Alumni Arsip - Universitas Gadjah Mada https://ugm.ac.id/id/category/alumni-id/ Mengakar Kuat dan Menjulang Tinggi Mon, 10 Feb 2025 09:04:06 +0000 id hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.1.7 Pantang Menyerah, Alumnus UGM ini Berhasil Sandang Sertifikasi Akuntan Publik di Usia Muda https://ugm.ac.id/id/berita/pantang-menyerah-alumnus-ugm-ini-berhasil-sandang-sertifikasi-akuntan-publik-di-usia-muda/ https://ugm.ac.id/id/berita/pantang-menyerah-alumnus-ugm-ini-berhasil-sandang-sertifikasi-akuntan-publik-di-usia-muda/#respond Mon, 10 Feb 2025 09:04:06 +0000 https://ugm.ac.id/?p=75735 Alumnus prodi Magister Akuntansi dan Pendidikan Profesi Akuntan (PPAk) FEB UGM, Pandu Kurniawan, merupakan salah satu peserta yang lulus dari ujian Akuntan Publik pada Januari 2025 lalu. Untuk mendapatkan Certified Public Accountant (CPA), tidaklah mudah. Pandu mengaku ia beberapa kali mengalami kegagalan dan perlu mengulang dalam beberapa mata ujian. Semangat pantang menyerah untuk sesuatu yang […]

Artikel Pantang Menyerah, Alumnus UGM ini Berhasil Sandang Sertifikasi Akuntan Publik di Usia Muda pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Alumnus prodi Magister Akuntansi dan Pendidikan Profesi Akuntan (PPAk) FEB UGM, Pandu Kurniawan, merupakan salah satu peserta yang lulus dari ujian Akuntan Publik pada Januari 2025 lalu. Untuk mendapatkan Certified Public Accountant (CPA), tidaklah mudah. Pandu mengaku ia beberapa kali mengalami kegagalan dan perlu mengulang dalam beberapa mata ujian. Semangat pantang menyerah untuk sesuatu yang ingin ia gapai selalu dipegangnya. “Setelah beberapa kali gagal, akhirnya saya lulus untuk semua mata ujian yang dilakukan selama satu tahun penuh,” kata Pandu, Senin (10/2).

Dengan semakin berkembangnya dunia bisnis dan perusahaan-perusahaan Indonesia, Pandu meyakini kebutuhan akuntan publik akan terus meningkat.  meskipun di sisi yang lain harus berhadapan dengan tantangan besar dengan hadirnya teknologi AI. “Teknologi ini disinyalir dapat menggantikan beberapa pekerjaan teknis. Tapi saya yakin profesi akuntan publik masih sangat dibutuhkan, terutama dalam menjaga integritas dan profesionalisme,” terangnya.

Mendapatkan sertifikasi sebagai akuntan publik awalnya bukan hal yang familiar di mata Pandu. Berawal saat ia tengah menempuh pendidikan PPAk sejak awal 2017, para pegnelola seeing mensosialisasikan adanya kemudahan bagi lulusan PPAk untuk memperoleh sertifikasi tersebut. “Ini tidak mudah. Ujian pertama saya di tahun 2019 sempat tidak lulus dan di percobaan kedua saya baru berhasil mendapatkan sertifikat CPA non-signing,” ucapnya.

Usai menempuh PPAk, di tahun 2018 ia melanjutkan S2 di Magister Akuntansi FEB UGM. Setelah menyandang gelar magister, ia pun melamar bekerja sebagai internal auditor di PT Telkom. Kinerja yang baik mengantarkannya sebagai salah satu auditor terbaik yang dikirim ke Kementerian BUMN untuk menjalani penugasan khusus.

Pantang menyerah, di tahun 2024, ia kembali mengikuti ujian CPA signing (Akuntan Publik). Menurutnya mengikuti ujian secara bertahap bukanlah hal yang mudah, apalagi harus mengulang beberapa kali seperti Workshop A dan Workshop B yang menitikberatkan pada pengetahuan teknis audit tingkat lanjut.

“Saya sempat merasa minder sebagai peserta termuda dan berpikir bahwa saya terlalu nekat mengikuti ujian Workshop. Beberapa peserta bahkan mengatakan bahwa belum saatnya saya mengikuti ujian dan sebaiknya memberi kesempatan terlebih dahulu kepada mereka yang lebih tua,” kenangnya.

Keberhasilannya meraih sertifikasi Akuntan Publik di usia relatif muda, diakui Pandu tidak lepas dari peran PPAk FEB UGM yang selalu mendukung mahasiswa menjadi profesional di bidang audit.“Program ini memiliki akreditasi Unggul yang menjamin kualitas program, tenaga pengajar, dan mahasiswanya. Selain itu, PPAk memiliki joint program dengan Magister Akuntansi FEB UGM yang akan mempersingkat masa studi dan menunjang mahasiswa ketika sudah lulus nanti,” ungkapnya.

Lingkungan belajar mengajar PPAk FEB UGM, menurutnya, kondusif. Pengalaman paling berkesan yang ia peroleh selama satu setengah tahun mulai dari matrikulasi hingga magang membuka jalan baginya memasuki dunia auditor. “PPAk FEB UGM banyak memberikannya pembelajaran. Selama studi saya bisa mendapatkan pengalaman praktik di lapangan dengan mengajarkan bagaimana menjadi praktisi yang berintegritas dan profesional dengan penekanan pada dunia auditor. Para mahasiswa diwajibkan mengikuti program magang,” kata Pandu yang sempat menjalani magang di KAP Mahsun, Nurdiono, Kukuh & Partner.

Pandu pun mengaku merasa sangat terbantu dengan program matrikulasi yang diberikan di PPAk UGM untuk menyamakan persepsi dan budaya akademik. Pandu merasakan dukungan dari dosen menjadi faktor penting dalam perjalanan akademiknya. Pandu menyampaikan kesannya akan nilai-nilai FEB UGM. Nilai-nilai yang ditanamkan oleh pengajar FEB UGM sangat berperan dalam perjalanan akademik dan kariernya. Terutama terkait soal integritas, profesionalisme, objektivitas, dan kepedulian sosial. “Selama belajar di FEB UGM, saya diajarkan untuk menjaga integritas dalam segala hal, baik dalam pendidikan maupun pekerjaan. Sebagai auditor, objektivitas adalah kunci untuk menjaga keadilan dalam penilaian,” ungkapnya.

Reportase: Shofi Hawa Anjani dan Kurnia Ekaptiningrum/Humas FEB

Penulis : Agung Nugroho

Artikel Pantang Menyerah, Alumnus UGM ini Berhasil Sandang Sertifikasi Akuntan Publik di Usia Muda pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/pantang-menyerah-alumnus-ugm-ini-berhasil-sandang-sertifikasi-akuntan-publik-di-usia-muda/feed/ 0
Kisah Buyung, Membangun Bisnis Resto Dimsum Sejak Mahasiswa https://ugm.ac.id/id/berita/kisah-buyung-membangun-bisnis-resto-dimsum-sejak-mahasiswa/ https://ugm.ac.id/id/berita/kisah-buyung-membangun-bisnis-resto-dimsum-sejak-mahasiswa/#respond Thu, 30 Jan 2025 08:14:35 +0000 https://ugm.ac.id/?p=75212 Berawal dari pengalaman pribadinya sejak mahasiswa menyaksikan teman-temannya yang menyukai makanan dismum namun kesulitan mencari restoran dimsum yang rasanya enak di lidah dengan harga terjangkau. Tercetuslah ide bisnis dari Buyung Samudra untuk merintis restoran dimsum dan Chinese food bernama Taigersprung. Alumnus Program Sarjana Internasional (IUP) Studi Manajemen FEB UGM angkatan 2019 mengaku  keberhasilannya membangun bisnis […]

Artikel Kisah Buyung, Membangun Bisnis Resto Dimsum Sejak Mahasiswa pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Berawal dari pengalaman pribadinya sejak mahasiswa menyaksikan teman-temannya yang menyukai makanan dismum namun kesulitan mencari restoran dimsum yang rasanya enak di lidah dengan harga terjangkau. Tercetuslah ide bisnis dari Buyung Samudra untuk merintis restoran dimsum dan Chinese food bernama Taigersprung. Alumnus Program Sarjana Internasional (IUP) Studi Manajemen FEB UGM angkatan 2019 mengaku  keberhasilannya membangun bisnis usaha ini melalui proses panjang, dan ia memulai usaha saat masih menjadi mahasiswa. “Tepatnya di tahun 2020, bisnis ini saya jalankan bersama rekan satu angkatan, Ian Wirawan Jamesie”, katanya, Kamis (30/1).

