Inovasi Teknologi Arsip - Universitas Gadjah Mada https://ugm.ac.id/id/category/penelitian-dan-inovasi/inovasi-teknologi/ Mengakar Kuat dan Menjulang Tinggi Wed, 15 Jan 2025 09:20:00 +0000 id hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.1.7 Semar UGM Siap Ikut Kompetisi Shell Eco-Marathon 2025 di Qatar https://ugm.ac.id/id/berita/semar-ugm-siap-ikut-kompetisi-shell-eco-marathon-2025-di-qatar/ https://ugm.ac.id/id/berita/semar-ugm-siap-ikut-kompetisi-shell-eco-marathon-2025-di-qatar/#respond Wed, 15 Jan 2025 08:51:36 +0000 https://ugm.ac.id/?p=74737 Semar UGM salah satu kendaraan inovatif kebanggan UGM tengah mempersiapkan debut mereka di Shell Eco-Marathon Asia Pasifik dan Timur Tengah 2025 yang akan digelar di Sirkuit Lusail, Qatar pada 8-12 Februari mendatang. Shell Eco-marathon merupakan kompetisi bergengsi yang mempertemukan kendaraan-kendaraan hemat energi yang mendobrak batasan-batasan yang ada. Tahun ini menandai babak baru setelah lima tahun […]

Artikel Semar UGM Siap Ikut Kompetisi Shell Eco-Marathon 2025 di Qatar pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Semar UGM salah satu kendaraan inovatif kebanggan UGM tengah mempersiapkan debut mereka di Shell Eco-Marathon Asia Pasifik dan Timur Tengah 2025 yang akan digelar di Sirkuit Lusail, Qatar pada 8-12 Februari mendatang. Shell Eco-marathon merupakan kompetisi bergengsi yang mempertemukan kendaraan-kendaraan hemat energi yang mendobrak batasan-batasan yang ada. Tahun ini menandai babak baru setelah lima tahun berturut-turut kompetisi digelar di Indonesia, tepatnya di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Dalam upaya memaksimalkan potensi untuk berkompetisi dengan hasil inovasi kendaraan hemat energi dari sejumlah tim mahasiswa internasional, Hans Tobias Sihombing yang juga berperan sebagai General Manager Semar UGM, tim Semar UGM menghadirkan dua kendaraan terbaiknya, yaitu Semar Urban Hydroz 1.2 yang mengandalkan bahan bakar hidrogen dan Semar Proto 4.0 yang menggunakan listrik sebagai sumber energi utamanya. “Kita ingin membawa visi besar untuk mendorong inovasi keberlanjutan dengan kompetisi internasional ini,” kata Hans dalam keterangan kepada wartawan, Rabu (15/1).

Pada kompetisi sebelumnya, kata Hans, Semar UGM sukses mencetak berbagai pencapaian gemilang seperti Juara 1 Kategori Urban Hydrogen Fuel, Juara 1 Kategori Prototype Electric dengan rekor 938 km/kWh, Juara 1 Kategori Off-track Data dan Telemetri serta juara 3 Regional Championship. “Raihan Semar UGM di tahun-tahun sebelumnya membuktikan dominasi, dan kompetensi Semar UGM sebagai salah satu tim terbaik dalam bidang kendaraan hemat energi,” paparnya.

Jalan Semar UGM untuk menjadi juara tidak semudah membalikkan telapak tangan. Pengorbanan besar harus dilakukan seperti harus melewatkan ujian akhir semester dan diharuskan mengulang ujian tersebut setelah kompetisi selesai. Saat pelaksanaan kompetisi pun, tim sempat menghadapi tekanan besar akibat salah satu masalah krusial. Kendaraan Semar Proto 4.0 sempat tidak lolos uji teknis hingga hari kedua sehingga Semar Proto tidak memiliki kesempatan untuk latihan di lintasan tersebut. Dengan penuh ketegangan, diskusi panjang, dan kerja sama yang luar biasa, Semar Proto 4.0 akhirnya merebut juara pertama di kategorinya. “Pengalaman ini menjadi momen mendebarkan yang menunjukkan ketangguhan, dedikasi, dan tekad tim untuk mewujudkan yang terbaik dan menjadi juara,” kenangnya.

Semangat inovasi inilah yang akan terus ditekadkan Semar UGM untuk membawa desain kendaraan ramah lingkungan mereka lebih dekat ke implementasi di jalan raya. Perjalanan menuju prestasi ini tidak dilakukan sendirian. Semar UGM bangga mendapat dukungan dari berbagai mitra yang berkomitmen pada keberlanjutan  seperti PT Petrokimia Gresik, Pos Properti Indonesia, Jericho, PLN, Toyota Astra Motor, Citra Jelajah Informatika, Wefreight, Inalum, Pebsteel, Dharma Precision Parts, dan Air Liquide. Semar UGM juga terus membuka pintu kolaborasi dengan mitra-mitra baru yang berbagi visi yang sama, yaitu menciptakan inovasi dan kreasi yang bermanfaat dan berkelanjutan bagi dunia.

Penulis : Lazuardi

Editor   : Gusti Grehenson

Foto     : Dok.Tim Semar UGM

Artikel Semar UGM Siap Ikut Kompetisi Shell Eco-Marathon 2025 di Qatar pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/semar-ugm-siap-ikut-kompetisi-shell-eco-marathon-2025-di-qatar/feed/ 0
Teliti Integrated Biorefineries, Dosen UGM Raih eAsia Grant  https://ugm.ac.id/id/berita/teliti-integrated-biorefineries-dosen-ugm-raih-easia-grant/ https://ugm.ac.id/id/berita/teliti-integrated-biorefineries-dosen-ugm-raih-easia-grant/#respond Thu, 19 Dec 2024 05:40:01 +0000 https://ugm.ac.id/?p=74065 Dosen Teknik Kimia, Fakultas Teknik Univerisitas Gadjah Mada, Hanifrahmawan Sudibyo, S.T., M.Eng., M.S., Ph.D. berhasil meraih eAsia Grant untuk tahun 2025-2027 yang diselenggarakan oleh e-ASIA JRP melalui proyek penelitiannya yang mengimplementasikan integrated biorefiness. e-ASIA JRP merupakan inisiatif gabungan internasional multilateral antara sejumlah organisasi pendanaan publik negara-negara anggota KTT Asia Timur (EAS). Anggota EAS meliputi: 10 […]

Artikel Teliti Integrated Biorefineries, Dosen UGM Raih eAsia Grant  pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Dosen Teknik Kimia, Fakultas Teknik Univerisitas Gadjah Mada, Hanifrahmawan Sudibyo, S.T., M.Eng., M.S., Ph.D. berhasil meraih eAsia Grant untuk tahun 2025-2027 yang diselenggarakan oleh e-ASIA JRP melalui proyek penelitiannya yang mengimplementasikan integrated biorefiness.

e-ASIA JRP merupakan inisiatif gabungan internasional multilateral antara sejumlah organisasi pendanaan publik negara-negara anggota KTT Asia Timur (EAS). Anggota EAS meliputi: 10 negara anggota ASEAN dan 8 negara tambahan (Australia, Jepang, Selandia Baru, Tiongkok, India, Korea Selatan, Rusia, AS). Tahun ini, e-ASIA Joint Research Program 13th difokuskan pada area alternative energy.

