Promosi Doktor Arsip - Universitas Gadjah Mada https://ugm.ac.id/id/category/pendidikan/promosi-doktor/ Mengakar Kuat dan Menjulang Tinggi Fri, 19 Jul 2024 03:55:54 +0000 id hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.1.7 Raih Doktor Usai Pertahankan Disertasi Perluasan Diri Pemuda Untuk Berkarya Melalui Relasi https://ugm.ac.id/id/berita/raih-doktor-usai-pertahankan-disertasi-perluasan-diri-pemuda-untuk-berkarya-melalui-relasi/ https://ugm.ac.id/id/berita/raih-doktor-usai-pertahankan-disertasi-perluasan-diri-pemuda-untuk-berkarya-melalui-relasi/#respond Thu, 18 Jul 2024 04:55:36 +0000 https://ugm.ac.id/?p=67104 Muhammad Zein Permana, S.Psi., M.Si., dinyatakan lulus dan berhak menyandang gelar doktor dari Fakultas Psikologi UGM. Dosen Fakultas Psikologi Universitas Jenderal Achmad Yani, Cimahi, Jawa Barat ini dinyatakan lulus setelah berhasil melaksanakan ujian terbuka dengan mempertahankan desertasi berjudul Perluasan Diri Pemuda Untuk Berkarya Melalui Relasi. Dalam ujian yang didampingi promotor, Prof. Drs. Koentjoro, MBSc., Ph.D. […]

Artikel Raih Doktor Usai Pertahankan Disertasi Perluasan Diri Pemuda Untuk Berkarya Melalui Relasi pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Muhammad Zein Permana, S.Psi., M.Si., dinyatakan lulus dan berhak menyandang gelar doktor dari Fakultas Psikologi UGM. Dosen Fakultas Psikologi Universitas Jenderal Achmad Yani, Cimahi, Jawa Barat ini dinyatakan lulus setelah berhasil melaksanakan ujian terbuka dengan mempertahankan desertasi berjudul Perluasan Diri Pemuda Untuk Berkarya Melalui Relasi.

Dalam ujian yang didampingi promotor, Prof. Drs. Koentjoro, MBSc., Ph.D. dan Muhammad Najib Azca, M.A., Ph.D. selaku Ko-promotor, Muh Zein Permana menyampaikan permasalahan seputar perluasan diri dalam relasi untuk memfasilitasi pemuda dalam menghasilkan karya. Dia menyampaikan perluasan diri melalui relasi dapat membantu pemuda untuk memaknai dan memperluas relasi yang dimiliki, menentukan arah dan peran diri dalam berkarya, dan meningkatkan keterampilan interpersonal dan pandangan mereka terhadap dunia.

“Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah action research karena permasalahan yang ingin dikaji dan diteliti merupakan masalah yang cukup penting dan mendesak untuk segera diselesaikan dan membutuhkan keterlibatan dengan anak muda sebagai partisipan dalam hubungan yang kolaboratif, sekaligus membuka ruang komunikasi dalam bentuk dialog agar temuan dan luaran penelitian dapat dicapai,” ujar Muh Zein, di Ruang Sidang A203 gesung A lantai 2, Fakultas Psikologi UGM, Kamis (18/7).

Dari penelitian yang dilakukan berhasil memberikan gambaran penghayatan pemuda terhadap diri dan relasinya. Fitur eksplorasi dan mobilisasi adalah deskripsi dari bagaimana pemuda menghayati kepemudaan dari sudut pandangnya sendiri.

Fitur ini sebelumnya tidak pernah secara eksplisit dijadikan cara para akademisi untuk menjelaskan, memprediksi perilaku pemuda, akan tetapi melihat dari cara para pemuda mendeskripsikan apa yang mereka pikir, rasa, kenali, hadapi, dan mendorong terkait realitas sebagai pemuda.

“Fitur eksplorasi dan mobilisasi ini menjadi kata kunci yang mendefinisikan siapa dan seperti apa itu pemuda di Indonesia. Gambaran ini menjadi sebuah kebaruan karena kemudian mempermudah akademisi, praktisi, dan juga kemungkinan besar pemerintah untuk memiliki pisau analisa dalam menjelaskan, memprediksi bahkan untuk punya kendali pada perilaku baik secara individual, interpersonal maupun kelompok pemuda,” ucapnya.

Muh Zein berharap dari penelitiannya dapat memberikan kontribusi signifikan dalam memahami penghayatan pemuda terhadap diri, relasi, peran, dan arah diri untuk berkarya. Adapun implikasi temuan dari penelitian ini adalah perlunya dukungan dan fasilitasi yang memadai dari berbagai pihak dalam membangun pemuda yang produktif dan berkarya melalui perluasan diri melalui relasi.

Penulis: Agung Nugroho

Artikel Raih Doktor Usai Pertahankan Disertasi Perluasan Diri Pemuda Untuk Berkarya Melalui Relasi pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/raih-doktor-usai-pertahankan-disertasi-perluasan-diri-pemuda-untuk-berkarya-melalui-relasi/feed/ 0
Pasien DMT2 Rasakan Manfaat Aplikasi DiaRIn https://ugm.ac.id/id/berita/pasien-dmt2-rasakan-manfaat-aplikasi-diarin/ https://ugm.ac.id/id/berita/pasien-dmt2-rasakan-manfaat-aplikasi-diarin/#respond Fri, 22 Mar 2024 01:31:24 +0000 https://ugm.ac.id/pasien-dmt2-rasakan-manfaat-aplikasi-diarin/ Pelaksanaan manajemen diri diabetes membutuhkan peran aktif dan kolaborasi yang kuat antara pasien, keluarga dan tenaga kesehatan secara terintegrasi. Implementasi manajemen diri terintegrasi menjadi lebih mudah dilaksanakan dengan menggunakan Aplikasi DiaRIn dan dapat meningkatkan manajemen diri dan kontrol glikemik pasien DMT2. “Pengguna merasa puas dan aplikasi android DiaRIn direkomendasikan untuk dapat digunakan oleh pasien DMT2 […]

Artikel Pasien DMT2 Rasakan Manfaat Aplikasi DiaRIn pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Pelaksanaan manajemen diri diabetes membutuhkan peran aktif dan kolaborasi yang kuat antara pasien, keluarga dan tenaga kesehatan secara terintegrasi. Implementasi manajemen diri terintegrasi menjadi lebih mudah dilaksanakan dengan menggunakan Aplikasi DiaRIn dan dapat meningkatkan manajemen diri dan kontrol glikemik pasien DMT2.