Keinginan untuk terjun menjadi wirausaha di bisnis restoran menurut Buyung, sudah menjadi impiannya sejak lama. Dengan kesungguhan, usaha inipun telah berkembang dan sekarang ini sudah membuka empat cabang di tiga kota besar, yaitu di Yogyakarta , Semarang, dan Solo.

Buyung mengungkapkan ide awal mengembangkan Taigersprung muncul dari adanya celah di pasar makanan dimsum. “Dari situlah tercetus ide untuk membuka sebuah restoran dimsum yang enak dengan harga yang pas di kantong mahasiswa,” terangnya.

Buyung mengakui memiliki jiwa bisnis yang kuat karena berlatar belakang dari keluarga pengusaha. Iapun menjadi cukup paham bagaimana menjalankan usaha. Iapun mengaku membangun bisnis Taigersprung tidak selalu berjalan mulus. Bahkan tantangan harus ia hadapi di saat awal pendirian. Pada masa awal pendirian bisnis Taigersprung adalah saat masa awal pandemi Covid-19. “Didirikan di awal masa pandemi Covid-19 pada April 2020, menjadikan penjualan terkendala karena adanya pembatasan aktivitas dan kekhawatiran masyarakat untuk membeli makanan di luar”, ungkap Buyung.

Dihadapkan pada kondisi darurat, iapun mengatur strategi untuk menjaga keberlangsungan usaha. Sebagai CEO Taigersprung, ia bersama Ian memutuskan untuk memangkas biaya operasional. Keputusan lainnya, mereka tidak mau memotong gaji karyawan melainkan keduanya memilih untuk tidak mengambil gaji mereka selama empat bulan pertama. Tak hanya itu, mereka pun berbagai pekerjaan. Beberapa pekerjaan seperti membeli bahan baku di pasar dan menjadi kasir mereka lakukan sendiri.“Paling down ketika Covid karena banyak orang yang gak berani makan di luar dan beli makanan lewat ojol. Saat itu, kami tahu kalau penjualan gak akan naik, jadi kami akhirnya memutuskan untuk memotong biaya operasional,” ucap Buyung mengenang.

Menjalani kuliah sekaligus berbisnis tentu bukan persoalan mudah. Pandai-pandai mengatur waktu, dan Buyung bersyukur merasa tidak kesulitan dalam mengatur waktu antara kuliah dan bisnis. Iapun bersyukur karena pembelajaran dilakukan secara daring selama pandemi. Hal ini yang memberinya keleluasaan menjalani pembelajaran kelas secara online sembari mengelola restoran. “Tantangan dalam beraktivitas kuliah dan menjaga restoran ini berlangsung selama kurang lebih 2-3 bulan di awal pendirian. Sedangkan tantangan tersulit adalah ketika harus menekan biaya operasional”, terangnya.

Buyung tak henti-hentinya bersyukur bisa berkesempatan kuliah di FEB UGM. ia mengaku bisa menerapkan ilmu yang didapatkan di bangku perkuliahan untuk menyokong perjalanan bisnisnya. Banyak mata kuliah yang sangat relevan yang ia dapatkan untuk mengembangkan bisnisnya, salah satunya ilmu mengenai perilaku konsumen. Pengetahuan dari mata kuliah ini sangat membantunya menciptakan Ideal Customer Avatar (ICA), yakni sebuah profil yang merinci karakteristik konsumen ideal suatu bisnis, seperti demografi, psikografi, perilaku, kebutuhan, dan hambatan.

Dengan memahami Ideal Consumer Avatar (ICA), Buyung mampu mengembangkan menu dan strategi bisnis Taigersprung secara lebih efisien tanpa memerlukan riset yang memakan banyak waktu dan biaya. Karenanya, iapun berpesan kepada mereka yang ingin memulai bisnis agar berani mengambil langkah pertama.

Menurut Buyung sangat penting membangun optimisme dalam memulai suatu usaha. Optimisme yang tidak terlalu berlebihan. “Kedepan, saya berharap usaha ini memberi dampak positif yang lebih luas kepada masyarakat, terutama pelanggan dan karyawannya. Saya ingin memberikan dampak ke masyarakat dan membuka lapangan pekerjaan. Saat ini ada 75 karyawan di Taigersprung dan mereka inilah yang memotivasi kami untuk bisa berkembang lebih besar lagi,” pungkasnya.

Penulis.   : Najwah Ariella Puteri & Kurnia Ekaptiningrum/Humas FEB

Penulis    : Agung Nugroho

Artikel Kisah Buyung, Membangun Bisnis Resto Dimsum Sejak Mahasiswa pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/kisah-buyung-membangun-bisnis-resto-dimsum-sejak-mahasiswa/feed/ 0
Direktur Marketing Toyota Astra Motor Anton Jimmi Suwandy Bagi Tips Sukses Berkarir  https://ugm.ac.id/id/berita/direktur-marketing-toyota-astra-motor-anton-jimmi-suwandy-bagi-tips-sukses-berkarir/ https://ugm.ac.id/id/berita/direktur-marketing-toyota-astra-motor-anton-jimmi-suwandy-bagi-tips-sukses-berkarir/#respond Wed, 22 Jan 2025 09:40:56 +0000 https://ugm.ac.id/?p=75051 Direktur Marketing PT Toyota Astra Motor, Anton Jimmi Suwandy, memberi wejangan kepada 841 calon wisudawan pascasarjana UGM, Rabu (22/1), di Grha Sabha Pramana. Alumnus Teknik Mesin UGM ini membagikan kisah perjalanan karirnya dari karyawan biasa hingga menjadi Direktur Marketing di perusahaan besar perdagangan mobil ini. Anton menekankan bahwa calon wisudawan harus memilih tempat kerja dengan […]

Artikel Direktur Marketing Toyota Astra Motor Anton Jimmi Suwandy Bagi Tips Sukses Berkarir  pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Direktur Marketing PT Toyota Astra Motor, Anton Jimmi Suwandy, memberi wejangan kepada 841 calon wisudawan pascasarjana UGM, Rabu (22/1), di Grha Sabha Pramana. Alumnus Teknik Mesin UGM ini membagikan kisah perjalanan karirnya dari karyawan biasa hingga menjadi Direktur Marketing di perusahaan besar perdagangan mobil ini.

Anton menekankan bahwa calon wisudawan harus memilih tempat kerja dengan nilai-nilai kebajikan yang mampu membuat pekerjanya semakin bertumbuh di lingkungan positif. Sebagai alumni Teknik Mesin angkatan 1995 menegaskan keberhasilan karirnya tak lepas dari value perusahaan, “Dua hal yang selalu saya pegang adalah willingness to improve dan respect to people. Filosofi ini membantu saya melihat peluang dan senantiasa berkembang,” tuturnya.

Anton juga menjelaskan bahwa keberhasilan karier tidak hanya bergantung pada keahlian teknis, tetapi juga nilai dan pola pikir yang diterapkan dalam pekerjaan. Ia menekankan pentingnya menjaga hubungan baik dengan pelanggan dan lingkungan sekitar, karena kepercayaan merupakan pondasi utama dalam dunia profesional.

