Seminar/Workshop Arsip - Universitas Gadjah Mada https://ugm.ac.id/id/category/seminar-workshop-2/ Mengakar Kuat dan Menjulang Tinggi Thu, 06 Feb 2025 09:55:27 +0000 id hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.1.7 Hasil Riset Universitas Diarahkan untuk Selesaikan Masalah Bangsa https://ugm.ac.id/id/berita/hasil-riset-universitas-diarahkan-untuk-selesaikan-masalah-bangsa/ https://ugm.ac.id/id/berita/hasil-riset-universitas-diarahkan-untuk-selesaikan-masalah-bangsa/#respond Thu, 06 Feb 2025 09:48:36 +0000 https://ugm.ac.id/?p=75637 Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek) Republik Indonesia, Dr. Fauzan Adziman, S.T., M.Eng. mengatakan ada lima tantangan strategis yang dihadapi oleh bangsa Indonesia saat, kelima tantangan tersebut adalah terbatasnya waktu bonus demografi, dampak perubahan iklim, perlambatan ekonomi global, ancaman pandemi baru, dan disrupsi kecerdasan buatan. Menghadapi kelima tantangan tersebut, Dirjen mengajak  […]

Artikel Hasil Riset Universitas Diarahkan untuk Selesaikan Masalah Bangsa pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek) Republik Indonesia, Dr. Fauzan Adziman, S.T., M.Eng. mengatakan ada lima tantangan strategis yang dihadapi oleh bangsa Indonesia saat, kelima tantangan tersebut adalah terbatasnya waktu bonus demografi, dampak perubahan iklim, perlambatan ekonomi global, ancaman pandemi baru, dan disrupsi kecerdasan buatan.

Menghadapi kelima tantangan tersebut, Dirjen mengajak  perguruan tinggi berkolaborasi dengan industri dan masyarakat agar mendukung program pemerintah dalam menyukseskan pembangunan nasional. ”Kita ingin mengembangkan ekosistem supaya hasil riset dan inovasi dari universitas itu dapat dirasakan oleh masyarakat,” dalam Workshop dan Sharing Session Nasional dengan tajuk “Sinergi Perguruan Tinggi Hukum: Peran Pengabdian kepada Masyarakat yang Berkelanjutan” yang berlangsung di Fakultas Hukum UGM, kamis (6/2).

Fauzan pun kemudian menjelaskan program-program prioritas serta rencana-rencana yang saat ini sedang dikembangkan oleh Presiden dan Wakil Presiden melalui Asta Cita. Ia menekankan bahwa program-program pemerintah dan inovasi yang dikembangkan perguruan tinggi saat ini arus sampai dan berpihak kepada masyarakat.

Fauzan menjelaskan bahwa saat ini Kemendiktisaintek tidak lagi berfokus pada penelitian berbasis produk, namun beralih ke arah penelitian yang berbasis tantangan, interaksi multidisiplin untuk menyelesaikan masalah yang ada di masyarakat. Adapun topik-topik dari penelitian tersebut adalah mengenai kecerdasan buatan (AI), energi baru dan terbarukan, teknologi pangan dan kesehatan, transportasi dan infrastruktur, material maju dan teknologi nano. Bahkan kontribusi-kontribusi yang saat ini dikembangkan pun akan berfokus penyelesaian masalah sosial dan ekonomi sosial. “Dari kami bisa berkontribusi dan dari masyarakat bisa menyampaikan apa yang diperlukan,” harap Fauzan.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat dan Alumni UGM Dr. Arie Sujito, S.Sos., M.Si. mengatakan perguruan tinggi mempunyai kewajiban untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat, selain menyelenggarakan pendidikan dan penelitian. Hal ini diperkuat dengan adanya Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang mengatur tentang kewajiban melaksanakan dan mewujudkan tri dharma bagi perguruan tinggi. “Saya berharap pendidikan itu misinya untuk mencerdaskan bangsa, oleh karena itu idealnya banyak hasil research yang kita miliki, perkuliahan yang ditopang oleh aktivitas-aktivitas praksis berdasarkan pengalaman, juga harus menginspirasi dan memberikan kebermanfaatan,” ujarnya.

Ia pun menjelaskan bahwa hilirisasi tak hanya berfokus pada industri saja, tapi skill dan juga pengetahuan yang didapat untuk menjawab masalah yang ada di masyarakat. Sehingga, ilmu sosial humaniora, terlebih ilmu hukum bisa memastikan pendidikan, pengajaran, praktik, dan research yangs sudah dilakukan dapat bermanfaat bagi masyarakat sebagai bentuk tanggung jawab bersama.

Lebih lanjut, Arie pun menjelaskan bahwa perguruan tinggi tidak akan pernah bisa netral, karena ia selalu dilandasi oleh nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dan kesejahteraan. Lalu di sana lah hukum menjalankan perannya, sebagai alat untuk penerjemah visi pengabdian masyarakat untuk menjawab persoalan di masyarakat. “Hukum tidak seharus nya membuat orang takut, melainkan mendekat,” ujarnya mengakhiri.

Sekretariat Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat (DPKM) UGM, Dr. Djarot Heru Santosa, M.Hum  menyampaikan capaian kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh UGM melalui DPKM. Salah satu bentuk dari upaya pengabdian tersebut dilaksanakan melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN).  “Utamanya adalah penyelenggaraan KKN, kuliah kerja nyata di Universitas Gadjah Mada yang sudah diinisiasi sejak tahun 1971, dan sampai detik ini masih menjadi mata kuliah wajib di universita,.” jelasnya.

Djarot menambahkan bahwa tiap tahunnya UGM mengirimkan rata-rata sekitar 8.900 mahasiswa ke seluruh Indonesia dengan rincian  persebaran di 35 provinsi di lebih dari 100 kabupaten dan lebih dari 500 desa di seluruh Indonesia. “Kita juga memfokuskan di daerah perbatasan,” katanya.

Dalam pelaksanaan program kerja, kata Djarot, kegiatan KKN diarahkan menggunakan metode riset, walaupun sederhana. Ia pun menjelaskan bahwa DPKM secara rutin dalam satu tahun menerbitkan jurnal pengabdian sebanyak 4 kali.“Kegiatan pengabdian dapat dijadikan penelitian,” imbuh Djarot.

KKN PPM UGM sebagai bentuk pengabdian, bertujuan untuk memberikan manfaat kepada masyarakat sehingga daerah atau komunitas tersebut menjadi lebih mandiri. Ia pun menjelaskan untuk mencapai hal tersebut, DPKM menggunakan strategi-strategi peningkatan mutu masyarakat yang antara lain mencakup interdisiplin, berdampak luas, hilirisasi program, model kemitraan, tuntas dan berkelanjutan, research based,  dan outcome based. “Koordinasi, kolaborasi, dan publikasi menjadi kunci,”pungkasnya.