“Pengguna merasa puas dan aplikasi android DiaRIn direkomendasikan untuk dapat digunakan oleh pasien DMT2 secara umum,”papar Dewi Murdiyanti Prihatin Putri saat ujian terbuka Program Doktor Ilmu Kedokteran dan Kesehatan FKKMK UGM, Kamis (21/3).

Pada kesempatan itu Dewi mempertahankan disertasinya berjudul Penerapan Manajemen Diri Diabetes Terintegrasi Berbasis Aplikasi Android (DiaRIn App) Dalam Meningkatkan Manajemen Diri dan Kontrol Glikemik Pasien Diabetes Melitus Tipe 2.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukannya terlihat bahwa pengembangan aplikasi android DiaRIn dilakukan berdasarkan kebutuhan pengguna dan kemudian dilakukan uji coba dengan metode Heuristic Evaluation sebagian besar masalah yang muncul masuk ke dalam masalah minor (usability minor) sehingga secara keseluruhan aplikasi android dapat digunakan dengan mudah. Dari metode Think Aloud juga didapatkan bahwa pengguna merasa puas menggunakan aplikasi DiaRIn yang dirasakan mudah, efektif dan efisien dalam penggunaannya.

“Banyak manfaat yang dirasakan pasien DMT2  dalam memandu pelaksanaan manajemen diri dengan menggunakan aplikasi DiaRIn ini, maka dibutuhkan kesadaran diri dan komitmen dalam pelaksanaannya,”imbuhnya.

Keluarga dapat terus memantau atau memonitor dan mengingatkan pasien dalam kegiatan manajemen diri melalui aplikasi DiaRIn sehingga pasien dapat melaksanakan manajemen dirinya dengan teratur dan tertib.

Tenaga kesehatan yang bertanggung jawab dalam program Prolanis dapat mengenalkan aplikasi DiaRIn kepada pasien dan keluarga dan juga menggunakannya dalam pelayanan kesehatan untuk memantau pelaksanaan manajemen diri pasien DMT2 dan memberikan edukasi serta sarana untuk konsultasi kesehatan kepada pasien sehingga dapat memantau kondisi kesehatan pasien DMT2 dengan mudah.

 

Penulis: Satria

Foto: FKKMK

Artikel Pasien DMT2 Rasakan Manfaat Aplikasi DiaRIn pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/pasien-dmt2-rasakan-manfaat-aplikasi-diarin/feed/ 0
Dosen Fakultas Teknik UGM Kembangkan Pemodelan Isyarat Radar untuk Deteksi dan Pelacakan Kapal https://ugm.ac.id/id/berita/dosen-fakultas-teknik-ugm-kembangkan-pemodelan-isyarat-radar-untuk-deteksi-dan-pelacakan-kapal/ https://ugm.ac.id/id/berita/dosen-fakultas-teknik-ugm-kembangkan-pemodelan-isyarat-radar-untuk-deteksi-dan-pelacakan-kapal/#respond Tue, 20 Feb 2024 09:08:29 +0000 https://ugm.ac.id/dosen-fakultas-teknik-ugm-kembangkan-pemodelan-isyarat-radar-untuk-deteksi-dan-pelacakan-kapal/ Sebagai negara maritim dengan wilayah perairan laut yang sangat luas Indonesia perlu memiliki sistem pengawasan wilayah laut yang mumpuni, salah satunya dengan pengawasan terhadap keberadaan kapal di perairan Indonesia. Untuk mendukung upaya menjaga keamanan, ketahanan, dan integritas nasional, dosen Teknik Elektro UGM, Iswandi, melakukan riset pemanfaatan High Frequency Surface Wave Radar (HFSWR) untuk deteksi dan […]

Artikel Dosen Fakultas Teknik UGM Kembangkan Pemodelan Isyarat Radar untuk Deteksi dan Pelacakan Kapal pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Sebagai negara maritim dengan wilayah perairan laut yang sangat luas Indonesia perlu memiliki sistem pengawasan wilayah laut yang mumpuni, salah satunya dengan pengawasan terhadap keberadaan kapal di perairan Indonesia.

Untuk mendukung upaya menjaga keamanan, ketahanan, dan integritas nasional, dosen Teknik Elektro UGM, Iswandi, melakukan riset pemanfaatan High Frequency Surface Wave Radar (HFSWR) untuk deteksi dan pelacakan kapal. Selain mengembangkan metode pemodelan isyarat radar, ia juga merumuskan metode pengujian algoritma pelacakan kapal pada HFSWR untuk kapal dengan manuver tinggi.

“HFSWR merupakan teknologi tepat guna untuk pengawasan wilayah maritim karena cakupan yang luas hingga batas zona ekonomi eksklusif serta dapat bekerja secara real time,” terangnya saat mengikuti ujian terbuka Program Doktor Teknik Elektro yang berlangsung di Hotel University Club UGM, Selasa (20/2).

Saat mempertahankan disertasinya di hadapan tim penguji, pria kelahiran Kulon Progo 48 tahun lalu ini menerangkan bahwa permasalahan dalam implementasi HFSWR untuk memonitor kapal adalah resolusi spasial dan temporal yang relatif rendah, sehingga memiliki kesulitan untuk melacak kapal dengan manuver tinggi. Untuk meningkatkan akurasi diperlukan piranti dan metode untuk pengujian algoritma pelacak kapal bermanuver tinggi.

Ia membuat model matematis HFSWR dengan tiga bagian utama yaitu isyarat masukan, sistem pengolah isyarat radar, dan pendeteksi sasaran. Isyarat masukan terdiri dari isyarat pantulan kapal, clutter laut, dan derau. Model yang disusun dapat menghasilkan data yang bisa dipergunakan untuk mendemonstrasikan proses deteksi dan pelacakan kapal.

Penelitian yang dilakukan telah menghasilkan sebuah model isyarat HFSWR dengan kontribusi dan kebaruan pada penggunaan model MMG untuk menghasilkan data radar pada kapal bermanuver tinggi. 

“Penelitian telah berhasil menyusun metode analisis kinerja algoritma pelacakan kapal pada HFSWR dengan mempertimbangkan gerak kapal manuver tinggi dan kompensasi terhadap variasi galat radial,” papar Iswandi.

Iswandi memperoleh nilai A untuk disertasi ini, dan berhasil menyelesaikan studi doktoral dengan predikat sangat memuaskan dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sebesar 4,0. Hasil penelitian ini pun telah dipublikasikan dalam jurnal internasional berjudul “An Evaluation Method of Ship Tracking Algorithms for High Frequency Surface Wave Radar considering High Maneuvers Generated by the MMG Model” yang terbut pada Journal of Engineering pada tahun 2023 lalu.