Baginya, memberikan layanan terbaik bukan hanya soal produk yang ditawarkan, tetapi juga menciptakan nilai yang berkelanjutan.Ia menekankan bahwa lulusan UGM prodi apapun bisa berkarir dimanapun, “Kita harus percaya diri dan selalu mau mengembangkan diri karena persaingan selalu ada,” pesannya.

Wirastuti Widyatmanti, S.Si., Ph.D., Kepala Biro Manajemen Strategis UGM, turut memberikan sambutannya dengan menegaskan bahwa para lulusan harus percaya diri dan terus berusaha memberikan kontribusi nyata di berbagai sektor. Ia juga menyoroti pentingnya jejaring Kagama sebagai modal besar untuk memaksimalkan peluang karier.  “Kami meminta calon alumni untuk percaya diri, terus belajar, dan membuktikan bahwa lulusan UGM bisa menjadi sosok yang berkarir cemerlang,” ujarnya. \

Hal senada disampaikan oleh Destina Kawanti, S.Si., M.IP., Wakil Sekretaris Jenderal PP Kagama. Ia mengingatkan bahwa gelar akademik yang diraih para lulusan adalah sebuah amanah yang membawa tanggung jawab besar. Ia berpesan bahwa Kagama bukan sekadar komunitas alumni, tetapi keluarga yang selalu siap mendukung dan bersinergi. “Kita semua adalah wajah UGM di masyarakat, maka bawa nama baik almamater ini hingga tingkat nasional maupun internasional,” pesannya.

Melalui pembekalan wisudawan ini, para calon wisudawan UGM diajak untuk menyadari potensi besar yang dimiliki sebagai lulusan UGM. Tidak hanya untuk mengejar kesuksesan pribadi, tetapi juga untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat luas. UGM berharap momen ini dapat menjadi bekal yang menginspirasi mereka dalam menapaki masa depan yang penuh peluang.

Penulis : Bolivia

Editor : Gusti Grehenson

Foto : Donnie

Artikel Direktur Marketing Toyota Astra Motor Anton Jimmi Suwandy Bagi Tips Sukses Berkarir  pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/direktur-marketing-toyota-astra-motor-anton-jimmi-suwandy-bagi-tips-sukses-berkarir/feed/ 0
Kisah Gerry dan Nugroho, Dua Alumni UGM Berhasil Jelajah Antartika https://ugm.ac.id/id/berita/kisah-gerry-dan-nugroho-dua-alumni-ugm-berhasil-jelajah-antartika/ https://ugm.ac.id/id/berita/kisah-gerry-dan-nugroho-dua-alumni-ugm-berhasil-jelajah-antartika/#respond Wed, 22 Jan 2025 02:59:10 +0000 https://ugm.ac.id/?p=75005 Menginjakkan kaki di Antartika mungkin akan menjadi mimpi yang mustahil terwujud bagi kebanyakan orang. Namun tidak bagi Gerry Utama, 31 tahun. Alumnus Fakultas Geografi UGM ini mewujudkan mimpinya melakukan ekspedisi  ke antartika. Gerry datang ke Antartika sebagai bagian dari misi Russian Antarctica Expedition (RAE) yang berlangsung selama Februari—Juli 2024. Gerry saat itu sedang mengikuti program […]

Artikel Kisah Gerry dan Nugroho, Dua Alumni UGM Berhasil Jelajah Antartika pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Menginjakkan kaki di Antartika mungkin akan menjadi mimpi yang mustahil terwujud bagi kebanyakan orang. Namun tidak bagi Gerry Utama, 31 tahun. Alumnus Fakultas Geografi UGM ini mewujudkan mimpinya melakukan ekspedisi  ke antartika. Gerry datang ke Antartika sebagai bagian dari misi Russian Antarctica Expedition (RAE) yang berlangsung selama Februari—Juli 2024. Gerry saat itu sedang mengikuti program Magister Paleogeografi di Saint Petersburg State University, Russia.  “Sejak awal perkuliahan saya sudah ditawari untuk ikut program tersebut, hanya saja memang saat ikut program tersebut, kami sudah harus tahu akan meneliti apa,” kata Gerry, Rabu (22/1).

Ia sendiri memilih menekuni bidang geomorfologi dan juga memiliki kemampuan dalam membaca radar. Keikutsertaannya melakukan ekspedisi ke Antartika mengantarkan Gerry menjadi orang Indonesia dan ASEAN pertama yang mengikuti program RAE yang sudah berjalan sebanyak 69 kali. Ia berangkat bersama dengan tim RAE menggunakan kapal riset Akademik Tyroshnikov milik Rusia. Kapal tersebut berlayar selama tiga pekan dan sempat berhenti di Cape Town, Afrika Selatan sebelum akhirnya melanjutkan perjalanan ke Antartika.

Mobilisasi Gerry dan tim RAE di sana diwajibkan untuk menggunakan helikopter sehingga setiap harinya tim peneliti akan kembali ke kapal. Ia ditugaskan di Stasiun Mirny, yang merupakan salah satu stasiun pemantauan tertua di Antartika.

Riset yang dilakukan Gerry berkaitan dengan rekonstruksi atlas baru wilayah Pulau King George untuk pemerintah Rusia. Ia melakukannya dengan menyederhanakan variabel-variabel yang ada menjadi pemetaan geomorfologi yang dapat diimplementasikan dengan karakteristik khusus. Selain itu, Gerry dan tim juga menemukan sebuah fosil kayu berusia 130 juta tahun lalu. “Hal ini bisa membuktikan bahwa dulunya Antartika pernah ditutupi tanaman hijau seperti bagian bumi lainnya,” kata alumnus prodi Geografi dan Ilmu Lingkungan, Fakultas Geografi UGM ini.

Kondisi Antartika yang tidak menentu membuat jadwal pekerjaan harus diatur sedemikian rupa. Menurut Gerry, jam mandi diatur. Kemudian, jam setiap hari direset, artinya jam pada hari tersebut dapat maju lebih awal atau mundur. Begitu juga dengan arah kiblat yang dapat berganti setiap harinya, tambah Gerry. Kondisi ini, menurutnya, dapat diperparah dengan kondisi angin kencang yang bisa sampai 300 km/jam sehingga tidak jarang, ia dan timnya harus bermalam di stasiun.

Tantangan di Antartika juga turut dialami oleh Dr. Nugroho Imam Setiawan. Dosen Departemen Teknik Geologi Fakultas Teknik UGM ini pernah menjelajah Antartika pada bulan November 2016 hingga Maret 2017. Ia mengaku tubuhnya merasakan gatal-gatal setiap saat sehingga ia harus meminum obat setiap harinya untuk mencegah reaksi tersebut. Kondisi ini diperparah dengan tidak adanya penghangat di tenda dan kewajiban untuk harus menggunakan pakaian tiga lapis setiap saat. “Apalagi kami tidak bisa mandi,” canda Nugroho.

Bahkan feses yang diproduksi harus dibawa pulang sebab kondisi suhu yang ekstrim membuat bakteri pengurai kotoran tidak dapat hidup. Nantinya, feses ini dibawa kembali dan akan dibakar di kapal.

Nugroho awalnya tidak pernah berpikir dirinya akan menginjakkan kakinya di benua paling selatan di Bumi. Kisahnya dimulai saat ia menempuh kuliah S3 di Jepang pada tahun 2010. Jepang merupakan salah satu negara yang rutin mengadakan ekspedisi dan mengajak peneliti asal Asia lainnya ke Antartika melalui lembaga Japan Antarctic Research Expedition (JARE). Nugroho sudah mendaftar program tersebut pada tahun 2011, tetapi program tersebut dibatalkan sebagai imbas tsunami yang melanda Jepang pada Maret 2011. “Saya saat itu sudah mendaftar, tetapi program ditutup dan dananya dialihkan untuk pemulihan pasca tsunami,” ujar Nugroho.