Penulis : Leony

Editor : Gusti Grehenson

Foto : Donnie

Artikel Hasil Riset Universitas Diarahkan untuk Selesaikan Masalah Bangsa pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/hasil-riset-universitas-diarahkan-untuk-selesaikan-masalah-bangsa/feed/ 0
Mahfud MD: Kesejahteraan Rakyat Bisa Dibangun dengan Pemerintahan yang Demokratis https://ugm.ac.id/id/berita/mahfud-md-kesejahteraan-rakyat-bisa-dibangun-dengan-pemerintahan-yang-demokratis/ https://ugm.ac.id/id/berita/mahfud-md-kesejahteraan-rakyat-bisa-dibangun-dengan-pemerintahan-yang-demokratis/#respond Thu, 06 Feb 2025 01:15:45 +0000 https://ugm.ac.id/?p=75554 Mantan Menkopolhukam RI, Prof. Dr. Mahfud MD., mengkritisi proses penegakan hukum masih berlaku sewenang-wenangan namun tidak menegakkan prinsip kesamaan di depan hukum dan pemerintahan.”Yang paling relevan sekarang ini kita harus membangun kesejahteraan rakyat dengan  politik dan pemerintahan yang demokratis, tidak berlaku sewenang-wenang, menegakkan hukum dan keadilan dengan prinsip kesamaan didepan hukum dan pemerintahan,” kata MAhfud […]

Artikel Mahfud MD: Kesejahteraan Rakyat Bisa Dibangun dengan Pemerintahan yang Demokratis pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>

Mantan Menkopolhukam RI, Prof. Dr. Mahfud MD., mengkritisi proses penegakan hukum masih berlaku sewenang-wenangan namun tidak menegakkan prinsip kesamaan di depan hukum dan pemerintahan.”Yang paling relevan sekarang ini kita harus membangun kesejahteraan rakyat dengan  politik dan pemerintahan yang demokratis, tidak berlaku sewenang-wenang, menegakkan hukum dan keadilan dengan prinsip kesamaan didepan hukum dan pemerintahan,” kata MAhfud saat mengisi Dialog Kebhinekaan dalam rangka Dies ke-79 Fakultas Hukum UGM, Rabu (5/2), di ruang Auditorium B Fakultas Hukum UGM.

Mahfud mencontohkan kondisi yang dialami para generasi sekarang ini yang sulit mendapat pekerjaan dan peluang untuk membuka usaha dikarenakan masih kuatnya praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. “Mau melamar (kerja) ke pemerintah tapi tidak punya orang dalam, maka kita disingkirkan. Mau daftar polisi, dimintai uang. Pas tidak lulus, saat ditagih, malah yang nagih dilapor karena dianggap fitnah. Malah bisa dipenjara,” katanya.

Selain itu, Mahfud juga menyampaikan kondisi bagaimana anak muda juga sulit untuk mendapat izin mendirikan usaha karena birokrasi yang rumit. “Anak muda membuka usaha awal atau startup, ambil izin bukan di pemerintah, tapi ambil ke Singapura atau Dubai, sehari dapat. Tentu pajaknya diambil sana, di negeri sendiri didiskriminasi sendiri, diperlakukan tidak adil, kondisi ini bisa melemahkan persatuan,” katanya.

Kuatnya praktek Korupsi, Kolusi dan nepotisme ini menurut Mahfud bisa melemahkan semangat persatuan dan kesatuan serta rasa cinta pada tanah air pada generasi muda. Apalagi generasi sekarang ini merupakan bukanlah para pelaku pejuang perang kemerdekaan. Semangat nasionalisme dan rasa cinta tanah air sangat berbeda jauh dengan para pejuang kemerdekaan. ”Kita-kita ini tidak ikut dalam perang. Pelaku sejarah sudah hampir habis. Generasi baru sekarang ini berkomunikasi dengan ide-ide barat. Karenanya generasi baru ini memerlukan kebutuhan baru yang perlu dilayani pemerintah yang pro dengan rakyat,” katanya

Mahfud menegaskan, kebersatuan dari seluruh elemen masyarakat menjadi kunci besar keberhasilan Indonesia membangun negara yang berdaulat. Tugas merawat kebhinekaan merupakan tanggung jawab seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Dengan cara tersebut akan menciptakan keadilan sosial. Oleh karena itu, perbedaan atas ikatan primordial yang mana ras, suku, daerah sudah seharusnya bukan menjadi masalah yang bisa memecah belah Indonesia. Sebab, target program Indonesia emas pada tahun 2045 juga sangat bergantung pada kondisi stabilitas negara.

Sementara Romo Alexius a. Binawan mengatakan negara memiliki peran penting dalam menjaga toleransi antar sesama anak bangsa yang memiliki ragam ras, suku, budaya dan agama dalam bentuk penghormatan, perlakuan, dan pengakuan.

Dahliana Hasan, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Hukum UGM mengatakan Dialog Kebhinekaan ini mengenai pembukaan Dies FH UGM ke-79. “Dies kali ini, dibuka dengan dialog kebhinekaan. Fakultas ini sebenarnya juga mewakili kebhinekaan, karena dosen dan tendik berasal dari berbagai daerah. Agamanya juga berbeda. Tetapi paling tidak, bagaimana kita merawat kebhinekaan melalui toleransi dan kemanusiaan,sehingga bisa memberikan kontribusi lebih baik bagi masyarakat bangsa dan negara,” pungkasnya.

Penulis : Jelita Agustine

Editor : Gusti Grehenson

Foto : Firsto

Artikel Mahfud MD: Kesejahteraan Rakyat Bisa Dibangun dengan Pemerintahan yang Demokratis pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/mahfud-md-kesejahteraan-rakyat-bisa-dibangun-dengan-pemerintahan-yang-demokratis/feed/ 0
Wamen Stella Ingin Hilangkan Stigma “Kelas Dua” Pendidikan Vokasi  https://ugm.ac.id/id/berita/wamen-stella-ingin-hilangkan-stigma-kelas-dua-pendidikan-vokasi/ https://ugm.ac.id/id/berita/wamen-stella-ingin-hilangkan-stigma-kelas-dua-pendidikan-vokasi/#respond Wed, 05 Feb 2025 07:38:37 +0000 https://ugm.ac.id/?p=75529 Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Prof. Stella Christie, A.B., mengatakan pemerintah akan mendorong pengembangan pendidikan ilmu terapan melalui pendidikan tinggi sekolah vokasi. Menurut Stella hampir seluruh negara yang bangkit dari pendapatan menengah ke negara berpendapatan tinggi memulai langkahnya dari pengembangan ilmu terapan. Pengembangan pendidikan vokasi diakui Stella selaras dengan empat arahan Presiden Prabowo […]

Artikel Wamen Stella Ingin Hilangkan Stigma “Kelas Dua” Pendidikan Vokasi  pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Prof. Stella Christie, A.B., mengatakan pemerintah akan mendorong pengembangan pendidikan ilmu terapan melalui pendidikan tinggi sekolah vokasi. Menurut Stella hampir seluruh negara yang bangkit dari pendapatan menengah ke negara berpendapatan tinggi memulai langkahnya dari pengembangan ilmu terapan.