Dr. Hanif bersama tim mengajukan judul projek “Improving the Sustainability of Resource Recovery from Wet Biomass Waste: Experimentally-validated GIS-based Integrated Biorefineries for Cleaner Mobility”.  Ia menjelaskan bahwa riset ini bertujuan untuk meningkatkan kelayakan ekonomi dan teknis biorefinery limbah hayati basah di Asia Tenggara. Pada projek penelitian ini, dilakukan integrasi pemodelan geospasial, eksperimen konversi biokimia dan termokimia, simulasi proses, dan ekonometrika untuk mengevaluasi dan meningkatkan kelayakan sosio-tekno-ekonomi dari integrated biroefineries yang dikembangkan. “Proyek ini pun sejalan dengan visi Indonesia dalam melakukan pengelolaan sampah berkelanjutan, realisasi bioekonomi sirkular, dan transisi energi untuk mewujudkan mobilitas yang lebih berkelanjutan,” kata Hanif dalam keterangan tertulis yang disampaikan ke wartawan, Kamis (19/12).

Proyek ini sendiri merupakan kolaborasi peneliti 4 negara, yaitu Hiroshi Onoda (Professor, Dean of Graduate School of Environment and Energy Engineering, Waseda University Japan),  Rovick Tarife (Instructor, Mindanao State University – Iligan Institute of Technology Philippines), dan Apanee Luengnaruemitchai (Professor, Chulalongkorn University Thailand). Dari total 29 proposal yang mencerminkan berbagai minat dan kolaborasi pada bidang energi alternatif yang masuk. Proyek ini berhasil meraih pendanaan setelah proses penjurian oleh 5 lembaga pendanaan dari 5 negara peserta.

Melalui projek ini pula, Hanif mengungkapkan keinginannya untuk meningkatkan kontribusi keilmuannya dalam area yang lebih luas lagi. Sebab, pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini mencakup pengembangan decision-making tools berbasis data geospasial (GIS) yang divalidasi secara eksperimental untuk mengoptimalkan efisiensi biorefinery dalam mengubah limbah padat dan residu perkotaan dari sektor pertanian pangan dan pariwisata menjadi produk bernilai jual dan bermanfaat bagi lingkungan seperti biofuel, bahan pembenah tanah, dan pupuk cair.

Reportase    : Purwoko/FT UGM

Penulis         : Leony

Editor           : Gusti Grehenson

Artikel Teliti Integrated Biorefineries, Dosen UGM Raih eAsia Grant  pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/teliti-integrated-biorefineries-dosen-ugm-raih-easia-grant/feed/ 0
UGM Kenalkan Teknologi Terkini Bidang Biologi Molekuler https://ugm.ac.id/id/berita/ugm-kenalkan-teknologi-terkini-bidang-biologi-molekuler/ https://ugm.ac.id/id/berita/ugm-kenalkan-teknologi-terkini-bidang-biologi-molekuler/#respond Mon, 18 Nov 2024 09:46:47 +0000 https://ugm.ac.id/?p=73008 Penguasaan teknologi molekuler seperti sekarang ini sangat krusial untuk menghadapi berbagai tantangan di bidang kesehatan, lingkungan, dan pertanian, karena memungkinkan identifikasi cepat mikroorganisme patogen, pemahaman mendalam tentang genetik spesies tertentu, hingga pemetaan ekosistem secara akurat. Penerapan ini mendukung upaya peneliti dalam menyelesaikan masalah pada berbagai skala, mulai dari seluler hingga ekosistem. Fakultas Biologi Universitas Gadjah […]

Artikel UGM Kenalkan Teknologi Terkini Bidang Biologi Molekuler pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Penguasaan teknologi molekuler seperti sekarang ini sangat krusial untuk menghadapi berbagai tantangan di bidang kesehatan, lingkungan, dan pertanian, karena memungkinkan identifikasi cepat mikroorganisme patogen, pemahaman mendalam tentang genetik spesies tertentu, hingga pemetaan ekosistem secara akurat. Penerapan ini mendukung upaya peneliti dalam menyelesaikan masalah pada berbagai skala, mulai dari seluler hingga ekosistem.

Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada pada 15-16 November lalu menggelar mini workshop  menyoroti perkembangan penting dalam pemahaman dan penerapan biologi molekuler dan penggunaan teknologi terbaru dalam analisis data sekuensing dan metabarcoding untuk memahami komposisi mikrobioma serta mengidentifikasi organisme pada tingkat molekuler. “Para peserta pun berkesempatan belajar langsung dari para praktisi dan ahli, yang merupakan mitra Fakultas Biologi UGM,” kata Dekan Fakultas Biologi UGM, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, dalam keterangan tertulis yang dikirim Senin (18/11).

Mini Workshop yang dikemas dalam Research Day Fakultas Biologi UGM ini, kata Budi,  melibatkan beberapa laboratorium unggulan Fakultas Biologi, seperti Laboratorium Mikrobiologi dan Laboratorium Genetika dan Pemuliaan, untuk menghadirkan pengalaman praktis bagi peserta.

Dalam sesi pertama, kata Budi, peserta belajar tentang Promega Maxwell Automated DNA/RNA Extraction dan QC DNA menggunakan Agilent Tapestation, yang penting dalam memastikan hasil penelitian yang akurat pada tingkat molekuler. Selanjutnya, pada sesi kedua kemudian mengangkat topik ONT Sequencing & Metabarcoding Data Analysis, yang menjelaskan penggunaan teknologi terbaru dalam analisis data sekuensing dan metabarcoding untuk memahami komposisi mikrobioma serta mengidentifikasi organisme pada tingkat molekuler.

Mengusung tema Biologi Molekuler, kegiatan research daya ini menurut Budi ajang untuk mendiseminasikan hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, serta memperkenalkan teknologi terkini di bidang biologi kepada masyarakat luas. “Kita ingin ingin mengangkat tema tentang betapa pentingnya ilmu biologi dalam kehidupan manusia, dari penelitian pada tingkat molekuler hingga dinamika ekosistem,” katanya.

Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerjasama Fakultas Biologi, Dr. Eko Agus Suyono,menuturkan kegiatan pemeran riset ini mampu mempererat kerja sama antara universitas, industri, dan masyarakat serta menjadi katalisator bagi penelitian dan inovasi di bidang biologi.

Sementara Ririn Tri Nurhayati, S.IP., M.Si., M.A., selaku Kepala Subdirektorat Program Penelitian dari Direktorat Penelitian UGM, pun turut hadir memberikan apresiasi terhadap berjalannya Research Day sebagai wadah untuk memberikan manfaat kepada masyarakat melalui kemajuan pengetahuan dan teknologi. “Research Day merupakan sebuah platform untuk mentransfer pengetahuan terkait teknologi bagi masyarakat melalui mini workshop yang didukung dengan peralatan canggih,” ungkap Ririn.