Ia baru dihubungi kembali pada 2015 saat ia telah menyelesaikan program doktor dan dengan segera Nugroho mengikuti tahap seleksi berupa wawancara dan pemeriksaan kesehatan. Ia kemudian bergabung bersama lima orang peneliti Jepang dan dua orang lainnya dari Mongolia dan Thailand.

Menjadi peneliti di Antartika berarti harus mempersiapkan segala kemungkinan yang dapat terjadi. Hal ini juga harus dilewati oleh Nugroho. Selama sebulan, ia harus mengikuti pelatihan insentif seperti cara penggunaan peralatan di salju, tata cara berpakaian, pelatihan bertahan hidup di kondisi darurat, pendirian tenda, cara memasak dan buang air.

Kondisi Antartika dapat dibilang jauh berbeda daripada kondisi belahan dunia manapun. Nugroho mengenang Antartika sebagai bukan bagian dari bumi sebab kondisinya yang putih bersih sejauh mata memandang. “Saya saat itu bergabung dengan delapan orang dalam tim geologi. Saat itu, Antartika sedang musim panas sehingga matahari bersinar 24 jam setiap harinya, sedangkan suhu udaranya berkisar -5 derajat di malam hari dan -2 derajat di siang hari,” kenang Nugroho.

Selain itu, kekosongan suara membuat suasana menjadi hening. Ia mengingat saat itu hanya ada suara ia dan timnya serta bunyi-bunyian es yang mulai mencair sebab perubahan iklim, sesekali bertemu dengan penguin dan anjing laut Weddell.

Keseluruhan tim JARE 58 saat itu terdiri atas 80 anggota dan 35 orang diantaranya merupakan peneliti. Penelitian saat itu dibagi dalam sepuluh topik, antara lain meteorologi, atmosfer, biologi terestrial, oseanografi, geofisika, geodesi, dan geologi. Proses penelitian sendiri berlangsung selama empat bulan pada 27 November 2016 hingga 22 Maret 2017.  Akan tetapi, menurutnya, waktu penelitian hanya dapat berjalan efektif selama 30 hari. Hal ini sebab cuaca di lokasi penelitian sangat ekstrim dan sering terjadi badai angin sehingga tidak jarang tim peneliti harus menunggu cuacanya membaik.

Nugroho menjelaskan setiap harinya tim geologi menjalankan rutinitas mengumpulkan sampel batuan metamorf di setiap lokasi penelitian. Ada 8 titik survei geologi yang mereka jelajahi, yaitu Akebono, Akarui, Tenmodai, Skallevikhalsen, Rundvageshtta, Langdove, West Ogul, Mt. Riiser Larsen. “Kami berusaha menyingkap batuan metamorf, batuan tertua di bumi berusia 3,8 miliar tahun yang ada di Antartika. Kami mencoba merekonstruksi ulang dan mendetailkan data-data yang sudah ada sebelumnya tentang batuan-batuan metamorf yang ada di Antartika, mulai dari komposisi, usia, lalu rekonstruksi proses pembentukan batuan-batuan tersebut,” ujarnya.

Selama ekspedisi Nugroho hanya menjumpai dua jenis batuan di lokasi penelitian. Batuan yang banyak ditemukan adalah batuan metamorf dan granitodis maupun perpaduan keduanya yaitu migmatit. Batuan dengan struktur sarang lebah atau yang dikenal dengan honeycomb structure banyak ditemukan pada batuan. Struktur ini terbentuk akibat gerusan angin dengan iklim kering di permukaan batuan. Nugroho memaparkan bahwa jenis batuan yang dia temukan ini mirip dengan batuan di Sri Lanka. Menurut Nugroho, hal ini sebab dulunya Antartika dan Sri Lanka merupakan satu daratan yang sama.

Keikutsertaan Gerry dan Nugroho sebagai alumni UGM ini menjelajah Antartika,  mencatatkan nama mereka dalam sejarah bahwa hanya ada tujuh orang Indonesia yang telah sampai ke Antartika. Hal ini ini menjadi sebuah prestasi tersendiri sebab cita-cita UGM untuk mendunia. Keduanya menyampaikan harapan agar hal ini tidak berhenti pada mereka saja. “Semoga kawan-kawan UGM yang lain bisa melanjutkan ke Antartika,” harap Gerry.

Ia terus berharap agar pemerintah Indonesia dapat peduli dengan Antartika yang berada di samudera yang sama dengan Indonesia. Ia menyebutkan bahwa semua pihak perlu sadar bahwa saat Antartika bermasalah, dunia, termasuk Indonesia akan secara tidak langsung terkena dampaknya. Dengan demikian, Indonesia dapat menyiapkan lembaga riset Antartika untuk secara langsung hadir dan mengkaji Antartika.

Selaras dengan Gerry, Nugroho menyebut bahwa UGM dan Indonesia untuk bergegas menyikapi isu-isu strategis seperti geopolitik dan perubahan iklim yang erat kaitannya dengan eksistensi Antartika saat ini. “Antartika seperti mesin waktu yang menyimpan sejarah bumi di masa lalu dan dapat menjadi informasi untuk menyikapi kemungkinan-kemungkinan di masa depan sehingga perlu bagi kita untuk menyiapkannya,” pungkas Nugroho.

Penulis : Lazuardi

Editor : Gusti Grehenson

Foto : Dok Pribadi

Artikel Kisah Gerry dan Nugroho, Dua Alumni UGM Berhasil Jelajah Antartika pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/kisah-gerry-dan-nugroho-dua-alumni-ugm-berhasil-jelajah-antartika/feed/ 0
Kagama Singapura Buka Kursus dan Pelatihan bagi Pekerja Migran Indonesia https://ugm.ac.id/id/berita/kagama-singapura-buka-kursus-dan-pelatihan-bagi-pekerja-migran-indonesia/ https://ugm.ac.id/id/berita/kagama-singapura-buka-kursus-dan-pelatihan-bagi-pekerja-migran-indonesia/#respond Wed, 22 Jan 2025 01:49:40 +0000 https://ugm.ac.id/?p=74999 Paguyuban Tenis Universitas Gadjah Mada mengadakan pertemuan dengan anggota pengurus Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) cabang Singapura di Ruang Adinata, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Singapura, Jumat (17/1). Dalam pertemuan tersebut disampaikan soal berbagai kegiatan dari Kagama Singapura yang telah berhasil menghimpun anggota Kagama sebanyak 200 orang yang sudah terhubung dalam komunikasi secara […]

Artikel Kagama Singapura Buka Kursus dan Pelatihan bagi Pekerja Migran Indonesia pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Paguyuban Tenis Universitas Gadjah Mada mengadakan pertemuan dengan anggota pengurus Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) cabang Singapura di Ruang Adinata, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Singapura, Jumat (17/1). Dalam pertemuan tersebut disampaikan soal berbagai kegiatan dari Kagama Singapura yang telah berhasil menghimpun anggota Kagama sebanyak 200 orang yang sudah terhubung dalam komunikasi secara online.

Ketua Kagama Singapura, Reynilda Hendryati yang akrab disapa Rere menuturkan sejarah terbentuknya Kagama Singapura, berawal dari keinginan untuk menyatukan alumni UGM yang ada di Singapura, hingga saat ini sudah ada lebih dari 200 anggota yang tergabung di WAG. “Kita sudah menghimpun sekitar 200 orang alumni UGM yang ada di sini,” katanya.

⁠Rere menyebutkan kepengurusan Kagama Singapura terbentuk sejak 2021 lalu dan menjalankan berbagai program menjadi fasilitator di kelas Inspirasi untuk murid-murid Sekolah Indonesia Singapura, dengan menghadirkan para alumnus UGM dari beberapa fakultas. “KIta harapkan bisa menginspirasi untuk murid dari anak-anak Indonesia yang bersekolah di Singapura,” katanya.