 

Penulis: Gloria

Artikel Dosen Fakultas Teknik UGM Kembangkan Pemodelan Isyarat Radar untuk Deteksi dan Pelacakan Kapal pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/dosen-fakultas-teknik-ugm-kembangkan-pemodelan-isyarat-radar-untuk-deteksi-dan-pelacakan-kapal/feed/ 0
Dosen UNS Raih Doktor di UGM Usai Kaji Kurva Pertumbuhan Nasional Indonesia https://ugm.ac.id/id/berita/dosen-uns-raih-doktor-di-ugm-usai-kaji-kurva-pertumbuhan-nasional-indonesia/ https://ugm.ac.id/id/berita/dosen-uns-raih-doktor-di-ugm-usai-kaji-kurva-pertumbuhan-nasional-indonesia/#respond Tue, 12 Dec 2023 09:08:37 +0000 https://ugm.ac.id/dosen-uns-raih-doktor-di-ugm-usai-kaji-kurva-pertumbuhan-nasional-indonesia/ Penggunaan kurva pertumbuhan nasional Indonesia meningkatkan spesifisitas dalam menilai pengaruh perawakan pendek usia anak terhadap fungsi kognitifnya pada usia remaja dan dewasa muda. Hal tersebut disampaikan oleh dr. Annang Giri Moelyo, Sp.A(K)., M.Kes., saat menjalani ujian terbuka program doktor di FKKMK UGM, Selasa (12/12). Ia melakukan penelitian yang dikemas dalam disertasi berjudul Perbandingan Kurva Pertumbuhan […]

Artikel Dosen UNS Raih Doktor di UGM Usai Kaji Kurva Pertumbuhan Nasional Indonesia pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Penggunaan kurva pertumbuhan nasional Indonesia meningkatkan spesifisitas dalam menilai pengaruh perawakan pendek usia anak terhadap fungsi kognitifnya pada usia remaja dan dewasa muda.

Hal tersebut disampaikan oleh dr. Annang Giri Moelyo, Sp.A(K)., M.Kes., saat menjalani ujian terbuka program doktor di FKKMK UGM, Selasa (12/12). Ia melakukan penelitian yang dikemas dalam disertasi berjudul Perbandingan Kurva Pertumbuhan Nasional Indonesia dan Kurva WHO dalam Penilaian Pertumbuhan Linier dan Perawakan Pendek sebagai Prediktor Fungsi Kognitif pada Remaja dan Dewasa Muda di Indonesia.

Annang mengatakan penelitian dilakukan mengacu pada bukti-bukti yang menunjukkan adanya variasi hubungan antara pertumbuhan linier pada usia anak dan fungsi kognitifnya pada usia remaja. Kurva Tinggi Badan per Umur (TB/U, height-for-age z score=HAZ) untuk anak di Indonesia lebih rendah dari kurva pertumbuhan standar/referensi WHO (kurva WHO). Perbedaan tersebut dipengaruhi oleh faktor genetik dan kondisi sosio-ekonomi yang spesifik untuk negara Indonesia.

“Penggunaan kurva pertumbuhan spesifik regional/nasional berpotensi meningkatkan kepekaan dalam mengidentifikasi hubungan pertumbuhan linier atau perawakan pendek usia anak dengan fungsi kognitif di masa selanjutnya,”papar Kepala Program Studi Sp-1 Ilmu Kesehatan Anak FK UNS ini.

Penelitian dilakukan Annang untuk membandingkan antara Kurva Pertumbuhan Nasional Indonesia dan Kurva WHO. Pembandingan dilakukan khsusunya dalam mengidentifikasi efek pertumbuhan linier dan perawakan pendek pada usia anak terhadap fungsi kognitifnya pada usia remaja dan dewasa muda.

Dengan data longitudinal dari 1488 anak-anak Indonesia dari IFLS 1993 dilakukan untuk menilai pertumbuhan linier dan perawakan pendek pada usia 2-5 tahun menggunakan KN dan Kurva WHO. Subjek penelitian dalam rentan usia remaja dan dewasa muda sebanyak 1.121 dan 796 orang. Hasilnya menunjukkan bahwa penggunaan kurva pertumbuhan nasional Indonesia meningkatkan spesifisitas dalam menilai pengaruh perawakan pendek usia anak terhadap fungsi kognitifnya pada usia remaja dan dewasa muda.

“Penggunaan Kurva Pertumbuhan Nasional Indonesia dapat menunjukkan pengaruh pertumbuhan linier usia anak terhadap fungsi kognitifnya pada usia remaja. Faktor pendidikan berpengaruh terhadap fungsi kognitif usia remaja/dewasa muda, yang lebih baik daripada pengaruh faktor pertumbuhan linier usia anak,”urainya.

 

Penulis: Ika

Artikel Dosen UNS Raih Doktor di UGM Usai Kaji Kurva Pertumbuhan Nasional Indonesia pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/dosen-uns-raih-doktor-di-ugm-usai-kaji-kurva-pertumbuhan-nasional-indonesia/feed/ 0
Raih Doktor Usai Kaji Efek Terapi Metformin Pasien DM Tipe 2 https://ugm.ac.id/id/berita/raih-doktor-usai-kaji-efek-terapi-metformin-pasien-dm-tipe-2/ https://ugm.ac.id/id/berita/raih-doktor-usai-kaji-efek-terapi-metformin-pasien-dm-tipe-2/#respond Fri, 08 Dec 2023 09:43:10 +0000 https://ugm.ac.id/?p=62748 apt. Dimas Adhi Pradana, S.Farm., M.Sc, dosen Jurusan Farmasi, Fakultas MIPA Universitas Islam Indonesia, dinyatakan lulus Program Doktor dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM. Dia dinyatakan lulus setelah berhasil menjalani ujian terbuka dengan mempertahankan disertasi Pengaruh Variasi Genetik SLC22A1 rs628031 Terhadap Farmakokinetik/Farmakodinamik Metformin Berbasis Populasi: Kajian Indirect Response Model Pada Pasien Diabetes Melitus […]

Artikel Raih Doktor Usai Kaji Efek Terapi Metformin Pasien DM Tipe 2 pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
apt. Dimas Adhi Pradana, S.Farm., M.Sc, dosen Jurusan Farmasi, Fakultas MIPA Universitas Islam Indonesia, dinyatakan lulus Program Doktor dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM. Dia dinyatakan lulus setelah berhasil menjalani ujian terbuka dengan mempertahankan disertasi Pengaruh Variasi Genetik SLC22A1 rs628031 Terhadap Farmakokinetik/Farmakodinamik Metformin Berbasis Populasi: Kajian Indirect Response Model Pada Pasien Diabetes Melitus (DM) Tipe 2 Suku Jawa.

