Wisuda Arsip - Universitas Gadjah Mada https://ugm.ac.id/id/category/pendidikan/wisuda/ Mengakar Kuat dan Menjulang Tinggi Thu, 23 Jan 2025 08:50:05 +0000 id hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.1.7 UGM Wisuda 841 Lulusan Program Pascasarjana https://ugm.ac.id/id/berita/ugm-wisuda-841-lulusan-program-pascasarjana/ https://ugm.ac.id/id/berita/ugm-wisuda-841-lulusan-program-pascasarjana/#respond Thu, 23 Jan 2025 06:44:36 +0000 https://ugm.ac.id/?p=75086 Rektor Universitas Gadjah Mada mewisuda 841 lulusan Program Magister, Spesialis, Subspesialis, dan Doktor dalam upacara Wisuda Program Pascasarjana Periode Tahun Akademik 2024/2025, Kamis (23/1), di Grha Sabha Pramana. Lulusan yang diwisuda terdiri atas 691 lulusan Program Magister termasuk 6 wisudawan dari Warga Negara Asing, 73 lulusan Program Spesialis, 18 lulusan Program Subspesialis, 59 lulusan Program […]

Artikel UGM Wisuda 841 Lulusan Program Pascasarjana pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Rektor Universitas Gadjah Mada mewisuda 841 lulusan Program Magister, Spesialis, Subspesialis, dan Doktor dalam upacara Wisuda Program Pascasarjana Periode Tahun Akademik 2024/2025, Kamis (23/1), di Grha Sabha Pramana. Lulusan yang diwisuda terdiri atas 691 lulusan Program Magister termasuk 6 wisudawan dari Warga Negara Asing, 73 lulusan Program Spesialis, 18 lulusan Program Subspesialis, 59 lulusan Program Doktor, dan 15 lulusan periode sebelumnya. Untuk program Magister, rerata masa studi adalah 2 tahun 2 bulan, dengan 7 lulusan memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 4,00. Sedangkan untuk Program Spesialis, rerata masa studi adalah 4 tahun 1 bulan, dengan 59,9% lulusan berpredikat Pujian. Pada Program Subspesialis, lulusan termuda berasal dari Ilmu Bedah yang menyelesaikan studinya pada usia 33 tahun 4 bulan. Untuk program Doktor, rerata masa studi adalah 4 tahun 8 bulan, dengan 6 wisudawan memiliki IPK 4,00.

Dalam wisuda kali ini, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital sekaligus Sekjen PP Kagama, Nezar Patria, memberikan pesan kepada para wisudawan agar bisa berada di garis terdepan dalam menghadapi perubahan dan tantangan yang terjadi di pasar kerja global. Alumnus Fakultas Filsafat UGM ini mengutip laporan Future of Jobs Report dari World Economic Forum tahun 2025 tercatat bahwa perubahan teknologi, khususnya perluasan akses digital akan menjadi tren paling transformatif. Terlebih, 60 persen perusahaan global memandang bahwa hal ini akan menjadi penggerak utama transformasi bisnis mereka pada tahun 2030 yang akan datang. “Pekerjaan yang sudah ada saat ini diprediksi akan mengalami penurunan kebutuhan, bahkan 39% keterampilan yang Anda miliki hari ini akan menjadi usang atau setidaknya perlu diperbaiki dan ditingkatkan,” ungkapnya.

Nezar menambahkan, kemajuan AI (Artificial Intelligent) dan robotika akan memengaruhi hampir semua sektor mulai dari pemerintahan, industri, hingga sektor akademik. AI Specialist, Big Data Analyst, dan Software Developer diprediksi akan menjadi pekerjaan dengan pertumbuhan tercepat dan paling banyak diminati. Akan tetapi, dunia kerja masa depan juga membutuhkan keterampilan yang lebih humanis, seperti kreativitas, leadership, serta fleksibilitas, dan ketahanan. “Sebagai lulusan UGM, Anda memiliki kekuatan untuk menjembatani nilai-nilai tradisional dan teknologi modern untuk memimpin inovasi, sekaligus menjaga harmoni dengan alam dan masyarakat. Mari bersama membangun bangsa dan bahkan berkontribusi untuk kemajuan negara ini,” pesannya.

Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D dalam pidato sambutannya mengatakan UGM memiliki mandat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang berdampak bagi masyarakat, termasuk menyiapkan talenta unggul masa depan. Hal ini disiapkan, salah satunya untuk menghadapi tiga tantangan utama di tahun 2025, yaitu peningkatan ketegangan dan perpecahan geopolitik global, misinformasi dan disinformasi yang mengancam stabilitas dan kemajuan, serta krisis lingkungan yang mengakibatkan cuaca ekstrem juga kerusakan ekosistem bumi. “Di sisi lain, di sektor teknologi kita telah dihadapkan pada era kecerdasan, sebuah era tempat bertumbuhnya inovasi kecerdasan buatan, komputasi kuantum, dan blockchain. Kemajuan tersebut bisa dikatakan membawa perubahan sekaligus tantangan yang terus berkembang,” tutur Ova.

Menurutnya, tugas mendidik bukan sekedar mencetak lulusan dengan pendalaman bekal keterampilan maupun pengetahuan, namun juga harus berkarakter, adaptif, dan berdaya saing agar mampu menjadi subjek perubahan yang terlibat dalam pemecahan masalah transnasional dan global. “Belum lama ini, salah satu alumni Fakultas Geografi dan alumni Teknik Geologi berhasil menyelesaikan ekspedisi ke Antartika dan menjadi bagian dari misi Russian Antarctica Expedition (RAE). Eksistensi ini menjadi salah satu contoh kiprah alumni di kancah internasional dalam memanfaatkan ilmu pengetahuan,” pungkasnya.

Wakil wisudawan, Dian Riana Ningsih, yang berasal dari Program Studi Doktor Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) turut menyampaikan sambutan pada kegiatan wisuda kali itu. Ia meyakini kelulusan para wisudawan UGM bukanlah dalam rangka menambah problematika sosial yang telah ada, sebaliknya kelulusan ini sebagai pertanda bahwa di Pundak para wisudawan telah tersemat tanggung jawab akan kebermanfaatan bagi masyarakat. “Sungguh kami semua merasa bangga menjadi bagian dari UGM, universitas yang terus-menerus tak letih memahat prestasi dan mengukuhkan diri sebagai Perguruan Tinggi di Indonesia,” jelas Dian.

Ia menuturkan, ingatan memori kolektif para lulusan tidak akan pernah lupa bahwa UGM adalah pengemban saktinya Pancasila, universitas yang didaulat sejarah turut andil dalam merawat simpul-simpul Bhineka Tunggal Ika. Universitas yang bagi masyarakat sudah ditempatkan sebagai kampus perjuangan dan kampus kerakyatan. Dian berharap UGM tetap menjadi milik rakyat, bukan milik pejabat, kerabat, apalagi konglomerat, kampus yang dijaga dengan penuh empati dan dedikasi. “Saya mengajak rekan wisudawan dan wisudawati untuk selalu membawa nama baik UGM, serta menerapkan ilmu dan pengetahuan yang kita peroleh untuk menjadikan Indonesia menjadi lebih baik dan bermartabat di dunia internasional,” pungkasnya.

Penulis : Triya Andriyani

Foto.     : Donnie

Artikel UGM Wisuda 841 Lulusan Program Pascasarjana pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/ugm-wisuda-841-lulusan-program-pascasarjana/feed/ 0
Wisuda, Momen Bersejarah dan Titik Awal Pengabdian untuk Bangsa https://ugm.ac.id/id/berita/wisuda-momen-bersejarah-dan-titik-awal-pengabdian-untuk-bangsa/ https://ugm.ac.id/id/berita/wisuda-momen-bersejarah-dan-titik-awal-pengabdian-untuk-bangsa/#respond Thu, 21 Nov 2024 04:41:41 +0000 https://ugm.ac.id/?p=73110 Wisuda menjadi momen yang sangat ditunggu oleh para mahasiswa maupun orang tua. Betapa tidak, saat menyaksikan Rektor atau Dekan menyerahkan ijazah seraya mengenakan toga menjadi hari yang paling bersejarah dan kenangan yang tidak akan terlupakan. Namun begitu, prosesi wisuda juga menjadi ajang refleksi atas perjalanan akademis sekaligus titik awal bagi pengabdian dalam memberikan kontribusi bagi […]

Artikel Wisuda, Momen Bersejarah dan Titik Awal Pengabdian untuk Bangsa pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Wisuda menjadi momen yang sangat ditunggu oleh para mahasiswa maupun orang tua. Betapa tidak, saat menyaksikan Rektor atau Dekan menyerahkan ijazah seraya mengenakan toga menjadi hari yang paling bersejarah dan kenangan yang tidak akan terlupakan. Namun begitu, prosesi wisuda juga menjadi ajang refleksi atas perjalanan akademis sekaligus titik awal bagi pengabdian dalam memberikan kontribusi bagi pembangunan bangsa. Hal itu dikemukakan Direktur Jasa Raharja sekaligus Wakil Bendahara Umum Kagama, Rivan Achmad Purwantoro, dalam sambutan di prosesi wisuda hari kedua program Sarjana dan Sarjana Terapan UGM, Kamis (21/11), di Grha Sabha Pramana.