Tidak hanya itu, pihaknya juga bekerjasama dengan LSM di Singapura dalam project sukarela, Kagama Singapura  dengan membuka kursus dan pelatihan bagi pekerja migran Indonesia di hari libur. Menurutnya, program yang dijalankan ini sejalan dengan visi dan misi Kagama yaitu guyub, rukun, migunani untuk mempersatukan para alumni yang tersebar di negara Singapura. “Kita ingin mempersatukan ‘balung-balung’ yang berserakan di seantero Singapura agar menjadi satu keluarga yang tentunya bisa berguna bagi almamater tercinta dan masyarakat Indonesia,” katanya.

Kagama Singapura juga membuka ruang seluas-luasnya untuk siapapun yang membutuhkan informasi tentang Singapura ini, baik dari segi pendidikan, profesional, peluang kerja hingga life hacks untuk bisa survive di negara ini.

Sementara Ketua Paguyuban tenis Universitas GAdjah MAda sekaligus Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian UGM Prof Kuncoro Harto Widodo menyampaikan apresiasi atas penerimaan yang hangat, penuh persahabatan dari Ketua dan Segenap Pengurus Kagama Singapura.”Kami mengapresiasi dari KBRI yang sudah memfasilitasi yang sangat baik dan sangat ramah dari KBRI Singapura yang dimediasi oleh Ibu Irawati Djati, istri Wadubes selaku pembina Kagama Singapura,” katanya.

Kuncoro memperkenalkan segenap rombongan tim paguyuban tenis UGM, diantaranya Prof Wahyudi Kumorotomo, selaku Sekretaris Dewan Guru Besar UGM yang sekaligus menginisiasi program ALTITUDE dengan mitra NUS. “Ada total rombongan 21 orang,” katanya.

Pertemuan dengan Kagama Singpura ini, kata Kuncoro diharapkan bisa memperkuat jejaring antar alumni UGM dan membuka peluang kerjasama kemitraan antara UGM, Kagama Singapura dan KBRI Singapura.

Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset, Sumber Daya Manusia dan Sistem Informasi Fakultas Teknologi Pertanian UGM ini menambahkan kunjungan kali ini memang dalam rangka melaksanakan pertandingan tenis persahabatan dengan para diaspora Indonesia dalam rangka mendukung program Health Promoting University UGM sekaligus memotivasi anggota lebih giat berolahraga khususnya tenis lapangan. “Harapan lain, kunjungan ini juga bisa membuka kolaborasi yang lebih luas mengingat latar belakang anggota kedua belah pihak sangat beraneka ragam,” katanya.

Penulis : Gusti Grehenson

Artikel Kagama Singapura Buka Kursus dan Pelatihan bagi Pekerja Migran Indonesia pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/kagama-singapura-buka-kursus-dan-pelatihan-bagi-pekerja-migran-indonesia/feed/ 0
Saiful Deni, Alumnus UGM Memilih Mengabdikan Diri Meneliti Sosial Budaya Masyarakat Maluku Utara https://ugm.ac.id/id/berita/saiful-deni-alumnus-ugm-memilih-mengabdikan-diri-meneliti-sosial-budaya-masyarakat-maluku-utara/ https://ugm.ac.id/id/berita/saiful-deni-alumnus-ugm-memilih-mengabdikan-diri-meneliti-sosial-budaya-masyarakat-maluku-utara/#respond Tue, 24 Dec 2024 02:52:16 +0000 https://ugm.ac.id/?p=74191 Rapat Terbuka Dies Natalis ke-75 dan Lustrum ke-15 Universitas Gadjah Mada digelar pada Kamis (19/12) lalu di Grha Sabha Pramana. Dalam perayaan puncak Dies Natalis tersebut, sejumlah akademisi menerima penghargaan Anugerah UGM 2024. Salah satunya adalah Prof. Dr. Saiful Deni, S.Ag., M.Si yang menerima penghargaan di bidang pemberdayaan masyarakat dan pengembangan kemiskinan.  Alumnus UGM yang […]

Artikel Saiful Deni, Alumnus UGM Memilih Mengabdikan Diri Meneliti Sosial Budaya Masyarakat Maluku Utara pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Rapat Terbuka Dies Natalis ke-75 dan Lustrum ke-15 Universitas Gadjah Mada digelar pada Kamis (19/12) lalu di Grha Sabha Pramana. Dalam perayaan puncak Dies Natalis tersebut, sejumlah akademisi menerima penghargaan Anugerah UGM 2024. Salah satunya adalah Prof. Dr. Saiful Deni, S.Ag., M.Si yang menerima penghargaan di bidang pemberdayaan masyarakat dan pengembangan kemiskinan. 

Alumnus UGM yang saat ini menjabat sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU) ini mengungkapkan rasa syukur dan termotivasi untuk terus menorehkan prestasi dalam karyanya. “Ucapan terima kasih saya pada UGM atas penghargaan ini, juga sivitas UMMU sebagai tempat mengembangkan ilmu pengetahuan. Saya senang dan merasa bertanggung jawab untuk mempertahankan prestasi,” ucap Saiful, Selasa (24/12).

Selepas lulus dari Magister Ilmu Administrasi UGM tahun 2004, Saiful menekuni bidangnya sebagai akademisi melakukan berbagai penelitian. Karya publikasinya banyak membahas tentang kondisi sosial, budaya, geografi, hingga potensi daerah Maluku Utama. Seperti publikasi jurnalnya yang berjudul “Budaya Makayaklo Masyarakat Maluku Utara: Mengajarkan Nilai-Nilai Membangun Solidaritas dan Integrasi Sosial”, ia membahas bagaimana kultur masyarakat Maluku Utara telah berperan penting mewariskan budaya dan nilai moral yang dipegang teguh hingga saat ini.

Dalam karya lainnya, Saiful juga pernah meneliti kondisi geografis sebagai langkah penanganan banjir untuk pemerintah Ternate. Dijelaskan Saiful, proyek ini telah dilaksanakan selama dua tahun terakhir tidak hanya untuk mengantisipasi banjir, namun juga mengeksplorasi potensi air tanah Ternate. “Kajian ini sangat membantu pemerintah daerah dalam memenuhi kebutuhan air bersih untuk meningkatkan produktivitas masyarakat dan peningkatan kesejahteraan mereka,” terangnya.

Kajian lain pernah dilakukan terhadap implementasi penerimaan bantuan sosial bagi kelompok masyarakat miskin di Kabupaten Halmahera Utara. Upaya ini dilakukan dengan peningkatan sarana prasarana pendidikan dasar dan kualitas kerja sama dengan dengan pemerintah Maluku Utara. Safiul menegaskan bahwa pengentasan kemiskinan perlu mengintegrasikan berbagai dimensi sosial, ekonomi, budaya, dan lingkungan.

“Pemberdayaan masyarakat dan pengentasan kemiskinan merupakan dua aspek yang saling terkait. Dari perspektif kebijakan publik, pendekatan ini bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang mandiri, berdaya saing, dan mampu keluar dari siklus kemiskinan,” terangnya. Menurutnya, kebijakan publik yang efektif harus mampu menggabungkan dimensi-dimensi tersebut. Sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat merupakan kunci utama untuk menciptakan perubahan.

Berbagai karyanya mengenai kondisi sosial dan geografis di Maluku Utara menjadikannya unik karena mengambil cakupan daerah yang belum banyak dikaji. Setiap penelitiannya ditujukan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui pemilihan kebijakan yang berkeadilan. Hal inilah yang mengantarkan Saiful pada serangkaian penghargaan, termasuk Anugerah UGM 2024.

Sebagai akademisi, ia berharap agar karyanya selalu bisa menyumbang pemikiran bagi masyarakat dengan penelitian, pengajaran, dan pengabdian. Saiful juga berkomitmen untuk terus melatih diri untuk mengembangkan tradisi akademik pada basis ilmu pengetahuan maupun kompetensi diri. Harapannya penghargaan ini mampu menjadi motivasi bagi generasi muda untuk berprestasi di tingkat nasional maupun global.