Penulis : Leony

Editor : GustiGrehenson

Artikel UGM Kenalkan Teknologi Terkini Bidang Biologi Molekuler pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/ugm-kenalkan-teknologi-terkini-bidang-biologi-molekuler/feed/ 0
Peneliti UGM Manfaatkan Batu Bara Kalori Rendah Sebagai Pembenah Tanah Pertanian https://ugm.ac.id/id/berita/peneliti-ugm-manfaatkan-limbah-tambang-batubara-sebagai-pembenah-tanah-pertanian/ https://ugm.ac.id/id/berita/peneliti-ugm-manfaatkan-limbah-tambang-batubara-sebagai-pembenah-tanah-pertanian/#respond Wed, 30 Oct 2024 07:51:29 +0000 https://ugm.ac.id/?p=72363 Tim peneliti Universitas Gadjah Mada berhasil menginovasikan batu bara kalori rendah yang tidak dapat digunakan sebagai feed coal di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) menjadi bernilai guna tinggi. Produk inovasi ini bernama Gamahumat yang mampu berfungsi sebagai pembenah tanah atau soil stabilizer. Gamahumat adalah senyawa humat berupa asam humat dan asam fulvat yang berasal dari […]

Artikel Peneliti UGM Manfaatkan Batu Bara Kalori Rendah Sebagai Pembenah Tanah Pertanian pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Tim peneliti Universitas Gadjah Mada berhasil menginovasikan batu bara kalori rendah yang tidak dapat digunakan sebagai feed coal di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) menjadi bernilai guna tinggi. Produk inovasi ini bernama Gamahumat yang mampu berfungsi sebagai pembenah tanah atau soil stabilizer. Gamahumat adalah senyawa humat berupa asam humat dan asam fulvat yang berasal dari ekstraksi batu bara dengan kalori rendah.

Ketua tim peneliti dibalik Gamahumat adalah Prof. Ferian Anggara. Guru besar termuda Departemen Teknik Geologi, Fakultas Teknik UGM. Produk pembenah tanah yang dikembangkannya ini diklaim mampu menjadi pendamping pupuk sehingga proporsi penggunaan pupuk dapat dikurangi. Sebagai contoh kasus, dalam demplot padi yang diujicobakan di kawasan persawahan Bimomartani cukup menggunakan 15% NPK dan urea dari jumlah yang seharusnya. Ia menyebutkan, menggunakan prosentase 15% Gamahumat, memiliki andil 80% hasil yang seperti full NPK-urea sehingga pupuk bisa dikurangi menjadi 15% sampai 20% dari takaran normal. “Hasil panen dapat mendekati layaknya produktivitas padi yang sepenuhnya menggunakan NPK dan urea,” kata Ferian kepada wartawan, Rabu (30/10).

Ferian menyatakan bahwa Indonesia mempunyai sumberdaya batu bara kalori rendah mencapai  30%. Untuk menjamin ketersediaan bahan baku, Ferian menggandeng PT. Bukit Asam yang memiliki batubara peringkat rendah dan teruji sesuai untuk memproduksi Gamahumat. Kerjasama ini telah terjalin sejak 2018 dengan pemberian research funding. Pada tahun 2023, PT. Bukit Asam memberi dana padanan dalam skema matching fund Kedaireka untuk melakukan analisis laboratorium guna mendapat proses ekstraksi yang paling optimal dan membuat prototipenya. “Saat ini, alat tersebut mampu memproduksi 20 liter senyawa humat basah per hari dari 5 kg batubara umpan,” katanya.

Ferian mengaku dirinya tengah melakukan penelitian Gamahumat ke level pilot project. Rencananya, tahun ini pihaknya akan melakukan fabrikasi alat di Jogja. Kemudian, tahun 2025 akan dioperasikan di Peranap, Riau, tepatnya di lokasi Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Bukit Asam yang mempunyai cadangan batu bara mencapai 600 juta ton. Nantinya, pabrik ini akan berskala komersial dengan kemampuan produksi mencapai 60 ton senyawa humat per tahun. ”Obsesi kami sebagai peneliti adalah bagaimana kami bisa mengoptimalkan pemanfaatan hasil pertambangan sehingga memiliki nilai tambah tinggi dengan konsep ekonomi sirkular,” tuturnya.

Pemerintah melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan Tinggi (LPDP) dengan skema penelitian INSPIRASI juga mendukung pengembangan produk ini dengan memberikan pendanaan selama 3 tahun hingga tahun 2026 mendatang. Selain Gamahumat, dukungan ini dialokasikan juga untuk mengembangkan inovasi yang dapat dikolaborasikan dengan Gamahumat, yakni produk nanosilika berukuran kurang dari 10 mikron yang dibutuhkan tanaman dengan keunggulan mudah untuk diserap. “Penggabungan produk ini menyasar pada lahan yang kekurangan unsur hara agar dapat ditanami dan ditingkatkan produktivitasnya,” terangnya.

Selain itu, kata Ferian, ada pula produk hidrogel yang digunakan sebagai media tanam dengan diberi air di dalamnya, asam humat, dan nanosilica. Hidrogel ditempatkan di lahan yang sulit air seperti lahan reklamasi tambang atau tadah hujan sehingga awal masa tanam tidak perlu rutin disiram. “Saat akar tanaman sudah kuat, tanaman dapat mencari air secara mandiri. Ketiga produk itu dihasilkan sebagai salah satu luaran penelitian yang didanai LPDP Inspirasi dengan topik circular economy,” ujarnya.

Ferian berharap, produk-produk inovasi yang diciptakan oleh peneliti yang tergabung dibawah di UGRG (Unconventional Geo Resources Research Group) FT-UGM mampu mendukung terciptanya swasembada pangan yang sejalan dengan misi yang digaungkan oleh pemerintah.

Penulis : Bolivia

Editor : Gusti Grehenson

Artikel Peneliti UGM Manfaatkan Batu Bara Kalori Rendah Sebagai Pembenah Tanah Pertanian pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/peneliti-ugm-manfaatkan-limbah-tambang-batubara-sebagai-pembenah-tanah-pertanian/feed/ 0
Bangun Kolaborasi Internasional, UGM Kembangkan Pemanfaatan Teknologi Energi Terbarukan  https://ugm.ac.id/id/berita/bangun-kolaborasi-internasional-ugm-kembangkan-pemanfaatan-teknologi-energi-terbarukan/ https://ugm.ac.id/id/berita/bangun-kolaborasi-internasional-ugm-kembangkan-pemanfaatan-teknologi-energi-terbarukan/#respond Fri, 11 Oct 2024 03:59:07 +0000 https://ugm.ac.id/?p=71524 Tim Peneliti Universitas Gadjah Mada melakukan kolaborasi internasional dengan University of Colorado Boulder, Penn State, Virginia Tech, Pemerintah Kota Makassar serta Institut teknologi Bandung membentuk konsorsium Centre for Development of Sustainable Region (CDSR) melakukan program pemanfaatan energi terbarukan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi emisi jejak karbon. Dalam udaha pengurangan […]

Artikel Bangun Kolaborasi Internasional, UGM Kembangkan Pemanfaatan Teknologi Energi Terbarukan  pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Tim Peneliti Universitas Gadjah Mada melakukan kolaborasi internasional dengan University of Colorado Boulder, Penn State, Virginia Tech, Pemerintah Kota Makassar serta Institut teknologi Bandung membentuk konsorsium Centre for Development of Sustainable Region (CDSR) melakukan program pemanfaatan energi terbarukan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi emisi jejak karbon.

Dalam udaha pengurangan emisi karbon ini, sistem fotovoltaik yang telah dipasang oleh tim CDSR untuk mampu mendukung berbagai inisiatif masyarakat seperti bidang perikanan dan pasokan air bersih untuk komunitas. “Apa yang kita lakukan dapat menjadi cara untuk memberdayakan masyarakat untuk memasang, mengoperasikan dan memelihara sistem ini. Sementara pemerintah juga mulai menerapkan pemantauan online untuk pengurangan energi dan emisi karbon yang telah dikembangkan,” ujar Dr. Rachmawan Budiarto, Dosen Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika, Fakultas Teknik UGM, Jumat (10/10).