Pengembangan pendidikan vokasi diakui Stella selaras dengan empat arahan Presiden Prabowo Subianto yang dicanangkan untuk Kabinet Merah Putih. “Ada arahan ketersediaan lapangan kerja; produktivitas terukur; ketahanan pangan, energi, dan air; dan teknologi sebagai investasi pendidikan manusia. Saya kira yang keempat ini cocok dengan vokasi,” terangnya, usai melakukan kunjungan dan mengisi talkshow di Sekolah Vokasi UGM, Selasa (4/2).

Stella sempat menjelaskan langkah-langkah strategis pemerintah untuk meningkatkan kualitas vokasi sekaligus menghubungkan akademik dengan industri dan pemerintah. Merujuk pada keinginan Presiden Prabowo untuk mendorong hubungan yang kuat antara akademik, pemerintah, dan industri. Bahkan di setiap Kementerian dan Lembaga berencana menjembatani kolaborasi tersebut agar ketiga sektor saling bahu membahu menyelesaikan persoalan.

Meski demikian, Wamen Stella memahami adanya stigma di masyarakat yang menganggap ilmu terapan merupakan pendidikan kelas dua. Apalagi saat ini di Kementerian Dikti Saintek, sudah dihapus Dirjen Pendidikan Vokasi namun pemerintah tetap berkomitmen meningkatkan kualitas vokasi agar dianggap setara dengan pendidikan sarjana.

Soal penghapusan direktorat jenderal pendidikan vokasi ini didasarkan pada prinsip general relativity dibanding special relativity. “Harapannya tidak lagi pendidikan vokasi dan akademik itu dikotak-kotakkan, jadi semuanya sama. Ini yang ingin kami dorong untuk menciptakan ekosistem sains dan teknologi,” paparnya.

Bagi Stella, ketiadaan Dirjen Vokasi bukan berarti pendidikan vokasi dan politeknik tidak mendapat naungan dari pemerintah, justru sebaliknya mampu mengubah persepsi publik bahwa vokasi setara dengan pendidikan akademis umum. “Pemerintah ingin mendorong agar pengembangan ilmu terapan bisa menyelesaikan persoalan dan isu-isu nasional,” terangnya.

Ditanya soal perkembangan riset di pendidikan tinggi vokasi, Wamen Stella ingin agar riset terapan dan fundamental bisa berjalan beriringan. Keduanya memegang peran penting untuk menyelesaikan masalah yang ada sekarang, sekaligus mengantisipasi masalah di kemudian hari. Menurutnya, peneliti tidak harus berangkat dari apakah riset tersebut terapan atau fundamental, melainkan masalah seperti apa yang ingin dipecahkan. Hal nantinya akan menentukan kuat tidaknya hilirisasi riset dari sektor akademik.“Riset terapan itu seperti low hanging fruit, mudah dipetik dan sangat diminati oleh industri dan masyarakat sebenarnya. Tapi kondisi sekarang baik industri, pemerintah, maupun akademik tidak saling mengenal,” ucap Stella.

Dekan Sekolah Vokasi UGM, Prof. Dr. -Ing. Ir. Agus Maryono, IPM., ASEAN Eng mengakui bahwa pendidikan tinggi vokasi di Indonesia masih sangat tertinggal dengan pendidikan sarjana. “Tentunya kami mengharapkan adanya inisiasi dari pemerintah untuk meningkatkan kualitas vokasi,” tutur Agus.

Agus menyebutkan, masih ada anggapan bahwa vokasi berada di bawah pendidikan fundamental. Hal ini menyebabkan tidak banyak industri maupun masyarakat yang tertarik dengan pendidikan vokasi. Padahal pengembangan ilmu terapan sangat diperlukan. “Dalam meningkatkan kualitas, kami tentu membutuhkan resources yang memadai. Karenanya kami di vokasi UGM telah berupaya untuk membangun jembatan dengan industri,” ungkap Agus.

Penulis : Tasya

Editor : Gusti Grehenson

Foto : Donnie

Artikel Wamen Stella Ingin Hilangkan Stigma “Kelas Dua” Pendidikan Vokasi  pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/wamen-stella-ingin-hilangkan-stigma-kelas-dua-pendidikan-vokasi/feed/ 0
Membangun Komunikasi Efektif dengan Media https://ugm.ac.id/id/berita/membangun-komunikasi-efektif-dengan-media/ https://ugm.ac.id/id/berita/membangun-komunikasi-efektif-dengan-media/#respond Sun, 02 Feb 2025 05:23:11 +0000 https://ugm.ac.id/?p=75306 Sebuah institusi  diharapkan mampu membangun komunikasi yang efektif dengan media dalam rangka membangun reputasi. Sebab, komunikasi yang baik akan mampu menyampaikan program dan hasil inovasi ke masyarakat dengan baik serta mengatasi berbagai potensi krisis saat diterpa isu negatif. Hal itu mengemuka dalam workshop FGD yang bertajuk Panduan Komunikasi Internal yang diselenggarakan oleh Sekretariat UGM, Jumat […]

Artikel Membangun Komunikasi Efektif dengan Media pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Sebuah institusi  diharapkan mampu membangun komunikasi yang efektif dengan media dalam rangka membangun reputasi. Sebab, komunikasi yang baik akan mampu menyampaikan program dan hasil inovasi ke masyarakat dengan baik serta mengatasi berbagai potensi krisis saat diterpa isu negatif.

Hal itu mengemuka dalam workshop FGD yang bertajuk Panduan Komunikasi Internal yang diselenggarakan oleh Sekretariat UGM, Jumat (31/1) di Ruang Multimedia 1, Lantai 3 sayap utara Gedung Pusat UGM. Workshop kali ini menghadirkan empat praktisi media berpengalaman, antara lain dr. Tirta Mandira Hudhi, M.A.B., Winda Pratiwi, Farchan Noor Rachman, dan ⁠Mohamad Ryan Saputra.

Mohamad Ryan Saputra dengan topik Pengaplikasian Media Appearance, dalam pemaparannya mengatakan terdapat beberapa jalur komunikasi media, yaitu Press Release, Press Conference, Wawancara Media, Artikel dan Opini, Media Sosial, dan Media Kit. Apabila jalur komunikasi ini berjalan dengan baik maka sebuah institusi bisa menyampaikan informasi ke publik, meningkatkan semangat transparansi, mengatasi isu sensitif, dan mampu mengkomunikasikan program atau inovasi. “Selain dapat mengatasi krisis komunikasi,” katanya.

Saat terjadi krisis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar penyampaian informasi tidak simpang siur. Beberapa diantaranya, melakukan koordinasi dengan pihak terkait, mengutamakan transparansi data untuk hal-hal yang sudah disepakati, melakukan respon secara cepat untuk meminimalisasi peluang misinformasi dari pihak lain. 