Alumnus Fakultas Filsafat UGM ini menyampaikan pesan mewakili Pengurus Pusat Kagama bahwa 2.049 lulusan baru UGM kali yang resmi menjadi bagian dari keluarga besar alumni UGM.  Menurutnya, Kagama adalah rumah yang menyatukan dan membahagiakan untuk para alumnus UGM. “Sebagai alumni, Saudara diharapkan menjaga nama baik almamater, menjalin hubungan yang harmonis dengan alumni lintas fakultas, dan berkontribusi untuk Indonesia,” ujarnya.

Rivan kemudian menyampaikan tiga nilai utama yang selalu dipegang para anggota Kagama, yaitu guyub (kebersamaan), rukun (harmoni), dan migunani (bermanfaat). Ia berharap para lulusan dapat memberikan kontribusi terbaik kepada bangsa Indonesia sesuai dengan nilai-nilai ke-UGM-an. Meski tantangan masa depan mungkin akan terasa berat, tetapi rasa syukur dan kebersamaan akan menjadi kekuatan bagi para lulusan. “Anda memasuki masa perjuangan, namun jangan pernah melupakan rasa syukur, nikmati prosesi wisuda hari ini buat memori positif. Saat anda nanti mengalami kesulitan,  Anda selalu ingat akan perjuangan ini,” katanya.

Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K), Ph.D., dalam pidato sambutannya menyampaikan apresiasi yang besar kepada para wisudawan dan wisudawati atas capaian akademis yang mereka raih. Ia mengingatkan bahwa gelar yang diraih bukanlah akhir, melainkan langkah awal untuk memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.

Dikatakan Rektor, Universitas memiliki peran strategis dalam mencetak sumber daya manusia unggul, berintegritas, dan bermoral. Sehingga para lulusan diharapkan untuk tidak hanya menjadi insan yang kreatif dan inovatif, tetapi juga berdaya saing dalam menghadapi tantangan global. “Gunakan ilmu yang Saudara miliki untuk berkontribusi dalam pembangunan bangsa yang berkelanjutan, sesuai dengan cita-cita Pancasila dan visi Indonesia,” tutur sang Rektor.

Hanani Safira Zildan, lulusan Fakultas Kehutanan UGM, menyampaikan kesan dan pesan mewakili para wisudawan. Ia mengenang perjalanan akademis para lulusan yang penuh dengan tantangan, tetapi juga memberikan pelajaran berharga.  Dengan berbagai latar belakang dan membawa nilai-nilai yang berbeda, dalam perjalanan menempuh pendidikan, Harnani mengungkapkan bahwa mereka belajar untuk bisa bertahan di tengah kesulitan, menghargai perbedaan, dan berkontribusi untuk masyarakat lewat KKN-PPM. “Semua itu membuat kami menjadi individu yang lebih tangguh, berintegritas, dan bijaksana,” ungkapnya.

Ia juga menegaskan bahwa pencapaian ini tidak lepas dari dukungan keluarga, pengajar, dan seluruh civitas akademika UGM. “Toga yang kami kenakan ini adalah simbol perjuangan dan pengorbanan. Kami siap menghadapi tantangan berikutnya dengan percaya diri. Tiada hasil yang mengkhianati usaha,” ungkap Hanani.

Prosesi wisuda ini menjadi pengingat bahwa peran UGM tidak berhenti pada mendidik, tetapi juga pada memastikan lulusannya menjadi agen perubahan. Dengan integritas dan kompetensi yang telah diasah, para lulusan diharapkan mampu menghadapi tantangan global dan memberikan kontribusi nyata untuk bangsa.  “Saya turut mendoakan semoga seluruh lulusan UGM yang diwisuda hari ini menjadi pribadi berkarakter unggul, berintegritas, dan berdaya saing,” pungkas Rektor dengan penuh harapan.

Penulis : Lintang

Editor : Gusti Grehenson

Foto : Firsto

Artikel Wisuda, Momen Bersejarah dan Titik Awal Pengabdian untuk Bangsa pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/wisuda-momen-bersejarah-dan-titik-awal-pengabdian-untuk-bangsa/feed/ 0
UGM Wisuda  2.049 Lulusan Program Sarjana dan Sarjana Terapan  https://ugm.ac.id/id/berita/ugm-wisuda-2-049-lulusan-program-sarjana-dan-sarjana-terapan/ https://ugm.ac.id/id/berita/ugm-wisuda-2-049-lulusan-program-sarjana-dan-sarjana-terapan/#respond Wed, 20 Nov 2024 09:39:04 +0000 https://ugm.ac.id/?p=73088 Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali meluluskan sebanyak 2.049 wisudawan program sarjana dan sarjana terapan periode 1 tahun akademik 2024/2025. Terdiri, 1.754 lulusan Program Sarjana dan 295 lulusan Program Sarjana Terapan. Pada wisuda periode ini, prosesi penyerahan ijazah dilakukan selama dua hari, yakni di hari pertama, Rabu (20/11), diperuntukkan bagi wisudawan Fakultas Biologi, Farmasi, FK-KMK, Kedokteran […]

Artikel UGM Wisuda  2.049 Lulusan Program Sarjana dan Sarjana Terapan  pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali meluluskan sebanyak 2.049 wisudawan program sarjana dan sarjana terapan periode 1 tahun akademik 2024/2025. Terdiri, 1.754 lulusan Program Sarjana dan 295 lulusan Program Sarjana Terapan. Pada wisuda periode ini, prosesi penyerahan ijazah dilakukan selama dua hari, yakni di hari pertama, Rabu (20/11), diperuntukkan bagi wisudawan Fakultas Biologi, Farmasi, FK-KMK, Kedokteran Gigi, Pertanian, Peternakan, Teknik, Teknologi Pertanian, dan Sekolah Vokasi. Selanjutnya di hari kedua, Kamis (21/11), dilanjutkan prosesi wisuda untuk lulusan Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Filsafat, Geografi, Hukum, Ilmu Sosial dan Politik, Ilmu Budaya, Kehutanan, MIPA, dan Psikologi.

Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K), Ph.D., menyampaikan ucapan selamat kepada Wisudawan dan Wisudawati yang telah berhasil meraih gelar akademis jenjang Sarjana dan Sarjana Terapan di Universitas Gadjah Mada. “Gelar yang diterima hari ini bisa menjadi langkah awal bagi Wisudawan dan Wisudawati untuk turut berkontribusi memajukan pembangunan bangsa,” kata Rektor di Grha Sabha Pramana.

Dalam pidato sambutannya, Prof. Ova juga menyampaikan hasil dari Musyawarah Nasional (Munas) Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) ke-XIV di Jakarta pada 14-17 November lalu berhasil memilih dan menetapkan Basuki Hadimuljono sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat Kagama untuk masa bakti 2024-2029. Ova mengucapkan selamat dan harapan agar alumnus Teknik Geologi sekaligus Kepala Otorita IKN ini dapat mengemban tugas dengan baik.

Para wisudawan sebagai anggota baru Kagama juga mendapat wejangan dari Ova untuk membangun kolaborasi dengan PP Kagama dan aktif berkontribusi bagi pembangunan negara dengan memegang moralitas dan integritas. “Para lulusan S1 dan Sarjana Terapan yang diwisuda periode ini, sebentar lagi menjadi alumni yang juga menjadi bagian dari keluarga besar Kagama. Melalui Kagama, Saudara bisa membangun kolaborasi, jejaring dan berkontribusi dalam kegiatan pendidikan dan pengabdian di masyarakat bersama almamater tercinta,” katanya.

Adella Dayinta, selaku wakil wisudawan dari Fakultas Farmasi, mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi seluruh wisudawan atas kerja kerasnya hingga saat ini. Di tengah pidatonya, Adella membagikan kisah KKN-nya di Liki, pulau terluar Papua. Ia menyadari bahwa pendidikan bagi sebagian orang masih dilingkupi keterbatasan. Anak-anak datang ke sekolah dengan pakaian seadanya, tidak bersepatu, dan kadang hanya menggunakan tas kresek dengan buku dan pensil yang tidak semuanya punya. Oleh sebab itu, ia mengajak seluruh wisudawan untuk memberi lebih banyak kebermanfaatan dengan tetap rendah hati dan yakin akan kemampuan diri sendiri. “Kita di sini tidak hanya untuk merayakan apa yang telah kita capai, tapi juga merenungkan apa yang bisa kita berikan untuk orang di sekitar kita,” katanya.