Peneliti Pusat Studi Energi (PSE) UGM ini mengatakan tim CDSR melakukan  kunjungan ke kota Makassar untuk meninjau pemanfaatan teknologi berkelanjutan ke dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat dan pemerintahan.

Selama empat tahun, katanya, tim kolaborasi internasional ini telah melakukan survei dan analisis pengembangan lanjutan terhadap program lorong hijau yang dicanangkan oleh Pemerintah Kota Makassar. Selain itu, telah dilakukan perencanaan dan implementasi teknologi energi terbarukan untuk berbagai aktivitas berbasis komunitas. “Tim ini juga turut memberdayakan masyarakat untuk mengoperasikan dan memelihara sistem yang ada melalui adanya internalisasi teknologi,” katanya.

Dalam pengembangannya, Rachmawan mengatakan, teknologi utama yang telah diimplementasikan untuk energi terbarukan adalah pembangkit listrik tenaga surya untuk pertanian maupun perikanan dan sistem pompa pasok air. “Untuk pemantauan yang tepat terkait energi yang digunakan, kita memiliki sistem online energy monitoring yang memungkinkan pemantauan penggunaan energi dan pengurangan emisi karbon secara real-time,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa melalui pengembangan ini, terdapat beberapa dampak yang diharapkan memberi kesejahteraan dari sisi ekonomi hingga kemandirian energi. “Kalau dampak ekonomi tentu akan ada penghematan biaya listrik yang nantinya dapat menambah keuntungan usaha atau pengembangan usaha. Semisal ada gangguan listrik, ini juga dapat menjadi tambahan keamanan untuk pasok listrik,” tuturnya.

Adapun puluhan lokasi di Kota Makassar yang dipilih untuk digunakan dalam pengembangan teknologi. Di tiga tahun pertama, analisis dilakukan pada puluhan lorong hijau (green alley), dan pada satu tahun terakhir dipilih tiga lokasi usaha yang berbasis komunitas perikanan serta pasok air komunitas.

Dosen Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan, Institut Teknologi Bandung, Dr. Donny Koerniawan, mengatakan tim kolaborasi internasional iin berfokus pada pengurangan pemakaian karbon yang dicontohkan melalui perubahan perilaku dimulai dari lorong-lorong kota yang menjadi ruang kecil dari sel kota. “Kami sudah mengimplementasikan instalasi panel surya di tiga titik dan itu bisa sangat mengurangi pemakaian energi setiap komunitas,” jelasnya.

Ia mengatakan bahwa instalasi panel surya ini telah mulai dipasang sejak sekitar dua bulan sebelumnya. Akan tetapi dampak yang dihasilkan sudah sangat terlihat terhadap komunitas. Donny juga menekankan bahwa tujuan mereka adalah untuk adanya penurunan karbon, Net Zero Carbon Community untuk kota Makassar.

Lebih lanjut, data yang dihasilkan melalui sistem online energy monitoring disebutkan bahwa memunculkan data real-time yang memperlihatkan mengenai data listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) serta prediksi dari emisi karbon yang dapat dicegah. Melalui data dan analisis ini, tentu akan menjadi dasar bagi kolaborasi pengembangan teknologi yang lebih lanjut. “Data ini juga dapat menjadi evaluasi dalam pengambilan keputusan yang lebih baik demi menuju komunitas yang berkelanjutan,” paparnya.

Melalui kolaborasi internasional ini, para pengembang teknologi berupaya untuk melakukan penerapan energi terbarukan dan teknologi pemantauan energi demi membangun komunitas net-zero carbon di Makassar. Inisiatif yang dilakukan ini menunjukkan bahwa pengembangan berkelanjutan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat dapat terus berjalan serta menjadi inspirasi bagi tim pengembang lainnya untuk mengupayakan hal serupa di daerah lainnya.

Penulis : Lintang

Editor : Gusti Grehenson

Artikel Bangun Kolaborasi Internasional, UGM Kembangkan Pemanfaatan Teknologi Energi Terbarukan  pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/bangun-kolaborasi-internasional-ugm-kembangkan-pemanfaatan-teknologi-energi-terbarukan/feed/ 0
Peneliti UGM Kembangkan Hidrogen sebagai Sumber Energi Masa Depan https://ugm.ac.id/id/berita/peneliti-ugm-kembangkan-hidrogen-sebagai-sumber-energi-masa-depan/ https://ugm.ac.id/id/berita/peneliti-ugm-kembangkan-hidrogen-sebagai-sumber-energi-masa-depan/#respond Fri, 13 Sep 2024 02:55:22 +0000 https://ugm.ac.id/?p=70577 Hidrogen berpotensi sebagai bahan bakar alternatif untuk pengganti bahan bakar fosil. Pasalnya saat ini seluruh negara berkomitmen untuk mendorong penggunaan energi baru dan terbarukan di tengah keterbatasan sumber energi minyak dan gas bumi. Apalagi bahan bakar fosil merupakan pemasok terbesar terhadap jejak karbon serta pencemaran lingkungan. Di indonesia, riset energi hidrogen ini belum banyak dikembangkan. […]

Artikel Peneliti UGM Kembangkan Hidrogen sebagai Sumber Energi Masa Depan pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Hidrogen berpotensi sebagai bahan bakar alternatif untuk pengganti bahan bakar fosil. Pasalnya saat ini seluruh negara berkomitmen untuk mendorong penggunaan energi baru dan terbarukan di tengah keterbatasan sumber energi minyak dan gas bumi. Apalagi bahan bakar fosil merupakan pemasok terbesar terhadap jejak karbon serta pencemaran lingkungan. Di indonesia, riset energi hidrogen ini belum banyak dikembangkan. Padahal di negara maju seperti di Amerika dan Eropa, riset dan aplikasi pemanfaatan energi hidrogen sudah sejak lama diterapkan.

Peneliti hidrogen dari Fakultas Teknik Universita Gadjah Mada, Prof. Dr. Eng. Ir. Deendarlianto, S.T., M.Eng., mengatakan hidrogen bisa digunakan sebagai bahan pengganti bahan bakar fosil karena energi yang dihasilkan bisa sangat besar tanpa menghasilkan jejak karbon atau limbah lingkungan. “Hidrogen bisa menjadi pengganti bahan bakar pengganti bahan bakar di berbagai sektor, contohnya seperti sektor transportasi dan pembangkit listrik,” kata Deendarlianto saat ditemui di Laboratorium Mekanika Fluida FT UGM, Jumat (13/9).

Deen, demikian ia akrab disapa, menyampaikan bahwa penelitian terkait Hidrogen yang dilakukannya bersama tim merupakan sebuah proyek kolaborasi yang dibiayai pemerintah serta beberapa pihak dari industri seperti PLN dan Pertamina. Selain itu proyek ini juga diikuti oleh berbagai Universitas yang tidak hanya berasal dari Indonesia namun juga mancanegara , seperti UI, ITS, NTU, serta universitas Groningen dari Belanda.

Di proyek kolaborasi ini, fokus utama dari penelitian ini terkait dengan produksi green hydrogen, dimana hidrogen jenis ini merupakan jenis hidrogen yang diproduksi dengan cara yang ramah lingkungan. “Kita juga tengah memimpin program riset terkait metode penyimpanan dari Hidrogen itu sendiri,” katanya.