Selanjutnya, menunjukkan juru bicara agar informasi yang disampaikan dengan baik, tepat, tidak membingungkan oleh orang yang kompeten. “Lalu menggunakan beragam owned media untuk menginformasikan juga apa yang disampaikan ke wartawan agar bisa dijadikan rujukan informasi oleh media lain maupun publik,” katanya.

Farchan Noor Rachman dengan topik Publicity Handling and Government Relationship, mengatakan dalam membangun komunikasi dengan media, ada ada 5 prinsip utama yang perlu dipegang, yakni pertama, selalu memegang prinsip transparansi dimana perlunya dalam memberikan informasi yang jelas dan jujur. Kedua, selalu konsistensi untuk mempertahankan narasi yang stabil di semua platform. Ketiga, adanya responsivitas untuk menanggapi pertanyaan media dan kekhawatiran publik dengan cepat. Keempat, adanya empati untuk memahami perspektif audiens dan menanggapi kekhawatiran yang ada. “Terakhir adanya sikap proaktif untuk mengantisipasi potensi masalah dan menyiapkan tanggapan,” ujarnya.

Sementara dr. Tirta Mandira Hudhi, M.A.B. dengan topik yang dibawakan yaitu Build Community Relationship menyampaikan alasan mengapa penting dalam membangun hubungan baik dengan stakeholder dalam rangka membangun kepercayaan. Sebab, hubungan yang baik dapat menciptakan kepercayaan yang dapat memperkuat kolaborasi. “Reputasi positif menarik mitra baru dan mempertahankan hubungan lama,” jelasnya.

Winda Pratiwi dalam topiknya tentang Setting Communication Officer menuturkan praktisi kehumasan sekarang harus mampu menjadi petugas komunikasi yang memiliki strategi dalam menyampaikan informasi pengetahuan. Dia berpesan agar praktisi humas tidak sembarangan memberikan komentar atau membuat konten yang menimbulkan afirmasi negatif ke warga negatif. “Di sosial media terdapat afirmasi positif dan negatif. Dari afirmasi negatif akan mengarah ke cyber bullying. Jadi jangan gunakan jempolmu sembarangan. Oleh karena itu muncul campaign we listen and we don’t judge,” pungkasnya.

Dr. Andi Sandi Antonius Tabusassa Tonralipu, S.H., LL.M., selaku Sekretaris Universitas (SU) UGM berharap dengan adanya workshop ini, seluruh praktisi kehumasan dapat mengetahui lebih jauh tentang peran penting kerja kehumasan dan mampu mengimplementasikan di dunia nyata khususnya bila menghadapi tantangan krisis komunikasi di era kemajuan teknologi informasi dan komunikasi.

Penulis : Kezia Dwina Nathania
Editor : Gusti Grehenson

Foto : Donnie

Artikel Membangun Komunikasi Efektif dengan Media pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/membangun-komunikasi-efektif-dengan-media/feed/ 0
Ekonom UGM Nilai Kinerja Ekonomi Kabinet Merah Putih Belum Terlihat https://ugm.ac.id/id/berita/ekonom-ugm-nilai-kinerja-ekonomi-kabinet-merah-putih-belum-terlihat/ https://ugm.ac.id/id/berita/ekonom-ugm-nilai-kinerja-ekonomi-kabinet-merah-putih-belum-terlihat/#respond Sat, 01 Feb 2025 12:43:43 +0000 https://ugm.ac.id/?p=75296 Ekonom UGM Dr. Dumairy mengatakan masih terlalu dini untuk menilai secara subjektif kinerja ekonomi Kabinet Merah Putih, sebab program kerja yang diemban oleh kabinet sekarang ini tidak seluruhnya program kerja baru. Beberapa program kerja yang masih berjalan merupakan program kerja turunan dari kabinet sebelumnya, yaitu Kabinet Indonesia Maju 2019-2024. “Tidak gampang (untuk menjalankan program turunan) […]

Artikel Ekonom UGM Nilai Kinerja Ekonomi Kabinet Merah Putih Belum Terlihat pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Ekonom UGM Dr. Dumairy mengatakan masih terlalu dini untuk menilai secara subjektif kinerja ekonomi Kabinet Merah Putih, sebab program kerja yang diemban oleh kabinet sekarang ini tidak seluruhnya program kerja baru. Beberapa program kerja yang masih berjalan merupakan program kerja turunan dari kabinet sebelumnya, yaitu Kabinet Indonesia Maju 2019-2024. “Tidak gampang (untuk menjalankan program turunan) karena tidak semuanya inisiatif Prabowo-Gibran,” ujar Dumairy dalam diskusi yang diselenggarakan oleh Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan UGM bertajuk “Prediksi Masa Depan Demokrasi Ekonomi dan Politik di Pemerintahan Baru” di Gedung Pusat Antar Universitas (PAU), Sekolah Pascasarjana UGM, Jumat (31/1).

Soal target pembangunan ekonomi tahun 2025 yang digadang-gadang akan menurunkan angka kemiskinan ekstrem. Bahkan tingkat pengangguran ditargetkan akan menurun dan indeks modal manusia akan meningkat. Dumairy menilai target pembangunan ekonomi tersebut harus dibarengi pertumbuhan ekonomi dan distribusi pendapatan merata maka target tersebut akan tercapai. “Prioritas pembangunan ekonomi harus disertai dengan pertumbuhan ekonomi. Namun kondisi sekarang menunjukkan bahwa prioritas pertumbuhan kurang konstitusional,” ujar Dumairy.

Dumairy mengusulkan agar pembangunan ekonomi Indonesia lebih mengedepankan semangat keindonesiaan, pemerintah dapat menata ulang kepemilikan penguasaan sumber daya ekonomi, seperti tambang dan lahan. Selain itu, skema hilirisasi dapat dibuat lebih merakyat sehingga masyarakat juga dapat turut menikmati hasilnya. “Masyarakat harus mendapatkan manfaatnya,” katanya.

Sementara Sosiolog politik UGM Dr. Arie Sujito menyoroti tentang masalah kinerja BPJS belum mendapat perhatian serius dari pemerintah. Oleh karena itu diperlukan reformasi dalam sistem pelayanan kesehatan untuk mengatasi ketidakadilan dalam klaim dan memastikan manajemen yang lebih efisien. “Jangan sampai ada ketidakadilan dalam sistem pelayanan kesehatan,” ujar Arie.

Selain itu, Arie juga menyoroti masih tingginya biaya pendidikan membuat akses masyarakat terhadap pendidikan semakin sulit, dan alokasi anggaran yang tidak memadai hanya memperparah situasi pembangunan SDM di tanah air. Kampus sebagai institusi pendidikan seharusnya difokuskan pada peningkatan kualitas pendidikan, bukan pada proyek-proyek yang berpotensi menimbulkan konflik kepentingan, seperti terlibat dalam pertambangan. “Demokratisasi pendidikan yang berlebihan membuat jebakan pertarungan antar kampus gara-gara tambang nantinya,” katanya.