Penulis : Tasya

Editor : Gusti Grehenson

Foto : Firsto

Artikel Saiful Deni, Alumnus UGM Memilih Mengabdikan Diri Meneliti Sosial Budaya Masyarakat Maluku Utara pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/saiful-deni-alumnus-ugm-memilih-mengabdikan-diri-meneliti-sosial-budaya-masyarakat-maluku-utara/feed/ 0
UGM Ultra Charity Run 75K Berhasil Kumpulan Dana Beasiswa Ratusan Juta Rupiah https://ugm.ac.id/id/berita/ugm-ultra-charity-run-75k-berhasil-kumpulan-dana-beasiswa-ratusan-juta-rupiah/ https://ugm.ac.id/id/berita/ugm-ultra-charity-run-75k-berhasil-kumpulan-dana-beasiswa-ratusan-juta-rupiah/#respond Mon, 16 Dec 2024 07:05:03 +0000 https://ugm.ac.id/?p=73902 Sebanyak 99 orang pelari mengikuti UGM Ultra Charity Run yang dilaksanakan pada 14-15 Desember lalu di Yogyakarta. Kegiatan lari untuk berbagi yang dilaksanakan dalam rangka memeriahkan Dies UGM ke-75 ini, terdiri empat kategori yakni jarak lari sejauh 75 kilometer diikuti 11 peserta, lalu 9 orang untuk jarak 45 kilometer, 19 peserta di jarak 30 kilometer. […]

Artikel UGM Ultra Charity Run 75K Berhasil Kumpulan Dana Beasiswa Ratusan Juta Rupiah pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Sebanyak 99 orang pelari mengikuti UGM Ultra Charity Run yang dilaksanakan pada 14-15 Desember lalu di Yogyakarta. Kegiatan lari untuk berbagi yang dilaksanakan dalam rangka memeriahkan Dies UGM ke-75 ini, terdiri empat kategori yakni jarak lari sejauh 75 kilometer diikuti 11 peserta, lalu 9 orang untuk jarak 45 kilometer, 19 peserta di jarak 30 kilometer. Selanjutnya untuk kategori jarak 15 kilometer diikuti 52 peserta dan 5 kilometer diikuti 37 peserta. Dari seluruh peserta, tercatat ada 80an alumni yang ikut berpartisipasi di event ini.

Ketua Panitia UGM Ultra Charity Run 75K, Arif Purwoko, mengatakan acara lari amal ini tidak hanya menjadi ajang adu cepat para pelari, tetapi juga menjadi wadah bagi civitas akademika UGM dan alumni untuk berkontribusi bagi pendidikan generasi muda.”Selain berlari, tujuan utama dari acara ini adalah untuk mengumpulkan donasi bagi mahasiswa berprestasi namun kurang mampu. Kami berharap beasiswa ini dapat membantu mereka melanjutkan studi di UGM,” ujar Arif, Minggu (15/12).

Rute lari mengambil start dan finish di gerbang Gelanggang Inovasi dan Kreativitas (GIK) UGM dan selanjutnya mengitari rute mengelili kota jogja. Sampai dengan puncak acara Niti Laku kemarin, saat diserahkan secara simbolis langsung untuk UGM melalui Rektor, terkumpul dana Rp 183.749.469,00 dan akan terus bertambah hingga ditutup nantinya pada 31 Desember 2024. Donasi ini akan disalurkan melalui program beasiswa KAGAMA.

UGM Ultra Charity Run tidak hanya menjadi ajang olahraga, tetapi juga menjadi ajang silaturahmi bagi para alumni UGM. Dengan adanya titik temu di GIK yang dilengkapi dengan fasilitas angkringan, para pelari dapat saling bertukar cerita dan mempererat tali persaudaraan.”Ini kali ketiga saya bergabung dalam acara ini. Kemarin sudah ikut yang 73, 74, terus ini semoga yang 75 bisa berjalan lancar,” ungkap Aci, alumni Fakultas Geografi ini.

Suksesnya penyelenggaraan UGM Ultra Charity Run 75K, panitia berharap acara ini dapat menjadi agenda tahunan yang semakin besar dan meriah. Selain itu, diharapkan juga dapat menginspirasi lebih banyak lagi orang untuk turut berpartisipasi dalam kegiatan sosial. “Kami berharap acara ini dapat terus berlangsung dan semakin banyak orang yang tergerak untuk berdonasi dan membantu sesama,” pungkas Arif.

Penulis : Rahma Khoirunnisa

Editor : Gusti Grehenson

Foto : Donnie

Artikel UGM Ultra Charity Run 75K Berhasil Kumpulan Dana Beasiswa Ratusan Juta Rupiah pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/ugm-ultra-charity-run-75k-berhasil-kumpulan-dana-beasiswa-ratusan-juta-rupiah/feed/ 0
Rintis Pembangunan Wanagama Nusantara, Tiga Alumnus UGM Raih Penghargaan   https://ugm.ac.id/id/berita/rintis-pembangunan-wanagama-nusantara-tiga-alumnus-ugm-raih-penghargaan/ https://ugm.ac.id/id/berita/rintis-pembangunan-wanagama-nusantara-tiga-alumnus-ugm-raih-penghargaan/#respond Sun, 15 Dec 2024 15:07:44 +0000 https://ugm.ac.id/?p=73884 Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan temu alumni bertajuk “Sinergi UGM dan Kagama” di Grha Sabha Pramana, Sabtu (14/12) malam. Acara ini menjadi bagian dari rangkaian peringatan Dies Natalis Ke-75 dan Lustrum Ke-15 UGM yang mengusung semangat harmoni dan sinergi antara UGM dan Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama).   Di acara temu alumni ini juga menjadi momentum […]

Artikel Rintis Pembangunan Wanagama Nusantara, Tiga Alumnus UGM Raih Penghargaan   pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan temu alumni bertajuk “Sinergi UGM dan Kagama” di Grha Sabha Pramana, Sabtu (14/12) malam. Acara ini menjadi bagian dari rangkaian peringatan Dies Natalis Ke-75 dan Lustrum Ke-15 UGM yang mengusung semangat harmoni dan sinergi antara UGM dan Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama).  

Di acara temu alumni ini juga menjadi momentum pemberian penghargaan bagi tiga alumnus Fakultas Kehutanan UGM yang dinilai ikut berkontribusi besar dalam pembangunan Wanagama Nusantara, sebuah kawasan pendidikan dan konservasi seluas 621 hektare di Ibu Kota Nusantara (IKN). Ketiga alumnus tersebut adalah Muchamad Sumedi mendapatkan penghargaan atas dedikasinya dalam rehabilitasi hutan dan lahan, Pungky Widiaryanto fokus pada pengembangan sumber daya air dan kehutanan, dan Dyah Murtiningsih berperan dalam pengelolaan gas serta rehabilitasi hutan. Adanya kehadiran Wanagama Nusantara diharapkan menjadi pusat pendidikan berbasis lingkungan yang dapat diakses oleh masyarakat luas sekaligus mencerminkan komitmen UGM dalam melestarikan hutan Indonesia. Pemberian penghargaan Kagama Award ini diserahkan langsung oleh Rektor UGM Prof.dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp. OG(K)., Ph.D., dan Ketua Umum PP Kagama Basuki Hadimulyono.

Selain pemberian penghargaan, juga diadakan lelang batik dan wastra yang hasilnya digunakan untuk beasiswa mahasiswa kurang mampu. Selaras dengan hal tersebut, ketua Bidang Pengabdian kepada Masyarakat dan Pelestarian Hidup PP Kagama, Sulastama Raharja, S.T., M.T., melaporkan bahwa Kagama telah menyalurkan Rp1,434 miliar kepada 453 mahasiswa melalui Program Beasiswa Kagama. 

