-77 dan Pementasan Wayang Orang pada tanggal 5 Maret 2025, di Auditorium Gedung Margono Soeradji FKG UGM.

Penulis : Agung Nugroho

Foto      : Donnie

Artikel Pembukaan Dies ke-77, FKG UGM Bertekad Wujudkan Digital Dentistry pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/pembukaan-dies-ke-77-fkg-ugm-bertekad-wujudkan-digital-dentistry/feed/ 0
Mahasiswa KKN PPM UGM Bikin Fermentasi Pakan Ternak dan Pengenalan Teknologi Pengolahan Air Bersih di Pacitan https://ugm.ac.id/id/berita/mahasiswa-kkn-ppm-ugm-bikin-fermentasi-pakan-ternak-dan-pengenalan-teknologi-pengolahan-air-bersih-di-pacitan/ https://ugm.ac.id/id/berita/mahasiswa-kkn-ppm-ugm-bikin-fermentasi-pakan-ternak-dan-pengenalan-teknologi-pengolahan-air-bersih-di-pacitan/#respond Wed, 22 Jan 2025 04:54:07 +0000 https://ugm.ac.id/?p=75015 Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) PPM UGM berhasil membantu mengatasi kesulitan masyarakat Desa Kendal dan Desa Sooka, Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, dalam hal penyediaan pakan ternak dan pengenalan teknologi pengolahan air bersih. Dalam pengabdiannya, para mahasiswa KKN UGM juga membuat web profil desa dan pembaruan data desa serta pembinaan pelaku UMKM. Dalam kegiatan […]

Artikel Mahasiswa KKN PPM UGM Bikin Fermentasi Pakan Ternak dan Pengenalan Teknologi Pengolahan Air Bersih di Pacitan pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) PPM UGM berhasil membantu mengatasi kesulitan masyarakat Desa Kendal dan Desa Sooka, Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, dalam hal penyediaan pakan ternak dan pengenalan teknologi pengolahan air bersih. Dalam pengabdiannya, para mahasiswa KKN UGM juga membuat web profil desa dan pembaruan data desa serta pembinaan pelaku UMKM.

Dalam kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) KKN yang dilakukan di Desa Kendal, Selasa (22/1), Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni, Dr. Arie Sujito, S.Sos., M.Si menyambut baik dan mengapresiasi kerja dan karya para mahasiswa UGM. Dia merasa senang karena baru tiga minggu mahasiswa melakukan kerja hasilnya sudah bisa dirasakan masyarakat. Baginya Kuliah Kerja Nyata sebagai sarana terbaik mahasiswa praktek berinteraksi dengan masyarakat desa. Dengan srawung di tengah masyarakat, katanya, mahasiswa berkomunikasi dengan masyarakat sekaligus menyelami berbagai persoalan yang dihadapi. “Mahasiswa ini belajar srawung, belajar berinteraksi. Ini adalah cara UGM untuk mendidik mereka berinteraksi, supaya belajar di masyarakat,” katanya.

Pada saat monev berlangsung, rombongan dari UGM mendengarkan pemaparan kegiatan KKN dari Raden Razaq Farel Aryabima selaku Kormanit KKN PPM UGM Unit 2024-JI060 Punung Pacitan, Jawa Timur dan Ari Cahyono, S.Si., M.Sc selaku dosen pendamping lapangan. Disamping berdiskusi, para peserta monev berkesempatan meninjau pameran UMKM yang menampilkan produk makanan kemasan berupa Krupuk Bawang Andini, Criping Asih, Bakpia Pacitan, Criping Pisang dan Sale Pisang Ambar Arum.