Dalam disertasinya, Dimas Adhi Pradana mengungkap persoalan banyaknya pasien tidak memperoleh efek terapi yang optimal pada awal penggunaan metformin sebagai monoterapi DM tipe 2. Berdasar beberapa studi yang ia pelajari dirinya mendapati laporan bahwa obat tersebut tidak bekerja secara optimal pada sebagian pasien.

“Sekitar 40 persen pasien tidak mencapai target terapi setelah 3 bulan memperoleh pengobatan metformin. Beberapa faktor berpengaruh terjadinya perbedaan respons terapi metformin diantaranya variasi genetik pada transporter, body mass index (BMI), fungsi ginjal, usia, jenis kelamin, ketaatan minum obat, diet nutrisi, dan olahraga,” ujarnya di FKKMK UGM, Jumat (8/12).

Dimas menjelaskan variasi genetik pada organic cation transporter 1 (OCT1) merupakan salah satu penyebab terjadinya perbedaan respons terapi metformin. OCT1, disebutnya, merupakan transporter utama metformin yang banyak terekspresi di hati yaitu terletak di membran sinusoidal hepatosit dan membran plasma kolangiosit.

OCT1 ini juga terdapat pada ileum yaitu pada membran lateral enterosit, dan juga pada sisi domain apikal dan subapikal dari tubulus proksimal dan distal di ginjal. Variasi genetik yang terjadi pada gen Solute Carrier Family 22A1(SLC22A1) yang mengkode OCT1 akan mengurangi fungsinya sebagai transporter metformin untuk memasuki sirkulasi sistemik dari enterosit dan memasuki hepatosit.

Oleh karena itu, tujuan umum dari penelitian yang ia lakukan mempelajari pengaruh variasi genetik dari gen SLC22A1 rs628031 sebagai penyandi transporter OCT1 terhadap FK/FD metformin berbasis populasi serta respons terapi metformin setelah 12 minggu follow up. Hal tersebut diharapkan dapat memberikan gambaran hubungan antara farmakogenetik dengan FK/FD metformin sehingga dapat menjelaskan terjadinya variabilitas respon terapi metformin berdasarkan pendekatan FK/FD.

“Sedangkan secara khusus penelitian ini ingin mengetahui hasil distribusi frekuensi variasi gen SLC22A1 rs628031 A>G (Met408Val) pada pasien DM tipe 2 suku Jawa dengan monoterapi metformin,” terangnya.

Dimas memaparkan studi ini melibatkan 123 responden pasien DM tipe 2 yang baru terdiagnosis dan memperoleh monoterapi metformin 2×500 mg. Dia berharap disertasi dapat bermanfaat dalam pengembangan bidang farmakogenomik, farmakokinetik dan farmakodinamik metformin sehingga dapat menjadi salah satu referensi dalam upaya optimalisasi terapi pada pasien DM tipe 2 di Indonesia.

Meski begitu, Dimas mengakui masih diperlukan penelitian pada gen penyandi tranporter metformin yang lain sehingga akan diperoleh gambaran farmakogenomik metformin secara lebih lengkap pada masyarakat suku Jawa. Perlu juga dilakukan pengembangan penelitian dengan yang berfokus pada efektivitas terapi metformin pada pasien yang mengalami resistensi insulin.

Penulis : Agung Nugroho

Artikel Raih Doktor Usai Kaji Efek Terapi Metformin Pasien DM Tipe 2 pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/raih-doktor-usai-kaji-efek-terapi-metformin-pasien-dm-tipe-2/feed/ 0
Orang Tua Sebaiknya Memantau Aktivitas Digital Anak https://ugm.ac.id/id/berita/orang-tua-sebaiknya-memantau-aktivitas-digital-anak/ https://ugm.ac.id/id/berita/orang-tua-sebaiknya-memantau-aktivitas-digital-anak/#respond Wed, 27 Sep 2023 05:45:13 +0000 https://ugm.ac.id/?p=59755 Generasi Z merupakan generasi yang berusia antara 8 hingga 23 tahun. Saat ini jumlahnya mencapai 27,94 persen dari seluruh populasi penduduk Indonesia. Generasi ini dianggap paling mendominasi aktivitas di ruang siber media sosial. Interaksi sosial di dunia siber bisa berdampak positif bagi pertumbuhan dan perkembangan anak dalam hal akses materi pembelajaran dan literasi digital serta […]

Artikel Orang Tua Sebaiknya Memantau Aktivitas Digital Anak pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Generasi Z merupakan generasi yang berusia antara 8 hingga 23 tahun. Saat ini jumlahnya mencapai 27,94 persen dari seluruh populasi penduduk Indonesia. Generasi ini dianggap paling mendominasi aktivitas di ruang siber media sosial. Interaksi sosial di dunia siber bisa berdampak positif bagi pertumbuhan dan perkembangan anak dalam hal akses materi pembelajaran dan literasi digital serta pembentukan identitas dan koneksi sosial. Namun begitu, juga terdapat ancaman bagi anak seperti peluang menjadi korban iklan, spam, pelacakan informasi pribadi, terlibat pengunduhan materi ilegal, dan kemungkinan terpapar konten pornografi dan perundungan siber. Oleh karena itu, orang tua memiliki peran sangat penting dalam melakukan pemantauan aktivitas digital anak.

Hasil riset yang dilakukan mahasiswa Program Doktor Ilmu Psikologi, Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada, Annissa Reginasari, S.Psi., MA.,  tentang pemodelan pemantauan orang tua pada aktivitas digital anak dengan melibatkan 433 orang responden selaku perwakilan orang tua berusia di atas 36 tahun tinggal di Yogyakarta dan Riau. Penelitian ini menyebutkan bahwa faktor kedekatan memainkan peran penting untuk mendukung penerapan pemantauan orang tua pada aktivitas digital anak disamping berusaha membangun kedekatan dengan anak. “Orang tua perlu mengurangi intensitas dan durasi anak menggunakan gawai tersambung internet dan mengalihkan perhatian kepada optimalisasi fungsi pengasuhan,” kata Annisa dalam ujian terbuka promosi doktor di Fakultas Psikologi UGM, Selasa (26/9). Bertindak selaku promotor adalah Prof. Dr. Tina Afiatin, M.S.i. dan Ko-promotor Dr. Bhina Patria.