Meski baru dalam tahap riset dan pengembangan, menurut Deen, sejauh ini riset ini sudah menunjukkan hasil yang cukup signifikan. Namun salah satu tantangan terbesar yang ia dan bersama tim hadapi adalah terkait penyimpanan hidrogen dalam rangka memastikan supaya hidrogen yang disimpan tidak boleh bocor atau keluar. Sebab jika hidrogen yang bertemu dengan oksigen bisa menimbulkan kerusakan yang tidak diinginkan. Selain itu, permasalahan lain yang menjadi perhatian adalah proses perlakuan dari hidrogen yang cukup rumit dan juga kekhawatiran terkait apakah alat-alat yang digunakan mampu menanggung beban penyimpanan dari hidrogen itu sendiri.

Dalam penelitian metode penyimpanan hidrogen ini, Deen juga melibatkan banyak mahasiswa dari S3, S2 maupun S1. Selain itu beliau juga melibatkan mahasiswa dari Universitas lain, yaitu Universitas Udayana dalam kegiatan MBKM Riset.

Terlepas dari proses penelitiannya yang rumit, imbuhnya, apabila penelitian hidrogen ini bisa diaplikasikan maka akan banyak memberikan manfaat banyak sekali dalam kehidupan sehari-hari. Pasalnya, hidrogen dapat digunakan di berbagai sektor, tidak hanya sektor energi saja, namun berbagai sektor yang lain. “Aplikasi hidrogen dapat dilakukan di banyak sekali sektor di dunia kedepan, tidak hanya sektor energi namun sektor industri, sektor transportasi dan juga sektor kelistrikan,” tegasnya.

Saat ini Deen tengah melanjutkan risetnya dalam rangka menemukan metode penggunaan hidrogen yang lebih murah dan terjangkau.  “Perhatian untuk kedepannya adalah menghasilkan produksi yang cepat murah dan berkapasitas tinggi,” ungkapnya.

Deen berharap pemerintah tetap mendorong dan berkomitmen dalam mendukung penelitian pengembangan energi hidrogen di tanah air karena potensial sebagai sumber bersih dan terbarukan yang nantinya bisa diaplikasikan secara massif.

Penulis : Hanif

Editor : Gusti Grehenson

Artikel Peneliti UGM Kembangkan Hidrogen sebagai Sumber Energi Masa Depan pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/peneliti-ugm-kembangkan-hidrogen-sebagai-sumber-energi-masa-depan/feed/ 0
Mahasiswa UGM Temukan Potensi Penggunaan Daun Sirih Hijau untuk Meningkatkan Produktivitas Ayam Broiler https://ugm.ac.id/id/berita/mahasiswa-ugm-temukan-potensi-penggunaan-daun-sirih-hijau-untuk-meningkatkan-produktivitas-ayam-broiler/ https://ugm.ac.id/id/berita/mahasiswa-ugm-temukan-potensi-penggunaan-daun-sirih-hijau-untuk-meningkatkan-produktivitas-ayam-broiler/#respond Tue, 23 Jul 2024 06:39:49 +0000 https://ugm.ac.id/?p=67567 Pada produksi ayam broiler, kesehatan usus halus menjadi faktor penting dalam pertumbuhan ayam broiler. Gangguan mikroba patogen yang ada dalam usus halus dapat menginfeksi saluran pencernaan yang dapat mengakibatkan inflamasi dan gangguan penyerapan nutrient sehingga dapat menyebabkan pertumbuhan yang kurang optimal. Pada beberapa dekade terakhir, antibiotic growth promoter (AGP) digunakan oleh peternak untuk meningkatkan kinerja pertumbuhan ayam […]

Artikel Mahasiswa UGM Temukan Potensi Penggunaan Daun Sirih Hijau untuk Meningkatkan Produktivitas Ayam Broiler pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Pada produksi ayam broiler, kesehatan usus halus menjadi faktor penting dalam pertumbuhan ayam broiler. Gangguan mikroba patogen yang ada dalam usus halus dapat menginfeksi saluran pencernaan yang dapat mengakibatkan inflamasi dan gangguan penyerapan nutrient sehingga dapat menyebabkan pertumbuhan yang kurang optimal.

Pada beberapa dekade terakhir, antibiotic growth promoter (AGP) digunakan oleh peternak untuk meningkatkan kinerja pertumbuhan ayam broiler yang diberikan melalui pakan atau air minum. Namun, pada tahun 2018, pemerintah Indonesia secara resmi telah melarang penggunaan AGP sebagai aditif pada ternak. Larangan penggunaan AGP sebagai aditif pada ternak unggas dipicu oleh kekhawatiran oleh kemungkinan residu AGP dalam daging ayam, yang berpotensi meningkatkan resistensi bakteri dan menimbulkan efek alergi pada manusia.

Menyadari pentingnya peran pendidikan dalam mengatasi permasalahan tersebut, lima orang mahasiswa dari Universitas Gadjah Mada melakukan riset mengenai penambahan essential oil daun sirih hijau (Piper betle L.) dalam air minum ayam broiler untuk meningkatkan produktivitas ayam broiler. Kelima mahasiswa tersebut adalah Isty Widiastuti (Program Studi Ilmu dan Industri Peternakan, 2022), Mohammad Rakha Surya Pranaja (Program Studi Kedokteran Hewan, 2022), Annisa Nur Mayka Safitri (Program Studi Kimia, 2022), Hanna Priyo Cahyono (Program Studi Ilmu dan Industri Peternakan 2022), dan Rahmaisya (Program Studi Kimia, 2023). Riset ini dilakukan melalui kegiatan Pekan Kreativitas Mahasiswa bidang Riset Eksakta (PKM-RE) yang didanai oleh Kemendikbud-Ristek.

Penelitian essential oil daun sirih hijau sebagai pengganti Antibiotic Growth Promoter untuk meningkatkan produktivitas ayam broiler dilakukan dari bulan Mei hingga Juli 2024 dengan didampingi dosen dari Fakultas Peternakan UGM, Moh. Sofi’ul Anam S.Pt., M.Sc. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Departemen Kimia FMIPA UGM, Kandang semi Closed House yang berada di Minggir, Sleman, Yogyakarta; Laboratorium Patologi dan Anatomi FK-KMK UGM; Laboratorium Fisiologi dan Reproduksi Fakultas Peternakan UGM; dan Laboratorium Biokimia dan Nutrisi Fakultas Peternakan UGM.

Daun sirih yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis daun sirih hijau yang banyak dijumpai di seluruh wilayah Indonesia.

“Daun sirih hijau dipercaya memiliki senyawa phenol berupa eugenol yang bersifat anti bakteri, sehingga diharapkan mampu mengurangi bakteri patogen yang ada dalam usus halus yang dapat meningkatkan penyerapan nutrient, sehingga pertumbuhan dari ayam broiler menjadi optimal,” kata Rahmaisya, Minggu (21/7).

Sementara itu, Isty Widiastuti menambaahkan daun sirih hijau yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk daun sirih hijau yang telah didestilasi sehingga menjadi bentuk essential oil, kemudian ditambahkan pada air minum ayam dengan dosis yang berbeda-beda. Dosis yang digunakan adalah suplementasi essential oil daun sirih hijau sebanyak 50 μl/liter air minum, 100 μl/liter air minum dan 150 μl/liter air minum.

“Ayam broiler yang digunakan sebagai sampel berusia 1 hari yang kemudian dipelihara selama 34 hari dengan pemberian perlakuan pada hari ke-11 sampai panen dengan pemberian secara intermitten,” jelasnya.