Ir. Gatot Saptadi, Ketua Pengurus Daerah Kagama DIY, menyambut seluruh lulusan dengan mengucapkan selamat bergabung dalam Kagama. Ia menyampaikan bahwa Kagama adalah rumah untuk berkumpul, bersilaturahmi, dan berbagi kegembiraan serta kebersamaan. Dalam kesempatan itu, ia mengajak lulusan untuk bersinergi, menguatkan komunikasi dan networking, serta bekerja keras, “Kita dididik untuk menjadi orang yang berkemampuan lebih, harus punya ide, responsi terhadap permasalahan, dan berinovasi untuk merespon perubahan yang ada,” tutupnya.

Luluskan 2.049 Sarjana dan Sarjana Terapan 

Seperti diketahui, sebanyak 2.049 lulusan program sarjana dan sarjana terapan yang diwisuda. Jumlah wisudawan perempuan mendominasi pada periode ini dengan jumlah 57%. Rerata masa studi program sarjana adalah 4 tahun 4 bulan dengan masa studi tercepat 3 tahun 1 bulan. Sedangkan rerata masa studi program sarjana terapan adalah 4 tahun 1 bulan dengan masa studi tercepat 3 tahun 10 bulan. Masa studi tercepat diraih oleh 2 lulusan dengan masa studi 3 tahun 1 bulan 14 hari, diraih Muhammad Daffa Adiibah Sinapoy dan Saudara Sanidheo Chandra Ramadhana, keduanya dari Program Studi Manajemen dan Kebijakan Publik Fisipol.

Usia rata-rata lulusan Program Sarjana adalah 22 tahun 6 bulan 16 hari, dengan lulusan termuda diraih oleh Uphe Angelia Maitriani dari Program Studi Ilmu Aktuaria, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, yang menyelesaikan studi sarjananya pada usia 20 tahun 3 bulan 9 hari. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) rata-rata untuk lulusan Program Sarjana Periode ini adalah 3,54. Wisudawan yang berpredikat Pujian sebanyak 1.098 lulusan (62,60%), yang berpredikat Sangat Memuaskan 604 lulusan (34,44%) dan yang berpredikat Memuaskan 29 lulusan (1,65%), serta yang lulus tanpa predikat 23 lulusan (1,31%).

Pada periode ini terdapat 5 lulusan Program Sarjana dengan IPK tertinggi sama yaitu 3,94 sekaligus berpredikat Pujian. Kelima lulusan tersebut adalah Muhammad Arga Fatthilla dari Program studi Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Uphe Angelia Maitriani dari Program Studi Ilmu Aktuaria, Fakultas  Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Vania Clementine Lumbanbatu  dari Program Studi Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

Selanjutnya, Rabbani Nur Kumoro dari Program Studi Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dan Juve Anthony dari Program Studi Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

Sementara untuk lulusan Sarjana Terapan, rerata masa studi lulusan 4 tahun 1 bulan, dengan masa studi tersingkat diraih oleh Ayu Fatmawati dari Program Studi Pengelolaan Hutan, Sekolah Vokasi, yang menyelesaikan studinya dalam waktu 3 tahun 10 bulan 5 hari, dan diwisuda pada hari ini. Usia rata-rata lulusan Program Sarjana Terapan adalah 22 tahun 6 bulan 15 hari, dengan lulusan termuda program Sarjana Terapan periode ini diraih oleh Maryam Jundiah Rahmah dari Program Studi Manajemen dan Penilaian Properti, Sekolah Vokasi, yang berhasil menyelesaikan studinya pada usia 21 tahun 2 bulan 25 hari, dan akan diwisuda hari ini.

Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) rata-rata untuk lulusan Program Sarjana Terapan Periode ini adalah 3,68. Lulusan yang berpredikat Pujian sebanyak 91 lulusan (30,85%), yang berpredikat Sangat Memuaskan sebanyak 203 lulusan (68,81%), sedangkan 1 lulusan (0,34%) dengan predikat Memuaskan. Pada periode ini lulusan dengan IPK tertinggi diraih oleh Nurul Pratiwi, dari Program Studi Manajemen Informasi Kesehatan, Sekolah Vokasi dengan IPK 3,98 sekaligus berpredikat Pujian.

Penulis : Bolivia

Editor : Gusti Grehenson

Foto : Firsto

Artikel UGM Wisuda  2.049 Lulusan Program Sarjana dan Sarjana Terapan  pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/ugm-wisuda-2-049-lulusan-program-sarjana-dan-sarjana-terapan/feed/ 0
Kisah Elia, Lulus S2 UGM di Usia 22 tahun dengan IPK Sempurna https://ugm.ac.id/id/berita/kisah-elia-lulus-s2-ugm-di-usia-22-tahun-dengan-ipk-sempurna/ https://ugm.ac.id/id/berita/kisah-elia-lulus-s2-ugm-di-usia-22-tahun-dengan-ipk-sempurna/#respond Sat, 26 Oct 2024 01:11:51 +0000 https://ugm.ac.id/?p=72123 Elia Laila Rizqiyah merupakan salah satu dari 1.560 lulusan Program Magister (S2) yang diwisuda selama dua hari 23-24 Oktober lalu di Grha Sabha Pramana. Rerata usia lulusan Program Magister periode ini adalah 29 tahun 6 bulan 15 hari. Berbeda dengan Elia Laila Rizqiyah dari Program Studi Magister Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian ini, dinobatkan sebagai lulusan […]

Artikel Kisah Elia, Lulus S2 UGM di Usia 22 tahun dengan IPK Sempurna pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Elia Laila Rizqiyah merupakan salah satu dari 1.560 lulusan Program Magister (S2) yang diwisuda selama dua hari 23-24 Oktober lalu di Grha Sabha Pramana. Rerata usia lulusan Program Magister periode ini adalah 29 tahun 6 bulan 15 hari. Berbeda dengan Elia Laila Rizqiyah dari Program Studi Magister Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian ini, dinobatkan sebagai lulusan termuda karena berhasil lulus di usia 22 tahun 6 bulan 19 hari. Selain menyandang sebagai lulusan termuda, ia juga berhasil lulus cumlaude dengan IPK 4.00.

Elia tidak bisa menutup kebahagiaannya karena semangat dan kerja keras selama menempuh studi berhasil membawanya menjadi lulusan termuda program magister (S2) pada Wisuda Pascasarjana Periode I Tahun Akademik 2024/2025. “Tentunya sangat bersyukur bisa berkesempatan sekolah S-2 dan sampai meraih gelar,” ujarnya, Sabtu (26/10).

Ia mengaku menempuh Program Studi Magister Ilmu Tanah selama 1 tahun 11 bulan melalui program fast track. Sebelumnya, ia telah menyelesaikan program sarjana di Program Studi Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian UGM pada tahun 2023. Alasan gadis asal Klaten, Jawa Tengah ini memilih Program Studi Ilmu Tanah karena mampu memberikannya kesempatan untuk menjelajah dan berpetualang di lapangan.

Saat tengah menempuh pendidikan S1, pihak Fakultas membuka kesempatan bagi mahasiswa di tingkat akhir untuk mendaftar dan menempuh program fast track untuk melanjutkan pendidikan S2 meski belum lulus sarjana. Kesempatan itu tidak ia sia-siakan dan di program studinya tersebut, ia menjadi paling muda di antara rekan sejawatnya. “Saya menempuh pendidikan S2 dalam usia yang lebih muda dibandingkan teman-teman sehingga saya mendapatkan pengalaman mempunyai sosok kakak yang selama ini tidak didapatkan karena saya anak adalah anak pertama,” katanya.

Usia hanyalah angka, Elia berhasil lulus dengan IPK 4,00 atau sempurna sehingga ia ditetapkan menjadi wisudawan S2 terbaik di Fakultas Pertanian. Padahal Elia mengaku ia sebenarnya tidak jauh berbeda dengan mahasiswa pada umumnya, saat masih S1 dulu, ia giat mengikuti sejumlah kegiatan kemahasiswaan seperti perlombaan dan organisasi, salah satunya Keluarga Mahasiswa Ilmu Tanah (KMIT). Sedangkan saat S2, dirinya mengaku lebih banyak kegiatan konferensi dan aktif membantu dosen dalam berbagai project untuk menambah pengalaman. Selain itu, Elia aktif menjadi Asisten Pengelolaan Air untuk Pertanian dan Asisten Kimia Tanah di laboratorium tanah Fakultas Pertanian.