Menurut Annisa, kemampuan membangun kedekatan dengan anak akan membantu orang tua untuk mendapatkan informasi sukarela dari anak mengenai kegiatan anak sehari-hari termasuk aktivitas anak di dunia digital. “Secara operasional, orang tua perlu memberikan perhatian penuh pada saat anak bercerita tentang kegiatan daring dan luringnya, mengikuti media sosual yang dibuat anak atau dikelola orang tua dan menjaga agar interaksi daring orang tua dan anak tidak mengancam kedekatan, pembentukan kepercayaan anak pada orang tua,” jelasnya.

Selain itu, orang tua menurutnya juga perlu untuk mengurangi konflik dengan anak agar anak bisa membangun kepercayaan yang holistik kepada orang tua dan secara terbuka mau bercerita soal pengalaman daring dan luringnya. Sebab, anak bisa mempercayai orang tua karena anak merasa aman dan tidak dihakimi atas apapun yang mereka cerita pada orang tua. “Penting bagi orang tua memberikan penerimaan positif tanpa syarat kepada anak baik dalam konteks membangun kedekatan maupun dalam upaya melaksanakan pemantauan orang tua,” katanya.

Soal kesukarelaan anak bercerita pada orang tua menurut Annisa menjadi pertanda bahwa orang tua sukses membangun relasi yang berkualitas kepada anak yang akan membantu orang tua menerapkan pemantauan pada aktivitas digital terutama dengan cara pemantauan dan kesepakatan. Anaa dapat memilih untuk menceritakan pengalaman daring dan luring saat makan malam bersama dengan orang tua atau saat berkumpul dengan orang tua di hari libur sekolahnya.

Penulis : Gusti Grehenson

Foto      : Freepik

Artikel Orang Tua Sebaiknya Memantau Aktivitas Digital Anak pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/orang-tua-sebaiknya-memantau-aktivitas-digital-anak/feed/ 0
Dosen Unila Raih Doktor di UGM Usai Kaji Kemiskinan Ekstrem https://ugm.ac.id/id/berita/dosen-unila-raih-doktor-di-ugm-usai-kaji-kemiskinan-ekstrem/ https://ugm.ac.id/id/berita/dosen-unila-raih-doktor-di-ugm-usai-kaji-kemiskinan-ekstrem/#respond Fri, 08 Sep 2023 08:38:33 +0000 https://ugm.ac.id/?p=59196 Kemiskinan masih menjadi persoalan yang menghantui bagi banyak negara dunia termasuk di Indonesia. Upaya pengentasan kemiskinan pun, khususnya kemiskinan ekstrem menjadi tujuan utama dalam agenda pembangunan berkelanjutan (SDGs) 2030. Pada tahun 2022 tercatat jumlah penduduk miskin di Indonesia 26.161,19 ribu jiwa dan hampir setengahnya ada di provinsi Jawa Timur, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Sedangkan […]

Artikel Dosen Unila Raih Doktor di UGM Usai Kaji Kemiskinan Ekstrem pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Kemiskinan masih menjadi persoalan yang menghantui bagi banyak negara dunia termasuk di Indonesia. Upaya pengentasan kemiskinan pun, khususnya kemiskinan ekstrem menjadi tujuan utama dalam agenda pembangunan berkelanjutan (SDGs) 2030.

Pada tahun 2022 tercatat jumlah penduduk miskin di Indonesia 26.161,19 ribu jiwa dan hampir setengahnya ada di provinsi Jawa Timur, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Sedangkan tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk di Indonesia yang diukur dengan rasio gini mengalami sedikit peningkatan, yaitu dari 0,381 pada September 2021 menjadi 0,384 pada Maret 2022.

Sementara itu upaya kemiskinan dan mengurangi ketimpangan di Indonesia dihadapkan dengan beberapa isu dan tantangan. Salah satunya adalah perubahan indikator kemiskinan yang menyebabkan tingkat kemiskinan Indonesia meningkat berdasarkan standar internasional.

“Tantangan lainnya yaitu tetap mempertahankan tren penurunan tingkat kemiskinan di Indonesia apabila terjadi shock pada perekonomian karena pandemi COVID-19 yang berakibat pada penurunan tingkat kesejahteraan sebagian besar rumah tangga di Indonesia,”papar Asih Murwiati, mahasiswa program doktor FEB UGM, saat mempertahankan disertasi berjudul Dekomposisi Kemiskinan dan Ketimpangan, Deprivasi Multidimensi Pada Anak-anak dan Kemiskinan Ekstrem dalam ujian terbuka prorgam doktor, Jumat (8/9) di kampus setempat.

Dosen FEB Universitas Lampung ini melakukan penelitian mengenai kemiskinan dan ketimpangan di Indonesia menggunakan data Indonesian Family Life Survey (IFLS 1997, 2000, 2007 dan 2014). Hasilnya diketahui bahwa variabel komposit perlindungan sosial secara statistik signifikan. Kondisi ini menunjukkan peran program perlindungan sosial sangat diperlukan dalam upaya menurunan ketimpangan. Selain itu, ketimpangan pendidikan memiliki angka tertinggi yang mengindikasikan ketimpangan di bidang pendidikan sangat krusial dan perlu solusi kebijakan yang efektif.

Temuan lain menujukkan kelompok deprivasi sedang merupakan kelompok dengan jumlah penderita deprivasi terbanyak. Polanya konsisten pada setiap periode survei. Namun, pola pergeseran pada kelompok rendah dan tinggi belum konsisten mengalami penurunan. Pola deprivasi yang terjadi berdasar kelompok umur memberikan indikasi bahwa pada masing-masing kelompok umur terdapat pola pergerakan turun atau naik yang tidak konsisten. Hal ini terjadi pada anak-anak yang berada pada umur tertinggi pada masing-masing kelompok.

“Pengeluaran rumah tangga pada 4 periode survei mengalami perubahan yang disebabkan oleh karakteristik rumah tangga secara gradual. Variabel bebas secara gradual memiliki pengaruh signifikan pada tiap periode. Pada sisi kemiskinan ekstrem, pendidikan dan jenis kelamin kepala rumah tangga menentukan status miskin ekstrem,”paparnya.

Lebih lanjut Asih merekomendasikan evaluasi rutin terhadap skema perlindungan sosial. Sebab, dapat memberi kontribusi besar terhadap penurunan kemiskinan dan ketimpangan dengan kajian spasial yang akan mampu menangkap karakteristik kedaerahan.

Sementara dalam menyusun kebijakan anti kemiskinan diharapkan dapat meningkatkan fokus pada peningkatan kesejahteraan ana-anak. Hal ini perlu dilakukan mengingat anak-anak adalah kelompok rentan miskin. Deprivasi yang dialami akan membawa pengaruh pada kehidupan jangka panjangnya.