Dari hasil riset, berat ayam broiler pada perlakuan kontrol atau dengan pemberian antibiotik pada air minumnya, mengahasilkan berat ayam 1639.52 ±16.66 g. Ayam broiler pada perlakuan suplementasi essential oil sebanyak  50 μl/liter air minum, menghasilkan berat ayam 1836.00 ± 43.91 g. Ayam broiler pada perlakuan suplementasi essential oil sebanyak  100 μl/liter air minum, menghasilkan berat ayam 1787.35 ± 41.38 g. Ayam broiler pada perlakuan suplementasi essential oil sebanyak  150 μl/liter air minum, menghasilkan berat ayam 1711.05 ± 65.58g.

Hasil tersebut menandakan bahwa suplementasi essential oil sebanyak 50 μl/liter air minum akan meningkatkan bobot ayam broiler sebanyak 11.98% jika dibandingkan dengan perlakuan kontrol penambahan antibiotic dalam air minum ayam broiler.

Menurut Isty suplementasi essential oil daun sirih hijau terbukti dapat meningkatkan pertumbuhan pada ayam broiler. Melalui hasil tersebut, diharapkan ke depan lebih banyak pemanfaatan dan eksplorasi mengenai daun sirih hijau  untuk diteliti kembali sehingga dapat disuplementasikan pada ternak untuk menggantikan penggunaan antibiotic growth promoter (AGP) yang selama ini digunakan oleh para peternak.

Sumber: Isty

Editor: Satria

Artikel Mahasiswa UGM Temukan Potensi Penggunaan Daun Sirih Hijau untuk Meningkatkan Produktivitas Ayam Broiler pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/mahasiswa-ugm-temukan-potensi-penggunaan-daun-sirih-hijau-untuk-meningkatkan-produktivitas-ayam-broiler/feed/ 0
Mahasiswa UGM Manfaatkan Rumput Laut dan Buah Mengkudu untuk Mengurangi Emisi Gas Metana dari Sektor Peternakan https://ugm.ac.id/id/berita/mahasiswa-ugm-manfaatkan-rumput-laut-dan-buah-mengkudu-untuk-mengurangi-emisi-gas-metana-dari-sektor-peternakan/ https://ugm.ac.id/id/berita/mahasiswa-ugm-manfaatkan-rumput-laut-dan-buah-mengkudu-untuk-mengurangi-emisi-gas-metana-dari-sektor-peternakan/#respond Tue, 23 Jul 2024 05:10:58 +0000 https://ugm.ac.id/?p=67558 Dewasa ini dunia digegerkan dengan istilah global boiling akibat meningkatnya rata-rata suhu secara drastis di berbagai belahan dunia. Emisi gas metana menjadi salah satu penyebab terjadinya global boiling. Global Monitoring Laboratory menyatakan bahwa emisi gas metana terus meningkat sejak tahun 1980 dari 1.620 ppb hingga oktober 2023 mencapai 1933.46 ppb. Emisi gas tersebut berpotensi meningkatkan suhu global 28 […]

Artikel Mahasiswa UGM Manfaatkan Rumput Laut dan Buah Mengkudu untuk Mengurangi Emisi Gas Metana dari Sektor Peternakan pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Dewasa ini dunia digegerkan dengan istilah global boiling akibat meningkatnya rata-rata suhu secara drastis di berbagai belahan dunia. Emisi gas metana menjadi salah satu penyebab terjadinya global boiling. Global Monitoring Laboratory menyatakan bahwa emisi gas metana terus meningkat sejak tahun 1980 dari 1.620 ppb hingga oktober 2023 mencapai 1933.46 ppb. Emisi gas tersebut berpotensi meningkatkan suhu global 28 kali lipat dibandingkan CO2. Sekitar 20-25% dari total emisi gas metana berasal dari aktivitas peternakan, yaitu melalui proses fermentasi enterik dalam rumen ternak yang menghasilkan gas metana, lalu dikeluarkan melalui feses dan saat ternak bersendawa.

Permasalahan ini menarik perhatian lima orang mahasiswa Universitas Gadjah Mada untuk melakukan riset pemanfaatan rumput laut (Gracilaria sp.) dan buah mengkudu sebagai aditif pakan yang diharapkan dapat memodifikasi keadaan rumen sehingga dapat menekan angka produksi gas metana pada ternak. Kelima mahasiswa yang melakukan riset ini terdiri dari Ahmad Rizal Riswanda Danuartha (Prodi Ilmu dan Industri Peternakan, angkatan 2022), Aqidatul Izza (Prodi Manajemen Sumberdaya Akuatik, angkatan 2022), Dinda Rahmasari (Prodi Ilmu dan Industri Peternakan, angkatan 2022), Elsia Manik (Prodi Kimia, angkatan 2023), dan Tanaya Bagus Priya Waskita (Prodi Ilmu dan Industri Peternakan, angkatan 2022) melalui kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa bidang Riset Eksakta (PKM-RE) yang didanai oleh Kemendkibud-Ristek dan didampingi oleh dosen pendamping Moh. Sofiul Anam, S.Pt., M.Sc.

Macroalgae atau yang kerap dikenal sebagai rumput laut mengandung berbagai senyawa metabolit sekunder yang dapat menurunkan emisi gas metana yang dihasilkan oleh ternak.

“Kami menggunakan macroalgae jenis Gracilaria sp. karena banyak mengandung tanin, saponin, alkaloid, dan flavonoid yang dipercaya bisa memodifikasi proses fermentasi pakan di dalam rumen ternak dengan menghambat kinerja bakteri metanogenik, sehingga dapat menekan angka produksi gas metan dari sektor peternakan tanpa mengganggu pencernaan ternak itu sendiri,” ujar Ahmad Rizal selaku ketua tim riset, Selasa (23/7).

Rizal menambahkan selain menggunakan rumput laut, inovasi aditif pakan ini juga memanfaatkan buah mengkudu yang pemanfaatannya di dunia peternakan masih cukup minim.

“Di Jogja sendiri, produksi buah mengkudu pada tahun 2021 bisa mencapai 163.532 kg. Tetapi masih jarang yang memanfaatkan buah ini, padahal buah mengkudu punya kandungan senyawa metabolit sekunder sekitar 100 jenis, di antaranya ada tanin, polifenol, falvonoid dan senyawa lain yang kami percayai dapat memodifikasi proses fermentasi dalam rumen, sama halnya dengan Gracilaria sp.,” katanya.

Pengambilan sampel yang digunakan pada riset ini memanfaatkan berbagai sumber daya lokal yang tersedia di Daerah Istimewa Yogyakarta. “Untuk sampel rumput laut yang kami gunakan diambil dari Pantai Sepanjang, Gunungkidul. Kalau untuk buah mengkudunya, kami ambil buah mengkudu segar dari daerah Berbah, Sleman.  Rumput laut kemudian dikeringanginkan selama 2 minggu, sedangkan buah mengkudu dioven pada suhu 550C selama 3 hari. Setelah itu, sampel diekstraksi dan dikeringkan menggunakan metode freeze-drying hingga bentuk akhirnya berupa granule,” urai Rizal.