Penelitian tesis Elia sendiri mengambil riset tentang adsorpsi dan desropsi fosfor di andisol pada beberapa variasi elevasi di kawasan Gunung Merbabu dan Sindoro. Tesisnya ini mengkaji pengikatan dan pelepasan unsur hara fosfor di tanah andisol dengan variabel elevasi wilayah di lereng gunung Merbabu dan Sindoro. Menurutnya, penelitian ini penting di bidang pertanian karena wilayah gunung banyak digunakan untuk area pertanian khususnya hortikultura. “Tetapi di kawasan ini punya permasalahan ketersediaan unsur hara fosfor yang rendah dan efektivitas pemupukan P yang kurang,” ujarnya.

Di tengah kesibukan selama menempuh kuliah S2, Elia mengaku rasa lelah dan penat selalu datang dan tidak bisa dihindari. Untuk mengatasi perasaan itu, ia mengaturnya kesibukannya dengan skala prioritas dan memastikan setiap harinya selalu ada satu hal yang telah ia kerjakan.

Usai menyandang gelar master, Elia berencana untuk terjun ke dunia pekerjaan untuk menerapkan ilmu teoritis yang telah ia dapatkan di dunia perkuliahan. Disisi lain, ia juga telah berancang-ancang untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat doktor dalam beberapa tahun ke depan.  “Mimpi itu hak semua orang tanpa terkecuali, kalau kita mampu memimpikan sesuatu artinya kita juga mampu untuk meraihnya,” pungkasnya.

Penulis : Lazuardi

Editor : Gusti Grehenson

Artikel Kisah Elia, Lulus S2 UGM di Usia 22 tahun dengan IPK Sempurna pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/kisah-elia-lulus-s2-ugm-di-usia-22-tahun-dengan-ipk-sempurna/feed/ 0
Cerita Henra, Lulus S2 Cumlaude dari UGM dalam Waktu Satu Tahun https://ugm.ac.id/id/berita/cerita-henra-lulus-s2-cumlaude-dari-ugm-dalam-waktu-satu-tahun/ https://ugm.ac.id/id/berita/cerita-henra-lulus-s2-cumlaude-dari-ugm-dalam-waktu-satu-tahun/#respond Fri, 25 Oct 2024 06:06:47 +0000 https://ugm.ac.id/?p=72090 Menjadi seorang mahasiswa, tekad dan dedikasi tentu akan membawanya dalam mencapai impian yang ingin diraihnya. Hal ini dibuktikan oleh Henra, mahasiswa program fast track di orogram studi Magister Bioteknologi di Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada, di usia 24 tahun, berhasil menjadi wisudawan tercepat lantaran berhasil menyelesaikan studinya dalam waktu 1 tahun 0 bulan dan lulus […]

Artikel Cerita Henra, Lulus S2 Cumlaude dari UGM dalam Waktu Satu Tahun pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Menjadi seorang mahasiswa, tekad dan dedikasi tentu akan membawanya dalam mencapai impian yang ingin diraihnya. Hal ini dibuktikan oleh Henra, mahasiswa program fast track di orogram studi Magister Bioteknologi di Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada, di usia 24 tahun, berhasil menjadi wisudawan tercepat lantaran berhasil menyelesaikan studinya dalam waktu 1 tahun 0 bulan dan lulus dengan predikat cumlaude di penghelatan wisuda program Pascasarjana UGM , Kamis (24/10) lalu.

Sebelum melanjutkan studi S2 di Universitas Gadjah Mada, Henra menyelesaikan sarjananya di Universitas Hasanuddin Makassar. Ketika memasuki program S2, ia langsung terjun untuk melakukan penelitian sejak semester pertama. Penelitiannya berfokus pada ”Aktivitas Senyawa Antifungi dan Antibiofilm Bacillus velezensis BP1 terhadap Candida albicans: In Vitro Bioassay, Metabolomic, In Silico Molecular Docking“. Penelitian ini tentu sangat relevan dengan bidang yang sangat diminatinya, yakni bioteknologi. Dukungan dari dosen pembimbingnya memberikan motivasi tambahan bagi Henra untuk berusaha lebih keras dan tak hanya mencapai target awal namun juga melampauinya.

Di balik keberhasilannya, pemuda asal Makassar ini menghadapi berbagai tantangan, terutama dalam penyesuaian jadwal yang padat. Ia sering kali merasa lelah karena harus membagi waktu antara kuliah dan penelitian. Namun, semangatnya tak pernah pudar. Ia juga mengaku bahwa keberadaan teman-temannya yang saling mendukung juga sangat berperan dalam kelancaran studinya. “Saya selalu memanfaatkan setiap waktu luang antara kuliah untuk melanjutkan penelitian, sehingga nantinya pada saat seminar proposal, ia sudah mendekati hasil akhir dari penelitiannya,” ujarnya saat ditanya oleh wartawan di Kampus UGM, Kamis (24/10).

Menyeimbangkan antara kehidupan akademik dan kehidupan pribadi juga menjadi salah satu tantangan bagi Henra. Meski terkadang merasa kewalahan, namun ia percaya bahwa setiap pengorbanan yang dilakukan akan berbuah manis. Henra menunjukkan bahwa meski ada banyak halangan, dengan tekad yang kuat dan dukungan dari lingkungan, segala sesuatu akan menjadi mungkin. Ia juga mengaku belajar untuk mengelola emosinya dan menemukan cara untuk dapat terus termotivasi, bahkan saat menghadapi situasi yang sulit.

Tak hanya lulus dengan cepat, Henra juga berhasil untuk mendapatkan nilai akhir yang baik dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3.87. Menurutnya, perolehan nilai IPK yang baik ini  tidak lepas dari ketekunannya dalam belajar dan pengalaman aktifnya dalam mengikuti berbagai lomba karya tulis ilmiah selama masa SMA dan S1 menjadi landasan yang kuat baginya saat melanjutkan kuliah S2. “Walaupun belum sampai tingkat nasional, pengalaman mengikuti olimpiade dan lomba-lomba ini memberikan dorongan bagi saya untuk terus berjuang dan mengembangkan kemampuan saya di bidang akademik,” katanya.

Belajar di UGM memberikan pengalaman belajar yang sangat berharga bagi Henra berkat keberagaman disiplin ilmu yang ada di kampus. Ia mengaku di UGM tak hanya belajar dari satu bidang, tetapi juga mengeksplorasi ilmu dari berbagai fakultas, termasuk kesehatan manusia, tumbuhan, hewan, dan mikroba. Pembelajaran lintas disiplin ini memberikan perspektif yang lebih luas dan mendalam tentang bioteknologi, memperkaya pengetahuannya dan memperkuat fondasi akademisnya. “Saya sangat antusias dengan materi-materi yang diajarkan oleh para dosen yang selalu diperbarui sesuai dengan perkembangan terbaru di bidangnya,” katanya.

Selama kuliah, henra mengaku dirinya juga mendapatkan pengalaman sosial yang unik. Padahal saat pertama merantau ke Yogyakarta untuk pertama kalinya, ia mengaku menghadapi tantangan yang besar karena tidak memiliki satu orang kenalan pun di kota ini. Perbedaan budaya juga menambah kompleksitas penyesuaiannya. Menariknya, Henra malah menemukan kenyamanan dan suasana yang damai selama hidup di Yogyakarta. Momen-momen lucu dan menyenangkan saat bergaul dengan teman-temannya membuatnya merasa bahwa selalu ada ruang untuk bersenang-senang dan menikmati proses belajar.

Lahir di keluarga yang mengutamakan pendidikan, keberhasilan Hendra menjadi kebanggaan tersendiri, terutama karena ia adalah anak pertama yang menyelesaikan pendidikan tinggi di program master dalam keluarga besar mereka. Meskipun demikian, orang tuanya juga mengingatkan agar Hendra tetap rendah hati dan tidak melupakan nilai-nilai yang diajarkan di lingkungan keluarga. “Orang tua saya selalu berpesan agar dapat menggunakan ilmu untuk hal-hal yang bermanfaat dan positif, serta tidak menggunakan pengetahuannya untuk tujuan yang kurang baik,” katanya.

Henra juga turut memberikan tips bagi mahasiswa yang ingin melanjutkan S2. Pertama, penting untuk mempersiapkan diri secara fisik dan mental lantaran perjalanan ini membutuhkan dedikasi dan komitmen yang tinggi. Kedua, ia menekankan pentingnya untuk memulai penelitian lebih awal. “Seperti yang saya lakukan, apabila telah menyiapkan topik dan isi penelitian lebih awal, teman-teman nggak cuma bisa menyelesaikan studi lebih cepat, tapi pasti hasil penelitiannya juga akan lebih baik,” katanya.