“Soal penurunan kemiskinan ekstrem memerlukan serangkaian pendekatan termasuk inklusi keuangan dan aksesibilitas terhadap pelayanan dasar. Kebijakan ini tidak dapat berjalan sendiri melainkan multi satuan kerja, sebab perlindungan sosial saja belum cukup memberi respons cepat terhadap penurunan kemiskinan ekstrem,”urainya.

 

Penulis: Ika

 

Artikel Dosen Unila Raih Doktor di UGM Usai Kaji Kemiskinan Ekstrem pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/dosen-unila-raih-doktor-di-ugm-usai-kaji-kemiskinan-ekstrem/feed/ 0
Sailal Arimi Raih Doktor Ilmu Ekonomi dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM https://ugm.ac.id/id/berita/sailal-arimi-raih-doktor-ilmu-ekonomi-dari-fakultas-ekonomika-dan-bisnis-ugm/ https://ugm.ac.id/id/berita/sailal-arimi-raih-doktor-ilmu-ekonomi-dari-fakultas-ekonomika-dan-bisnis-ugm/#respond Wed, 06 Sep 2023 09:22:25 +0000 https://ugm.ac.id/?p=59129 Sailal Arimi dari Bappeda Kabupaten Nagan Raya dinyatakan lulus Program Doktor Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada. Dalam ujiannya yang berlangsung secara daring, Rabu (6/9) ia mempertahankan disertasi berjudul Esai Tentang Modal Insani dan Kaitannya Dengan Kemiskinan Rumah Tangga Perdesaan dI Indonesia. Sailal menuturkan kemiskinan dan keterbatasan modal insani dalam dimensi pendidikan […]

Artikel Sailal Arimi Raih Doktor Ilmu Ekonomi dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Sailal Arimi dari Bappeda Kabupaten Nagan Raya dinyatakan lulus Program Doktor Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada. Dalam ujiannya yang berlangsung secara daring, Rabu (6/9) ia mempertahankan disertasi berjudul Esai Tentang Modal Insani dan Kaitannya Dengan Kemiskinan Rumah Tangga Perdesaan dI Indonesia.

Sailal menuturkan kemiskinan dan keterbatasan modal insani dalam dimensi pendidikan merupakan dua masalah yang serius di Indonesia khususnya di perdesaan. Sampai saat ini desa masih menjadi lumbung kemiskinan di Indonesia.

Secara rata-rata capaian pendidikan penduduk di perdesaan tergolong rendah di mana lama sekolah kepala rumah tangga miskin di perdesaan masih di bawah enam tahun atau tidak menamatkan pendidikan sekolah dasar (SD). Sementara menurut konsep lingkaran kemiskinan (vicious circle of poverty), kemiskinan dan pendidikan merupakan dua faktor yang saling terkait satu sama lain, satu sisi pendidikan dapat menjadi diterminan dari kemiskinan, namun di sisi lain kemiskinan dapat menjadi penyebab rendahnya capaian hasil pendidikan.

Karenanya penelitian yang ia lakukan bertujuan menganalisis keterkaitan antara pendidikan dan kemiskinan rumah tangga perdesaan di Indonesia. Pada tahap pertama studi menganalisis dampak pendidikan terhadap kemiskinan rumah tangga perdesaan di Indonesia, kemudian pada tahap selanjutnya studi ini akan menganalisis dampak kemiskinan terhadap hasil pendidikan anak dalam rumah tangga perdesaan di Indonesia.

“Dengan demikian secara keseluruhan disertasi ini mencoba menganalisis fonomena lingkaran kemiskinan dalam sebuah rumah tangga perdesaan di Indonesia,” ujar Sailal dalam ujiannya.

Dalam penelitiannya, Sailal menggunakan teknik estimasi Pooled OLS dan variabel instrumen (IV). Data penelitian bersumber data IFLS yaitu data IFLS-4 tahun 2007 dan IFLS-5 tahun 2014. Disamping itu penelitian ini juga menggunakan data curah hujan dari Climate Hazards Group Infrared Precipitation with Station (CHRIPS) tahun 2007 dan 2014 sebagai instrument dari variabel kemiskinan.

“Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan kepala rumah tangga yang diukur dengan years of education dan level of education sama-sama memberikan dampak negatif dan signifikan tehadap kamiskinan moneter dan multidimensi rumah tangga perdesaan di Indonesia,” ucapnya.

Hasil kajian juga menemukan bahwa kemiskinan multidimensi yang dialami oleh rumah tangga perdesaan memberikan dampak negatif dan signifikan terhadap hasil pendidikan yang diukur dengan test scores maupun dengan years of education. Sementara kemiskinan moneter hanya memberikan dampak negatif dan signifikan terhadap test scores dan tidak memberi dampak signifikan pada years of education.

Berdasarkan hasil analisis dari keseluruhan studi, ditemukan adanya fonomena lingkaran kemiskinan dalam rumah tangga miskin moneter dan miskin mutidimensi di perdesaan Indonesia, ketika indikator pembentukan modal dalam rumah tangga perdesaan menggunakan ukuran modal insani khususnya dimensi pendidikan.

Sailal berkesimpulan tentang dampak pendidikan terhadap kemiskinan rumah tangga perdesaan di Indonesia menunjukkan bahwa pendidikan kepala rumah tangga yang diukur dengan years of education dan level of education sama-sama memberikan dampak negatif dan signifikan terhadap kamiskinan moneter dan multidimensi rumah tangga perdesaan di Indonesia. Hasil studi tentang dampak pendidikan terhadap kemiskinan mengungkapkan pendidikan kepala rumah tangga yang diukur dari years of education dan level of education memberikan dampak yang relatif lebih kuat terhadap rumah tangga yang miskin multidimensi dibandingkan dengan rumah tangga yang miskin moneter.

“Hal ini dapat kita amati dari perbandingan besaran koefisien pendidikan yang di hasilkan dari kedua estimasi tersebut,” katanya.

Sementara tentang dampak kemiskinan terhadap hasil pendidikan anak dalam rumah tangga perdesaan di Indonesia menunjukkan kemiskinan multidimensi yang dialami oleh rumah tangga perdesaan memberikan dampak negatif dan signifikan terhadap hasil pendidikan anak yang diukur dengan test scores dan years 37 of education. Sedangkan kemiskinan moneter hanya memberikan dampak yang signifikan terhadap test scores anak dan tidak memberi dampak signifikan pada years of education mereka.