 

Dikatakan Sulastama, program Orang Tua Asuh Gadjah Mada Peduli telah memberikan bantuan Rp605 juta kepada 25 mahasiswa, sementara Program Gadjah Mada Peduli membantu 108 mahasiswa dengan total Rp298 juta. Laporan ini kemudian disusul dengan penyerahan beasiswa secara simbolis kepada perwakilan mahasiswa yang hadir.

Ketua Dies Natalis Ke-75 dan Lustrum Ke-15 UGM, Dr. Arie Sujito, S.Sos., M.Si., menyampaikan apresiasi kepada alumni atas dukungan mereka yang terus-menerus untuk almamater, terutama melalui program beasiswa bagi mahasiswa kurang mampu. Hal ini menegaskan komitmen UGM sebagai kampus kerakyatan yang menjunjung inklusivitas tanpa diskriminasi untuk memberikan akses pendidikan kepada seluruh lapisan masyarakat. “UGM selalu punya prinsip, tidak boleh ada yang tidak kuliah hanya karena tidak punya uang,” ujarnya. 

Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, Ph.D., juga menyoroti sinergi antara UGM dan Kagama melalui berbagai program kolaboratif seperti Gadjah Mada Peduli, Orang Tua Asuh, hilirisasi riset dosen, hingga alumni yang berkontribusi bagi pengembangan kampus. Menurutnya alumni juga diharapkan ikut berkontribusi dalam pengembangan pendidikan dan pengajaran sebagai praktisi mengajar serta mendukung riset dan pengembangan untuk menjadikan UGM pusat inovasi di Indonesia. “Kami berharap momentum ini semakin merekatkan sinergi kita antara Kagama dan UGM,” ungkapnya.

Penulis   : Rahma Khoirunnisa

Editor     : Gusti Grehenson

Foto       : Donnie

Artikel Rintis Pembangunan Wanagama Nusantara, Tiga Alumnus UGM Raih Penghargaan   pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/rintis-pembangunan-wanagama-nusantara-tiga-alumnus-ugm-raih-penghargaan/feed/ 0
Basuki Hadimulyono Lantik Anggota Pengurus Pusat Kagama https://ugm.ac.id/id/berita/basuki-hadimulyono-lantik-anggota-pengurus-pusat-kagama/ https://ugm.ac.id/id/berita/basuki-hadimulyono-lantik-anggota-pengurus-pusat-kagama/#respond Sun, 15 Dec 2024 14:34:55 +0000 https://ugm.ac.id/?p=73879 Ketua Umum Pengurus Pusat Kagama, Basuki Hadimulyono, mengundang tiga orang wakil menteri untuk maju ke podium usai melantik para Pengurus Pusat Kagama periode 2024-2029, Sabtu (14/12) di ruang Balai Senat UGM. Ketiga wakil menteri kabinet Merah Putih tersebut adalah Wamen Komdigi Nezar Patria, Wamen Hukum Edward OS Hiariej, dan Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu. Ketiganya […]

Artikel Basuki Hadimulyono Lantik Anggota Pengurus Pusat Kagama pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Ketua Umum Pengurus Pusat Kagama, Basuki Hadimulyono, mengundang tiga orang wakil menteri untuk maju ke podium usai melantik para Pengurus Pusat Kagama periode 2024-2029, Sabtu (14/12) di ruang Balai Senat UGM. Ketiga wakil menteri kabinet Merah Putih tersebut adalah Wamen Komdigi Nezar Patria, Wamen Hukum Edward OS Hiariej, dan Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu. Ketiganya diberikan kesempatan menyampaikan testimoni secara bergiliran. “Kita bersyukur, ada 12 orang anggota Kagama yang duduk di Kabinet untuk berkontribusi di pemerintahan,” kata Anggito, seraya menyebutkan satu persatu-satu nama menteri dan wakil menteri alumni UGM di jajaran Kabinet Merah Putih.

Ketiga wamen ini masuk dalam jajaran pengurus baru PP Kagama. Nezar Patria didaulat sebagai Sekjen Kagama, sementara Eddy Hiarej dan Anggito sebagai anggota Dewan Pakar Kagama. Dalam daftar pengurus baru tersebut, terdapat lebih dari 100 orang yang menjadi pengurus Kagama termasuk diantaranya Mahfud MD, Anies Baswedan, Pratikno, Muhaimin Iskandar hingga Airlangga Hartarto yang masuk dalam jajaran pengurus Dewan Pakar.

Dengan semangat Guyub Rukun Migunani yang selalu diterapkan oleh Kagama, Basuki mengajak seluruh pengurus untuk terus mempererat persatuan, membangun jejaring kuat, dan meningkatkan kontribusi nyata bagi bangsa. “Kita adalah keluarga besar yang guyub dan rukun. Dengan jumlah alumni Gadjah Mada yang kini mencapai lebih dari 400 ribu orang, ini merupakan potensi besar untuk membangun jejaring yang kuat dan memberikan manfaat luas,” ujar Basuki.

Ia juga menyampaikan bahwa langkah pertama kepengurusan baru adalah melakukan konsolidasi. Ia berharap kepengurusan periode ini dapat membangun struktur yang kokoh dan solidaritas yang merangkul semua anggota.  Basuki juga menekankan pentingnya merekatkan kembali hubungan yang sempat renggang antara alumni dengan almamater. Hal ini, menurutnya, akan menjadi salah satu prioritas utama selama masa jabatannya. “Kagama adalah lebih dari sekadar organisasi. Sebagaimana disampaikan oleh para pendiri sebelumnya, Kagama ini adalah keluarga, bukan hanya sekumpulan individu atau organisasi formal. Kita harus tetap menjadi keluarga besar alumni Gadjah Mada yang guyub dan rukun,” tutur Basuki.

Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.,Ed., Sp.OG(K)., Ph.D., turut menuturkan rasa bangganya saat diminta maju oleh Basuki ke depan untuk memberikan sambutan. Rektor menyampaikan bahwa pelantikan ini merupakan suatu handover yang luar biasa dari apa yang sudah dikerjakan oleh pengurus sebelumnya, di bawah kepemimpinan Ganjar Pranowo. “Kita yakin bahwa Pak Basuki, kalau dalam istilah yang saya baca dari buku Rhenald Kasali, beliau adalah tipe orang yang deliver. Jadi, selalu bisa mewujudkan dan merealisasikan apa yang menjadi cita-cita kita,” ungkap Ova.

Ia juga berharap bahwa universitas dan Kagama dapat bekerja sama untuk terus memberikan manfaat lebih besar terhadap bangsa Indonesia, sebagaimana yang disebutkan sebagai migunani. Semoga nilai migunani itu semakin tampak dan dirasakan oleh masyarakat. “Saya pribadi selalu merasa bangga menjadi bagian dari keluarga alumni Gadjah Mada dan tidak pernah ingin berpindah ke lain hati. Karena Gadjah Mada itu penuh dengan ketulusan, kerja keras, dan yang paling penting adalah amanah,” tutupnya.

Ganjar Pranowo, Ketua Umum PP Kagama pada periode sebelumnya, menceritakan bahwa pengurus Kagama sebelumnya telah berdiskusi panjang untuk mencari sosok yang tepat sebagai Ketua Kagama berikutnya. Dalam pencarian ini, katanya, mereka mencari sosok yang unik. “Akhirnya, kami menemukan Bapak Basuki, yang memiliki semangat luar biasa. Beliau adalah orang yang bisa menyelesaikan tugas dengan tuntas. Ketika semua pekerjaan sudah selesai, beliau tidak berhenti begitu saja, tetapi terus memberikan semangat dan hasil yang lebih baik. Itulah makna dari semangat yang tak pernah padam,” katanya.