Namun, Arie masih percaya bahwa situasi ini dapat dikendalikan apabila masyarakat, terutama mahasiswa, berkonsolidasi untuk melakukan perubahan. Apabila masyarakat cepat puas dengan keadaan yang ada, transformasi ekonomi dan demokrasi politik akan sulit terjadi. Sebaliknya, suatu pergerakan mahasiswa dengan proses konsolidasi yang kuat akan mendorong transformasi demokrasi, seperti saat mahasiswa turun ke jalan untuk menuntut pembatalan PPN 12%. “Saya percaya mahasiswa bisa menjadi agen-agen yang potensial dalam mendukung transformasi demokrasi,” pungkasnya.

Penulis : Tiefany

Editor : Gusti Grehenson

Foto : Freepik

Artikel Ekonom UGM Nilai Kinerja Ekonomi Kabinet Merah Putih Belum Terlihat pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/ekonom-ugm-nilai-kinerja-ekonomi-kabinet-merah-putih-belum-terlihat/feed/ 0
Cuaca Ekstrem Bikin Konstruksi Jalan Rentan Mengalami Kerusakan https://ugm.ac.id/id/berita/cuaca-ekstrem-bikin-konstruksi-jalan-rentan-mengalami-kerusakan/ https://ugm.ac.id/id/berita/cuaca-ekstrem-bikin-konstruksi-jalan-rentan-mengalami-kerusakan/#respond Fri, 31 Jan 2025 08:49:20 +0000 https://ugm.ac.id/?p=75260 Perubahan iklim global telah berdampak dan menjadi tantangan nyata masyarakat, tidak hanya resiko bencana termasuk juga ancaman pada infrastruktur transportasi. Pasalnya, fenomena kenaikan suhu udara dan curah hujan yang tidak menentu akibat cuaca esktren, telah membuat konstruksi jalan lebih rentan mengalami kerusakan. Ir. Ikaputra, M.Eng., Ph.D selaku Kepala Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) Universitas […]

Artikel Cuaca Ekstrem Bikin Konstruksi Jalan Rentan Mengalami Kerusakan pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Perubahan iklim global telah berdampak dan menjadi tantangan nyata masyarakat, tidak hanya resiko bencana termasuk juga ancaman pada infrastruktur transportasi. Pasalnya, fenomena kenaikan suhu udara dan curah hujan yang tidak menentu akibat cuaca esktren, telah membuat konstruksi jalan lebih rentan mengalami kerusakan.

Ir. Ikaputra, M.Eng., Ph.D selaku Kepala Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) Universitas Gadjah Mada mengatakan diperlukan strategi untuk beradaptasi terhadap perubahan iklim terhadap fasilitas infrastruktur tranportasi. Ia menyebutkan pengembangan inovasi  bahan dan konstruksi dalam mendukung daya tahan infrastruktur sangat diperlukan. “Beberapa tindakan juga dapat dilakukan diantaranya dengan penggunaan material yang tahan terhadap perubahan iklim, pemberian air untuk pendingin pada saat udara panas, mengurangi periode penggantian jalan, manajemen lalulintas terutama pengaturan kendaraan berat, dan pengaturan mengenai standar desain perkerasan dan kendaraan,” kata Ikaputra dalam pada webinar bertema Perkerasan Jalan Ramah Lingkungan dan Adaptasi Terhadap Perubahan Iklim, Kamis (23/1).

Namun demikian, imbuhnya, strategi yang ia sebutkan tidak mudah untuk dilakukan karena diperlukan pendanaan yang tidak sedikit untuk kebutuhan riset dan pengembangan. “Setidaknya memerlukan waktu dan biaya. Belum lagi adanya hambatan politis dan institusional karena adanya konflik kepentingan dan keterbatasan institusi untuk menerapkan teknologi baru,” paparnya

Dia menyampaikan Pustral UGM berkomitmen untuk memberikan kontribusi nyata dalam menjawab tantangan ini melalui kolaborasi lintas disiplin. Kolaborasi antar akademisi, praktisi, dan pembuat kebijakan guna berbagi pengetahuan tentang praktik terbaik dari berbagai negara seperti Slovakia yang telah berhasil mengimplementasikan teknologi inovatif seperti High Modulus Asphalt Concrete (HMAC) dan Porous Asphalt. “Kami berharap diskusi hari ini dapat menginspirasi penerapan teknologi serupa di Indonesia,” terangnya.

Menurutnya para peneliti, solusi inovatif untuk meningkatkan daya tahan jalan melalui penggunaan material ramah lingkungan seperti nanokomposit, teknologi Warm Mix Asphalt (WMA), serta metode desain berbasis data iklim. Dengan pendekatan ini, para pihak terkait tentunya tidak hanya memperkuat ketahanan infrastruktur tetapi juga mendukung keberlanjutan lingkungan.

Sementara Ir. Latif Budi Suparma, M.Sc., Ph.D., selaku anggota Tim Ahli Pustral UGM sekaligus Ketua Program Studi Magister Sistem dan Teknik Transportasi, Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan Fakultas Teknik UGM menyampaikan bahwa infrastruktur ramah lingkungan didesain dan  dibangun dengan prinsip meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan, misalnya sumber daya  alam, polusi baik udara, air, tanah dan lainnya. Termasuk didalamnya dampak sosial terhadap masyarakat.

Infrastruktur ramah lingkungan, disebutnya, bertujuan untuk meningkatkan umur pemakaian infrastruktur dan mengurangi kebutuhan perawatan. “Beberapa bentuk perkerasan jalan yang ramah lingkungan diantaranya adalah penggunaan recycled materials untuk meminimalkan bahan terbuang, Permeable Pavement berpotensi mengurangi limpasan dan meningkatkan kualitas air, Biogenic Asphalt Technology yang mengurangi emisi karbon dioksida selama produksi, serta Warm Mix Asphalt yang memerlukan energi yang suhu yang lebih rendah selama pemrosesan,” ungkapnya.  

Latif mengakui perubahan iklim berdampak terhadap perkerasan, baik langsung maupun tidak langsung. Dampak secara langsung, perubahan iklim meningkatkan suhu yang dapat mengurangi kualitas perkerasan jalan. Demikian pula perubahan curah hujan yang berpengaruh terhadap kualitas permukaan dan stabilitas jalan khususnya pada tanah lempung atau air tanah tinggi yang meningkatkan risiko akan banjir. “Secara tidak langsung, perubahan iklim yang menurunkan kualitas permukaan dapat berpengaruh pada pengurangan keselamatan, peningkatan penggunaan kendaraan, namun mengurangi kecepatan. Hal ini tentunya dapat berpengaruh pula pada peningkatan kebisingan lalulintas,” pungkasnya.