Dengan tekad yang kuat, Henra berharap agar dapat menyelesaikan program doktoral yang tengah ia ikuti mulai tahun ini dengan cepat, sama seperti bagaimana ia menyelesaikannya di program S2. Ambisi utamanya adalah berkontribusi sebagai peneliti di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dimana ia ingin menerapkan ilmunya untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat dan bangsa. “Menurut saya, penelitian adalah salah satu cara untuk menjawab tantangan yang dihadapi dunia, dan saya ingin menjadi bagian dari solusi tersebut,” pungkasnya.

Penulis : Lintang

Editor : Gusti Grehenson

Artikel Cerita Henra, Lulus S2 Cumlaude dari UGM dalam Waktu Satu Tahun pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/cerita-henra-lulus-s2-cumlaude-dari-ugm-dalam-waktu-satu-tahun/feed/ 0
Rektor UGM: Mewujudkan SDM Unggul dan Berdaya Saing jadi Tantangan bagi Pemerintahan Baru https://ugm.ac.id/id/berita/rektor-ugm-mewujudkan-sdm-unggul-dan-berdaya-saing-jadi-tantangan-bagi-pemerintahan-baru/ https://ugm.ac.id/id/berita/rektor-ugm-mewujudkan-sdm-unggul-dan-berdaya-saing-jadi-tantangan-bagi-pemerintahan-baru/#respond Thu, 24 Oct 2024 09:30:33 +0000 https://ugm.ac.id/?p=72071 Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D., mengatakan pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menghadapi tantangan yang tidak mudah untuk mewujudkan SDM Unggul dan berdaya saing. Pasalnya, masih terdapat kesenjangan keterampilan, akses pendidikan, distribusi tenaga kerja, dan adaptasi teknologi yang menjadi hambatan dan […]

Artikel Rektor UGM: Mewujudkan SDM Unggul dan Berdaya Saing jadi Tantangan bagi Pemerintahan Baru pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D., mengatakan pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menghadapi tantangan yang tidak mudah untuk mewujudkan SDM Unggul dan berdaya saing. Pasalnya, masih terdapat kesenjangan keterampilan, akses pendidikan, distribusi tenaga kerja, dan adaptasi teknologi yang menjadi hambatan dan tantangan untuk segera diatasi. “Kita tahu masih ada kesenjangan keterampilan, akses pendidikan, distribusi tenaga kerja, dan adaptasi teknologi, masih menjadi tantangan negeri ini dalam mewujudkan SDM unggul dan berdaya saing,” kata Rektor dalam pidato sambutan Wisuda Program Pascasarjana Periode I Tahun Akademik 2024/2025, Kamis (24/10), di Grha Sabha Pramana.

Dikatakan Rektor, upaya peningkatan kapasitas bidang inovasi teknologi serta pengembangan SDM perlu menjadi prioritas pemerintah dalam mendukung program pembangunan ekonomi, peningkatan pertahanan, dan pemerintahan yang bersih dan transparan yang menjadi fokus kepemimpinan Prabowo dan Gibran.  Menurutnya, perguruan tinggi memiliki peran yang cukup signifikan dalam mendorong peningkatan kualitas SDM. “Universitas memiliki peran institusi Pendidikan tinggi menjadi salah satu kunci bagi pengembangan kualitas SDM masa depan,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Rektor berharap kepemimpinan nasional periode ini mampu membawa kesejahteraan yang berkeadilan bagi bangsa Indonesia. “Selamat mengemban amanah untuk memimpin bangsa Indonesia. Semoga kepemimpinan periode ini mampu membawa kesejahteraan yang berkeadilan bagi bangsa Indonesia,” ujarnya.

Rektor juga menyampaikan terima kasih kepada Presiden dan Wakil Presiden sebelumnya, Joko Widodo dan Prof. Ma’ruf Amin, atas pengabdian mereka dalam memajukan pembangunan Indonesia. “Kami menghaturkan terima kasih kepada Bapak Presiden dan Wakil Presiden masa bakti 2019-2024 yang telah berkontribusi besar selama masa kepemimpinannya,” imbuhnya.

Sekjen Pengurus Pusat KAGAMA, Dr. Ari Dwipayana, mengingatkan agar wisudawan baru untuk selalu meningkatkan kompetensi  di era perubahan dan perkembangan teknologi. “Kita perlu mempertanyakan, apakah ilmu yang kita peroleh sudah cukup untuk menghadapi dinamika masa depan? Sikap eling, yang berarti sadar dan waspada, harus melekat pada setiap pelajar. Ini adalah kunci untuk mendorong kita agar terus mengasah diri,” tuturnya.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa revolusi teknologi yang sedang berlangsung menuntut semua orang untuk selalu waspada. Banyak keterampilan yang dulu dianggap penting kini menjadi tidak relevan karena kemajuan kecerdasan buatan. Pasar kerja saat ini sangat kompetitif, dengan sedikit peluang dan banyak pencari kerja. “Kita tidak boleh hanya terkejut namun kita juga harus bersiap dan bergerak cepat. Tanggung jawab kita adalah untuk mempersiapkan diri dan ekosistem untuk menghadapi revolusi industri agar tidak tenggelam oleh gelombang disrupsi,”ujarnya.

Wisudawan dari program studi Magister Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Gusmon Sidik, S.T.P., M.Sc., memberikan sambutan mewakili seluruh lulusan. Dalam pesannya, Gusmon mengucapkan apresiasi yang sangat besar kepada seluruh sivitas akademika UGM yang telah memberikan layanan terbaik. Ia mengungkapkan bahwa menempuh pendidikan program pascasarjana di UGM merupakan pengalaman terbaik baginya. Tak hanya untuk para dosen, ia mengingatkan bahwa di balik keberhasilan menyelesaikan pendidikan, terdapat perjuangan dan doa dari keluarga yang selalu mendukung. “Hari ini bukan hanya hari kita, tapi juga hari untuk mereka,” ujarnya.

Menurutnya, keberhasilan untuk dapat lulus pascasarjana adalah hasil dari ketekunan dan perjuangan tanpa henti. Gusmon mengingatkan bahwa meskipun tanggung jawab sebagai mahasiswa telah selesai, tetapi tanggung jawab untuk menerapkan ilmu yang diperoleh sangat besar. Ia yakin dengan ilmu yang dibawa, para lulusan dapat melewatinya dengan percaya diri. “Saya mengajak teman-teman untuk selalu membanggakan nama baik UGM dan fakultas, serta menunjukkan integritas dalam persaingan yang sehat. Selamat merayakan kemenangan hari ini. Teruslah mengakar kuat dan menjulang tinggi,” pungkasnya.

Penulis : Lintang

Editor : Gusti Grehenson

Foto : Firsto

Artikel Rektor UGM: Mewujudkan SDM Unggul dan Berdaya Saing jadi Tantangan bagi Pemerintahan Baru pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/rektor-ugm-mewujudkan-sdm-unggul-dan-berdaya-saing-jadi-tantangan-bagi-pemerintahan-baru/feed/ 0
Kuliah Sambil Kerja, Arbania Fitriani Lulus Doktor Tercepat dengan IPK 4.00 di UGM https://ugm.ac.id/id/berita/kuliah-sambil-kerja-arbani-fitriani-lulus-doktor-tercepat-dengan-ipk-4-00-di-ugm/ https://ugm.ac.id/id/berita/kuliah-sambil-kerja-arbani-fitriani-lulus-doktor-tercepat-dengan-ipk-4-00-di-ugm/#respond Thu, 24 Oct 2024 04:54:53 +0000 https://ugm.ac.id/?p=72037 Universitas Gadjah Mada baru saja mewisuda sebanyak 1.816 lulusan pascasarjana, Kamis (24/10) di Grha Sabha Pramana. Dari total lulusan yang diwisuda, terdapat 134 lulusan Program Doktor (S3) dengan masa studi rata-rata 5 tahun. Salah satu wisudawan dari jenjang S3, Dr. Arbania Fitriani, S.Psi., M.Si., CHt., atau yang kerap disapa Arfi dari Program Studi Kepemimpinan dan […]

Artikel Kuliah Sambil Kerja, Arbania Fitriani Lulus Doktor Tercepat dengan IPK 4.00 di UGM pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Universitas Gadjah Mada baru saja mewisuda sebanyak 1.816 lulusan pascasarjana, Kamis (24/10) di Grha Sabha Pramana. Dari total lulusan yang diwisuda, terdapat 134 lulusan Program Doktor (S3) dengan masa studi rata-rata 5 tahun. Salah satu wisudawan dari jenjang S3, Dr. Arbania Fitriani, S.Psi., M.Si., CHt., atau yang kerap disapa Arfi dari Program Studi Kepemimpinan dan Inovasi Kebijakan, Sekolah Pascasarjana, berhasil meraih predikat lulusan tercepat karena mampu menyelesaikan studinya dalam kurun waktu 2 tahun 6 bulan 23 hari. Tidak hanya menyandang predikat lulusan dengan masa studi tercepat, Arfi juga berhasil lulus dengan nilai IPK sempurna, 4,00.