Hasil studi tentang dampak kemiskinan terhadap hasil pendidikan anak mengungkapkan rumah tangga perdesaan yang mengalami kemiskinan moneter memberikan dampak yang lebih kuat terhadap hasil pendidikan anak mereka yang diukur dengan test scores dibandingkan dengan rumah tangga miskin multidimensi. Hal ini dapat dipahami dalam konteks Indonesia dimana nilai rupiah lebih sensitif untuk rumah tangga miskin.

“Berdasarkan hasil analisis dari keseluruhan studi, ditemukan adanya fonomena lingkaran kemiskinan dalam rumah tangga miskin di perdesaan Indonesia, ketika indikator pembentukan modal dalam rumah tangga perdesaan menggunakan ukuran modal insani khususnya dimensi pendidikan,” paparnya.

Penulis : Agung Nugroho

Artikel Sailal Arimi Raih Doktor Ilmu Ekonomi dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/sailal-arimi-raih-doktor-ilmu-ekonomi-dari-fakultas-ekonomika-dan-bisnis-ugm/feed/ 0
Tri Astuti Raih Doktor Usai Teliti Strategi Efektif Tim Virtual https://ugm.ac.id/id/berita/tri-astuti-raih-doktor-usai-teliti-strategi-efektif-tim-virtual/ https://ugm.ac.id/id/berita/tri-astuti-raih-doktor-usai-teliti-strategi-efektif-tim-virtual/#respond Thu, 24 Aug 2023 08:47:44 +0000 https://ugm.ac.id/?p=58816 Relasi yang terjalin antar karyawan saat ini banyak mengalami perubahan yang cukup signifikan. Pada awalnya relasi terbentuk melalui interaksi langsung pada tim tradisional. Seiring perkembangan maka dalam beberapa dekade relasi yang terjalin tidak hanya terjadi secara langsung tetapi bisa terjadi karena difasilitasi oleh teknologi dan jaringan seperti pada tim virtual. Perubahan dari tim tradisional ke […]

Artikel Tri Astuti Raih Doktor Usai Teliti Strategi Efektif Tim Virtual pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Relasi yang terjalin antar karyawan saat ini banyak mengalami perubahan yang cukup signifikan. Pada awalnya relasi terbentuk melalui interaksi langsung pada tim tradisional. Seiring perkembangan maka dalam beberapa dekade relasi yang terjalin tidak hanya terjadi secara langsung tetapi bisa terjadi karena difasilitasi oleh teknologi dan jaringan seperti pada tim virtual.

Perubahan dari tim tradisional ke arah tim virtual mengakibatkan adanya perubahan dinamika relasi yang terjadi. Adalah Tri Astuti., S.Psi., M.Psi., Psikolog, staf pengajar Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur yang kemudian melakukan penelitian soal ini.

Penelitian dilakukan untuk mengembangkan teori dinamika kelompok tim virtual pada startup. Metode penelitian yang ia gunakan ialah metode kualitatif dengan pendekatan grounded theory. Sedangkan pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara mendalam dan observasi dengan melibatkan partisipan sebanyak 18 dari 17 startup digital.

“Penelitian inipun menemukan selective coding yang berorientasi pada solusi yang dapat dijelaskan melalui alur dinamika dari 10 kategori yang dibagi ke dalam tiga tahapan sistemik input, proses, dan output yaitu preferensi organsiasi, preferensi personal, voluntary task assignment, kelompok kecil, “update culture”, manajemen terbuka, back to back, peralihan instan, rasa memiliki kelompok, dan kinerja,” ujar Tri Astuti saat ujian terbuka Program Doktor di Fakultas Psikologi UGM, Kamis (24/8).

Dia mengungkapkan tim virtual berorientasi pada solusi menawarkan output dari hasil relasi positif seperti efektivitas pencapaian target kerja tepat waktu, efisiensi dan implikasi dari penelitian yang ia lakukan dapat digunakan sebagai gambaran awal bagi perusahaan yang ingin membentuk tim virtual dan membuat sistem manajemen tim virtual dengan mempertimbangkan kategori yang muncul guna mendukung pencapaian kinerja perusahaan.

Mempertahankan disertasi Orientasi Pada Solusi: Strategi Efektif Pada Tim Virtual, Tri Astuti menjelaskan tim virtual tidak akan terbentuk jika perusahaan tidak mempertimbangkan strategi, pengaruh dari lingkungan luar sampai dengan jenis pekerjaan yang berpeluang untuk dibentuk secara tim virtual. Pilihan gaya kerja karyawan juga menjadi salah satu faktor penentu apakah tim virtual akan terbentuk atau tidak.

Beberapa karyawan yang menyukai pekerjaan dengan cara berinteraksi langsung akan mengalami kesulitan jika harus bekerja dalam tim virtual kerena telah terbiasa dan termotivasi bekerja dengan berinteraksi langsung. Di saat kedua komponen tersebut sudah dipertimbangkan dengan cukup matang maka relasi yang terjalin secara virtualpun akan berlanjut pada proses lebih formal yaitu pembagian tugas kerja.

“Pada tim virtual, proses pembagian kerja memang lebih banyak dilakukan melalui proyek-proyek sementara. Proyek yang lolos melalui tahapan review oleh pemimpin kemudian dibawa pada bawahannya untuk disebarkan dengan mempertimbangkan tiga hal yaitu prioritas, beban kerja dan pengalaman,” jelasnya.

Karyawan yang memenuhi ketiga hal tersebut, dalam pandangan Tri Astuti, memiliki peluang untuk mendapatkan proyek yang ditawarkan. Dalam proses koordinasi antara pemimpin dan bawahan akan dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil dengan tujuan dapat bertukar informasi pada kelompok kecil dan memungkinkan tim virtual mencapai mutual understanding yang lebih cepat dibandingkan dengan membagi informasi pada kelompok yang lebih besar.

“Selanjutnya, jika kelompok-kelompok kecil sudah terbentuk maka pemimpin dan bawahan akan melakukan interaksi yang dijelaskan melalui empat kategori yaitu update culture, manajemen terbuka, back to back, dan peralihan instan. Keempat kategori ini menggambarkan proses koordinasi sampai dengan monitoring yang dilakukan oleh pemimpin dan bawahan. Seluruh tahapan proses saling memengaruhi satu sama lain, dan memiliki dampak terhadap perusahaan itu sendiri,”tandas Tri Astuti dalam ujiannya.