Penulis : Agung Nugroho

Foto : Harian Terbit

Artikel Cuaca Ekstrem Bikin Konstruksi Jalan Rentan Mengalami Kerusakan pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/cuaca-ekstrem-bikin-konstruksi-jalan-rentan-mengalami-kerusakan/feed/ 0
Penanganan Wabah PMK Butuh Perhatian Serius https://ugm.ac.id/id/berita/penanganan-wabah-pmk-butuh-perhatian-serius/ https://ugm.ac.id/id/berita/penanganan-wabah-pmk-butuh-perhatian-serius/#respond Sun, 19 Jan 2025 01:54:20 +0000 https://ugm.ac.id/?p=74847 Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dr. Agung Suganda mengatakan pemerintah melalui Kementerian Pertanian, tengah berupaya memberantas penyakit mulut dan kukus (PMK) yang kini tengah kembali mewabah dan menjangkiti ternak dalam beberapa bulan terakhir. Ia menyebutkan, sejak akhir tahun lalu, sejumlah lebih dari 49.000 vaksinasi telah dilaksanakan di 16 provinsi. “Sebanyak 13.956 hewan ternak yang sakit […]

Artikel Penanganan Wabah PMK Butuh Perhatian Serius pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>

Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dr. Agung Suganda mengatakan pemerintah melalui Kementerian Pertanian, tengah berupaya memberantas penyakit mulut dan kukus (PMK) yang kini tengah kembali mewabah dan menjangkiti ternak dalam beberapa bulan terakhir. Ia menyebutkan, sejak akhir tahun lalu, sejumlah lebih dari 49.000 vaksinasi telah dilaksanakan di 16 provinsi. “Sebanyak 13.956 hewan ternak yang sakit juga telah diberikan pengobatan khusus dari dokter hewan,” kata Suganda dalam seminar Nasional yang bertajuk Roadmap dan Strategi Menuju Indonesia Bebas PMK, Jumat (16/1) di ruang Auditorium Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada.

Ia menerangkan bahwa Kementerian Pertanian juga telah menganggarkan anggaran sebesar Rp 104 miliar untuk mendukung pelaksanaan program empat juta dosis vaksinasi di zona pemberantasan penyakit PMK di daerah. “Kami memohon dukungan rekan sejawat dokter hewan dari seluruh institusi. Kita sudah membentuk jalur komunikasi karena tanpa gotong royong, maka pemberantasan PMK akan sangat sulit kita laksanakan,” ujar Dirjen.

Dalam kesempatan itu, Agung Suganda memaparkan data perkembangan kasus dan penanganan PMK di Indonesia sepanjang tahun 2024 lalu. Kasus PMK memuncak pada periode April—Agustus, menjelang perayaan Idul Adha. Mulai 28 Desember 2024 sampai 15 Januari 2025, tercatat sebanyak lebih dari 25.000 hewan ternak terjangkit PMK yang tersebar di 2.736 desa. Menurutnya, angka ini menunjukkan bahwa PMK telah menjadi ancaman yang membutuhkan perhatian serius.

Guru Besar FKH UGM bidang Mikrobiologi Veteriner Prof. Dr. drh. Agnesia Endang Tri Hastuti Wahyuni, M.Si, mengatakan penyakit PMK adalah salah satu penyakit lintas batas yang sangat menular pada hewan, dan dapat menyebar secara nasional dan internasional dengan cepat dan tidak terduga. Ciri-ciri ternak yang terinfeksi dari penularan penyakit ini ditandai oleh lesi di mulut dan kaki hewan, serta penurunan produksi susu, berat badan, dan gangguan produksi. “Meskipun angka kematian tidak tinggi, tetapi PMK menyebabkan kerugian dalam perdagangan,” ujar Wahyuni.

Sementara Prof. drh. Agung Budiyanto, MP, Ph.D, selaku Dosen di Departemen Reproduksi dan Obstetri FKH UGM menegaskan peran perguruan tinggi khususnya Fakultas Kedokteran Hewan harus ikut berkontribusi dalam penanganan PMK. Perguruan tinggi bisa berperan sebagai tim satgas, pakar klinis dan laboratoris, serta pelaku pengabdian masyarakat dalam membina masyarakat. Selain itu, perguruan tinggi juga ikut memberikan dukungan berupa komunikasi, informasi, dan edukasi dalam jangka pendek, menengah, dan panjang.

Penanganan jangka pendek dilakukan untuk mengurangi kerugian dengan penanganan yang efektif dan diagnosa yang akurat. “Langkah yang dapat dilakukan adalah menentukan treatment sesuai dengan kondisi hewan yang ada,” paparnya.

Setelah dilakukan diagnosa yang tepat, penanganan dilakukan dengan pemberian vitamin, protein, obat cacing, atau perbaikan hormonal. “Penanganan jangka menengah dan panjang dilakukan dengan vaksinasi, pengobatan, dan penyuluhan ke masyarakat,” pungkasnya.

Dalam seminar yang diselenggarakan oleh FKH UGM ini, menghadirkan pembicara lainnya yakni Dr. drh. Muhammad Munawaroh, MM, selaku Ketua Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PB PDHI); praktisi dan pengusaha drh. Nanang Purus Subendro dari  PT Indo Prima Beef; dan dokter hewan drh. Bima Ade Rusandi dari Kabupaten Kediri; serta drh. Retno Widyastuti selaku Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Gunungkidul, DIY.

Penulis : Tiefany

Editor : Gusti Grehenson

Foto : Donnie

Artikel Penanganan Wabah PMK Butuh Perhatian Serius pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/penanganan-wabah-pmk-butuh-perhatian-serius/feed/ 0
Wamen Komdigi: SDM Talenta Digital Wajib Kuasai Keterampilan AI  https://ugm.ac.id/id/berita/wamen-komdigi-sdm-talenta-digital-wajib-kuasai-keterampilan-ai/ https://ugm.ac.id/id/berita/wamen-komdigi-sdm-talenta-digital-wajib-kuasai-keterampilan-ai/#respond Thu, 09 Jan 2025 03:06:26 +0000 https://ugm.ac.id/?p=74540 Wakil Menteri Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) Republik Indonesia, Dr. Nezar Patria, M.Sc., M.B.A mengatakan teknologi kecerdasan buatan (AI) memberikan sejumlah peluang kerja sekaligus tantangan yang perlu diantisipasi bersama. Pasalnya, ekonomi digital yang memanfaatkan bantuan internet dan kecerdasan buatan yang saat ini tengah tumbuh diperkirakan akan memberikan dampak ekonomi hingga 366 miliar dollar amerika serikat […]

Artikel Wamen Komdigi: SDM Talenta Digital Wajib Kuasai Keterampilan AI  pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Wakil Menteri Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) Republik Indonesia, Dr. Nezar Patria, M.Sc., M.B.A mengatakan teknologi kecerdasan buatan (AI) memberikan sejumlah peluang kerja sekaligus tantangan yang perlu diantisipasi bersama. Pasalnya, ekonomi digital yang memanfaatkan bantuan internet dan kecerdasan buatan yang saat ini tengah tumbuh diperkirakan akan memberikan dampak ekonomi hingga 366 miliar dollar amerika serikat di tahun 2030. “Pertumbuhan yang muncul di sektor industri yang mengadopsi AI ini terutama di bidang game,pendidikan dan industri pemasaran,” kata Nezar dalam Seminar Nasional bertajuk “AI untuk Indonesia”, Rabu (8/1), di ruang Multimedia 1, Gedung Pusat UGM.