Prestasi akademik yang dicapai oleh Arfi tentu sangat menginspirasi, mengingat kesibukannya sebagai Direktur Stellar HR Consulting dan menjadi dosen di Universitas Esa Unggul di usianya yang belum mencapai 40 tahun ini. Tak hanya itu, ia pun merupakan seorang certified hypnotherapist yang basis keilmuannya di ilmu psikologi.

Arfi mengaku bersyukur bisa menyelesaikan studi doktor dalam waktu lebih cepat dengan IPK tertinggi. Apalagi ia menyelesaikan kuliah sambil sibuk bekerja. “Selama kuliah, saya ini menjalani triple job sebagai Direktur, Dosen, dan Terapis Psikologi. Apalagi selama studi, saya nggak pernah cuti,” katanya.

Meski sibuk dengan pekerjaan dan profesinya sebagai psikolog, Arfi mengaku hal itu tidak mengganggu jadwal kuliahnya. “Pokoknya, kesibukan kerja bukan jadi halangan untuk kita lulus lebih cepat,” katanya sumringah.

Meski berhasil lulus lebih cepat, Arfi mengaku dirinya sempat digadang oleh salah satu dosen pengujinya bahwa ia akan menemukan kesulitan menyelesaikan studi karena penelitian disertasinya dianggap terlalu kompleks dan tidak cocok untuk jenjang program doktor. Namun hal itu tidak menyurutkan langkahnya. Sebaliknya, ia berhasil membuktikan bahwa ia mampu menyelesaikan studinya dengan waktu lebih cepat.

Adapun penelitian disertasi yang dipilihnya, tentang membangun model “Prediktor Keterikatan Kerja”. Topik ini bermula dari peraturan Menteri BUMN Dahlan Iskan saat itu yang mewajibkan setiap Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mengukur keterikatan kerja dari karyawannya. Topik disertasinya menguji 14 koefisien jalur dan 15 variabel yang mampu menghasilkan 9 hipotesis, serta membahas faktor-faktor prediktor keterikatan, khususnya dalam konteks pasca pandemi sehingga bisa menjadi rekomendasi kebijakan bagi perusahaan BUMN.

Alhasil, segala usaha dan kerja kerasnya dalam melakukan riset disertasinya berbuah manis, ketika dosen pengujinya memuji bahwa hasil riset disertasinya sangat baik dan bermanfaat bagi pengembangan SDM perusahaa BUMN. “Dalam waktu 2 tahun 5 bulan, saya sudah  ujian tertutup dan ikut yudisium,” jelasnya.

Soal tips agar bisa menyelesaikan kuliah dan disertasi lebih cepat, Arfi menuturkan bahwa dirinya punya strategi dengan menyusun proposal penelitian sejak jauh hari dengan berkonsultasi dengan para dosen. “Jadi saat saya masuk kuliah proposalnya sudah siap,” kenangnya.

Arfi mengaku dengan menyusun proposal riset lebih awal menjadikan dirinya bisa  mengambil sidang proposal saat di bangku semester dua. Tak hanya itu, Arfi selalu rajin menjalin komunikasi dengan para promotor. “Para promotor sangat membantu kecepatan lulus kita,” katanya.

Apa yang dicapainya sekarang ini mampu lulus lebih cepat dengan pretasi akademik yang gemilang tidak lepas dari hasil dari disiplin diri yang baik dan cara berpikirnya yang menganggap studi S3 yang ia tempuh menjadi bagian dari ibadah. “Jadi dengan  kita menjadikan studi ini sebagai ibadah, saya merasa segala sesuatu dimudahkan jalannya,” ungkapnya.

Usai menyandang gelar doktor, Arfi berencana akan menekuni keahliannya di bidang psikologi industri dan psikometri. Apalagi dari hasil disertasinya menemukan bahwa terdapat perbedaan sistem kerja sebelum dan pasca pandemi di sebuah perusahaan atau organisasi, sehingga perlu ada prediktor keterikatan kerja yang baru yang perlu diperhatikan. Selain itu, ia juga menemukan faktor teknologi merupakan salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam proses kerja. Sebab, berkat dukungan teknologi dapat membantu kerja dari karyawan, terlebih untuk menunjang performa kerja mereka. Yang tidak kalah penting, motivasi memberikan pelayanan publik yang lebih baik juga perlu diperhatikan, soalnya banyak pekerja saat ini yang melakukan pekerjaannya melalui remote working.  Diperlukan kepemimpinan atau self leadership yang mendorong disiplin diri untuk dapat bekerja dengan baik untuk mendukung kinerja sebuah perusahaan atau organisasi.

Penulis : Leony

Editor : Gusti Grehenson

Artikel Kuliah Sambil Kerja, Arbania Fitriani Lulus Doktor Tercepat dengan IPK 4.00 di UGM pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/kuliah-sambil-kerja-arbani-fitriani-lulus-doktor-tercepat-dengan-ipk-4-00-di-ugm/feed/ 0
Rektor: Lulusan UGM harus Menjadi Pribadi Yang Berkarakter  https://ugm.ac.id/id/berita/rektor-lulusan-ugm-harus-menjadi-pribadi-yang-berkarakter/ https://ugm.ac.id/id/berita/rektor-lulusan-ugm-harus-menjadi-pribadi-yang-berkarakter/#respond Wed, 23 Oct 2024 09:21:25 +0000 https://ugm.ac.id/?p=72000 Universitas Gadjah Mada selalu berkomitmen untuk mewujudkan pendidikan bermartabat, penelitian berdampak, dan pengabdian berkelanjutan. Ketiga hal tersebut  menjadi fokus universitas dalam meningkatkan kualitas dan kompetensi lulusan. Hal tersebut selaras dengan mandat UGM yang berkomitmen untuk mencetak SDM unggul, berkarakter, adaptif, dan berdaya saing di tingkat nasional maupun global. “Lulusan UGM harus menjadi pribadi berkarakter unggul […]

Artikel Rektor: Lulusan UGM harus Menjadi Pribadi Yang Berkarakter  pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Universitas Gadjah Mada selalu berkomitmen untuk mewujudkan pendidikan bermartabat, penelitian berdampak, dan pengabdian berkelanjutan. Ketiga hal tersebut  menjadi fokus universitas dalam meningkatkan kualitas dan kompetensi lulusan. Hal tersebut selaras dengan mandat UGM yang berkomitmen untuk mencetak SDM unggul, berkarakter, adaptif, dan berdaya saing di tingkat nasional maupun global. “Lulusan UGM harus menjadi pribadi berkarakter unggul agar mampu menjadi subjek perubahan yang terlibat dalam pemecahan masalah transnasional dan global,” kata Rektor  Universitas Gadjah Mada, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D., dihadapan 1.816 lulusan Program Magister, Spesialis, Sub Spesialis, dan Doktor dalam upacara Wisuda Program Pascasarjana Periode I Tahun Akademik 2024/2025, Rabu (23/10), di Grha Sabha Pramana.

Dalam pidatonya, Ova menyebut pentingnya peran institusi pendidikan tinggi bagi pengembangan kualitas SDM masa depan. Kontribusi UGM dalam mencetak lulusan yang unggul ini, mendapat rekognisi dari Lembaga pemeringkat Universitas terbaik dunia, Times Higher Education (THE) mengumumkan bahwa dari hasil pemeringkatan pada 2.092 universitas dari 115 negara, UGM berhasil menempati peringkat ke-2 di Indonesia dan peringkat ke-12 di Asia Tenggara serta di posisi 1201-1500 dunia.

Pada pemeringkatan ini, kata Rektor, UGM dinilai mengalami kenaikan indikator penilaian di Bidang Research Environment, Research Quality, dan Industry Income. “Pengakuan ini tentu membanggakan dan patut kita syukuri, yang tentunya merupakan hasil capaian dari berbagai kerja keras bersama, dan tidak terlepas dari kontribusi program Pascasarjana terutama di bidang penelitian,” ucap Ova.