Pudji Haryono selaku Camat Punung Pacitan menyampaikan apresiasi dan ucapa berterima kasih karena desa-desa di wilayahnya telah dipilih menjadi kegiatan KKN PPM UGM. Menurutnya dengan KKN mahasiswa UGM sungguh membantu pelaksanaan pembangunan di Kecamatan Punung Pacitan, khususnya di dua desa yaitu Desa Sooka dan Desa Kendal. “Mahasiswa KKN UGM telah memberikan sesuatu nilai yang sangat bermanfaat bagi warga masyarakat. Khususnya masalah pemberdayaan, hanya saja kami berharap apa yang ditinggalkan nanti untuk bisa dilanjutkan. Apa-apa yang sudah diberikan oleh adik-adik, sebesar apapun kalau tidak ada keberlanjutannya saya rasa tentunya akan hilang begitu saja,” ungkapnya.

 

Pudji menyampaikan sudah tiga tahun berturut-turut, Kecamatan Punung menerima penempatan mahasiswa KKN PPM UGM. Pengabdian para mahasiswa UGM selama tiga tahun berturut-turut, mendapatkan sambutan hangat dari masyarakat. Selain melaksanakan program utama, para mahasiswa juga melakukan kegiatan-kegiatan pendukung seperti membantu pelayanan posyandu, khususnya posyandu untuk lansia. “Saya mendengar pada sore hari, mereka membantu kegiatan pengajian. Adik-adik mengajar mengaji, itu kan luar biasa, sementara di wilayah ini memang masih kekurangan tenaga untuk mengajar ngaji, dan masalah keagamaan ini sangat penting karena dalam rangka membangun manusia tidak hanya secara fisik, tetapi secara mental pun harus kita bangun”, terangnya.

Lurah Sooka, Eko Wahyudi, A.Md merasa bersyukur atas kehadiran para mahasiswa KKN UGM. Kehadiran para mahasiswa, disebutnya, sangat membantu warga Sooka terutama dalam mempersiapkan sediaan pakan ternak untuk musim kemarau. Disebutnya, Desa Sooka di saat musim kemarau merasakan kekurangan pakan ternak, namun di musim penghujan sangat berlimpah sehingga terbuang. “Karena kepada masyarakat diperkenalkan pembuatan silase dan fermentasi pakan ternak untuk persediaan. Selain itu, diperkenalkan teknologi untuk menarik sumber air di bawah dengan teknologi PLTS, tapi sayang biayanya tidak murah”, katanya.

Kuliah Kerja Nyata PPM UGM Unit 2024-JI060 Punung Pacitan, Jawa Timur mengambil tema besar pengabdian Pembaharuan data Kewilyahan desa di Desa Sooka dan Desa Kendal, Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan. Kegiatan Monitoring dan Evaluasi kali ini  dihadiri sejumlah ketua dan sekretaris Senat Akademik Prof. Dr. Sulistiowati, S.H., M.Hum dan Prof. Dr. Phil. Hermin Indah Wahyuni, S.IP., M.Si., Ketua Komisi I, Prof. Dr. drg. Regina TC. Tandelilin, M.Sc, Ketua dan Sekretaris komisi II, Prof. Ir.T. Yoyok Wahyu Subroto, M.Eng., Ph.D., IPU, Dr. dra. Raden Roro Upiek Ngesti Wibawaning Astuti, B.Sc., DAP&E., Biomed., Prof. Dr. Ganis Lukmandaru, S.Hut., M.Agr, Dr. Ahmad Zubaidi, M.Si, serta Sekretaris DPkM UGM, Dr. Djarot Heru Santoso, M.Hum, Lurah Sooka, Eko Wahyudi, A.Md, Lurah Kendal, Bambang Widodo serta beberapa pimpinan lainnya.

Penulis  : Agung Nugroho

Foto      : Donnie

Artikel Mahasiswa KKN PPM UGM Bikin Fermentasi Pakan Ternak dan Pengenalan Teknologi Pengolahan Air Bersih di Pacitan pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/mahasiswa-kkn-ppm-ugm-bikin-fermentasi-pakan-ternak-dan-pengenalan-teknologi-pengolahan-air-bersih-di-pacitan/feed/ 0