Anggota tim lainnya, Elsia Manik mengatakan hasil granule dari macroalgae dan buah mengkudu tersebut nantinya akan dijui keefektifannya melalui uji in vitro yang dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Makanan ternak (TMT) Fakultas Peternakan dan Laboratorium Kimia Organik (KIMOR) UGM. “Pada saat uji in vitro, kami menggunakan cairan rumen dari sapi fistula bangsa bali, kemudian kita ambil gasnya untuk dianalisis produksi gas metananya. Ketika nanti hasil uji gas testnya menunjukkan angka gas yang lebih rendah dari standar, maka inovasi aditif pakan ini terbukti mampu menurunkan emisi gas metana hasil fermentasi rumen,” jelas Elsia Manik.

Penambahan ekstrak macroalgae dan M. citrifolia dengan dosis T2 (3% macroalgae + 3% M. citrifolia) dan T3 (2% macroalgae 4% M. citrifolia) menunjukkan terjadinya peningkatan kecernaan bahan kering mencapai 5,78% dan 4,73%. Selain itu, produksi gas metana pada jam ke-24 terjadi penurunan yang signifikan pada dosis T1 (4% macroalgae + 2% M. citrifolia) dan T3 (2% macroalgae + 4% M. citrifolia) berturut-turut sebesar 14,04% dan 33,1%/. Pada jam ke-48 terjadi penurunan produksi gas metana sebesar 27,78%. Padahal, awalnya energi dalam pakan tidak dapat terserap secara optimal karena digunakan untuk produksi gas metan.

“Harapan kami semoga dengan adanya inovasi ini, emisi gas metana yang disumbangkan oleh sektor peternakan dapat berkurang dan dapat mengatasi perubahan iklim sedikit demi sedikit,” ujar Manik.

Sumber: Tim PKM-RE

Editor: Satria

Artikel Mahasiswa UGM Manfaatkan Rumput Laut dan Buah Mengkudu untuk Mengurangi Emisi Gas Metana dari Sektor Peternakan pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/mahasiswa-ugm-manfaatkan-rumput-laut-dan-buah-mengkudu-untuk-mengurangi-emisi-gas-metana-dari-sektor-peternakan/feed/ 0
Tim PKM-PM Sinergi Nyawiji UGM Kaji Tata Krama dan Unggah-Ungguh Melalui Pembelajaran Interaktif https://ugm.ac.id/id/berita/tim-pkm-pm-sinergi-nyawiji-ugm-kaji-tata-krama-dan-unggah-ungguh-melalui-pembelajaran-interaktif/ https://ugm.ac.id/id/berita/tim-pkm-pm-sinergi-nyawiji-ugm-kaji-tata-krama-dan-unggah-ungguh-melalui-pembelajaran-interaktif/#respond Mon, 22 Jul 2024 04:28:10 +0000 https://ugm.ac.id/?p=67438 Maraknya kasus kenakalan remaja menjadi fokus banyak pihak. Mahasiswa sebagai agen perubahan yang memiliki peran menjadi salah satu pihak yang turut memberi perhatian dan kepedulian. Mereka lantas mengkaji dan mencari solusi atas fenomena isu sosial ini. Berdasarkan data dari Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta tercatat adanya peningkatan kasus kriminalitas di berbagai wilayah Yogyakarta. Data total ada […]

Artikel Tim PKM-PM Sinergi Nyawiji UGM Kaji Tata Krama dan Unggah-Ungguh Melalui Pembelajaran Interaktif pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Maraknya kasus kenakalan remaja menjadi fokus banyak pihak. Mahasiswa sebagai agen perubahan yang memiliki peran menjadi salah satu pihak yang turut memberi perhatian dan kepedulian.

Mereka lantas mengkaji dan mencari solusi atas fenomena isu sosial ini. Berdasarkan data dari Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta tercatat adanya peningkatan kasus kriminalitas di berbagai wilayah Yogyakarta.

Data total ada 58 kasus laporan tindak kejahatan yang mayoritas pelakunya berasal dari kalangan remaja. Disinyalir salah satu penyebab terjadinya kenakalan remaja ini adalah lunturnya nilai-nilai kebudayaan dan tata krama. Nilai-nilai yang mulai tergeser akibat  pesatnya perkembangan teknologi.

Tim Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) Universitas Gadjah Mada yang mendapat dukungan dari Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia memperkenalkan pentingnya tata krama atau unggah-ungguh. Tim PKM-PM UGM inipun mengkaji lunturnya tata krama dan unggah-ungguh serta pelestarian budaya kepada anak-anak khususnya di Dusun Tamanan, Desa Tamanmartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman.

Tim PKM-PM UGM menamakan kajian mereka Sinergi Nyawiji. Tim PKM-PM Sinergi Nyawiji ini terdiri dari lima mahasiswa yakni Afila Nisa, Dini Aurellya (Fakultas Teknik), Dorothea Eudora (Fakultas Geografi), Canesha Louise (Fakultas MIPA), dan Fella Sulfa (Fakultas Ekonomika dan Bisnis).

Dalam melakukan kajian Tim PKM-PM Sinergi Nyawiji mengajak anak-anak di Sanggar Memetri Wiji untuk mengenal keberagaman budaya di Indonesia, pelestarian budaya lokal, serta pentingnya unggah-ungguh atau tata krama dalam kehidupan sehari-hari.

Afila Nisa selaku ketua menyatakan tujuan dari program pembelajaran yang dilakukan Tim PKM-PM Sinergi Nyawiji UGM adalah untuk mengenalkan budaya dan tata krama kepada anak-anak. Pengenalan tersebut dilakukan dengan menggunakan bahasa Jawa sebagai bentuk pelestarian kebudayaan Jawa.

Sementara dalam kajiannya, Tim PKM-PM Sinergi Nyawiji UGM menggunakan metode pembelajaran yang menyenangkan, interaktif, dan fleksibel berdasarkan pada kurikulum yang telah disusun. Dengan metode seperti itu tentunya membuat anak-anak Memetri Wiji lebih antusias dan bersemangat.

“Ini berbeda dengan kurikulum sebelumnya yang hanya berfokus pada tembang-tembang Jawa saja,” ujar Afila Nisa, di kampus UGM, Senin (22/7).

Dorothea Eudora menambahkan materi yang disampaikan berupa pengenalan budaya di Indonesia. Diantaranya macam-macam rumah adat, pakaian adat, alat musik tradisional, tarian adat, dan aksara jawa.

“Untuk unggah-ungguh kita menyampaikan dengan menggunakan alat peraga seperti kartu dan ular tangga, dan siswa kita ajak praktik langsung untuk menulis aksara jawa,” terang Dorothea.

Sedangkan untuk monitoring kepada siswa, kata Canesha Louise dilakukan dengan cara pemberian buku saku dan flipbook untuk memantau aktivitas siswa. Setelah mendapatkan materi mengenai unggah-ungguh, katanya para siswa diharapkan melakukan aktivitas tata krama yang telah tercantum pada buku saku.

“Seperti salim kepada orang tua, mengucapkan salam, membungkuk ketika berjalan di depan orang tua, dan lain sebagainya,” ungkapnya.

Sebagai implementasi pembelajaran mengenal budaya secara mendalam, dalam keterangan Fella Sulfa para siswa diajak untuk berkeliling Candi Prambanan. Mereka diperkenalkan mengenal asal-usul candi, macam-macam jenis candi dan relief yang ada.

“Setelah kunjungan ke Candi Prambanan, siswa diminta untuk menceritakan kembali pengalaman berkesan mereka selama pembelajaran,” papar Fella.

Nur selaku pengelola dan pengajar di Sanggar Memetri Wiji merasa senang dengan pembaharuan kurikulum yang dibawa oleh tim PKM-PM Sinergi Nyawiji UGM. Para siswa, disebutnya terlihat antusias menyambut program yang ditawarkan.