Penulis : Agung Nugroho
Foto : Erna (Fak. Psikologi)

Artikel Tri Astuti Raih Doktor Usai Teliti Strategi Efektif Tim Virtual pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/tri-astuti-raih-doktor-usai-teliti-strategi-efektif-tim-virtual/feed/ 0
Raih Doktor Usai Kaji Miskonsepsi Psikologi https://ugm.ac.id/id/berita/raih-doktor-usai-kaji-miskonsepsi-psikologi/ https://ugm.ac.id/id/berita/raih-doktor-usai-kaji-miskonsepsi-psikologi/#respond Wed, 26 Jul 2023 09:51:15 +0000 https://ugm.ac.id/?p=57807 Kehidupan manusia sehari-hari tidak dapat lepas dari peran psikologi sebagai kajian ilmiah mengenai perilaku dan proses mental. Kajian psikologi yang lekat dengan keseharian ini menjadikan informasi mengenai psikologi yang beredar di masyarakat menjadi hal yang seringkali dipercaya oleh masyarakat umum. Setiap hari media massa, siaran televisi dan film serta internet memberikan informasi beragam hal kepada […]

Artikel Raih Doktor Usai Kaji Miskonsepsi Psikologi pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Kehidupan manusia sehari-hari tidak dapat lepas dari peran psikologi sebagai kajian ilmiah mengenai perilaku dan proses mental. Kajian psikologi yang lekat dengan keseharian ini menjadikan informasi mengenai psikologi yang beredar di masyarakat menjadi hal yang seringkali dipercaya oleh masyarakat umum.

Setiap hari media massa, siaran televisi dan film serta internet memberikan informasi beragam hal kepada masyarakat mengenai tema-tema psikologi. Meski demikian, ternyata media tidak selalu memberikan informasi yang tepat.

Media seringkali menyampaikan beberapa miskonsepsi populer, misalnya amnesia retrograde total dapat terjadi melalui benturan di kepala atau adanya kekuatan paranormal seperti Extra Sensory Perception (ESP). Miskonsepsi tersebut sering diulang-ulang sehingga menjadi sesuatu yang tidak asing dan menimbulkan kesalahan asumsi. Kesalahan asumsi tersebut membuat setiap orang merasa mereka mengetahuinya, dan memercayainya sebagai kebenaran karena terlihat seperti logis dan masuk akal.

Dalam pandangan Heru Astikasari Setya Murti, S.Psi., M.A kondisi ini menyebabkan beredarnya sejumlah besar informasi yang tidak akurat dan menimbulkan terjadinya penyebaran miskonsepsi psikologi, terlebih lagi di era serba digital. Era yang mempermudah penyebaran informasi yang sebenarnya keliru.

“Perkembangan media sosial membuat orang menyebarkan begitu saja informasi yang mereka dapatkan dan menyebarkannya tanpa terlebih dahulu mengecek kebenaran fakta, dan seringkali media sosial menjadi sarana untuk propaganda dan transisi informasi yang keliru,” ujarnya di Fakultas Psikologi UGM, Selasa (25/7).

Oleh karena itu, menurutnya, sangat penting memahami paparan informasi tanpa disertai dengan pemahaman yang tepat akan mengarahkan pada ketersesatan dan miskonsepsi. Terlepas dari kondisi masyarakat yang memercayai miskonsepsi mengenai psikologi, di bidang psikologi sendiri, miskonsepsi menyebar seperti halnya informasi yang akurat.

Heru Astikasari Setya Murti mengatakan itu saat menempuh ujian terbuka Program Doktor Ilmu Psikologi, Fakultas Psikologi UGM. Di hadapan tim penguji, promovenda yang dosen Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga dalam ujiannya mempertahankan disertasi Peran Berpikir Kritis dan Inhibisi Kognitif Pada Miskonsepsi Psikologi. 

Disebutnya penelitian yang ia lakukan bertujuan untuk mengetahui peran berpikir kritis melalui instruksi berpikir kritis yang terintegrasi dengan refutation text dalam mereduksi miskonsepsi psikologi dan mempertimbangkan inhibisi kognitif sebagai moderator. Sekaligus mencoba mengembangkan media pengajaran instruksi berpikir kritis yang diintegrasikan dengan refutation text dalam bentuk serious game.

“Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen Between Subject Design dengan desain The Basic Randomized Design Comparing Two Treatments,” ucapnya.

Astikasari menjelaskan partisipan penelitian adalah para mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana yang berjumlah 67 mahasiswa dengan rentang usia 18-22 tahun (M=19,6; SD=1,244). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan miskonsepsi psikologi antara kelompok perlakuan 1 (IBKT) dengan kelompok perlakuan 2 (IBK) (t(65)=0,229; p>0,05).

Hasil penelitian memperlihatkan perlakuan instruksi berpikir kritis menggunakan serious game yang terintegrasi dengan refutation text (IBKT) terhadap miskonsepsi psikologi memberikan hasil yang relatif tidak berbeda dengan instruksi berpikir kritis tanpa refutation text (IBK). Ini berarti bahwa berpikir kritis yang diberikan melalui instruksi berpikir kritis secara mandiri maupun yang terintegrasi dengan refutation text memberikan pengaruh yang serupa terhadap hasil miskonsepsi psikologi.

Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa inhibisi kognitif dapat menjadi moderator baik pada kelompok perlakuan 1 (IBKT) maupun pada kelompok perlakuan 2 (IBK). ). Pada kelompok perlakuan 1 (IBKT) inhibisi kognitif menjadi moderator dengan arah positif, sementara pada kelompok perlakuan 2 (IBK) inhibisi kognitif menjadi moderator dengan arah negatif.

“Sebagai implikasinya, IBKT dan IBK dalam serious game dapat menjadi metode pembelajaran berpikir kritis untuk mengurangi miskonsepsi psikologi,” paparnya.

Berdasarkan hasil implementasi serious game, Serious Game Berpikir Kritis yang dibuat dalam penelitian ini dapat menstimulasi berpikir kritis sehingga pengembangan lebih lanjut dari game untuk meningkatkan berpikir kritis dalam pendidikan. Itu dapat dilakukan bagi mahasiswa karena mahasiswa dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan menggunakan inhibisi kognitifnya agar dapat mengurangi miskonsepsi yang dipegangnya.

Secara lebih khusus, bagi pengampu mata kuliah di bidang Psikologi dapat lebih mencermati keberadaan miskonsepsi Psikologi dan menerapkan upaya-upaya untuk mengatasinya. Salah satu bentuknya adalah dengan menggunakan refutation text untuk mengurangi miskonsepsi yang dialami mahasiswa.

“Saya kira proses yang sudah dilakukan dalam penelitian ini dapat dikembangkan lebih lanjut menjadi suatu model pembelajaran,” ungkapnya.

Penulis : Agung Nugroho

Artikel Raih Doktor Usai Kaji Miskonsepsi Psikologi pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/raih-doktor-usai-kaji-miskonsepsi-psikologi/feed/ 0