Sekjen Pengurus Pusat KAGAMA, Dr. Ari Dwipayana mengaku bangga pada para wisudawan yang telah berhasil menyelesaikan pendidikan pascasarjana. Ia berharap. para lulusan UGM bisa mendarmabaktikan ilmunya untuk kepentingan masyarakat, bangsa dan negara. “Universitas bukan pabrik gelar sarjana dan pascasarjana, tetapi tempat untuk melatih kebijaksanaan sehingga tidak terjebak dalam kesombongan diri sebagai lulusan pascasarjana,” ucapnya.

Dalam proses melatih diri ini, Ari menyebut ilmu pengetahuan yang diperoleh harus bisa bermanfaat bagi pendidikan. Selain itu, segala sesuatu di dunia ini berubah sangat cepat dan wisudawan harus bisa beradaptasi. Ia berpesan para wisudawan dapat menyongsong era disrupsi dengan pembenahan, semangat kolaborasi, dan merawat nilai-nilai ke-UGM-an.

Sementara Wakil wisudawan dari Program Studi Magister Arkeologi, M. Dziyaul F. Arrozain, S.Ark., M.A., mengaku bersyukur bisa menyandang gelar alumni UGM. “Adanya tradisi keilmuan yang terjaga melalui nilai-nilai ke-UGM-an mendidik kita untuk mengedepankan integritas, pengetahuan dilandasi moral, dan mengasah daya kritis secara adil dan bermanfaat,” ujarnya.

Ia berpesan kepada sesama wisudawan untuk tidak tidak terjebak dalam seremonial saja, tetapi juga perlu kesadaran untuk berkarya agar peka terhadap persoalan bangsa. Ketika kembali ke masyarakat dengan status baru sebagai alumni UGM, menurutnya, lulusan harus turut serta dalam perubahan bangsa yang lebih baik dengan mengimplementasikan pengetahuan secara kolaboratif.

Wisuda 1.816 Lulusan Pascasarjana

Seperti diketahui, jumlah lulusan pascasarjana yang diwisuda kali ini sebanyak 1.816 lulusan, terbagi menjadi 1.560 lulusan Program Magister (S2), termasuk 21 wisudawan dari Warga Negara Asing, 90 lulusan Program Spesialis, 32 lulusan Program Subspesialis, dan 134 lulusan Program Doktor (S3), termasuk 2 orang wisudawan berasal dari Warga Negara Asing.

Masa studi rata-rata adalah 2 tahun 4 bulan, dan waktu studi tercepat diraih oleh Henra dari Program Studi Magister Bioteknologi, Sekolah Pascasarjana, yang menyelesaikan studinya dalam waktu 1 tahun 0 bulan 15 hari. Rerata usia lulusan Program Magister  periode ini adalah 29 tahun 6 bulan 15 hari. Lulusan termuda adalah Saudari Elia Laila Rizqiyah dari Program Studi Magister Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, dengan usia 22 tahun 6 bulan 19 hari.

Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) rata-rata untuk lulusan Program Magister (S2) periode ini adalah 3,73. Sebanyak 677 lulusan (43,4%) lulus dengan predikat Pujian dengan Hatfan Aufar Kharis dari Program Studi Magister Teknik Geologi, Fakultas Teknik yang meraih IPK 4,00. Masa studi rata-rata Program Spesialis periode ini adalah 3 tahun 10 bulan, dan waktu studi tercepat diraih oleh Tegar Arviga dari Program Studi Ortodonsia, Fakultas Kedokteran Gigi yang menyelesaikan studinya dalam waktu 2 tahun 11 bulan 14 hari.

Rerata usia lulusan Program Spesialis periode ini adalah 33 tahun 6 bulan 16 hari. Lulusan termuda adalah Jessica Regina dari Program Studi Prostodonsia, Fakultas Kedokteran Gigi dengan usia 26 tahun 10 bulan 7 hari. IPK rata-rata untuk lulusan Program Spesialis adalah 3,82. Lulusan Program Spesialis periode ini yang berpredikat Pujian sejumlah 66 lulusan (73,34%), salah satunya adalah Tegar Arviga dari Program Studi Ortodonsia, Fakultas Kedokteran Gigi yang lulus dengan IPK 3,99. Ia menjadi lulusan Spesialis dengan IPK tertinggi.

Masa studi rata-rata Program Subspesialis adalah 2 tahun 4 bulan dan waktu studi tersingkat diraih oleh Umi Rakhmawati dari Program Studi Subspesialis Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, yang menyelesaikan studinya dalam waktu 2 tahun. Rerata usia lulusan Program Subspesialis periode ini adalah 41 tahun 6 bulan 16 hari. Lulusan termuda adalah Meita Ucche dari Program Studi Subspesialis Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, yang menyelesaikan studinya pada usia 33 tahun 4 bulan 20 hari.

IPK rata-rata untuk lulusan Program Subspesialis adalah 3,78. IPK tertinggi lulusan Program Subspesialis diraih oleh Qodri Santosa dari Program Studi Subspesialis Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan yang lulus dengan IPK 3,95. Sebanyak 14 orang (43,75%) lulus dengan predikat Pujian.

Program Doktor rata-rata ditempuh selama 5 tahun dengan waktu studi tercepat diraih oleh Arbania Fitriani dari Program Studi Doktor Kepemimpinan dan Inovasi Kebijakan, Sekolah Pascasarjana, yang menyelesaikan studinya dalam waktu 2 tahun 6 bulan 23 hari dan akan diwisuda pada 24 Oktober 2024. Rerata usia lulusan Program Doktor adalah 42 tahun 6 bulan 16 hari. Lulusan termuda adalah Saudari Nadya Sofia Siti Sa’adah dari Program Studi Doktor Biologi, Fakultas Biologi yang menyelesaikan studi Program Doktoralnya pada usia 26 tahun 2 bulan 18 hari.

IPK rata-rata lulusan Program Doktor (S3) periode ini adalah 3,87 dengan predikat Pujian diraih oleh 45 lulusan (33,58%), predikat Sangat Memuaskan sebanyak 85 orang lulusan (63,43%) dan yang berpredikat Memuaskan sebanyak 3 orang lulusan (2,24%), sedangkan 1 lulusan (0,75%) tanpa predikat. Pada lulusan program Doktor periode ini terdapat 17 wisudawan yang memiliki IPK tertinggi 4,00 sekaligus berpredikat Pujian, satu di antaranya adalah Kadek Ida Krisnadewi dari Program Studi Doktor Ilmu Farmasi, Fakultas Farmasi.

Penulis : Bolivia

Editor : Gusti Grehenson

Foto : Firsto

Artikel Rektor: Lulusan UGM harus Menjadi Pribadi Yang Berkarakter  pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/rektor-lulusan-ugm-harus-menjadi-pribadi-yang-berkarakter/feed/ 0
UGM Luluskan 29 Akuntan Baru https://ugm.ac.id/id/berita/ugm-luluskan-29-akuntan-baru/ https://ugm.ac.id/id/berita/ugm-luluskan-29-akuntan-baru/#respond Mon, 30 Sep 2024 09:00:50 +0000 https://ugm.ac.id/?p=71032 Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) kembali mewisuda 29 akuntan baru, Jum’at (27/9) di Gedung Pembelajaran FEB UGM. Bertambahnya jumlah lulusan akuntan baru ini, FEB UGM sudah berhasil meluluskan 2.565 orang profesi akuntan. Dalam pelaksanaan wisuda Program Studi Profesi Akuntan ke-22 Periode I Tahun Akademik 2024/2025 tersebut dari 29 orang wisudawan, 23 […]

Artikel UGM Luluskan 29 Akuntan Baru pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) kembali mewisuda 29 akuntan baru, Jum’at (27/9) di Gedung Pembelajaran FEB UGM. Bertambahnya jumlah lulusan akuntan baru ini, FEB UGM sudah berhasil meluluskan 2.565 orang profesi akuntan.

Dalam pelaksanaan wisuda Program Studi Profesi Akuntan ke-22 Periode I Tahun Akademik 2024/2025 tersebut dari 29 orang wisudawan, 23 orang diantaranya lulus uji kompetensi Chartered Accountant (CA), 5 orang lulus uji kompetensi Certified Public Accountant (CPA), dan 1 orang lulus uji kompetensi CA dan CPA.

Dekan FEB UGM Prof. Dr. Didi Achjari, M.Com., Ak., CA., menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh wisudawan Program Profesi Akuntan yang telah resmi menyandang gelar akuntan. Pencapaian yang diraih merupakan hasil dari kerja keras, ketekunan, dan dedikasi selama menempuh pendidikan di Program Profesi Akuntansi.”Gelar akuntan yang Anda peroleh serta sertifikasi profesional yang mungkin telah atau akan kalian raih, seperti Chartered Accountant (CA) atau Certified Public Accountant (CPA), menjadi simbol kepercayaan dan tanggung jawab besar yang harus diemban,” paparnya.