“Harapan kami program dapat memberikan pengetahuan kepada anak-anak tentang potensi yang ada di Dusun Tamanan, Kalasan,” ungkapnya.

Harapan yang sama disampaikan Dukuh Tamanan, Hasto. Ia sangat berharap agar Sanggar Memetri Wiji terus aktif berkegiatan sekaligus mendukung program kreativitas mahasiswa dari Tim PKM-PM Sinergi Nyawiji UGM.

“Kita semua berharap Memetri Wiji dapat menjadi aset Dusun Tamanan yang berharga serta Sanggar Memetri Wiji diharapkan akan terus beroperasi dengan para pengampu remaja,” ujar Hasto.

Dini Aurellya sangat berharap banyak kelanjutan dari Tim PKM-PM Sinergi Nyawiji UGM. Melalui program ini, ia berharap mampu melahirkan pelopor-pelopor kemandirian dalam melestarikan kebudayaan yang berpegang pada konsep kebaruan, agar program ini mampu menjadi wadah yang inspiratif dan edukatif bagi siapa pun yang ingin belajar dan menghargai keberagaman budaya Indonesia.

Penulis: Agung Nugroho

Artikel Tim PKM-PM Sinergi Nyawiji UGM Kaji Tata Krama dan Unggah-Ungguh Melalui Pembelajaran Interaktif pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/tim-pkm-pm-sinergi-nyawiji-ugm-kaji-tata-krama-dan-unggah-ungguh-melalui-pembelajaran-interaktif/feed/ 0
Mahasiswa UGM Teliti Potensi Tanaman Liar Krokot Sayur Untuk Terapi Pengobatan Gagal Ginjal Kronis https://ugm.ac.id/id/berita/mahasiswa-ugm-teliti-potensi-tanaman-liar-krokot-sayur-untuk-terapi-pengobatan-gagal-ginjal-kronis/ https://ugm.ac.id/id/berita/mahasiswa-ugm-teliti-potensi-tanaman-liar-krokot-sayur-untuk-terapi-pengobatan-gagal-ginjal-kronis/#respond Mon, 22 Jul 2024 01:59:46 +0000 https://ugm.ac.id/?p=67397 Tim PKM UGM berhasil mengungkapkan potensi dari tanaman krokot sayur sebagai terapi kuratif potensial untuk gagal ginjal kronis. Temuan potensi tanaman krokot untuk terapi kuratif ini patut disyukuri mengingat pengobatan gagal ginjal kronis selama ini masih terbatas pada terapi hemodialisis yang memakan biaya cukup tinggi. “Hingga saat ini belum terdengar adanya terapi kuratif untuk gagal […]

Artikel Mahasiswa UGM Teliti Potensi Tanaman Liar Krokot Sayur Untuk Terapi Pengobatan Gagal Ginjal Kronis pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Tim PKM UGM berhasil mengungkapkan potensi dari tanaman krokot sayur sebagai terapi kuratif potensial untuk gagal ginjal kronis. Temuan potensi tanaman krokot untuk terapi kuratif ini patut disyukuri mengingat pengobatan gagal ginjal kronis selama ini masih terbatas pada terapi hemodialisis yang memakan biaya cukup tinggi.

“Hingga saat ini belum terdengar adanya terapi kuratif untuk gagal ginjal kronis. Padahal, penyakit ini telah menelan lebih dari 42 ribu korban jiwa di Indonesia,” ujar Ardiyanta Ramdhano selaku ketua tim peneliti, di Kampus UGM, Senin (22/7).

Ardiyanta menjelaskan urgensi pemanfaatan tanaman herbal (krokot) tersebut melatarbelakangi lima mahasiswa UGM untuk mengembangkan terapi pengobatan baru yang bersifat kuratif. Tim peneliti mahasiswa UGM berusaha mencari cara untuk mengembangkan terapi penanganan gagal ginjal kronis bersifat kuratif karena terbatasnya strategi penanganan Gagal Ginjal Kronis.

“Tentunya biaya pengobatan untuk itu selama ini sangat mahal. Kami mencoba mencari tanaman herbal yang tumbuh liar dan melimpah, lalu bertemulah kami dengan tanaman krokot sayur,” jelasnya.

Selain Ardiyanta Ramdhano Dalimunthe (Kedokteran Hewan), empat mahasiswa UGM lainnya yang terlibat dalam penelitian ini adalah Diah Adhenia Ernis Putri Mustikaingtyas, Dwi Ardyan Syah Mustofa (Kedokteran Hewan), Nabilla Nurul Safitri (Farmasi), dan Randika Taufiq Hari Nugraha (Kedokteran). Mereka tergabung dalam tim yang diberi nama PKM-UGM Nephortulace.

Tim PKM UGM ini mendapat pendampingan dan bimbingan dr. Nur Arfian, Ph.D, dosen Departemen Anatomi FK-KMK UGM sekaligus mendapat pendanaan dari Program Kreativitas Mahasiswa bidang Riset Eksakta 2024. Dalam penelitiannya tim ini mengembangkan inovasi tanaman krokot sayur sebagai terapi kuratif gagal ginjal kronis.

Diah Adhenia menambahkan krokot sesungguhnya tanaman sayur yang telah lama dikenal sebagai tanaman yang berkhasiat dalam pengobatan di Tiongkok. Sayangnya, di Indonesia, tanaman ini masih kurang dikenal dan seringkali hanya dibiarkan tumbuh liar di perkebunan.

“Padahal setelah kami teliti, tanaman krokot sayur ini memiliki berbagai kandungan aktif seperti anti-oksidan dan anti-inflamasi yang dapat berperan sebagai renoprotektan sehingga dapat menghambat kerusakan lebih lanjut pada ginjal,” ucap Diah Adhenia.

Nabilla Nurul Safitri turut menjelaskan tim ini dalam penelitiannya berhasil mengidentifikasi kandungan senyawa fenolik spesifik asam galat dalam krokot sayur menggunakan uji aktivitas antioksidan DPPH dan uji Spektrofotometer UV-Vis. Ekstrak krokot sayur yang mereka teliti, disebutnya, mengandung senyawa asam galat tinggi yang berperan sebagai antioksidan sehingga tanaman ini sangat potensial dalam menghambat terjadinya kerusakan pada ginjal.

Dwi Ardyan Syah Mustofa mengakui bila terapi gagal ginjal kronis hingga saat ini hanya berfokus pada perawatan medis konvensional dan terapi suportif. Oleh karena itu, temuan akan potensi tanaman krokot sayur ini berpotensi dapat menjawab kebutuhan atas pengembangan terapi baru yang lebih efektif dan ekonomis untuk gagal ginjal kronis.

“Kami tentunya berharap penelitian yang mengkolaborasikan berbagai bidang jurusan ini dapat menjadi salah satu tonggak dalam pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang kesehatan dan penelitian serta dapat menjadi harapan baru dalam pengobatan gagal ginjal kronis di masa depan,” ujar Dwi Ardyan.

Penulis: Tim PKM-RE Nephortulace

Editor: Agung Nugroho

 

Artikel Mahasiswa UGM Teliti Potensi Tanaman Liar Krokot Sayur Untuk Terapi Pengobatan Gagal Ginjal Kronis pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/mahasiswa-ugm-teliti-potensi-tanaman-liar-krokot-sayur-untuk-terapi-pengobatan-gagal-ginjal-kronis/feed/ 0