Di dunia kerja, kata Nezar, cukup signifikan dampak yang diberikan dari pemanfaatan AI ini. Setidaknya ada 92% knowledge worker yang menggunakan AI di Indonesia yang sudah menggunakan generative AI di tempat kerjanya. Oleh karena itu, diperlukan SDM yang memiliki penguasaan keterampilan AI. “Kita juga mencatat ada 69 pemimpin perusahaan yang menyatakan tidak akan mempekerjakan seseorang yang tidak memiliki keterampilan AI. Ini menjadi tantangan yang cukup serius, untuk mempersiapkan SDM digital talent di Indonesia yang cukup cakap,” katanya.

Direktur Senior Arsitektur Solusi dan Teknik Nvidia, Prof. Simon See mengatakan terdapat teknologi untuk mengangkat barang yang dioperasikan oleh manusia di berbagai perusahaan besar seperti di Inggris, namun dengan adanya AI sekarang ini teknologi tersebut sudah tergantikan oleh robot. “Saya kira tidak hanya di UK, tetapi juga di negara-negara lainnya,” katanya.

Kepala Biro Transformasi Digital (BTD) UGM, Dr. Mardhani Riasetiawan, M.T., mengatakan perkembangan teknologi AI memberikan kesempatan bagi perguruan tinggi untuk menyiapkan SDM yang memiliki keterampilan dalam penguasaan AI dan IoT. “Kita mendorong literasi agar AI ini bisa diterima lebih positif,” ujarnya.

Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran UGM, Prof Wening Udasmoro dalam keterangannya kepada wartawan, mengatakan UGM mendorong para pemangku kebijakan dan praktisi AI di tanah air untuk mendiskusikan langkah strategis pengembangan AI di Indonesia dan bertukar gagasan melalui seminar yang diselenggarakan kali ini. Sebagai perguruan tinggi nasional, katanya, Universitas Gadjah Mada juga ikut berkontribusi dalam pengembangan talenta AI, kolaborasi multi-stakeholder, serta implementasi AI dalam kebijakan berbasis data. “AI sendiri telah membawa adanya revolusi pada kehidupan, mulai dari pendidikan, kesehatan, ekonomi, hingga kebijakan publik. AI memiliki potensi besar dalam meningkatkan efisiensi, inovasi, dan kualitas pengambilan keputusan di berbagai sektor,” katanya.

Penulis : Kezia Dwina Nathania
Editor : Gusti Grehenson

Foto          : Donnie

Artikel Wamen Komdigi: SDM Talenta Digital Wajib Kuasai Keterampilan AI  pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/wamen-komdigi-sdm-talenta-digital-wajib-kuasai-keterampilan-ai/feed/ 0
UGM Sukses Selenggarakan Forum Internasional Education for Sustainable Development (ESD) https://ugm.ac.id/id/berita/ugm-sukses-selenggarakan-forum-internasional-education-for-sustainable-development-esd/ https://ugm.ac.id/id/berita/ugm-sukses-selenggarakan-forum-internasional-education-for-sustainable-development-esd/#respond Tue, 17 Dec 2024 02:37:45 +0000 https://ugm.ac.id/?p=73928 Universitas Gadjah Mada sebagai koordinator Regional Centre of Expertise (RCE) Yogyakarta melalui Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat (DPKM) sukses menyelenggarakan Forum Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan (Education for Sustainable Development/ESD) yang ke-12 pada 5-6 Desember silam secara bauran di Hotel MM UGM. Mengangkat tema ‘Membangun Masyarakat yang Tangguh melalui Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan: Memajukan SDGs untuk Planet […]

Artikel UGM Sukses Selenggarakan Forum Internasional Education for Sustainable Development (ESD) pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Universitas Gadjah Mada sebagai koordinator Regional Centre of Expertise (RCE) Yogyakarta melalui Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat (DPKM) sukses menyelenggarakan Forum Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan (Education for Sustainable Development/ESD) yang ke-12 pada 5-6 Desember silam secara bauran di Hotel MM UGM. Mengangkat tema ‘Membangun Masyarakat yang Tangguh melalui Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan: Memajukan SDGs untuk Planet yang Lebih Baik dan Berkelanjutan’, kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara RCE Yogyakarta dengan Shizuoka University, Jepang, Srinakharinwirot University dan Burapha University, Thailand, Mariano Marcos State University, Filipina, dan Universitas Pendidikan Indonesia. Forum yang mempertemukan para pakar pendidikan, mahasiswa, dan praktisi ini menekankan pada peran penting berbagi pengetahuan dan membangun kemitraan, serta mengupayakan langkah konkret menuju pencapaian SDGs dan mempromosikan keberlanjutan dalam komunitas melalui ESD.

Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed.,Sp.OG(K)., Ph.D., mengungkapkan bahwa tantangan yang harus dihadapi dalam membangun masyarakat tangguh dan sesuai tujuan SDGs tentunya membutuhkan solusi yang inovatif serta komitmen dan tindakan kolektif dari semua sektor masyarakat. Ia menekankan UGM sangat berkomitmen untuk mempromosikan keberlanjutan melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. “Sebagai lembaga akademis, kami memahami peran penting kampus untuk memberdayakan individu dan masyarakat  sehingga kapasitas mereka terbangun, hal ini menunjukkan kami selalu berupaya mendorong perubahan yang positif,” ungkapnya.

Ova melanjutkan, keterlibatan UGM dalam Forum ESD ke-12 ini mencerminkan dedikasi universitas untuk berkontribusi pada upaya global guna mengatasi tantangan lingkungan, sosial, dan ekonomi yang mendesak, khususnya melalui sudut pandang pendidikan. “Saya mengucapkan terima kasih kepada semua mitra yang terlibat. Saya yakin upaya kolektif ini bisa menginspirasi generasi muda untuk bertindak lebih bijak demi menciptakan bumi yang lebih berkelanjutan,” tutupnya.

Forum ini dibuka dengan pemaparan dari Prof. Dr. M. Baiquni, M.A., sebagai keynote speaker terkait upaya UGM dalam mendorong ketahanan masyarakat melalui pembelajaran kolaboratif dan solusi lokal. Ia menekankan bahwa perguruan tinggi tidak hanya harus menyediakan pendidikan, tetapi juga harus terlibat aktif dengan masyarakat untuk mengatasi tantangan keberlanjutan di tingkat lokal.