Didi mengatakan di tengah dinamika ekonomi global dan perkembangan teknologi yang pesat, profesi akuntan dituntut untuk terus beradaptasi dan berinovasi. Ia percaya dengan bekal ilmu pengetahuan, kompetensi, serta nilai-nilai integritas yang telah ditanamkan selama di bangku kuliah akan menjadi modal penting bagi para wisudawan untuk menghadapi berbagai tantangan di dunia kerja.

“Jadilah akuntan yang tidak hanya kompeten secara teknis, tetapi juga memiliki etika profesional yang tinggi, mampu memberikan solusi inovatif, serta turut berkontribusi dalam pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” tuturnya.

Didi juga berpesan kepada seluruh wisudawan untuk terus menjadi pembelajar sepanjang hayat. Ia pun berharap para wisudawan dapat terus menjaga semangat belajar, membuka diri terhadap pengetahuan baru, serta senantiasa menjunjung tinggi nama baik almamater.

Sementara Ketua Program Pendidikan Profesi, Sony Warsono, MAFIS., Ph.D., Ak., CA., melaporkan dalam wisuda kali ini tercatat sebanyak 14 wisudawan yang berhasil meraih predikat cumlaude. Sementara IPK rata-rata untuk periode ini yaitu 3,70 dan tertinggi diraih oleh Lisa dengan IPK 3,89. Berikutnya, wisudawan termuda atas nama Muhammad Ikhsanul Amri Daeng Sutte dengan usia 23 tahun.

Dalam acara wisuda ini, hadir juga Ketua Ikatan Akuntan Publik Indonesia (IAPI) Korwil Yogyakarta, Sandra Pracipta M.Acc.CPA, yang turut memberikan sambutan. Sandra menyebutkan jumlah akuntan di Indonesia masih jauh dari kebutuhan yang ada di Indonesia. Menurutnya ada peluang besar untuk menjadi akuntan publik saat ini. “Kedepan lulusan akuntan FEB UGM dapat menjadi akuntan yang dibutuhkan negara untuk mendorong perkembangan ekonomi yang lebih baik lagi,” pungkasnya.

Reportase : Orie Priscylla Mapeda Lumalan

Penulis : Kurnia Ekaptiningrum/Humas FEB
Editor : Gusti Grehenson 

Artikel UGM Luluskan 29 Akuntan Baru pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/ugm-luluskan-29-akuntan-baru/feed/ 0
Kuliah Dual Degree, Shalsa Lulus Sarjana dengan IPK nyaris Sempurna di UGM https://ugm.ac.id/id/berita/kuliah-dual-degree-shalsa-lulus-sarjana-dengan-ipk-nyaris-sempurna-di-ugm/ https://ugm.ac.id/id/berita/kuliah-dual-degree-shalsa-lulus-sarjana-dengan-ipk-nyaris-sempurna-di-ugm/#respond Tue, 17 Sep 2024 03:50:41 +0000 https://ugm.ac.id/?p=70631 Ada cerita inspiratif pada acara wisuda Universitas Gadjah Mada (UGM). Di antara 3.627 lulusan program Sarjana dan Sarjana Terapan UGM, ada beberapa wisudawan yang berhasil lulus dengan IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) nyaris sempurna. Salah satunya adalah Shalsadilla Nadya Prameswary (21), mahasiswa Program Program Studi Manajemen International Undergraduate Program (IUP) Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah […]

Artikel Kuliah Dual Degree, Shalsa Lulus Sarjana dengan IPK nyaris Sempurna di UGM pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Ada cerita inspiratif pada acara wisuda Universitas Gadjah Mada (UGM). Di antara 3.627 lulusan program Sarjana dan Sarjana Terapan UGM, ada beberapa wisudawan yang berhasil lulus dengan IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) nyaris sempurna. Salah satunya adalah Shalsadilla Nadya Prameswary (21), mahasiswa Program Program Studi Manajemen International Undergraduate Program (IUP) Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM). Ia berhasil lulus dengan meraih IPK 3,93 dan dinobatkan sebagai wisudawan terbaik FEB UGM periode IV Tahun Akademik 2023/2024 dalam acara wisuda yang berlangsung pada 28 Agustus 2024 lalu.

Shalsa berhasil menyelesaikan studi sarjananya dalam waktu kurang dari empat tahun, tepatnya 3 tahun 10 bulan 10 hari. Capaian tersebut menjadi sebuah prestasi yang membanggakan di tengah padatnya jadwal kuliah yang dijalaninya melalui program dual degree di FEB UGM dan University of Groningen, Belanda, dengan mengambil jurusan International Business.

Meski begitu, Shalsa masih aktif terlibat dalam berbagai kegiatan non akademis seperti di Ikatan Keluarga Mahasiswa Manajemen (IKAMMA) FEB UGM, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) PT UGM, dan PPI Groningen. Bahkan ia juga sempat magang di Nike European Headquarters, Belanda dan 180 Degrees Consulting UGM, serta menjadi volunteer berbagai kegiatan kemahasiswaan di kampus.

“Menurut saya hal terbaik yang saya dapatkan di perkuliahan selain ilmu adalah teman, komunitas, dan network. Saya selalu memprioritaskan akademik, namun tidak mengesampingkan kegiatan di luar perkuliahan seperti origanisasi, event, dan lomba,” paparnya saat dihubungi Selasa (17/9).

Menjalani rutinitasnya yang tergolong padat, Shalsa tetap memprioritaskan studinya. Ia mengutamakan belajar yang dijalani secara efisien. Shalsa mengungkapkan kesuksesan yang berhasil diraihnya tidak lepas dari prinsip belajar yang dijalani selama ini. “Prinsip utama saya dalam belajar itu harus efisien. Artinya usaha dan waktu yang dialokasikan untuk belajar itu tepat sasaran,” terangnya.

Lantas bagaimana cara agar bisa belajar efisien? Shalsa menjelaskan langkah awal yang bisa dilakukan adalah mengenali gaya belajar yang sesuai dengan diri masing-masing. Apakah metode belajar yang cocok adalah belajar mandiri, kelompok, banyak membaca atau banyak mendengar, tentunya akan berbeda-beda pada setiap orang. Berikutnya, sejak awal semester upayakan untuk memahami tingkat kesulitan di setiap mata kuliah yang diambil. Lalu, berusaha untuk aktif di kelas dan jangan ragu untuk bertanya jika belum memahami apa yang disampaikan oleh dosen.

Dalam menjalani perkuliahan, Shalsa menyebutkan pernah mengalami kesulitan dalam membangun kepercayaan diri di kelas untuk beropini dan bertanya. Namun, ia berhasil untuk melawan rasa tidak percaya dirinya itu. “Saya rasa dedikasi, ketegaran, dan dukungan keluarga saya untuk belajar adalah hal yang menguatkan saya selama perjalanan perkuliahan,” terangnya.

Dengan kemauan kuat, Shalsa berhasil menyingkirkan rasa ketidakpercayaan dirinya itu. Buktinya, ia berhasil menyabet berbagai penghargaan Awardee Consulting Fellowship Program by McKinsey (2024), Awardee NUS Business School Summer Program (2024), 1st Winner Ganesha Business Festival International Mini Case Competition (2023), 2nd Runner Up IESC Summit Business Case Competition (2022), dan 1st Winner Mini Case Challenge Branding Competition(2022).

Shalsa mengaku kesuksesan yang diraihnya saat ini juga tidak lepas dari nilai-nilai yang ditanamkan FEB UGM, salah satunya terkait kebebasan akademik. Nilai kebebasan akademik tersebut mendukungnya untuk terus bereksplorasi. “Poin tersebut mendukung saya untuk terus bereksplorasi dan be curious. Rasa penasaran akan sesuatu yang baru itu penting karena saya rasa hal tersebut berperan sebagai pintu awal pembelajaran,” jelasnya sembari menambahkan bahwa FEB UGM juga memberikan ruang bagi mahasiswanya untuk berkreasi dan bertumbuh bersama.

Reportase : Orie Priscylla Mapeda Lumalan 

Penulis : Kurnia Ekaptiningrum/Humas FEB

Editor : Gusti Grehenson

Artikel Kuliah Dual Degree, Shalsa Lulus Sarjana dengan IPK nyaris Sempurna di UGM pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/kuliah-dual-degree-shalsa-lulus-sarjana-dengan-ipk-nyaris-sempurna-di-ugm/feed/ 0