Penulis : Lintang

Editor : Gusti Grehenson

Foto : Firsto

Artikel Basuki Hadimulyono Lantik Anggota Pengurus Pusat Kagama pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/basuki-hadimulyono-lantik-anggota-pengurus-pusat-kagama/feed/ 0
Sophie Kirana, Alumni FEB UGM Tembus Top 5 Miss International 2024 https://ugm.ac.id/id/berita/sophie-kirana-alumni-feb-ugm-tembus-top-5-miss-international-2024/ https://ugm.ac.id/id/berita/sophie-kirana-alumni-feb-ugm-tembus-top-5-miss-international-2024/#respond Thu, 12 Dec 2024 07:47:02 +0000 https://ugm.ac.id/?p=73784 Tidak mudah bagi Sophie Kirana meraih gelar 4th Runner-Up atau masuk Top 5 di ajang Miss International 2024. Perjalanan panjang harus ia lalui untuk bisa menuju panggung internasional bergengsi di Tokyo, Jepang pada 12 November 2024 lalu. Meraih prestasi di ajang kecantikan kelas dunia merupakan sebuah pencapaian besar. Alumnus Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB […]

Artikel Sophie Kirana, Alumni FEB UGM Tembus Top 5 Miss International 2024 pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Tidak mudah bagi Sophie Kirana meraih gelar 4th Runner-Up atau masuk Top 5 di ajang Miss International 2024. Perjalanan panjang harus ia lalui untuk bisa menuju panggung internasional bergengsi di Tokyo, Jepang pada 12 November 2024 lalu. Meraih prestasi di ajang kecantikan kelas dunia merupakan sebuah pencapaian besar. Alumnus Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM), Program Studi Manajemen IUP 2019, inipun mensyukuri akan hal itu. Ia begitu mensyukuri karena dipercaya dan bisa membawa nama Indonesia dan UGM di Miss International 2024. “Saya merasa terhormat dapat menjadi perwakilan budaya, nilai-nilai, dan semangat Indonesia di panggung dunia,” ujarnya saat dihubungi Kamis (12/12).

Perjalanan Menuju Panggung Dunia merupakan perjalanan panjang dan penuh perjuangan. Sophie mengaku memulai langkahnya di dunia beauty pageant sebagai finalis Puteri Indonesia 2024 mewakili Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Ia dinobatkan sebagai 1st Runner-Up Puteri Indonesia Lingkungan oleh Yayasan Puteri Indonesia, dan penobatan ini pada akhirnya membawanya mewakili Indonesia ke kompetisi Miss International 2024. “Sebagai finalis, saya memulai perjalanan dengan membawa advokasi yang menjadi fokus saya yaitu harmonisasi antara pelestarian lingkungan dan budaya, melestarikan jamu dan tanaman obat keluarga, penanaman mangrove untuk mitigasi perubahan iklim dan mempromosikan kesetaraan gender,” paparnya.

Visi Miss International 2024 adalah menjunjung tinggi nilai-nilai Sustainable Development Goals (SDGs), dan mengangkat tema “Sustainability in Pageantry”. Visi tersebut menarik bagi Sophie dan semakin memotivasi dirinya untuk mengikuti Miss International 2024.

Bagi Sophie visi dalam kompetisi bergengsi tersebut, dinilainya, selaras dengan misi hidupnya. Ia pun percaya ajang Miss International 2024 sebagai platform tepat untuk menginspirasi aksi nyata demi menciptakan perdamaian dunia dan masa depan berkelanjutan.

Sophie pun semakin bersemangat. Ia melakukan persiapan secara intensif mulai dari pelatihan public speakingcatwalk, dan sesi diskusi. Tidak hanya itu, iapun melakukan persiapan fisik dan menjaga pola makan untuk mendukung kesehatan fisiknya. “Saya juga memperkuat pemahaman advokasi pelestarian mangrove dan kesetaraan gender melalui Rising Girls sambil mendalami budaya Indonesia seperti Wayang Srikandi, kain tradisional, dan filosofi lokal untuk memperkenalkan identitas bangsa Indonesia,” ungkapnya.

Ia begitu mensyukuri bisa terlibat dalam ajang internasional ini. Iapun berkesempatan mempromosikan kehebatan, keindahan, dan keunikan Indonesia di tingkat internasional. Perjuangannya pun membuahkan hasil setelah ia melakukan audiensi dengan Duta Besar Indonesia untuk Jepang untuk melakukan promosi budaya dan potensi alam Indonesia hingga meraih pencapaian baru di puncak malam grand final. “Terima kasih untuk kesempatan ini, saya bersyukur bisa beradaptasi dan berinteraksi dengan banyak teman dari berbagai negara dengan aneka budaya”, katanya.

Sophie mengaku pengelolaan emosi melalui meditasi dan beribadah menjadi pondasinya meraih kesuksesan. Diakui atau tidak ajang Miss International 2024 merupakan pembelajaran penuh tantangan dan harus siap dengan segala tekanan mental dan emosional.

Karenanya dukungan spiritual sangat membantu dirinya merasa lebih kuat dan tenang menghadapi kompetisi. Selebihnya iapun harus selalu fokus pada proses dan tujuan. “Saya selalu mempersiapkan diri untuk berbesar hati menerima segala kemungkinan, membayangkan diri saya untuk bisa menerima semuanya termasuk menerima kekalahan,” ujarnya.

Manajemen waktu yang efektif baginya menjadi bagian penting dari persiapan yang harus dilakukan. Dengan metode time blocking, ia berupaya menyeimbangkan tanggung jawab sebagai Puteri Indonesia Lingkungan dan latihan intensif menuju Miss International 2024. Nilai-nilai integritas, kolaborasi, inovasi, dan tanggung jawab sosial yang diperolehnya selama kuliah di FEB UGM senantiasa menjadi dorongan dalam menghadapi kompetisi internasional. “Nilai integritas membuat saya yakin untuk tampil percaya diri di hadapan audiens global. Pengalaman bekerja dalam tim selama kuliah, kepanitiaan, berbagai proyek tugas, kolaborasi saya rasakan manfaatnya dalam berkompetisi di ajang internasional ini”, terangnya.

Inovasi berupa cara berpikir kreatif, terutama dalam menyampaikan isu-isu seperti pelestarian lingkungan dan kesetaraan gender, menurut Sophie turut menjadi kunci. Tak kalah penting soal nilai tanggung jawab sosial dari FEB UGM, disebutnya turut membentuk kesadarannya ikut berkontribusi pada masyarakat dan lingkungan. “Tak terduga saya pun berani mengangkat isu-isu keberlanjutan dan pemberdayaan perempuan. Saya sungguh bersyukur FEB mendidik tidak hanya akademik, tapi memperkuat kepercayaan diri, keterampilan komunikasi, dan kepemimpinan serta karakter yang kuat soal Indonesia,” ucapnya.

Keberhasilan meraih prestasi internasional di Miss International 2024 menjadi momen bagi Sophie berkomitmen untuk terus melanjutkan advokasi pelestarian lingkungan dan pemberdayaan perempuan di berbagai platfrom nasional dan internasional. Ia pun berharap raihan prestasinya bisa menginspirasi banyak orang, terutama generasi muda untuk terus berkarya dan berkontribusi secara positif. “Saya berharap generasi muda khususnya mahasiswa FEB UGM dapat terus berkontribusi secara global dengan tetap berpegang pada nilai-nilai FEB UGM yang mengedepankan integritas, keberlanjutan, dan kepemimpinan yang visioner. Jangan lupa juga motto UGM, ‘Locally Rooted, Globally Respected. Kita jadikan itu sebagai pedoman untuk tetap menjunjung tinggi akar budaya dan nilai-nilai luhur bangsa, dengan tetap memberanikan melangkah lebih jauh memperluas kontribusi hingga ke kancah internasional,” ungkapnya.

Reportase : Shofi Hawa Anjani&Kurnia Ekaptiningrum/Humas FEB

Penulis      : Agung Nugroho

Artikel Sophie Kirana, Alumni FEB UGM Tembus Top 5 Miss International 2024 pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/sophie-kirana-alumni-feb-ugm-tembus-top-5-miss-international-2024/feed/ 0