Selanjutnya, Dr. dr. Rustamaji, M.Kes., selaku Direktur Pengabdian kepada Masyarakat (DPKM) di UGM, berbicara tentang pentingnya pendidikan dalam mendorong dampak di dunia nyata dengan memberikan contoh best practice yang telah dilakukan oleh DPKM. Ia mengungkapkan  UGM percaya pada kekuatan pendidikan untuk mengubah masyarakat. Melalui program seperti KKN-PPM, UGM menghubungkan mahasiswa dengan masyarakat setempat, memberdayakan mereka untuk menerapkan solusi berkelanjutan. “Forum ini berfungsi sebagai platform penting untuk berbagi ide dan membangun kemitraan yang berkontribusi pada pencapaian SDGs,” tuturnya.

Prof. Ir. Nanung Agus Fitriyanto, S.Pt., M.Sc., Ph.D., IPM, Manajer ESD Forum ke-12 UGM, menyoroti pentingnya kolaborasi internasional dalam memajukan pembangunan berkelanjutan melalui pendidikan. Menurutnya, ESD Forum merupakan bukti kekuatan kolaborasi global, dengan menyatukan beragam perspektif, ia yakin dapat mengatasi berbagai isu keberlanjutan yang kompleks dari berbagai sudut pandang. “Melalui forum ini, kami berharap dapat menciptakan dampak yang berkelanjutan, tidak hanya di kalangan akademisi, tetapi juga di masyarakat lokal, tempat dimulainya perubahan yang sesungguhnya.” Tutupnya.

Sepanjang forum, peserta terlibat dalam serangkaian sesi paralel, di mana para ahli membahas implementasi praktis ESD dan berbagi strategi inovatif untuk mengintegrasikan keberlanjutan ke dalam sistem pendidikan, pengembangan masyarakat, dan pengelolaan lingkungan. Sesi-sesi tersebut mendorong diskusi yang kaya tentang topik-topik seperti peran perangkat digital dalam ESD, integrasi pengetahuan tradisional dengan praktik keberlanjutan modern, dan pembangunan kemitraan yang efektif untuk ketahanan masyarakat.

Selain sesi seminar, Forum ini juga diisi dengan kunjungan lapangan ke Gunungkidul, sebuah kabupaten di Yogyakarta yang terkenal dengan inisiatif pembangunan berkelanjutannya. Peserta mengunjungi proyek-proyek lokal yang didukung oleh mahasiswa UGM melalui program KKN (Kuliah Kerja Nyata) di Patuk. Program ini memungkinkan mahasiswa untuk bekerja langsung dengan masyarakat dalam mencari solusi berkelanjutan di bidang pendidikan, pertanian, dan pengelolaan lingkungan. Kunjungan ini juga mencakup Rumah Cokelat Gunkid, yang dikelola oleh Kelompok Tani Sarimulyo, untuk menunjukkan bagaimana petani lokal mengintegrasikan praktik pertanian berkelanjutan. Kunjungan lapangan tersebut menyoroti pentingnya proyek yang digerakkan oleh masyarakat dan peran pendidikan dalam mendorong inisiatif tersebut.

Penulis: Triya Andriyani

Foto: Dokumentasi DPKM

Artikel UGM Sukses Selenggarakan Forum Internasional Education for Sustainable Development (ESD) pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/ugm-sukses-selenggarakan-forum-internasional-education-for-sustainable-development-esd/feed/ 0
Dosen UGM Bagi Tips Mengelola Keuangan untuk Bisnis UMKM https://ugm.ac.id/id/berita/dosen-ugm-bagi-tips-mengelola-keuangan-untuk-bisnis-umkm/ https://ugm.ac.id/id/berita/dosen-ugm-bagi-tips-mengelola-keuangan-untuk-bisnis-umkm/#respond Thu, 12 Dec 2024 00:39:15 +0000 https://ugm.ac.id/?p=73747 Kemampuan mengelola keuangan sangat berpengaruh bagi bisnis UMKM agar bisa maju dan berkembang. Oleh karena itu, memisahkan antara keuangan pribadi dan usaha sangat menentukan bagi kelangsungan usaha bisa berjalan secara berkelanjutan. Hal itu disampaikan oleh Dosen Departemen Ekonomi dan Bisnis dari Sekolah Vokasi UGM, Siti Muslihah, S.E., M. Sc., CMA., kelas pelatihan yang diselenggarakan bertajuk […]

Artikel Dosen UGM Bagi Tips Mengelola Keuangan untuk Bisnis UMKM pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>

Kemampuan mengelola keuangan sangat berpengaruh bagi bisnis UMKM agar bisa maju dan berkembang. Oleh karena itu, memisahkan antara keuangan pribadi dan usaha sangat menentukan bagi kelangsungan usaha bisa berjalan secara berkelanjutan.

Hal itu disampaikan oleh Dosen Departemen Ekonomi dan Bisnis dari Sekolah Vokasi UGM, Siti Muslihah, S.E., M. Sc., CMA., kelas pelatihan yang diselenggarakan bertajuk “Mengelola Keuangan UMKM” di GIK UGM, Rabu (11/12).

Siti menjelaskan kiat-kiat manajemen keuangan yang patut dilakukan oleh pelaku UMKM yakni harus mampu memisahkan keuangan pribadi dan usaha, “Ini harus dilakukan. Kita perlu membuka rekening khusus usaha dan melacak transaksinya,” tegasnya.

Namun yang tak kalah penting adalah penyusunan anggaran. Siti menjelaskan alur penyusunan mulai dari analisis pendapatan, identifikasi biaya, penyisihan dana, pembuatan alokasi anggaran, dan monitoring serta evaluasi berkala. Siti turut mengimbau untuk rajin mencatat segala jenis transaksi agar arus kas dapat terpantau, “Kalau rajin mencatat semua transaksi, maka pantauan laba dan rugi akan lebih mudah kita lihat,” jelasnya.

Tidak berhenti sampai di situ, Siti menyarankan agar para pelaku UMKM memisahkan modal dan keuntungan. Menurutnya, keuntungan harus dialokasikan untuk investasi modal usaha, dana darurat, dan kepentingan pribadi. Hal ini patut dilakukan untuk menghindari potensi UMKM terlilit utang besar atau bahkan kebangkrutan. “Kita harus punya tabungan dari keuntungan yang bisa dipakai untuk operasional minimal 3 bulan. Kalau terpaksa harus utang boleh, tapi pilih yang bunga rendah seperti KUR agar tidak memberatkan,” tambahnya.

Sebagai penutup, Siti mendorong para peserta untuk lebih dekat dengan teknologi sehingga mampu memanfaatkan aplikasi pembukuan digital yang dinilai lebih praktis. Selain itu, ia juga mendorong untuk mengoptimalkan penjualan digital melalui e-commerce, “Jika Bapak dan Ibu menemui kesulitan dalam usaha, konsultasi dengan ahli atau belajar digitalisasi dengan kaum muda adalah hal yang sangat baik dilakukan,” pungkasnya.

Penulis : Bolivia

Editor : Gusti Grehenson

Artikel Dosen UGM Bagi Tips Mengelola Keuangan untuk Bisnis UMKM pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/dosen-ugm-bagi-tips-mengelola-keuangan-untuk-bisnis-umkm/feed/ 0